Home / Urban / Aku yang Hebat Ditolak Nikah? / Chapter 121 - Chapter 130

All Chapters of Aku yang Hebat Ditolak Nikah?: Chapter 121 - Chapter 130

256 Chapters

Bab 121

Sekitar pukul tujuh malam, Fandy berdiri di pintu masuk sebuah gang dengan wajah bingung.Karena ini adalah tempat yang Chaesa sebutkan, tetapi sepertinya tidak ada restoran tidak peduli bagaimana dia melihatnya."Kak Fandy."Kurang dari satu menit kemudian, Chaesa muncul dan Fandy bertanya."Kamu mau makan di sini?"Chaesa tersenyum."Iya, di dalam ada toko sup sayur asam yang sangat enak, sudah buka selama bertahun-tahun."Makan sayur asam? Fandy tidak bertanya lagi. Tidak peduli mau makan apa, dia akan bersyukur kalau kelak wanita ini tidak akan mengganggunya lagi.Memasuki sudut gang, aromanya sudah langsung menusuk hidung yang sangat menggugah selera.Benar saja, ada toko sayur asam yang terletak di dalam gang dan pintunya penuh dengan orang yang mengantri."Bukankah kita harus mengantri?"Fandy agak bingung saat melihat Chaesa menuntunnya masuk."Nggak perlu, aku dan bosnya adalah kenalan lama. Aku juga sudah memesan tempat duduk."Tokonya kecil dan hanya sepasang suami istri ber
Read more

Bab 122

Fandy tidak terlalu memusingkannya. Pertama, Chaesa terbiasa dimanjakan oleh Wanda. Kedua, mungkin dia sedang dalam suasana hati yang buruk karena ini adalah perpisahan dan wajar saja kalau agak marah."Sepertinya kalian benar-benar nggak tahu diuntung."Beberapa pria berpakaian hitam maju dan Fandy mengangkat tangannya."Teman-teman, nggak mudah menjalankan bisnis kecil-kecilan. Kalau ada masalah, sebaiknya selesaikan di luar."Melihat Fandy berjalan keluar, Chaesa menghela napas lega. Akhirnya pria itu tertipu. Sekarang dia tidak punya pilihan selain melakukannya. Kalau Fandy benar-benar meninggalkannya sendirian, itu akan merepotkan. Untung saja semuanya masih sesuai rencana."Kita hampir selesai makan dan akan segera pergi setelah selesai, oke?"Saat ini hanya ada belasan pengawal berbaju hitam. Ketua sebenarnya belum menemukan apa pun dan Fandy tidak ingin mencari masalah, jadi dia memberikan saran."Haha, bukankah adikmu itu cukup tangguh? Sekarang sudah mau menyerah? Terlambat!"
Read more

Bab 123

Bawahan Tuan Rijunta? Fandy meluncurkan sebuah tamparan dan menjatuhkan pria kekar itu ke lantai."Yang lainnya, tolong bersihkan rumahku atau kalian nggak akan bisa keluar dengan utuh."Terus bagaimana kalau mereka adalah bawahan Tuan Rijunta? Siapa di antara anak buah Tuan Rijunta yang tidak mengenalnya? Kalau Fandy sampai tertipu oleh tipuan semacam ini, IQ-nya terlalu rendah.Kekuatan tamparannya tidak masalah, intinya adalah tingkat jera yang disebabkan oleh tongkat yang patah itu terlalu besar dan beberapa orang yang tersisa langsung mulai membersihkan rumah."Siapa yang mengutus kalian?"Setelah itu, beberapa orang berdiri di halaman dan tidak ada yang berani menatap Fandy.Saat itu sebuah mobil tiba-tiba berhenti di pintu masuk halaman dan beberapa orang bersenjata keluar."Ada orang yang melaporkan penyerangan di sini. Semuanya berdiri diam dan jangan bergerak!"Seolah melihat penyelamat telah tiba, beberapa pria kekar menunjuk ke arah Fandy."Dia orangnya!""Benar, dia menyer
Read more

Bab 124

"Sekarang aku akan menyampaikan hal-hal yang berkaitan padamu."Rendra menutup telepon sambil menggeliat."Mudah sekali melawan seorang seniman bela diri ini!"Ternyata pasangan Fitri adalah warga ilegal. Pantas saja Fitri tidak menganggapnya dengan serius. Pada akhirnya juga akan disingkirkan untuk selamanya. Meski kali ini pembelaannya dianggap berlebihan, tapi tidak masalah jika dijatuhi hukuman selama beberapa tahun.Di markas Tentara Markotop, Sharon masuk ke ruang interogasi dengan membawa sebuah tablet. Ini adalah ruangan tempat Fandy ditahan."Fandy, tahu kenapa aku membawamu ke sini?"Fandy hanya menatap Sharon tanpa ekspresi di wajahnya."Kalau aku tahu kamu terlibat dalam masalah ini, aku pikir bahkan Fitri pun nggak akan bisa melindungimu."Setelah mendengar ini, Sharon langsung menjadi cemas."Kamu mengancam aku? Fandy! Lihat tempat apa ini! Apa kamu benar-benar berpikir dengan relasimu itu bisa membuatmu pergi dari sini dengan selamat?"Setelah mengatakan itu, Sharon mele
Read more

Bab 125

"Dewi Perang, kenapa Pak Burhan tiba-tiba datang ke markas Tentara Markotop?"Sharon yang ketakutan menjadi bingung, jadi akhirnya memberanikan diri untuk bertanya."Aku datang mengunjungi Kapten Ronald, nggak disangka Kakek Ronald adalah rekan Pak Burhan. Aku baru tahu hal ini."Dalam sekejap, Sharon merasa lebih tenang, barusan Sharon benar-benar terkejut setengah mati. Awalnya mengira Pak Burhan datang ke sini khusus demi Fandy, kalau seperti itu pasti akan ada masalah besar.Tidak lama kemudian, sebuah mobil berhenti, Paman Wisnu serta Burhan pun keluar dari mobil.Yang menjemput mereka, selain Fitri dan Sharon, ada juga seorang pria paruh baya dengan mata yang sangat tajam, Ronald Witarna, kapten Tentara Markotop, yang tentu saja merupakan tokoh yang luar biasa."Pak Burhan!"Setelah diberi hormat oleh Ronald, Burhan menjawab sambil tersenyum."Aku sudah pensiun, nggak perlu memberi hormat."Mata Ronald penuh dengan kekaguman. Ronald sudah mendengar kakeknya menceritakan banyak ce
Read more

Bab 126

"Pak Burhan! Aku bisa meyakinkanmu bahwa Tentara Markotop akan menjadi yang terbaik."Tepat ketika Fitri berbicara, Burhan menoleh."Fitri, kamu masih muda. Jangan terlalu yakin dalam beberapa hal. Situasi kali ini berbeda."Tepat ketika Fitri masih mengucapkan sumpahnya, Sharon berbicara."Maaf, Pak Burhan! kamu. Apa yang Pak Burhan katakan memang ada. Aku juga baru mengetahuinya."Fitri memalingkan kepalanya dengan tajam untuk menatap Sharon. Tatapan matanya benar-benar kejam."Kamu tahu apa yang sedang kamu bicarakan?"Sharon sudah sangat ketakutan."Ya, memang benar. Orang yang ditangkap adalah Fandy."Saat ini, Burhan menepuk bahu Ronald."Ayo, Ronald, pergi ke kantormu. Sebentar saja. Aku semakin tua, kondisiku juga semakin buruk."Setelah beberapa orang pergi, raut wajah Fitri tampak suram."Katakan! Katakan semuanya padaku!"Di ruang interogasi, orang di seberang Fandy sedang menggedor meja."Hei! Sikapmu akan mempengaruhi hukuman terakhir. Kenapa? Apa menurutmu kamu bisa membu
Read more

Bab 127

Setelah mendengar ini, Sharon langsung merasa kesal."Fandy! Jangan keterlaluan, jadi orang harus tahu diri. Atasan juga sudah datang sendiri hanya demi kesalahan seorang bawahan. Apa lagi yang kamu mau?"Fandy tertawa terbahak-bahak melihat sikap Sharon yang sombong."Diam!"Fitri memarahi sambil memandang Fandy."Aku minta maaf padamu atas masalah ini. Aku kurang mengajarinya, aku juga nggak akan mengelak dari tanggung jawab ini. Personil terkait akan menanganinya sesuai dengan hukum dan nggak akan pernah mentolerirnya! Katakan, apa syaratmu?"Pak Burhan masih di Tentara Markotop. Mungkinkah Pak Burhan meminta untuk datang untuk membuka borgolnya? Maka masa depan Fitri akan sangat suram. Masalah ini bisa menjadi besar. Tentu saja, yang terbaik adalah melepaskan Fandy sekarang."Sederhana, mulai sekarang jangan halangi aku kalau aku mau bertemu Tuan Besar Rick."Hanya itu saja? Fitri bahkan siap secara mental untuk mengusir Sharon, tapi tidak disangka permintaan Fandy berubah menjadi
Read more

Bab 128

Setelah hening sejenak, Rendra berbicara lagi."Kalau begitu gunakan rencanaku saja. Pada hari pengumuman, di depan Fitri, aku akan mencegahmu, Fandy nggak berdaya. Lalu aku akan menanganimu dengan serius, rasakan saja rasa sakit yang benar-benar mengerikan!"Para bawahan mengerutkan kening, tapi tetap bertanya."Tuan, bukankah akan sulit menjelaskannya pada Tuan Rijunta?"Rendra tampak menghina."Lalu kenapa? Pamanku sudah bilang kalau siapa pun yang berani menghentikan Fitri akan dihukum. Rijunta hanyalah Wakil Ketua Aula Urusan Eksternal Tim Drag. Ketua mereka pun akan bersikap sopan padaku, mana mungkin aku takut padanya? Mereka sudah memilih untuk berada di sisi yang berlawanan denganku, tentu saja nggak akan sungkan.""Tolong umumkan, waktu pesta kerja sama Grup Bintang akan dimajukan hingga malam besok."Di bilik sebuah bar di Kota Valencia, Arnold melihat Fandy masuk dan buru-buru melambai."Mobilnya sudah dicuci, bensinnya juga sudah diisi. Sudah oke, 'kan?"Fandy tampak tak b
Read more

Bab 129

Orang-orang di bar sangat ketakutan dengan pertempuran semacam ini sehingga mereka segera melarikan diri."Apa maksudmu?"Arnold mengerutkan kening, tidak mengerti kenapa tidak menyuruh mereka pergi. Pacarnya, Denada bersandar padanya dengan rasa takut yang mendalam."Seharusnya datang karena aku. Kalian pergi dulu."Saat mengatakan itu, Fandy berdiri lalu mendatangi pria berbaju hitam."Ini nggak ada hubungannya dengan mereka, aku akan tetap di sini."Pria berbaju hitam itu mencibir, tapi tidak terus menekannya, anak buahnya pun segera memberi jalan."Apa yang kamu bicarakan! Saat ini mana mungkin aku pergi? Denada, kamu pulang dulu saja."Arnold yang mengikuti dari belakang, memarahi lalu segera mendorong Denada keluar.Mereka sudah menjadi teman baik selama bertahun-tahun, terutama saat situasi begitu sedang sulit, mana mungkin Arnold bisa meninggalkan Fandy sendirian."Arnold, aku bisa mengatasinya, percayalah padaku, oke? Selain itu, Denada ada di sini, pentingkan keselamatannya."
Read more

Bab 130

Arnold tercengang. Dirinya juga pernah bertarung sebelumnya. Kekuatan dan kecepatan seorang pria paruh baya ini tampak sangat kuat. Hasilnya apa? Bisa ditampar dengan mudah oleh Fandy."Aku yang terlalu meremehkanmu."Jessy yang mengerutkan kening, melambaikan tangan kanannya. Setelah itu, dua seniman bela diri lainnya bergegas mendekat.Namun, tidak ada perubahan. Mereka masih ditampar oleh Fandy.Saat ini Jessy sangat terkejut."Menarik, nggak disangka aku bisa bertemu dengan seniman bela diri sepertimu saat makan sayur asam."Ketiga seniman bela diri tersebut sudah pingsan, tapi Jessy masih tidak panik sama sekali. Hal ini membuat Fandy sedikit penasaran."Apa sudah selesai?"Bagaimanapun, Chaesa yang menyebabkan masalah, Fandy tidak ingin membuang terlalu banyak waktu untuk hal ini.Jessy tidak menjawab pertanyaan Fandy, tapi melihatnya lebih serius, lalu segera pergi.Arnold berbicara setelah keadaan di bar kosong."Astaga! Fandy, kamu hebat sekali?"Fandy mengangguk."Lumayan. Ak
Read more
PREV
1
...
1112131415
...
26
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status