Главная / Urban / Hasrat sang Konsultan Idaman / Глава 91 - Глава 100

Все главы Hasrat sang Konsultan Idaman: Глава 91 - Глава 100

164

Bab 91. Kemunculan Yoga

Namun pertanyaan Lidya itu, seketika malah mengingatkan Bimo pada sosok Devi. Sosok yang masih ada di hatinya hingga saat itu. Bimo langsung berniat menghubungi Devi setelah Lidya pulang nanti. Ya, hati Bimo mendadak merasa begitu rindu, pada Devi malam itu. Tin..! Tinn..! Suara klakson mendahului masuknya sebuah sedan audi hitam, yang langsung parkir di halaman sisi teras kediaman Bimo. "Malam Non Lidya, Mas Bimo," sapa pak Sarman sopan, setelah dia turun dari mobilnya. "Malam Pak Sarman," sahut Bimo tersenyum ramah, seraya anggukkan pelan kepalanya. Sementara Lidya hanya tersenyum pada pak Sarman. Ya, Lidya memang telah meminta pak Sarman untuk menjemputnya di situ, setelah ayahnya dan Ki Sabdo pulang tadi. "Sepertinya aku harus kembali ke rumah sekarang Mas Bimo. Pak Sarman sudah datang menjemputku," ujar Lidya agak enggan. Ya, sesungguhnya Lidya masih menikmati kebersamaannya dengan Bimo. Namun sayangnya, banyak acara dan kegiatan di kantor yang harus d
last updateПоследнее обновление : 2025-01-21
Читайте больше

Bab 92.

"Haph!" tanpa ragu Yoga langsung menelan Mustika Naga Hitam yang berpijar itu. "Kkghsk..!" sedak Yoga, karena tenggorokkan Yoga terasa panas membara, dan seolah hendak meledak saat itu..! Namun Yoga tetap bertahan sekuat dayanya, sementara rasa sakit, panas, dan nyeri, kian menggila dirasakannya. Ya, keinginan untuk menjadi sakti dan berjaya menguatkan mental Yoga, untuk tetap bertahan dalam rasa yang menyiksanya itu. 'Lebih baik aku mati..! Daripada terus hidup sebagai brandal kampung seperti ini..!' trkad batin Yoga. Hingga..."Arkhsg..!" Plekh..! Brughk..! Yoga pun akhirnya tumbang dan jatuh tak sadarkan diri di lantai kamar. Akibat tak kuat menahan batas kesadarannya, dalam siksaan rasa sakit itu. *** Sementara Devi tengah termenung di kamarnya malam itu. Dipandanginya wajah Bimo yang ada di galery ponselnya. Ya, gambar itu memang Devi ambil diam-diam di lobi rumah sakiat. Pada saat Bimo menemaninya ke rumah sakit menemui Tante Mira dulu. 'Mas Bimo. Lama sekali kau tak
last updateПоследнее обновление : 2025-01-22
Читайте больше

Bab 93.

Splassh..! Sukma Bimo pun lepas di tengah tidur lelapnya, menembus jauh ke masa silam. Masa di mana para leluhurnya berada. Slaph! 'Selamat datang ke pertapaanku Ngger Raden Bimo', sambutan suara bergema terdengar, di dalam sebuah ruangan yang berdinding batu. 'Salam hormat Bimo, Eyang Guru sepuh Pranatha', sahut Bimo, seraya beri hormat dengan tangkupkan dua tapak tangan di depan dada. Ya, Bimo kini mulai bisa menyesuaikan diri dan lakunya di hadapan para leluhurnya."Hmm. Baik Ngger Raden. Sepuh memanggilmu ke sini, karena adanya satu hal yang sangat penting dan berbahaya bagi Ngger Raden. Apakah Ngger Raden merasakan getaran aneh dan meresahkan belum lama tadi..?' 'Benar Eyang sepuh. Menjelang tidur tadi, Bimo memang merasakan angin dingin menerpa dan menusuk, hingga ke dalam sukma. Tapi Bimo sama sekali tak mengerti makna dari kejadian itu, Eyang Guru sepuh'. "Ngger Raden. Ketahuilah, jagad para leluhur kini tengah geger, dengan kemunculan sambaran halilintar naga hitam yan
last updateПоследнее обновление : 2025-01-23
Читайте больше

Bab 94.

'Ya..! Pasti ini karena Mustika Naga Hitam yang telah kutelan semalam. Hahaha..! Akhirnya aku akan berjaya..!' sorak bathin Yoga, senang bukan kepalang. Sepasang mata Yoga kini menatap kesal ke aarah sosok mayat ayahnya, yang nampak masih terbujur kaku di lantai kamar itu. 'Huh..! Andai sejak dulu kauberikan saja pusaka turunan itu padaku, pastinya tak perlu aku sampai membunuhmu Ayah..!' bathin Yoga, merasa kesal dan marah pada mendiang ayahnya itu.Ya, tak nampak sama sekali rasa sesal ataupun bersalah dalam diri Yoga. Karena dia telah membunuh ayah kandungnya itu. Sungguh anak durhaka memang si Yoga ini! 'Sebaiknya kukubur saja mayat Ayah di bawah ranjang kesayangannya itu. Sekaligus aku hendak mencoba keampuhan Mustika Naga Hitam dalam diriku', bathin Yoga lagi memutuskan. Dan setelah Yoga menggeser posisi balai bambu itu, maka dengan penuh percaya diri.. Cragkh..! Lantai semen pun remuk dan terangkat seketika oleh cakar tangan Yoga. 'Ahh..! Bisa..! Ternyata aku bisa mengga
last updateПоследнее обновление : 2025-01-23
Читайте больше

Bab 95.

Bimo :"Baik Tante. Bimo pasti akan datang lewat mimpi setelah persyaratannya selesai nanti." Rindy :"Wah, asikk! Bener ya Bimo. Aku tunggu lho." Emot love. Bimo :"Baik Tante. Hehe." Dan wajah Rindy pun kembali sumringah berseri, karena dia yakin Bimo akan menepati janjinya. *** Sementara baru saja usai dengan latihan ilmu kanuragannya. Saat dia membalas chat dari Rindy di kamarnya. Untuk olah jurus dan ilmu bela dirinya, Bimo memang selalu melakukannya di sana. Sementara untuk olah bathinnya, Bimo melakukannya di saung belakang rumahnya. 'Waduh..! Lima hari lagi aku harus bercinta dengan Tante Rindy', bathin Bimo. Ada rasa risih dan juga penolakkan dalam dirinya, namun dia sudah terlanjur berjanji pada Rindy. Dan bagi Bimo, janji adalah sesuatu yang harus dituntaskan. Tak peduli seberat apapun resikonya. Tutt.. Tutt.. Tutt..! Ponsel Bimo berdering, 'Panggilan tak dikenal' tertera di layar ponselnya. Namun bathin Bimo bagai menggerakkannya, untuk menerima panggilan itu. K
last updateПоследнее обновление : 2025-01-23
Читайте больше

Bab 96.

"Dasar Lia biadab..! Hhhh..! Baiklah saya tak akan menggubrisnya Mas Bimo. Hampir empat tahun sudah, saya merasakan derita ini Mas. Tsk, tsk..!" Terdengar isak Sari, tak dapat menahan rasa sesak di hatinya. "Tenanglah Mbak Sari. Tak lama lagi, semoga Mbak Sari akan bertemu jodoh terbaik dalam hidup Mbak. Asalkan Mbak Sari berjanji akan memaafkan si Lia itu, jika dia datang dan meminta maaf pada Mbak Sari." Bimo berkata tenang, dan tak asal sembarang bicara. Karena memang dia mendapat wisik seperti itu dalam bathinnya. "Ahh.. B-baik Mas Bimo, Sari akan ikuti semua pesan Mas Bimo. Tsk, tsk..!" "Baik Mbak Sari. Sekarang saya tutup panggilannya ya. Lalu pejamkan saja kedua mata Mbak Sari. Yang santai saja ya Mbak Sari. Sambil duduk di kursi seperti itu juga tak apa Mbak." "Aihh..! B-baik Mas Bimo." Kembali Sari terkejut dan merasa takjub. Karena Bimo seolah tahu persis posisinya, yang saat itu sedang duduk di kursi kerjanya. Klikh.! Sari pun mulai pejamkan kedua matanya, denga
last updateПоследнее обновление : 2025-01-24
Читайте больше

Bab 097.

"Baiklah, kita berangkat sekarang.! Helikopter telah menanti kita di atap gedung," ujar Prayoga, seraya beranjak dari kursinya untuk bersiap. Sementara yang lainnya segera keluar dari ruang pribadi Prayoga, dan langsung menuju ke atap gedung. Ya, memang ada 3 helipad yang tersedia di atap gedung kantor Prayoga Group itu. Dewinda masih menemani ayahnya di ruangan itu. Mereka juga bergegas naik ke atap gedung, melalui tangga khusus dari ruang pribadi itu. *** Sementara itu Hendra dan rombongan Winata Group telah tiba di PT Mega Angkasa. Helikopter mereka landing di area khusus helipad, yang berada di sebelah kanan gedung kantor. Nampak Ki Sabdo dan Bimo langsung berbincang agak terpisah dengan yang lainnya. "Bimo, bagaimana sebaiknya kita mengatur penjagaan tender itu?" Ki Sabdo meminta pendapat Bimo. "Begini saja Ki Sabdo. Sebaiknya biar kupagari gedung tempat berlangsungnya tender ini. Ki Sabdo baiknya berjaga di luar gedung saja. Aku akan titipkan Ki Naga Kencana pada Ki Sa
last updateПоследнее обновление : 2025-01-24
Читайте больше

Bab 98.

'Hmm. Apakah Lidya sekarang sudah memiliki kekasih..? Tapi pembawaan cowok itu memang berbeda dari cowok kebanyakkan..! Siapa dia..?!' bathin Dewinda terus bertanya-tanya penasaran. Ya, baru kali itu Dewinda merasakan tatapan dingin matanya, bagai tenggelam dalam sebuah telaga hangat. Kala dia beradu tatap dengan pria tak dikenal, yang duduk di sebelah Lidya itu. 'Aku akan menyuruh orang-orangku, untuk menyelidiki tentang pria itu..!' batin Dewinda bertekad. Sementara tender itu memang sudah pada tahap negosiasi, terhadap penawaran dan rancang anggaran, yang telah diajukan ketiga peserta tender itu sebelumnya. Hingga nantinya pihak pemilik tender akan memilih dan memutuskan pada hari itu juga. Siapa di antara ketiga tim itu, yang berhak menandatangani kontrak proyek. Sementara di luar gedung tender telah mulai terjadi kehebohan. Byarrshk..! "Bedebah..! Rupanya gedung telah dipagari dengan energi yang sangat kuat Ki Sarnoto..!" seru Ki Panggah, seraya tubuhnya terhuyung dan mema
last updateПоследнее обновление : 2025-01-25
Читайте больше

Bab 99.

Splassh..! Seberkas cahaya merah menyala yang tak kasat mata, nampak melesat keluar dari ponsel Prayoga. Namun tentu saja hal itu tak lepas dari ketajaman indra dan penglihatan mata bathin Bimo. 'Hmm. Dia datang. Hebat juga caranya menembus pagaran 'Selimut Jagad'ku, dan masuk ke ruangan ini', batin Bimo waspada. Cahaya merah menyala itu langsung melayang di sudut ruangan gedung itu. Seolah tengah mengamati seisi ruangan dari sana. Ya, cahaya itu adalah jelmaan sukma dari Ki Kusumo, yang kini tengah mencari keberadaan orang yang memagari gedung itu, Bimo..! 'Edan..! Semuda itu telah memiliki aji pagaran yang sangat kuat dan langka..!' seru batin Ki Kusumo. 'Dia telah menemukanku..! Apa boleh buat, akan kuikuti apa maunya dia', batin Bimo, seraya ulaskan sebuah senyum ke arah cahaya menyala itu. Hal itu srngaja dilakukan Bimo, sebagai warning dan pemberitahuan pada Ki Kusumo. Bahwa Bimo juga telah mengetahui keberadaannya.'Keparat..! Dia juga sudah melihat keberadaanku..!' se
last updateПоследнее обновление : 2025-01-25
Читайте больше

Bab 100.

Slaph..! Ki Naga Kencana pun beehenti melayang di hadapan Bimo. Lalu pusaka itu tundukkan ujung bilahnya ke bawah.Ya, Ki Naga Kencana memberi tanda patuh dan penghormatan pada Bimo. Lalu.. Weerrsh..! Ki Naga Kencana langsung terbang berputaran di sekitar sosok Bimo. Cahaya merah keemasan nampak bagaikan garis cahaya, menyelimuti Bimo yang duduk bersila. Perlahan Bimo pun pejamkan sepasang matanya. Dan otomatis Cakra Ajnanya pun terbuka. 'Hmm. Dia sedang bersiap menyerangku dengan pusaka Trisulanya' bathin Bimo. Ya, mata bathin Bimo melihat sebuah senjata trisula, yang tergenggam di tangan Ki Kusumo di ruang pribadinya. Nampak trisula itu pancarkan cahaya merah membara, yang berkeredepan menerangi kamar pribadi sepuh itu. Sementara Ki Kusumo masih fokus alirkan seluruh daya bathinnya pada Ki Sulapati. Senjata Trisula pusaka andalannya itu.! Hingga saat itu dia belum sempat, untuk melihat pusaka milik lawannya itu. Dan saat dirasanya Ki Sulapati telah manjing dengan power pe
last updateПоследнее обновление : 2025-01-26
Читайте больше
Предыдущий
1
...
89101112
...
17
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status