Semua Bab Bertemu Kamu Saat Sudah Terikat: Bab 11 - Bab 14

14 Bab

Pulang

Siang harinya, Rendy mengantarkan Rania pulang, di dalam mobil, suasana sedikit canggung di antara Rania dan Rendy. Setelah beberapa saat hening, Rendy mencoba membuka percakapan."Kamu yakin nggak apa-apa aku nganter kamu, Ran? Takutnya malah bikin masalah nanti."Rania menoleh, tersenyum tipis. "Nggak apa-apa, Ren. Toh, Yoga juga nggak pernah terlalu peduli soal siapa yang nganter aku."Rendy menatap Rania sekilas, "Aku cuma nggak mau bikin situasi jadi ribet. Kamu udah bersuami, aku ngerti posisinya."Rania tertawa kecil, tapi ada nada getir di suaranya. "Yoga terlalu sibuk untuk tahu apa yang terjadi, Ren. Aku bahkan nggak yakin dia bakal sadar kalau aku pulang sama kamu."Rendy menatap sendu dan berucap berhati-hati, "Tapi kamu baik-baik aja, kan? Maksudku, di rumah ..."Rania menunduk, tangannya meremas tas di pangkuannya. "Baik? Aku nggak tahu, Ren. Semua ini terasa kosong."Rendy menggenggam setir lebih erat, ragu-ragu sebelum berbicara lagi. "Kamu masih punya aku kalau butuh
Baca selengkapnya

Pertengkaran

Setelah momen dansa selesai, para tamu mulai menuju meja hidangan yang telah tertata rapi. Namun, Yoga tidak bisa menahan amarahnya lagi. Di sudut ruangan, wajahnya memerah, tangan menggenggam erat, dan matanya tak pernah lepas memandangi Rania yang tampak tersenyum canggung saat berdansa dengan pria lain tadi. Rasa cemburu dan geram berkecamuk dalam dirinya.Dengan langkah cepat dan tegas, Yoga mendekati Rania yang tengah berbicara dengan seorang tamu. Tanpa banyak bicara, ia menggenggam lengan Rania dengan kuat, menariknya menjauh dari kerumunan. Rania terkejut dan berusaha melepaskan diri, tapi kekuatan genggaman Yoga membuatnya tak bisa berbuat apa-apa.Setelah berada di tempat yang lebih sepi, Yoga menatap Rania dengan penuh emosi. "Berani-beraninya kamu berdansa dengan pria lain di depanku," ucapnya dengan nada dingin dan tajam. "Kamu pikir ini pantas?" Rania, yang awalnya ketakutan, mencoba menjelaskan. "Itu hanya dansa, tidak ada yang lebih dari itu, Mas Yoga. Kamu tahu aku t
Baca selengkapnya

Pasrah

Yoga menatap Rania, amarah yang tadi berkobar mulai mereda, digantikan oleh rasa bersalah yang perlahan merayap ke dalam hatinya. Ia mulai menyadari bahwa selama ini ia terlalu sibuk dengan dirinya sendiri, terlalu sibuk membenarkan tindakannya, tanpa menyadari betapa besar pengorbanan yang Rania lakukan untuk menjaga pernikahan mereka tetap utuh."Aku ..." Yoga memulai, tapi suaranya tertahan. Ia menghela napas panjang, menundukkan kepalanya. "Aku tidak pernah bermaksud menyakiti kamu, Rania. Aku hanya ... tidak tahu bagaimana cara menyeimbangkan semuanya. Pekerjaan, tanggung jawab, pernikahan ... semuanya terasa berat."Rania menyeka air mata yang mulai mengalir di pipinya. "Aku mengerti, Mas. Tapi bukankah kita harus menghadapinya bersama? Bukannya malah membuat jarak di antara kita?"Yoga terdiam lama, berusaha mencerna kata-kata itu. Dalam hatinya, ia tahu Rania benar. Ia terlalu banyak menuntut tanpa memberi, terlalu sibuk dengan dunianya sendiri, sehingga melupakan apa yang seh
Baca selengkapnya

Yoga Sakit

Pagi itu, Rania merasa ada yang tidak biasa. Jam sudah menunjukkan pukul 7 pagi, tetapi Yoga masih saja terbaring di tempat tidur dengan mata terpejam. Padahal, biasanya suaminya sudah bangun, rapi, dan siap berangkat ke kantor. Karena khawatir, Rania mendekat dan menyentuh dahi Yoga. Ternyata tubuhnya terasa hangat, tanda-tanda demam."Mas, kamu sakit?" Rania bertanya dengan nada cemas, sementara Yoga hanya mengerang pelan dan memalingkan wajahnya. Rania pun segera mengambil termometer dan setelah memeriksa suhu tubuhnya, ia mendapati bahwa Yoga memang mengalami demam. Tanpa berpikir panjang, Rania segera menyiapkan kompres dingin dan obat penurun panas, berharap suaminya segera membaik. "Mas, kamu istirahat saja di rumah hari ini, ya. Aku urus semuanya," ujar Rania sambil meletakkan kompres di kening Yoga, berusaha memberikan perhatian terbaik untuk suaminya yang jarang sakit itu.Yoga hanya membuka mata setengah, merasa terlalu lemah untuk menolak perhatian dari Rania. "Nggak usah
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12
DMCA.com Protection Status