Home / Fantasi / Sang Penghancur Langit / Chapter 211 - Chapter 220

All Chapters of Sang Penghancur Langit : Chapter 211 - Chapter 220

224 Chapters

Serangan Makhluk Menakutkan

Arya merasa jika perkataan Intan sangat membingungkan bagi dirinya, dia tidak percaya dengan ucapan Intan."Aku tidak mengerti yang kau katakan, Intan?" tanya Arya."Kakek sudah katakan jika kau bersedia membawa aku ke negeri lingga, dan kau bersedia menjagaku, aku berpikir itu sama dengan kita dijodohkan," kata Intan."Aku harap jangan berpikir terlalu jauh, saat ini pikiranku bukan itu, tapi hal yang lain," kata Arya."Hal lain? Apa itu?" tanya Intan."Yang paling utama adalah membereskan masalah di desa Hursa ini," ucap Arya."Terus?""Menyelesaikan semua masalah yang aku buat di negeri ini."Intan tidak teruskan lagi, gadis berusia muda itu memahami semua alasan Arya dan tidak memaksakan kehendaknya pada Arya."Sekarang kau keluarlah dari kamar ini, aku mau istirahat, dan akan cari siapa dalang dari semua masalah di desa ini," kata Arya mengusir intan dengan tegas.Dengan wajah menunduk, Intan keluar dari kamar yang harusnya menjadi kamar dia dan Arya, tapi dia paham alasan Arya.
last updateLast Updated : 2025-03-25
Read more

Dendam Masa Lalu

Juragan Barsah, dua tahun yang lalu. Desa Hursa. Kala itu desa Hursa masih memiliki hutan yang luas di seluruh dan sekeliling desa itu.Di tengah kota Hursa itu tumbuh dan besar dua orang yang bersaudara. Seorang gadis dan seorang pemuda yatim piatu.Si gadis bernama Rodia dan si pemuda bernama Guntur. Keduanya merupakan saudara kandung yang hidup miskin di desa itu.Suatu hari, Juragan Barsah mendatangi rumah kecil mereka dan mau tidak mau mereka harus memberikan waktu untuk Juragan itu bicara."Guntur! Aku tahu jika kau dan Rodia adalah saudara kandung, dan aku dengan hati yang bersih ingin membebaskan kalian dari kemiskinan," kata juragan Barsah.Guntur diam, dia dalam hati tahu apa yang dipikirkan oleh juragan Barsah, dan dia jelas akan menolak apa yang diinginkan oleh juragan itu."Aku ingin menjadikan adikmu menjadi istriku, apakah kau akan berikan padaku?" tanya Juragan Barsah pada Guntur.Seperti yang sudah dalam tebakan Guntur, Juragan Barsah akan meminta adiknya, dan dia jel
last updateLast Updated : 2025-03-25
Read more

Kebenaran Yang Sesungguhnya

Gggrrrr!Makhluk jejadian itu mengeram pada Juragan Barsah dan menatap tajam dengan mata merahnya.Whussssss!!Makhluk jejadian itu menyerang ke arah Juragan paling kaya di desa Hursa itu, dan memberikan satu pukulan yang mematikan.Plakkkkkk!!Tapi, diluar dugaan makhluk jejadian itu, Juragan Barsah mampu menahan serangan cepat nan kuat yang dia arahkan ke tubuh Juragan Barsah.Tidak hanya kaget, tubuh makhluk jejadian itu juga terlempar ke belakang, dia terlihat kalah adu tenaga dalam melawan Juragan Barsah.Hahahaha!"Apa kau pikir aku tidak memiliki kemampuan makhluk bodoh? Itu tidak mungkin. Aku juragan Barsah, sudah jelas jika aku menyimpan sesuatu untuk melawan musuh yang tidak suka padaku. Seperti dirimu itu, makhluk bodoh," ejek Juragan Barsah pada makhluk jejadian itu.Gggrrrr!Kali ini makhluk jejadian itu kembali mengeram jahat, dia tidak terima dengan tertahannya serangan yang dia berikan pada juragan Barsah."Kau tidak memiliki kemampuan untuk menang melawan diriku, aku
last updateLast Updated : 2025-03-26
Read more

Siksaan yang Kejam

Arya menjadi bingung, dia tidak tahu jika makhluk itu benar atau berbohong, tapi yang jelas Arya ingin tahu kebenaran yang sebenarnya."Semua yang dia katakan adalah kebohongan, itu tidak pernah aku lakukan!" teriak juragan Barsah semakin memberikan pembelaan pada dirinya, dan itu dia lakukan untuk menyelamatkan selembar nyawa yang dia miliki."Semua itu kebohongan!"Satu suara terdengar dari arah luar halaman juragan Barsah, dan itu adalah suara seorang lelaki berpakaian compang camping.Wajah lelaki itu sangat buruk dan menakutkan tapi jelas dimatanya terlihat api dendam yang begitu besar."Siapa kau? Jangan asal menuduh diriku?" teriak juragan Barsah yang merasa terpojok."Kau tidak mengenalku, Barsah? Coba lihat wajahku ini dengan baik!" ucap lelaki itu sambil menyibak rambut berantakan yang menutupi wajahnya.Mata juragan Barsah cukup melotot melihat wajah di balik rambut itu."Kau .. kau tidak mungkin hidup lagi, kau sudah mati!" teriak juragan Barsah sambil menunjuk ke arah ora
last updateLast Updated : 2025-03-26
Read more

Sosok Asli Siluman

"kalau kau tak ingin mati, pergilah!" kata Arya pada Jadiman yang kaget dengan kehebatan Arya."Tapi tidak dengan dirimu, kau akan mati disini," lanjut Arya menunjuk pada makhluk jejadian yang mengeram menunjukkan taringnya.Hupppp!!Jadiman yang tidak ingin berurusan dengan Arya memilih untuk pergi, dan kabur dari halaman juragan Barsah meninggalkan Arya dan makhluk jejadian siluman harimau.Haaaaaaaaaaa!Tanpa banyak bicara Arya langsung bergerak menyerang makhluk jejadian siluman harimau, memberikan serangan cepat dan mematikan.Plakkkkkk!Siluman harimau yang berada di tubuh Guntur menahan, tapi dia tidak dapat menahan serangan besar dari tenaga dalam Arya."Sebaiknya biarkan aku membebaskan dirimu dari makhluk sesat itu, jangan ikuti keinginan salah dari makhluk itu," kata Arya pada orang yang menjadi wadah bagi siluman harimau itu.Gggrrrr!"Diam kau anak manusia, kau tidak tahu apa-apa. Dia sudah berjanji akan mati demi diriku," kata makhluk jejadian itu yang sudah semakin meng
last updateLast Updated : 2025-03-27
Read more

Pertemuan di Bukit Kijang

Jauh dari desa Hursa, di sebuah bukit yang memiliki puncak yang rata, dan itu adalah puncak ilalang yang di kelilingi oleh hutan lebat.Di puncak bukit itu, belasan orang dengan usia yang tidak terlalu jauh berbeda mulai berdatangan dari segala penjuru bukit itu.Bukit itu adalah bukit kijang, bukit yang memang selalu digunakan golongan putih untuk berkumpul bersama.Kali ini pun mereka memutuskan untuk berkumpul bersama, itu untuk membahas kembalinya si tangan maut, Ki reksa yang sudah kembali ke jalan hitam.Guru Harada, orang yang memutuskan mengumpulkan seluruh golongan putih, dan beberapa golongan hitam yang menurutnya dapat di ajak kerja sama.Meskipun mendapatkan tentangan dari golongan putih, tapi guru Harada tidak peduli, dia hanya ingin masalah tentang di tangan maut segera di selesaikan."Guru Harada, apa Ki Barata juga akan datang?""Aku tidak tahu, aku sudah memberikan undangan cepat padanya, jika dia bergabung aku merasa kita akan memiliki kekuatan yang lebih besar lagi,
last updateLast Updated : 2025-03-27
Read more

Pertarungan di Bukit Kijang

Whusssssssss!!Dari arah selatan tiba-tiba datang selarik cahaya hitam dengan kecepatan yang tinggi."MENGHINDAR!" teriak Guru Harada karena dia yang pertama melihat serangan jarak jauh itu.Tujuh pendekar di puncak bukit kijang itu melompat menghindar ke segala arah. Dan itu tepat waktu, saat itulah energi besar dari arah selatan itu datang menghantam tempat ke tujuh pendekar itu berdiri.Jledaaarrrrrrr!!Bukit kijang langsung berguncang dengan kuatnya, itu karena kuatnya ledakan dari tenaga dalam yang datang ke arah ke tujuh pendekar dari dua golongan itu."Siapa yang sudah menyerang kita? Berani sekali dia?" tanya Ki Turang sambil menatap ke arah guru Harada."Mana aku tahu, kan orangnya belum terlihat," kata guru Harada sambil angkat kedua bahunya."Apa kita tidak menyerang ke sana?" tanya Ki Indang.Tidak ada yang menjawab, mereka memilih tidak peduli dengan perkataan Ki Indang, mereka hanya melihat ke arah datang serangan yang baru saja mengguncang bukit kijang.Belum juga merek
last updateLast Updated : 2025-03-28
Read more

Pertarungan Berlanjut

Meskipun tidak mereka susun secara langsung, tapi rencana menguras tenaga dalam Ki Reksa langsung diketahui oleh Ki Reksa, dan itu semakin membuat Ki Reksa naik darah."Kalian! Apa kalian hanya ingin menyaksikan saja? Kalian golongan hitam, apa kalian tidak akan membantu diriku?" ucap Ki reksa ke arah Ki jalak dan dua rekan golongan hitam lainnya.Ki jalak menatap nyai lipan dan Ki Taga. "Bagaimana menurut kalian?" tanya Ki jalak."Terserah padamu tapi jika kita membantu dia, apa nyawa kita terselamatkan? Apa ada jaminan?" tanya nyai Lipan."Bodoh! Aku sekarang berada di pihak golongan hitam! Jangankan kalian, Ki Barata saja mampu aku bunuh bagaikan lalat kecil!" bentak Ki reksa yang secara tidak sengaja mendengar pembicaraan tiga golongan hitam yang ada di sana."Baik, kami akan membantu dirimu, tapi kami ingin kau juga jangan membunuh kami, tangan maut," pinta Ki jalak."Bagus, kalian memilih pihak yang tepat," kata Ki Reksa.Haaaaaaaaaaa!!Ki Reksa tanpa banyak bicara lagi langsun
last updateLast Updated : 2025-03-28
Read more

Kekalahan Guru Harada

"Apa yang terjadi? Tidak mungkin!"Guru Harada yang bertahan dari setiap serangan Ki jalak dan Ki Taga masih sempat mendengar suara jeritan kematian Ki Indang, dan itu menjatuhkan semangat juangnya.Pukulan pemburu nyawa!Whusssssssss!Guru Harada melepaskan satu pukulan jarak jauh yang kuat, dan itu mengarah kepada Ki Reksa yang baru saja membunuh Ki Indang.Ki Reksa memutar tubuhnya, dan menahan pukulan jarak jauh guru Harada dengan tangan kanannya, dan pukulan itu mentah di tengah jalan."Kurang ajar! Kau tidak akan aku maafkan," ucap guru Harada dan melompat ke arah Ki reksa."Jangan anggap kami tidak ada!" Ki jalak menghalangi gerakan guru Harada, dan menahan pergerakan dari guru dari raja Adnan, penguasa negeri Malaya.Di belakang guru Harada, juga sudah ada Ki Taga, sehingga guru Harada berada di antara dua orang yang memiliki kekuatan hitam yang tidak dapat diremehkan.Haaaaaaaaaaa!Guru Harada memukul Ki jalak, tapi dengan enteng Ki jalak menahan dengan telapak tangannya, ta
last updateLast Updated : 2025-03-29
Read more

Memilih Pihak

Ki Bonggol ingin berlari ke arah guru Harada, tapi lagi-lagi gerakan Ki Bonggol ditahan oleh Ki jalak dan Ki Taga."Kau juga akan mati, Ki Bonggol!"Ki Reksa setelah membunuh guru Harada mendekati Ki Bonggol, dan berjalan ke arah Ki Bonggol yang sudah ditahan oleh Ki jalak dan Ki Taga."Kau itu sudah menjadi hitam dari hitam Ki reksa, sungguh tidak aku percaya," kata Ki Bonggol."Apa aku terlihat perduli dengan ucapanmu itu Ki Bonggol!" Kata Ki Reksa.Ki Bonggol tidak menjawab, dia jelas berada di ujung tombak, nyawanya kemungkinan tidak mungkin dapat di selamatkan lagi, dan kemungkinan dia akan mati di bukit kijang.Hiatttttt!Ki Bonggol tidak terima, dan menyerang ke arah Ki Reksa. Ki jalak dan Ki Taga ingin menahan tapi Ki Reksa memberikan kode pada keduanya untuk menjauh."Biarkan aku yang membunuh dia!" Ucap Ki Reksa.Ki jalak dan Ki Taga memilih menerima perkataan Ki reksa, dan mereka mendekati nyai lipan. Whusssssssss!!Ki reksa tidak anggap serangan dari Ki Bonggol. Itu karen
last updateLast Updated : 2025-03-29
Read more
PREV
1
...
181920212223
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status