Tous les chapitres de : Chapitre 401 - Chapitre 410

639

Bab 401

Suara Zayn yang dalam dan dingin tiba-tiba bergema di belakangku.Tubuhku menjadi kaku. Aku pun buru-buru mengangkat tanganku untuk menyeka air mataku dan bertanya dengan acuh tak acuh, "Apa ada yang lain, Pak Zayn?"Setelah beberapa lama, aku tidak mendengar pria di belakangku itu berbicara. Oleh karena itu, aku pun berkata dengan acuh tak acuh, "Kalau tidak ada apa-apa, aku akan keluar dan melanjutkan pekerjaanku."Setelah berkata seperti itu, aku melangkahkan kakiku dan terus berjalan keluar.Tiba-tiba, terdengar suara yang dingin. "Jangan mencari-cari alasan untuk masalahmu sendiri. Salah tetaplah salah."Masalahku sendiri?Menurut Zayn, aku hanya mencari-cari alasan dan lari dari tanggung jawab?Kemarahan dan kesedihan yang tidak terlukiskan langsung menyeruak di dalam dadaku.Aku menggenggam laporan itu dengan erat, lalu berbalik dengan sedih dan marah. Setelah itu, aku langsung berteriak pada Zayn dengan suara yang rendah, "Jelas-jelas wanita itu yang menjebakku. Buktinya juga a
Read More

Bab 402

"Tidak, dia hanya mengatakan beberapa patah kata padaku. Biasa saja."Pada titik ini, ketua tim sekretaris tiba-tiba saja keluar dari ruangan CEO.Pertama-tama, dia menatapku dengan penuh kepuasan. Kemudian, dia meminta semua orang untuk tenang dan berkata kepadaku, "Audrey, barusan Pak Zayn mengatakan kalau kamu tidak perlu lagi bekerja di departemen sekretaris."Aku pun langsung merasa kaget di dalam hati.Apa maksudnya? Apa Zayn akhirnya memikirkannya dan ingin menendangku keluar?"Seluruh kantor langsung menjadi riuh. Semua orang mentertawakanku dan mengatakan jika aku sudah dipecat.Terutama Cindy. Dia hampir tidak bisa menyembunyikan ejekan di sudut bibirnya.Hehehe, mereka merasa puas dan bersukacita dengan kemalangan yang menimpaku. Namun, mereka tidak tahu jika aku merasa begitu bahagia di dalam hati.Sejak awal, aku memang tidak ingin bekerja di bawah pengawasan Zayn. Semua ini karena Zayn sendiri yang memaksaku melakukannya.Sekarang, dia bersedia melepaskanku. Tentu saja, i
Read More

Bab 403

Tepat di saat Dorin selesai bertanya, sesosok bayangan manusia tiba-tiba muncul di sebelahnya.Orang itu adalah Arya.Dalam video hari itu, aku melihat Arya mengenakan pakaian tradisional zaman kuno. Dia begitu tampan. Pembawaannya membuat orang-orang merasa jika dirinya adalah seorang pria yang lembut dan anggun, juga tiada tandingannya.Namun, saat aku melihatnya sendiri sekarang, Arya benar-benar jauh lebih tampan daripada di video."Bayi apa yang kalian bicarakan?" tanya Arya.Arya setengah tersenyum.Suaranya rendah dan dalam, serasi dengan wajahnya yang memukau itu. Hmm, hanya ada satu kata untuk menggambarkannya, menawan."Ah, tidak. Tidak ada bayi apa pun." Dorin menatapku sambil tersenyum kaget.Aku menatap Arya, mengerucutkan bibirku dan tersenyum padanya. "Kami sedang membicarakan serial televisi. Ada bayi yang sangat imut di serial itu.""Benarkah?" Arya tersenyum.Aku menyentuh hidungku dengan canggung.Aku bertanya pada diriku sendiri. Aku juga sudah sering melihat banyak
Read More

Bab 404

"Sebenarnya, aku cukup terkejut," kata Yosef. "Aku tidak menyangka kakakku akan mengirimmu ke sini.""Semua digaji olehnya. Jadi, tidak masalah siapa pun yang dia kirim," kataku dengan tenang.Yosef menggelengkan kepalanya. "Itu beda. Bagaimanapun, hal yang paling dikhawatirkannya adalah aku bersama denganmu. Sekarang, dia mengirimmu ke sini. Apa dia tidak khawatir kita akan bertemu tiap hari?"Aku juga cukup bingung dengan hal ini.Biasanya, setiap kali aku bertemu dengan Yosef, Zayn pasti akan kehilangan kendali di depanku.Sekarang bisa dikatakan jika Zayn sengaja mengirimku ke sini untuk bertemu dengan Yosef.Aku mengerucutkan bibirku dan berkata, "Mungkin, tiba-tiba saja dia tidak lagi keberatan dengan semua ini.""Benarkah?"Yosef tiba-tiba tersenyum aneh. "Pikiran kakakku benar-benar sulit untuk dipahami."Ya, tidak ada seorang pun yang dapat menebak apa yang dipikirkan oleh Zayn.Setelah terdiam untuk waktu yang lama, Yosef tiba-tiba menatapku dan berkata, "Audrey, tunggu sampa
Read More

Bab 405

Aku tidak bergerak.Dia mencium daun telingaku. Napasnya yang panas menembus gendang telingaku dan membuat sekujur tubuhku terasa lemas.Jika lengannya tidak melingkari pinggangku, aku pasti sudah terjatuh ke lantai."Buka pintunya."Dia kembali mengatakan sesuatu di telingaku. Suaranya rendah dan seksi, seperti mengandung semacam godaan.Tanpa sadar, aku merogoh sakuku untuk mengambil kunci.Aku memang sudah mengeluarkan kuncinya. Akan tetapi, seluruh tubuhku terasa lemas karena gairahnya. Aku mencoba memasukkan kunci ke lubang kunci beberapa kali, tetapi gagal. Akhirnya, kunci itu pun jatuh ke lantai.Zayn menekanku ke pintu dan berkata dengan suara berat, "Sepertinya kamu suka berada di luar."Setelah berkata seperti itu, dia mencium bibirku dan perlahan turun ke bawah.Kepalaku menjadi makin pusing. Kakiku menjadi makin lemas dan seluruh tubuhku hampir jatuh ke lantai.Zayn memegang pinggangku dengan satu tangan, sementara tangan lainnya menahan sisi kepalaku, lalu menciumi leherku
Read More

Bab 406

Setelah kembali, Zayn bahkan mengirimku ke lokasi syuting.Kupikir, tidak lama lagi dia akan melupakanku dan aku bisa pergi tanpa rasa khawatir.Namun, melihat situasi malam ini, sepertinya Zayn tidak akan membiarkanku pergi begitu saja.Baru beberapa hari berlalu, dia sudah tidak bisa menahan keinginannya dan datang kepadaku untuk melampiaskannya.Dengan kata lain, di masa mendatang, kapan pun dia mau, dia akan datang kepadaku.Jika seperti ini terus, apakah ada kesempatan bagiku untuk pergi?Memikirkan hal itu, aku pun merasa sedikit kesal.Disertai suara keras, pintu kamar mandi pun terbuka.Pria itu keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit tubuhnya.Zayn tidak melihatku. Meskipun keinginannya sudah terpuaskan, wajahnya masih terlihat sangat serius dan dingin.Zayn duduk di sofa, menyalakan sebatang rokok, mengisapnya dalam-dalam, lalu perlahan-lahan bersandar ke sofa sambil mengembuskan asap rokoknya.Aku mengerutkan kening. Aku ingin memintanya untuk tidak merokok, tetap
Read More

Bab 407

Zayn berkata, "Besok, aku akan mengirim orang untuk menjemputmu dan membawamu ke rumah sakit.""Ke, ke rumah sakit untuk apa?" tanyaku dengan gugup.Zayn menatapku dengan tenang dan berkata dengan nada santai, "Pergi ke rumah sakit untuk periksa."Jantungku berdebar kencang dan aku buru-buru menggelengkan kepala.Zayn mengabaikan penolakanku. Dia menatapku dan perlahan berkata, "Aku sudah bilang padamu saat di Kota Yuma, kalau aku akan membawamu periksa saat kembali nanti.""Tidak, jangan."Hal ini terlalu mendadak. Kupikir beberapa hari ini dia sudah membenciku dan bersikap dingin padaku. Itu sebabnya, aku mengira jika semua ini sudah berakhir.Akan tetapi, aku tidak menyangka jika ternyata Zayn masih mengingatnya.Apa yang harus kulakukan sekarang?Aku sama sekali tidak siap dan tidak tahu harus berbuat apa.Jika besok aku pergi ke rumah sakit untuk periksa, rahasia kehamilanku pasti akan terbongkar.Apa yang menantiku selanjutnya adalah hukuman penjara yang mengerikan dan perpisahan
Read More

Bab 408

Tepat di saat aku merasa lega, pria itu tiba-tiba menoleh ke arahku.Aku mengerucutkan bibirku dan menutup jendela.Aku berbalik dan bersandar ke jendela, memikirkan mimpi buruk yang baru saja kualami.Dalam mimpiku, ada penjara yang gelap dan adegan menyakitkan saat Zayn dan Cindy bertengkar memperebutkan bayiku.Setiap kali mengingat kembali kejadian dalam mimpiku, seluruh tubuhku akan menjadi gemetar.Aku membenamkan wajahku di telapak tanganku, merasa cemas dan tidak berdaya.Aku tidur dengan begitu gelisah di paruh kedua malam itu dan berkali-kali terbangun. Setiap kali terbangun, aku merasa sangat panik.Baru ketika aku menyentuh perutku yang agak membuncit dan merasakan kehadiran kedua bayi itu, aku bisa merasa sedikit lebih tenang.Akan tetapi, hatiku terasa sakit ketika aku memikirkan jika pria itu akan segera mengetahui rahasia kehamilanku dan mengambil bayiku.Terkadang, aku benar-benar membenci Zayn. Kenapa dia begitu kejam padaku?Ini bayiku. Kenapa dia harus mengambilnya?
Read More

Bab 409

Aku menatapnya dengan sedih. Sambil bergantung pada secercah harapan terakhirku, aku pun berkata kepada Zayn, "Bisakah kita tidak pergi ke rumah sakit? Asalkan kita tidak pergi ke rumah sakit, kamu boleh memintaku melakukan apa saja."Setelah berkata seperti itu, aku memeluk lengannya dengan sikap menyanjung.Zayn menunduk dan menatapku. Wajahnya penuh dengan ejekan."Kamu bisa melakukan apa saja?"Aku buru-buru mengangguk. "Ya. Sekalipun harus berinisiatif untuk membuatmu senang, semua itu tidak masalah."Asalkan aku tidak pergi ke rumah sakit, Zayn. Aku benar-benar takut.Saat mengatakan semua itu, air mata mulai mengalir di mataku.Aku menatap Zayn dengan air mata berlinang. Aku berdoa agar dia mau melembutkan hatinya.Akan tetapi, bagaimanapun, aku bukanlah Cindy.Air mataku, kepedihanku, akhirnya tidak ada gunanya bagi Zayn.Zayn menepis tanganku dengan tenang dan tertawa kecil. "Nona Audrey, apa menurutmu, kamu berhak untuk bernegosiasi denganku sekarang?""Menurutku, membawamu k
Read More

Bab 410

Lantaran status dan jabatan Zayn, kepala bagian ginekologi itu sangat antusias saat bertemu dengannya."Pak Zayn, Anda datang ke sini."Zayn menunjuk ke arahku dan langsung berkata kepada kepala bagian ginekologi itu. "Periksa dia. Cari tahu kenapa dia tidak bisa hamil."Kepala bagian ginekologi itu tidak dapat menahan diri untuk tidak melihat ke arahku. Dia mengamatiku dari atas hingga ke bawah dan bertanya, "Apa menstruasimu normal? Apa kamu pernah melakukan aborsi sebelumnya?"Aku mengepalkan tanganku di samping tubuh, mengerucutkan bibirku dan tidak mengatakan apa-apa.Kepala bagian ginekologi itu mengerutkan kening dan berkata kepadaku, "Aku bertanya kepadamu. Apa kamu pernah melakukan aborsi? Sebaiknya kamu jawab dengan jujur."Aku tetap saja diam.Kepala bagian ginekologi itu tidak bisa menahan diri untuk tidak melihat ke arah Zayn.Zayn menatapku dengan dingin. Matanya setengah memicing dan menunjukkan aura yang berbahaya.Aku menarik napas dalam-dalam dan berkata dengan tenang
Read More
Dernier
1
...
3940414243
...
64
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status