Home / Fantasi / Sang Penghancur Langit / Chapter 201 - Chapter 210

All Chapters of Sang Penghancur Langit : Chapter 201 - Chapter 210

224 Chapters

Gadis Malang

"Apakah kita tetap ke perguruan naga hitam di malam seperti ini, Ki?" tanya nyai Sri pada Ki Lemur."Sepertinya tidak bagus bertamu dimalam seperti ini, aku rasa sebaiknya kita bermalam di tengah hutan ini saja, sekalian melihat apakah pemuda itu mendekat ke arah tempat ini," jawab Ki Lemur."Baik, aku setuju!"Dua guru dari dua perguruan itu memutuskan untuk bermalam di tengah hutan, hal yang biasa mereka lakukan sebelum mereka menjadi ketua perguruan yang mereka kuasai saat ini.Saat semuanya sudah tenang bersantai, saat itulah mereka semua mengendus bau yang begitu harum."Bau bunga mawar, apa maksudnya ini?" ucap nyai Sri."Aku juga tidak paham, nyai!" kata Ki Lemur.Nyai Sri dan Ki Lemur saling pandang, dan seolah memiliki pemikiran yang sama."Apakah kabar itu nyata?" kata Ki Lemur."Bisa jadi Ki, kalau tidak, tidak mungkin bau ini sampai terendus hidung kita," kata nyai Sri.Ki Lemur menatap nyai Sri."Jadi apa yang akan kita lakukan?" "Tidak ada. Aku yakin meskipun kita melih
last updateLast Updated : 2025-03-20
Read more

Amarah Nyai Sri

"kenapa kalian kembali nyai?" tanya Ki Barata saat melihat nyai Sri dan Ki Lemur kembali ke perguruan naga hitam."Kenapa ketua? Apakah itu salah?" tanya Ki Lemur."Tidak, sama sekali tidak," jawab Ki Barata."Ada apa dengan mu, Ki? Kau sepertinya tidak sehat," kata nyai Sri."Aku tidak tahu, aku merasa tubuhku sedang tidak bagus, mungkin pengaruh dari ilmu baru yang aku pelajari," jawab Ki Barata berbohong."Hahaha! Kau memang selalu bersemangat jika mendapatkan kemampuan baru Ki," puji Ki Lemur."Dunia persilatan sedang dalam ancaman orang yang akan datang dari negeri Burma, tidak ada salahnya jika kau berlatih sekarang," kata Ki Barata."Kau benar Ki!"Nyai Sri menatap Ki Lemur, dan Ki Lemur memberikan tanda agar nyai Sri ungkapkan tujuan mereka datang."Sesungguhnya kami bertemu dengan pemuda itu, dan dia mengatakan jika bukan dia pelaku pembunuhan Ki Unda," kata nyai Sri."Bukan dia? Jadi maksudnya ada orang lain, begitu?" tanya Ki Barata."Sudah pasti dia hanya ingin membela di
last updateLast Updated : 2025-03-20
Read more

Terpaksa Jujur

Arya yang ada di atas sebatang pohon memperhatikan, dan terus saja mengawasi dari jauh.Saat dia melihat murid Ki Lemur dan nyai Sri membopong dua mayat, Arya merasa heran."Mayat siapa itu?" ucap Arya dalam hatinya.Arya mencoba melihat dari jauh, dan kaget saat melihat jika mayat itu adalah mayat Ratih dan Banda."Apa? Dia juga membunuh Ratih dan Banda?" ucap Arya dengan urat kepala yang menegang.Amarah Arya sudah sampai pada ubun-ubun kepanya dan dia sudah tidak dapat memaafkan Ki Barata."Aku pastikan hari ini kau tewas," kata Arya.Arya menunggu hingga nyai Sri dan Ki Lemur jauh. Setelah itu Arya mendatangi perguruan naga hitam."Kalian semua! Keluarlah!" teriak Arya saat dia berada di halaman perguruan naga hitam.Puluhan murid perguruan naga hitam berlarian dan mengepung Arya.Huppppp!Herda, ataupun yang berwajah Ki Barata melompat dari ruangan paling atas perguruan naga hitam.Bammmmmmm!!Begitu dia menjejak di tanah, Arya langsung berikan satu tendangan yang sangat keras ya
last updateLast Updated : 2025-03-21
Read more

Menemui Ki Resta

Herda melesat meninggalkan perguruan naga hitam, dan saat sudah mendekati kota bangau, Herda membuang topeng wajah Ki Barata."Dengan ini namaku akan bersih dari segala tuduhan, semua orang akan salah ketua barada jika semuanya ketahuan," kata Herda dengan senyum jahat."Tapi aku tetap harus mencari keberadaannya ketua, Kalau tidak bisa-bisa masalah akan semakin besar, dan jelas ketua akan bingung, nantinya," kata Herda.Herda tidak memulihkan kondisinya, tapi dia melesat menuju kota gajah, dia tahu ke arah kota itulah Ki Barata mencari kijang emas yang amat dia dambakan itu.***Jauh di sekitar hutan yang menjadi wilayah kota gajah, Ki Barata masih terus awasi tiga orang yang sudah berlari jauh dari pandangannya.Ki Barata menjaga jarak, dan tidak mau mendekati rombongan kecil itu."Aku pasti akan mendapatkan kijang emas itu, apapun caranya kijang emas itu harus jadi milikku," kata Ki Barata.Ki Barata melihat tiga orang itu hentikan langkah mereka, dan bicara cukup keras."Apakah be
last updateLast Updated : 2025-03-21
Read more

Kemarahan Ki Barata

"Tahan amarahmu, aku akan jelaskan semuanya," kata Ki Lemur yang mulai merasakan kekuatan besar dari Ki Resta."Jelaskan, atau kau akan jadi kambing hitam bagi amarah ini," kata Ki Resta dan lepaskan kerah baju Ki Lemur."Pembunuh kedua muridmu adalah orang kau percayakan membawa mereka ke perguruan naga hitam," kata Ki Lemur."Arya!" desis Ki Resta."Benar, dia juga sudah membunuh Ki Unda. Alasan dia membunuh muridmu adalah untuk tutupi identitas dirinya," kata Ki Lemur memutusakn sendiri.BAMMMMMMM!Ki Resta tidak dapat lagi menahan amarahnya, dan tanah yang berada di bawah kakinya, jadi sasaran kemarahan dari Ki Resta."Kurang ajar! Dia mencari masalah denganku, baik. Aku akan berikan dia masalah," kata Ki Resta dengan marah yang tak tertahan.Api dendam sudah merasuki jiwa Ki Resta, dendam pada Arya."Aku akan mencari bocah itu, aku pastikan dia akan tewas," kata Ki Resta."Jangan sekarang Ki, sebaiknya semayamkan dulu mayat kedua muridmu ini, setelah itu kita cari sama-sama anak
last updateLast Updated : 2025-03-22
Read more

Si Tangan Maut

Arya secara diam-diam ikuti Ki Lemur dan nyai Sri yang membawa mayat Banda dan Ratih. "Sialan, apa aku akan dapatkan masalah besar dari seluruh perguruan? Jika ini terjadi aku akan jadi pelarian," ucap Arya.Dan di hadapan Arya juga terlihat bagaimana terpukulnya Ki Resta dengan kematian dua murid yang sudah dia didik dari kecil itu."Ki Resta seseorang yang baik, aku tidak ingin membuat masalah ataupun bertarung dengan dia, tapi sepertinya tidak mungkin terhindarkan," kata Arya dalam hatinya."Sebaiknya aku mencari jalan keluar dari negeri ini, itu jalan terbaik. Aku akan kembali ke pulau ular." Huppppp.Arya meninggalkan hutan di kegelapan malam. Tinggalkan hutan yang dipenuhi dengan amarah.Di hutan itu, suasana memang sangat panas, udara yang dingin tidak mampu menutupi api amarah yang keluar dari tubuh Ki Resta."Sebaiknya tenangkan dirimu, Resta. Kita cari cara untuk menangkap pemuda itu," kata guru Harada."Dia kuat!" kata nyai Sri."Tidak, dia tidak sekuat itu, aku akan tang
last updateLast Updated : 2025-03-22
Read more

Kembalinya Si Tangan Maut

"Apa yang terjadi guru?" tanya salah satu murid Ki Resta.Mata Ki Resta merah menatap muridnya, tidak suka dengan pertanyaan itu, dan itu membuat murid Ki Resta bergidik ketakutan. Belum pernah mereka melihat mata tajam seperti yang baru saja di perlihatkan Ki Resta pada mereka."Guru! Kami ingin jawaban, apa yang terjadi sesungguhnya? Apa terjadi pada Ratih dan Banda?" tanya murid Ki resta lagi.Ki Resta menatap muridnya yang bertanya. Dan seperti sebelumnya, tatapan Ki Resta sanga tajam menakutkan."Saudara kalian dibunuh oleh orang yang aku percayai, dan aku akan membunuh dia," ucap Ki Resta.Ketiga murid Ki Resta yang tersisa kaget. Tapi mereka tidak mungkin dapat berbuat apa-apa."Kalian semua kembalilah ke rumah kalian. Mulai hari ini perguruan ini aku bubarkan, aku akan melakukan apapun yang ingin aku lakukan," kata Ki Resta."Kapan kami akan kembali?" "Kembali? Tidak akan ada kata kembali, kalian bukan muridku lagi," kata Ki Resta."Tapi guru!""Jangan panggil aku guru lagi,
last updateLast Updated : 2025-03-23
Read more

Kabar Dari Ki Barong

"Aku tidak paham maksud Ki Bonggol?" ucap Arya."Tidak perlu kau tahu untuk saat ini, nanti kau akan tahu sendiri," jawab Ki Bonggol."Jadi apa yang harus kau lakukan untuk membersihkan namaku?" tanya Arya."Itu juga akan kau tahu jika saatnya tiba," ucap Ki Bonggol.Tok tok tok.Saat mereka bicara cukup serius, pintu rumah Ki Bonggol diketuk, dan itu membuat Arya menjadi tegang."Sebaiknya kau bersembunyi," kata Ki Bonggol.Arya angguk kepala, dan memilih untuk ikuti saran ki Bonggol. Ki Bonggol membuka pintu, dan menyuruh masuk orang yang mengetuk pintu rumahnya."Ki Barong, ada apa?" tanya Ki Bonggol."Ada masalah yang lebih besar lagi," kata Ki Barong."Masalah yang lebih besar, apa itu? Mari kita bicara di dalam," ajak Ki Bonggol.Orang yang di panggil Ki Barong itu masuk, meskipun dia tidak ingin masuk tapi dia tetap menerima ajakan Ki Bonggol."Ada apa? Masalah apa yang kau katakan itu?" tanya Ki Bonggol."Si tangan maut sudah kembali," kata Ki Barong."Apa? Kau jangan asal bic
last updateLast Updated : 2025-03-23
Read more

Waktu Untuk Ki Barata

Ki Barata mencoba mundur, dan menenangkan Ki Resta yang sudah kalap setelah kematian dua muridnya.Ki Resta yang sempat jadi harapan di golongan putih kini sudah kembali pada dirinya di masa lalu. Si tangan maut.Bammmmmmm!Terjadi benturan keras antara Ki Barata dan si tangan maut, dan itu cukup kuat, bahkan sampai mengguncang perguruan naga hitam.Ki Barata terpukul mundur, sementara Ki Resta mampu bertahan."Tidak salah memang kau dianggap pendekar nomor satu saat ini Ki Barata, kau mampu menahan jurus pukulan maut dari ku!" kata si tangan maut."Pukulan maut! Itukah pukulan yang sempat gemparkan dunia persilatan tiga puluh tahun yang lalu?" gumam Ki Barata.Ki Resta kembali berbuat menyerang, tapi Ki Barata mencoba menahan ki Resta."Tahan Ki! Apa kau pikir aku diam saja dengan kematian muridmu, aku terluka karena pemuda itu," kata Ki Barata berbohong."Benarkah itu?" ucap Ki Resta sangat sinis."Untuk apa kau berbohong Ki," kata Ki Barata mencoba untuk tidak meneruskan pertarunga
last updateLast Updated : 2025-03-24
Read more

Aura Siluman

"Apa yang kau lakukan?" bentak Arya sambil pegang kepalanya yang menerima hantaman dari kayu di tangan gadis itu."Sebaiknya kau pergi dari sini, aku tidak ingin kau berada di rumah ini," usir gadis itu."Intan! Apa yang kau katakan, dia tamu nenek," kata nyai Rara dan menarik tangan gadis itu untuk duduk di sampingnya."Tamu? Kenapa nenek mau menerima tamu, dia pembunuh nek, Intan sudah lihat lihat sketsa wajahnya bersebaran di desa," ucap gadis itu."Sebaiknya kau duduk, dia bukan pembunuh," kata Ki Bonggol dengan suara yang tertahan di tenggorokannya.Intan mengalah, dia tidak tahu kenapa dia mengalah pada lelaki tua yang bicara itu, seolah ada ikatan bathin antara dia dengan Ki Bonggol."Nek! Siapa dia?" tanya Intan berbisik pada nyai Rara."Tanyakan saja sendiri, dia pasti akan jawab," jawab nyai Rara."Aku adalah kakekmu intan, ayah dari ibumu," jawab Ki Bonggol menjawab pertanyaan Intan yang bertanya pada nyai Rara."Kakek? Ayah ibu?" tanya Intan tidak yakin dan dia malah mena
last updateLast Updated : 2025-03-24
Read more
PREV
1
...
181920212223
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status