Home / Urban / Hasrat sang Konsultan Idaman / Bab 43. Kesepakatan Dan Tobat

Share

Bab 43. Kesepakatan Dan Tobat

Author: BayS
last update Last Updated: 2024-12-25 20:21:18

"Tenanglah Devi. Tak ada masalah yang abadi, kita pasti akan melaluinya dan bertemu dengan masalah lainnya," ujar Bimo menenangkan Devi.

"Itu benar Mas Bimo. Tapi bagaimana dengan kondisi Devi yang terdesak saat ini. Devi seolah tak diberi pilihan lain oleh orangtua Devi, selain menerima keinginan Pak Donald itu.

Padahal Tony sendiri sampai saat ini masih dirawat intensif di rumah sakit. Bagaimana bisa Pak Donald sudah berpikir, untuk menjodohkan Devi dan Tony..?" ujar Devi bernada resah dan juga kesal.

"Baiklah Devi, biar kulihat sebentar ya," ujar Bimo tenng. Perlahan Bimo pejamkan kedua matanya. Dan...

Ting..!

Tiba-tiba melintas di bathin Bimo, sebuah gambaran sosok Tony yang terbaring di ranjang rumah sakit. Nampak jelas Tony tengah merintih-rintih kesakitan, sambil memanggil-manggil nama Devi.

Nampak pula seorang wanita paruh baya yang menunggui Tony di ruangan itu. Wajah wanita itu nampak cemas dan prihatin menatap Tony.

Dan Bimo langsung berkesimpulan, jika wanita itu ada
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Hasrat sang Konsultan Idaman   Bab 44. Memaafkan Dan Kedatangan

    "Ahh..!" sentak Devi dan Paul bersamaan. Tentu saja mereka terkejut, mendengar pengakuan bersalah Luki terhadap Bimo.Hal yang menguatkan dugaan Devi, jika Luki kena tulah akibat perbuatannya pada Bimo selama ini. "Ahh..! Tentu Kak Luki. Aku sudah memaafkanmu kok," desah Bimo merasa iba sekali atas kondisi Luki. Nampak kedua tangan Luki diikat dengan kain ke pinggiran ranjang. Karena dicemaskan Dokter, dia akan menggaruk luka di wajahnya yang masih basah itu. Diam-diam Bimo juga merasa kasihan dengan ibu si Luki. Yang jadi ikut repot dan nampak lelah, menunggui putranya itu. Hal yang menguatkan tekat Bimo, untuk menarik amarah dan kebenciannya pada Luki. "Ahh..! T-terimakasih Bimo..! Rasa perihku mendadak agak berkurang kini. T-terimakasih..!" ucap Luki dengan rasa haru dan sepasang mata beriak basah. 'Ahh! Luki..! Rupanya kau punya kesalahan pada pemuda bernama Bimo itu', bathin sang Ibu. Dia menatap lekat Bimo, dan menemukan bahwa gestur Bimo adalah pemuda yang baik dan sopan.

    Last Updated : 2024-12-26
  • Hasrat sang Konsultan Idaman   Bab 45. Kabar Buruk Dan Cemburu

    "A-apa Devi..?! K-kesepakatan apa maksudmu..?" seru terkejut Mira, merasa sangat penasaran. "Maksud Devi begini Tante. Maaf sebelumnya Tante. Jujur saja Devi tak bisa mencintai Tony. Dan Tante pasti mengerti, jika Devi tak ingin menjalani pernikahan dengan rasa terpaksa atau kepura-puraan. Namun Devi membawa Mas Bimo ini, sahabat Devi yang kiranya bisa mempercepat kesembuhan buat Tony. Asalkan Tante dan Om Donald berkenan membatalkan keinginan menjodohkan Devi dan Tony," ungkap Devi, berusaha tenang dalam menyampaikan hal itu. "Ahh..! Berarti k-kau menolak Tony, Devi..? Mengapa kau begitu sombong Devi..?! Perlukah ada rasa cinta, jika semua keinginan dan kebutuhanmu sebagai wanita akan terpenuhi oleh putraku Tony nantinya, Devi..? Ketahuilah, tante juga menikah dengan Donald tanpa dasar rasa cinta. Namun kau lihat kan..? Tante hidup bahagia dan rukun-rukun saja dengan Donald sampai sekarang. Dan lagi pula, Dokter terbaik di rumah sakit ini saja mengaku aneh dan heran, dengan luka

    Last Updated : 2024-12-27
  • Hasrat sang Konsultan Idaman   Bab 46. Sosok Dibalik Penculikkan

    "Wah..! Tante Mira menghubungiku Mas Bimo..!" seru Devi dengan wajah agak tegang. Ya, Devi agak malas jika akan mendapatkan seruan dan umpatan dari Mira seperti di lobi rumah sakit tadi. "Hmm. Terima saja Devi. Percayalah kali ini keadaannya akan berbeda," ujar Bimo tenang. Dengan hati setengah ragu-ragu, akhirny Devi menerima panggilan Mira itu. Klikh! "Ya Tante..?" "Ahh..! Devi, maafkan sikap tante padamu dan juga Bimo. Kini kondisi luka-luka Tony benar-benar telah mengering. Tepat seperti yang dikatakan Bimo. Devi, sampaikanlah rasa terimakasih dan maaf tante pada Bimo ya. Tante juga sudah putuskan untuk membatalkan dan tak memaksa lagi perjodohanmu dengan Tony. Tony sedang tidur nyenyak sekali sekarang, Devi." "Wah..! Syukurlah Tante, Devi ikut senang mendengar kondisi Tony yang membaik. Semoga dia bisa cepat kembali ke rumah ya Tante." "Benar Devi. Tante merasa lelah sekali tiap hari harus sibuk sendiri bolak balik ke rumah sakit. Sementara Donald enggan bergantian menun

    Last Updated : 2024-12-28
  • Hasrat sang Konsultan Idaman   Bab 47. Dendam Dan Sugesti Batin

    "Kyoshi. Kau tenanglah, setelah Katada memberikan apa yang kita minta. Maka Yuriko akan kuserahkan menjadi milikmu. Biar saja si Katada itu meratapi nasibnya sepanjang sisa hidupnya..! Hahahaa..!" seru tergelak Shanada, merasa puas dan di atas angin. "Baik Tuan Shanada..!" seru Kyoshi dengan hati berdebar tegang namun juga senang. Karena apalagi yang dibutuhkannya jika misi Shanada itu berhasil..? Tak ada..! Karena jelas Kyoshi akan mendapatkan imbalan uang yang nilainya fantastis, jabatan di Shanada Corp, dan juga Yuriko sebagai wanitanya..! "Baiklah..! Sekarang kembalilah kalian pada tugas masing-masing..! Aku ingin bersenang-senang..! Hahaha..!" seru Shanada, membubarkan pertemuan di ruang pribadinya itu. Dan ketiga orang selain Shanada pun keluar dari ruangan itu. 'Katada..! Mampuslah kau kali ini..! Dulu kau ambil wanitaku, maka sekaranglah saat kuambil semua yang kau miliki..! Hahahaa..!' bathin Shanada tergelak puas. *** Bimo baru saja makan malam bersama pak Adi dan ist

    Last Updated : 2024-12-28
  • Hasrat sang Konsultan Idaman   Bab 48. Pasangan Serasi

    "Mah, kamu mau dibelikan apa buat camilan di rumah. Kita nonton film bareng di kamar ya nanti." "Hahh..! A-apa Pah..?! Ehh, iya.. iya Pah. Martabak Bundang saja Pah." Tentu saja Mira sungguh terperanjat heran dan kaget. Karena begitu tiba-tiba saja suaminya itu begitu perhatian, dan bahkan mengajaknya nonton film di kamar seperti dulu. "Ok Mah. Tunggu di rumah ya." Klikh! 'Ahh..! Luar biasa kau Bimo..! Ini pasti karena bantuanmu', bathin Mira teringat pada pemuda simpatik itu. Bip! Masuk notif chat dari nomor Bimo yang telah disimpan oleh Mira. Segera saja Mira membuka chat itu. Bimo : "Bagaimana Tante? Semoga sudah ada perubahan dengan Pak Donald ya." Mira tak membalas chat dari Bimo, namun dia langsung menelpon pemuda yang telah berjasa besar bagi rumah tangganya itu. Tutt.. Tuutt..! Klikh! "Ya Tante Mira." "Bimo, tante sangat berterimakasih padamu. Baru saja suamiku itu menghubungiku dan menjadi begitu perhatian padaku. Entah apa lagi yang harus kukatakan untuk menyata

    Last Updated : 2024-12-29
  • Hasrat sang Konsultan Idaman   Bab 49. Intimidasi Batas Waktu

    "Pagi Mas Bimo. Maaf jika panggilan Devi mengganggu perjalanan Mas Bimo hari ini. Devi cuma mau tanya Mas, apakah Tante Mira mengirimkan sesuatu pada Mas Bimo?Soalnya semalam dia mendesak Devi, untuk mencari dan mengirimkan nomor rekening Mas Bimo padanya. Jadi terpaksa Devi meminta bantuan Pak Budi, untuk mengirimkan nomor rekening Mas Bimo." "Pagi juga Devi. Tak apa Devi. Tante Mira memang mentransfer sejumlah dana pada rekeningku. Mungkin itu sudah jadi tekadnya Devi. Biarkan sajalah." "Ahh, baik Mas Bimo. Devi hanya merasa perlu mengabarkan hal itu pada Mas. O ya, sekarang Mas Bimo berada di mana..?" "Aku sekarang sedang berada di lounge bandara bersama Lidya, Devi. Menunggu kesiapan pesawat untuk take off ke Pangje." "Ahh! Kalau begitu selamat jalan dan hati-hati di negeri orang ya Mas Bimo." "Baik Devi. Baik-baik juga di sana ya." Klikh! Bimo langsung menoleh ke arah Lidya, usai berbicara dengan Devi via ponselnya. Nampak Lidya cepat mengalihkan pandangannya ke arah lain

    Last Updated : 2024-12-30
  • Hasrat sang Konsultan Idaman   Bab 50. Datang Dan Terkepung

    "Selamat datang Nona Lidya, Tuan..!" sapa lelaki berjas itu, seraya menundukkan badannya ke arah Lidya dan Bimo. "Terimakasih," ucap Lidya, seraya tersenyum dan anggukkan kepalanya. Sementara Bimo juga ikut tersenyum anggukkan kepala di sebelah Lidya. "Mari Nona, Tuan. Kita ke mobil," ucap pria itu, mempersilahkan Lidya dan Bimo mengikutinya menuju ke mobil penjemput. Dan nampaklah sebuah Toyota Century telah menanti Bimo dan Lidya. Bimo dan Lidya langsung dipersilahkan masuk oleh sang driver yang membukakan pintu mobil untuk mereka. Sementara pria yang menjemput mereka tadi, masuk ke dalam mobil lainnya yang berada di belakang Toyota Century itu. Dan kedua mobil itu pun melaju keluar dari bandara menuju ke mansion Katada di Futako Tamagawa. *** Taph..!!Hisashi dan Sasaki tiba di sisi markas clan Yakuza Naga Besi pimpinan Shaburo. Nampak situasi di sekitar markas clan Yakuza itu cukup sepi, hanya nampak dua anggota yang berjaga di gerbang markas. Namun tentu saja hal itu tak

    Last Updated : 2024-12-31
  • Hasrat sang Konsultan Idaman   Bab 51.

    "Sasaki..! Salah satu dari kita harus tetap hidup, dan mengabarkan hal ini pada Tuan Katada!" seru berbisik Hisashi. "Kalau begitu, kau saja yang harus selamat Hisashi..! Kau adalah seniorku dan juga yang terdekat dengan Tuan Katada..!" seru Sasaki, langsung memutuskan. "Tidak Sasaki! Jika kita berdua bisa selamat kenapa tak berusaha..! Bersiaplah kita melesat keluar, dan langsung lemparkan asap peledak ke depan pintu..!Kita akan langsung melesat ke atap bangunan ini, lalu keluar lewat belakang bangunan yang menempel dengan pagar keliling markas ini..!" seru Hisashi, menolak pengorbanan Sasaki. "Baiklah kita berusaha sampai batas kita Hisashi..!" seru Sasaki akhirnya mengerti. Walau dia tahu, sangat sulit bagi mereka berdua untuk bisa keluar dengan selamat, dari kepungan super ketat para anggota yakuza itu. Dor, dor, door..!! "Keluar kalian bedebah..! Kalian harus bayar nyawa kedua teman kami..!" "Keluarlah sialan..!" Sementara letusan tembakkan dan makian keras dari para penge

    Last Updated : 2025-01-01

Latest chapter

  • Hasrat sang Konsultan Idaman   Bab 174.

    "Aku datang Tuanku Bimo..!" suara berat bergema terdengar di belakang Bimo. "Siapa kau..?!" seru Bimo terkejut. Namun dia tetap fokus kerahkan daya bathinnya yang kini semakin kuat, untuk menahan desakkan daya magis Andrew cs. "Aku Brajangkala dan empat panglimaku, datang untuk membantu Tuan Bimo," sahut suara berat itu lagi. "Ahh..!" hanya seruan terkejut bingung saja yang keluar dari mulut Bimo. Dia sama sekali tak menduga, jika Brajangkala yang datang dengan membawa bala bantuan untuknya. Tadinya Bimo menyangka yang datang membantunya adalah Ki Sabdo, penasehat spiritual Hendra itu. Namun ternyata dia salah. 'Aneh..?! Atas dasar pertimbangan apa Brajangkala membantuku..?!' sentak bathin Bimo heran. Namun dia tak mau terlalu larut dlam kebingungannya itu. Karena Andrew cs kini terasa meningkatkan daya serang terhadapnya. "Ayo..! Maksimalkan penyaluran power kalian..! Rupanya si sialan itu juga memiliki pasukkan di belakangnya..!" seru murka Andrew, saat melihat sosok-sosok hal

  • Hasrat sang Konsultan Idaman   Bab 173.

    Blaph..! Blaph..! ... Blashp..!!! Dan mewujudlah puluhan sosok tak lumrah manusia, yang melayang di sisi kiri dan kanan Andrew. Kesemua sosok yang muncul itu memiliki tubuh layaknya manusia, namun memiliki sayap bak sayap kelelawar di punggungnya.Sementara hampir semua sosok itu, memiliki dua tanduk kecil di kepalanya. Hanya satu sosok saja yang memiliki satu tanduk di kepalanya, namun sosoknya nampak memiliki aura hitam yang paling pekat dibanding sosok-sosok lainnya. "Hahahaa..!!" "Hihihii..!!" Terdengar tawa bergema riuh rendah seperti dari kejauhan. Suara tawa riuh rendah bergema itu, seolah bukan datang dari alam nyata. "Akhirnya kau butuh juga dengan bantuan kami Tuan Andrew..!" seru bergema sosok bertanduk satu itu. "Terpaksa Gallant..! Karena yang kuhadapi nanti bukanlah musuh biasa..! Bersiaplah Gallant, dan juga kalian semua..!" seru Andrew menyahuti, sekaligus mengingatkan para sekutunya. Wrrrnngg...! Sebuah helikopter nampak mendekat ke arah lokasi Andrew cs dan K

  • Hasrat sang Konsultan Idaman   Bab 172.

    Sementara Andrew dan Lidya telah tiba di Hotel Mauli Sanayen. Andrew langsung mengarahkan dan membawa Lidya, menuju ke kamarnya yang terletak di lantai paling atas hotel itu. Setibanya di dalam kamarnya, Andrew langsung memberi garis darah ghaibnya. Dan dia langsung menerapkan ilmu'Tabir Wujud'nya pada sekeliling ruang tidur kamarnya. Ya, Andrew tak menyadari bahwa dia telah terlambat untuk itu. Karena Bimo telah melihat hotel tempatnya berada dalam lintasannya, tepat saat Andrew bergesekkan dengan Lidya di dalam mobil tadi. "Masuklah Ratuku sayang. Kita akan menjadikan malam ini penuh, bagi kita berdua," ucap lembut Andrew, mempersilahkan Lidya yang terpaku di sisinya. "Baik." Lidya berkata datar, seraya masuk ke dalam ruang tidur yang telah dipagari dengan ilmu 'Tabir Wujud' oleh Andrew itu. 'Hmm. Akan kusadarkan kau dari pengaruh hipnotisku, di tengah pemainan asmara kita nanti Lidya. Disaat kau sudah hanyut, dan tak bisa menolak lagi hunjaman asmaraku..! Hahahaa..!' bathin

  • Hasrat sang Konsultan Idaman   Bab 171.

    "Baik." Ya, Lidya bagai kerbau dicucuk hidungnya terhadap Andrew. Dengan hanya mengenakan baju tidurnya, Lidya melangkah keluar dari kamarnya. Andrew pun mengikuti di belakangnya. Sungguh keadaan rumah Lidya sangat mendukung aksi Andrew, karena Bi Inah sudah tenggelam dalam mimpi di kamarnya. Lidya langsung meraih kunci mobilnya yang tergeletak di meja ruang tengah. Lalu dia pun menuju ke garasi, dengan Andrew menjajari langkahnya. Klekh..! Lidya pun masuk ke dalam mobil bersama Andrew yang duduk di sebelahnya. "Kita ke Hotel Mauli Sanayen Lidya sayang," ujar lembut Andrew, dengan menahan gejolak hasratnya yang meledak-ledak terhadap gadis jelita itu. Ya, Lidya memang memiliki kecantikkan yang natural. Bahkan tanpa make up seperto saat itu pun, dia tetaplah segar menantang di mata pria sehat dan normal mana pun juga. Termasuk Andrew..! "Baik," sahut datar Lidya, dingin tanpa ekspresi. Brrmm..! Tin..! Tinn..! Security yang berjaga di posko samping gerbang pun bergegas membuka

  • Hasrat sang Konsultan Idaman   Bab 170.

    "Tanya Bos..! Berapa lama kami harus latihan dan siap kerja nantinya..?!" tanya seorang anggota lagi. "Itu sangat tergantung pada keseriusan, dan kemampuan kalian dalam menyerap ilmu yang kuberikan. Sepertinya waktu 2-4 bulan saja cukup untuk persiapan kalian bekerja. Asalkan kalian menjalani latihan dengan serius.Tinggalkan kebiasaan mabuk-mabukkan..! Karena itu hanya akan melemahkan kondisi dan stamina tubuh kalian..! Kalian mengerti..?!" kembali Bimo berkata lantang. "Hahh..?! Hanya 2 sampai 4 bulan saja..?!" "Siap Boss..!!!" "Yang penting dapat pekerjaan..! Kami siapp..!" Seruan-seruan gembira dan penuh harapan terdengar dari seluruh anggota. Karena sesungguhnya mereka semua juga telah berpikir, jika tak selamanya mereka akan hidup dari jalanan. Layaknya kebanyakkan orang, mereka juga ingin menjalani kehidupan yang wajar dan tenang di masa mendatang. Bekerja, menikah, dan memiliki keluarga..!Ya, tawaran Bimo bagaikan memberi 'jalan terang' bagi mereka untuk hidup lebih bai

  • Hasrat sang Konsultan Idaman   Bab 169.

    "Selamat datang semuanya..! Masuklah..!" seru Bimo tersenyum lebar, seraya menuruni teras rumahnya menyambut Denta cs. "Baik Bos Bimo..! Ayo kawan semua..! Kita masuk..! Parkir yang rapih dan teratur..! Hahaha..!" seru Denta tergelak senang. Dia berada paling depan di barisan gank motornya. "Siapp..!!!" "Malam Bos Bimo..!!!" Ngungg..! Ngenngg..! ... Ngunngg..!!! Dan berbondong-bondong barisan gank motor itu pun masuk ke halaman kediaman Bimo. Nampak tak kurang dari 75 unit motor meluncur masuk dan parkir berderet secara teratur, di halaman depan dan samping. Beruntung Bimo memiliki halaman yang cukup luas, untuk menampung semua kendaraan itu. Tutt.. Tuutt..!Ponsel Bimo berdering, 'Toko Ben;S Food memanggil'. Klikh..! "Ya. Apakah pesanan saya sudah berangkat..?" sapa Bimo. "Benar Tuan Bimo. Kami mengabarkan saat ini sedang di jalan, dan tak sampai 5 menit lagi akan tiba di tujuan." "Baik. Nanti langsung masuk saja, pagar sudah terbuka." "Baik Tuan Bimo." Klikh! "Silahkan

  • Hasrat sang Konsultan Idaman   Bab 168.

    'Baiklah..! Nanti malam akan kudatangi kau Lidya!' bathin Andrew, seraya rebahkan diri di ranjang. Lalu sepasang matanya pun terpejam dengan cepat, kaku dan dingin.! Ya, sepertinya Andrew merasa sangat nyaman berada dalam ruang kamarnya yang remang, dengan semua korden yang tertutup rapat. *** Devi tengah bersantai di ruang tengah kantornya saat itu. Dia baru saja selesai menata ruangan kerjanya, dan juga ruang kerja pribadi Bimo. Ngunngg..! Cit..! Tin.. Tinn..! "Ahh..! Mas Bimo datang..!' seru senang bathin Devi, saat melihat sosok Bimo yang masuk ke halaman depan kantor dengan motornya. Dia pun bergegas melangkah ke teras, untuk menyambut Bos sekaligus pria idamannya itu. "Hei Devi..!" seru Bimo, seraya lemparkan senyumnya ke arah Devi. "Wah, Mas Bimo langsung ke sini tho. Kirain pulang dulu ke rumah," ujar Devi balas tersenyum. "Tidak Devi. Ada hal penting yang harus kubicarakan denganmu sebelum kantor kita ini resmi dibuka." "Ok Mas Bimo. Kita masuk saja yuk," ajak Devi t

  • Hasrat sang Konsultan Idaman   Bab 167.

    "Ahh..! B-baiklah Kang..! K-kami menyerah..!" seru gugup dan gentar Denta. Kini terbuka sudah matanya, bahwa yang tengah dihadapinya bukanlah sembarang orang. "A-ampun Kang..!" "Tobat Kang..!" Pengakuan menyerah Denta, segera diikuti seruan-seruan minta ampun dari para anggotanya yang kesemuanya masih terkapar di tanah. Nampak senjata-senjata rusak dan patah para anggota gank, yang berserakkan di tanah. "Gelo..!" "Luar biasa..!" "S-siapa dia..?!" Seruan kaget dan takjub juga keluar dari mulut para karyawan dan security cafe itu, yang menyaksikan pengeroyokkan gank Road Spiders pada Bimo. Mereka selama ini memang tak berani melaporkan tindak semena-mena anggota gank itu pada polisi. Karena mereka sadar dan takut akan balasan para anggota gank Road Spiders, yang jumlahnya ratusan orang itu. Ya, kekaguman dan rasa takjub menyelimuti hati mereka semuanya, setelah melihat kemampuan Bimo yang berada di luar nalar dan sangat menggetarkan nyali itu. "Baik..! Mulai saat ini anggap s

  • Hasrat sang Konsultan Idaman   Bab 166.

    Seth..! Denta dan anggota lainnya pun serentak menoleh ke arah Bimo, seraya ganti menatap layar ponsel itu. Dan.. "Hmm..! Mari kita kepung dia..!" bisik tajam Denta, seraya beranjak berdiri dari duduknya. Serentak seluruh gerombolan itu pun berdiri, dan melangkah ke arah Bimo berada. 'Hmm. Mereka telah mengenaliku rupanya', bathin Bimo, seraya tetap duduk tenang di kursinya. Bimo seolah tak melihat pergerakkan gerombolan itu, yang tengah mengelilingi pohon yang menaungi mejanya. Slakh..! Slagh..! ... Sregh..! Beberapa anggota nampak telah mengunus dan mengeluarkan senjata kesayangan mereka masing-masing. Karambit, pisau lipat, celurit kecil, knuckle, bahkan pistol pun terlihat dalam genggaman anggota gerombolan itu. Dengan dikelilinginya meja Bimo, maka otomatis pengunjung lain tak bisa lagi melihat posisi Bimo saat itu. Dan para pengunjung pun langsung keluar dari cafe itu dengan tergesa, takut terkena sasaran dari kerusuhan yang mereka duga pasti akan terjadi itu. Maka otomat

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status