Home / Fantasi / Sang Penghancur Langit / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Sang Penghancur Langit : Chapter 41 - Chapter 50

86 Chapters

Mengalah

Arya melihat kepergian kelompok teratai merah, dan dia yakin jika Kelompok Teratai Merah pasti akan mencari permasalahan baru."Aku harus membantu perguruan ini, tidak mungkin aku berdiam diri!" gumam Arya.Arya juga meninggalkan perguruan itu, dan memilih mengawasi dari jauh. Tapi Arya cukup kaget karena anggota Kelompok Teratai Merah mengawasi juga dari jauh."Mereka sepertinya memang ingin kehancuran perguruan ini," ucap Arya.Arya yang tidak tahu apa akar masalah merasa bingung, dia sudah tahu dengan jelas jika Kelompok Teratai Merah yang akan memulai masalah, tapi dia tidak ingin sok pahlawan jika menyerang kelompok itu."Biarlah aku tunggu, apa yang terjadi selanjutnya!' kata Arya.***Satu hari berlalu, dan keadaan di Perguruan Merpati Putih semakin terasa menegangkan.Para guru sudah mencoba mengungsikan murid mereka, tapi semua yang mereka lakukan tertahan oleh keberadaan anak buah Ki Samba."Semuanya jalan keluar memang dijaga mereka, ketua!" kata salah satu guru pengajar ya
last updateLast Updated : 2024-11-28
Read more

Perebutan Kitab Ilmu Pengobatan

Nyai Dariah berhenti tepat di depan sebuah bukit yang tinggi, dan itu adalah bukit curam yang sangat jarang di datangi manusia."Dimana?" bentak Ki Samba.Nyai Dariah menunjuk sebuah lubang kecil, dan hanya satu tangan yang dapat masuk ke dalam lubang itu.Hahahaha! Kau memang sangat pandai dalam menyembunyikan sesuatu!" kata Ki samba.Huppppp!!Ki samba melesat ke arah tebing itu, dan berniat mengambil kitab itu.Whusssssssss!!Tapi satu pancaran tenaga dalam mengejarnya. Sehingga dia berada dalam ancaman serangan jarak jauh."Kurang ajar!"Hiatttttt!!Ki samba bersalto dengan indah, dan tujuannya untuk mengambil kitab itu gagal total."Kurang ajar kau nyai Dariah!" maki Ki samba.Ki samba dengan gerakan cepat menyerang nyai Dariah, dan menyerang dengan kecepatan yang tinggi.Pada pertarungan awal nyai Dariah masih mampu imbangi kecepatan gerakan Ki samba, tapi saat Ki samba tambah kecepatannya, nyai Dariah mulai kewalahan.Plakkkkkk!!Bammmmmmmmm!!Dua pukulan beruntun menghantam tu
last updateLast Updated : 2024-11-29
Read more

Mengalahkan Ki Samba

Ki Samba menyerang dengan sekuat tenaganya, dia ingin jatuhkan Arya, dan mendapatkan dua keuntungan sekaligus.Jika dia kalahkan Arya maka dia akan dapatkan dua keuntungan. Kitab seribu satu pengobatan dan racun, serta tubuh petir yang dimiliki oleh Arya.Dengan sekuat tenaga Ki Samba terus berusaha mendesak Arya, tapi dia merasa bingung, karena Arya selalu jauh lebih cepat dari gerakannya.Saat dia merasa pukulannya akan menghantam tubuh Arya, maka saat itulah Arya bergerak dengan kecepatan yang tidak dapat dia ketahui."Sekuat apa anak muda ini?" gumam Ki Samba."Giliranku!" teriak Arya.Haaaaaaaaaaa!!Arya meningkatkan kekuatannya, dan itu mengagetkan Ki Samba."Ini sudah melewati kemampuan pendekar dewa!" desis Ki Samba menjadi pucat.Dengan jurus tapak petir, Arya menekan Ki Samba, tidak memberikan satu kesempatan pada ketua Kelompok Teratai Merah itu untuk berkembang dan mengembangkan serangannya.Plakkkkkk!!Dua tapak mereka beradu, dan Ki Samba terdorong ke belakang. Tapi dia
last updateLast Updated : 2024-11-30
Read more

Kitab Ilmu Pengobatan

"Apa yang kalian inginkan?" ucap Arya saat belasan orang sudah masuk kedalam kamarnya dan menujukkan wajah garang pada dirinya."Berikan semua harta bawaan mu!" "Harta? Kalian inginkan hartaku? Apa kalian tidak tahu jika aku ini orang miskin!" kata Arya."Tidak usah berbohong, kami melihat jika kau memiliki banyak koin emas!" "Begitu ya!' kata Arya.Tanpa ada aba-aba, mereka mengurung Arya, tapi Arya tidak terlalu menanggapi kepungan mereka, Arya masih terlihat tenang."Kenapa dia masih bersikap tenang?" ucap salah satu dari mereka."Aku juga tidak tahu, tidak mungkin racun yang kita berikan tidak berpengaruh!" "Serang!'Salah satu bicara pelan, tapi itu sudah cukup untuk menyerang Arya. Mereka semua sama-sama ayunkan golok pada tubuh Arya.Sasaran mereka mengenai telak tubuh Arya, tapi saat mereka hentikan serangan, Arya sudah tidak ada di sana, anak muda itu sudah berada di dekat pintu dan bersandar di dinding."Apa yang akan kalian lakukan?" tanya Arya sambil melihat kedua tanga
last updateLast Updated : 2024-11-30
Read more

Pemuja Iblis

"Tolong ... Tolong!!"Suara teriakan minta tolong bergema di tengah kota Ginsa, tapi meskipun teriakan itu sudah didengar setiap penduduk kota itu, tidak ada satu orangpun yang memberikan bantuan."Ada apa itu?" Arya mengintip dari jendela, dan melihat seorang lelaki berlari dengan luka yang penuh darah di tubuhnya."Kenapa tidak ada yang menolong dirinya?" gumam Arya.Arya turun dan melihat keadaan lelaki tua itu. Arya ingin dekati lelaki tua itu, tapi satu tangan menangkap tangannya."Jangan campuri urusan mereka, anak muda!'Seorang perempuan yang usianya sudah tua menangkap tangan Arya."Kenapa nek?" tanya Arya."Lelaki itu sudah ditandai!" kata perempuan tua itu."Ditandai? Apa maksudnya?""Apakah kau melihat cap bulan sabit di punggung lelaki tua itu?" tunjuk perempuan itu.Arya menoleh dan memang melihat simbol bulan sabit di punggung lelaki tua itu."Apa maksud simbol itu nek?" tanya Arya ingin tahu."Itu adalah simbol para pemuja iblis, mereka memiliki simbol bulan sabit!" k
last updateLast Updated : 2024-12-01
Read more

Bisnis Pemuja Iblis

"Bagaimana hasil penjualan?" "Semuanya puas ketua, bahkan semakin banyak permintaan dari negeri Teruma."Hahahahahahaha!""Bagus, itu memang yang aku inginkan, dengan itu bisnis ini akan berjalan dengan lancar! Sungguh negeri yang bodoh, percaya dengan kebohongan seperti itu!"Pembicaraan itu terjadi di sebuah ruangan yang ada tepat di sebuah gua yang jauh dari kota Ginsa. Gua itu berada di sebuah bukit yang dinamai orang bukit kutukan. Para penduduk tahu jika disana ada kelompok yang menamai mereka pemuja iblis, tapi penduduk tidak tahu yang dilakukan para pumuja iblis di gua itu.Pemuja iblis pulalah yang menyebarkan kabar kutukan jika tidak memiliki anak lelaki, dan kutukan itu mereka sebar hampir seluruh negeri Purawa.Dan kini, mereka menikmati semua kabar burung yang mereka hembuskan, belum lagi kematian yang mereka berikan pada keluarga yang tidak memiliki anak lelaki, itu membuat kabar itu semakin berhembus kencang.Banyak yang tidak suka dengan kabar itu, tapi tidak ada yan
last updateLast Updated : 2024-12-02
Read more

Penghuni Hutan

"Kau ... kau siapa?"Junda maupun ganda begitu kaget dengan kehadiran sosok hitam yang berada di belakang mereka.Keduanya yang duduk di dalam kereta terbuka, melompat dari kereta kuda dan mendarat di tanah dengan ringannya."Kemana dia?" tanya Junda pada ganda karena tidak melihat siapapun di atas kereta kuda yang kini telah kosong."Aku tidak tahu!" jawab Ganda."Aku disini!" Kedua menoleh ke belakang, Tapi tidak ada siapa-siapa."Aku disini!" Suara itu kembali terdengar dari arah yang berbeda, dan itu membuat ganda maupun Junda berputar-putar mencari suara yang terasa sangat dekat tapi tidak diketahui dimana wujudnya."Siapa kau sesungguhnya!" teriak ganda dengan suara yang keras, dan itu membuat anak buah mereka menghentikan laju kereta kuda yang membawa gadis menuju negeri Teruma."Ada apa, ketua?" tanya salah satu anak buah mereka, yang kini berkumpul di dekat Junda dan ganda."Kenapa kalian kemari? Segera jaga barang kita!' bentak Junda tidak terima dengan kedatangan anak bua
last updateLast Updated : 2024-12-03
Read more

Kematian Junda

"Hari sudah pagi rupanya!" ucap Arya saat dia melihat cahaya kuning terlihat di ufuk timur.Saat itulah Junda maupun ganda melihat wajah Arya, masih sangat muda, pemuda yang usainya belum menyentuh usia dua puluh lima tahun.Haaaaaaaaaaa!!Arya bergerak cepat, dan menyerang ke arah Junda, Arya tahu jika Junda memiliki kemampuan di atas ganda, dan itu mengejutkan Junda.Huppppp!!Junda menepis pelan serangan Arya, dan mundur ke belakang, dia tidak ingin adu tenaga dalam dengan Arya."Ganda, kau segera kembali ke bukit kutukan, aku akan menahan dia, laporkan pada ketua, Jiak perlu cari dia, balaskan nanti kematianku!" kata Junda yang tidak yakin akan mampu kalahkan Arya."Kematian?" tanya Ganda."Sudah tidak usah banyak bicara lagi, segeralah pergi!" kata Junda.Arya seolah membiarkan Ganda untuk pergi, karena memang itu bagian dari rencana dari anak muda itu. "Baik, aku akan pergi. Kau harus bertahan sampai aku dan ketua Parta datang!" kata Ganda.Huppppp!!Dengan segera Ganda melesat
last updateLast Updated : 2024-12-03
Read more

Melapor Pada Ketua Parta

Tanpa berani menoleh ke belakang, ganda terus melesat menuju bukit kutukan, dia sungguh ingin segera sampai di markas dari kelompok pemuja iblis itu."Sudah tidak jauh lagi, aku akan segera sampai! Junda, bertahanlah!" kata ganda yang pikirannya masih terpikir pada rekannya itu.Setelah melesat dengan kecepatan yang penuh, ganda akhirnya bernapas lega, itu setelah Ganda sudah melihat bukit kutukan meskipun masih berjarak puluhan tombak.Huppppppp!!Saat dia sudah berada di mulut gua, Ganda langsung melesat dan masuk tanpa peduli dengan penjaga mulut gua yang ingin menghadangnya.Dia langsung bergegas masuk ke dalam kamar ketua Parta, tanpa peduli jika ketuanya sedang menikmati tidur yang panjang."Ketua! Ketua!" teriak Ganda dan itu mengejutkan ketua Parta yang masih dalam keadaan polos tanpa busana."Sialan kau Ganda! Kenapa kau begitu mengejutkan aku, hei .. kenapa kau kembali? Dimana Junda?" tanya ketua Parta dan langsung teringat jika Ganda menemani Junda mengantarkan barang pesa
last updateLast Updated : 2024-12-04
Read more

Kematian Ketua Parta

Bammmmmmmmm!!Tubuh ketua Parta merasakan bagaimana kuatnya pukulan dari Arya. Tidak hanya menahan kuatnya pukulan Arya, tubuh ketua Parta juga terlempar jauh, bahkan sampai lima tombak karena pukulan anak muda itu.Huaaaakkk!!Tidak dapat dicegah, dan darah kental melompat dari mulut ketua Parta. Wajahnya pucat karena begitu kuatnya pukulan dari Arya."Kurang ajar!"Ketua Parta mengeluarkan senjatanya, senjata berupa sabit yang merupakan senjata andalan dari para pemuja iblis.Arya tersenyum, dia tahu jika kelompok itu memang memiliki senjata sabit, itu setelah dua mengobati luka dari Ki Uyut yang sudah tewas.Ketua Parta memegang sabit tajam di tangan kiri dan tangan kanannya, dan memutar sabit itu sehingga menimbulkan bunyi angin yang berderit."Kau tidak mungkin berani membunuhku!" kata ketua Parta."Kenapa? Apa yang aku takutkan, darimu!" kata Arya."Asal kau tahu, kami terhubung erat dengan Kelompok Teratai, dan jelas kau akan jadi buronan kelompok itu!" jawab ketua Parta."Lagi
last updateLast Updated : 2024-12-04
Read more
PREV
1
...
34567
...
9
DMCA.com Protection Status