Tous les chapitres de : Chapitre 411 - Chapitre 420

639

Bab 411

Pria itu keluar dengan masker dan topi, hanya memperlihatkan mata.Selain itu, aku juga langsung mengenali kalau itu adalah Arya.Akan tetapi, mengapa tatapan Arya terlihat menakutkan?Jantungku berdebar kencang sampai aku berpegangan pada pagar dan menatapnya dengan ketakutan.Dalam beberapa detik setelah melihatku, tatapan dingin yang menyeramkan langsung menghilang dalam sekejap, berubah menjadi keterkejutan."Audrey?"Sebuah suara yang tidak asing terdengar dengan kelembutan yang biasa seolah tatapan menyeramkan barusan hanyalah ilusiku."Audrey?"Arya memanggilku lagi dan dia sudah mulai berjalan.Setelah beberapa saat, dia sampai di hadapanku.Aku menatapnya dengan tatapan kosong. Entah mengapa saat ini aku merasa dia agak menakutkan."Audrey, ternyata ini kamu." Arya tersenyum padaku, lalu melepas masker dan berkata padaku, "Ini aku, Arya. Jangan-jangan kamu tidak mengenaliku?"Aku tersenyum dan menggelengkan kepalaku tanpa mengatakan apa pun.Dia menatapku selama beberapa detik
Read More

Bab 412

Ujung lain telepon menjadi hening selama beberapa detik sebelum bertanya, "Sekarang kamu ada di mana? Aku akan datang mencarimu.""Tidak perlu, aku bisa periksa sendiri."Mungkin penolakanku agak keras dan suara pria itu menjadi lebih dingin, "Sebaiknya kamu jangan mempermainkanku. Kalau tidak ... aku akan membunuhmu!"Dia telah melontarkan ancaman keji berkali-kali, sedemikian rupa sampai aku tidak lagi bereaksi setelah mendengarnya.Aku berkata dengan datar, "Aku tahu."Aku mengakhiri panggilan setelah mengatakan ini.Panggilan telepon ini membuatku merasa semakin jengkel dan dilema yang harus kuhadapi mulai mengelilingiku lagi.Arya menatapku dan bertanya, "Ada apa? Zayn yang menelepon?"Aku mengangguk dan duduk di tangga, begitu kesalnya sampai aku tidak tahu harus berbuat apa.Arya duduk di sebelahku. Dia melihat lembar pemeriksaan di tanganku dan berkata, "Kamu sedang periksa kandungan? Zayn yang membawamu ke sini?"Aku mengatupkan bibirku dan berkata, "Dia ingin aku memberinya s
Read More

Bab 413

Setelah turun dari departemen laboratorium dengan laporan pemeriksaan yang Arya berikan kepadaku, aku bertemu dengan Zayn yang hendak naik.Zayn mengerutkan kening dengan sorot mata kesal ... serta cemas."Kok lama sekali pemeriksaannya?"Dia bertanya padaku sambil menatapku dengan tatapan membara.Aku menggulung laporan pemeriksaan dan mengerucutkan bibir, "Ada begitu banyak pemeriksaan, jadi tentu saja akan memakan waktu.""Terus bagaimana dengan hasilnya? Ada masalah?"Entah apakah itu hanya imajinasiku, tetapi aku merasa suaranya agak tegang saat menanyakan ini.Dia menatapku lekat-lekat, sepasang matanya begitu gelap dan menakutkan.Alhasil, aku tidak tahu harus apa yang harus kukatakan padanya tentang hasil pemeriksaan ini.Bagaimanapun, laporan pemeriksaan ini palsu. Arya menyuruh temannya memalsukannya untukku, jadi aku masih merasa agak bersalah."Katakan!"Dia tiba-tiba berteriak dengan suara agak kesal dan jengkel.Hatiku berdebar dan aku berbisik, "Ayo kita keluar dulu."Se
Read More

Bab 414

"Aku mengerti mungkin kamu sulit untuk menerima hasil ini, tapi inilah fakta."Saat Arya memberiku laporan pemeriksaan palsu ini, dia memberitahuku kalau dia telah mengurus semua departemen di rumah sakit sehingga aku tidak perlu khawatir.Saat itu aku tidak merasakan apa pun.Saat ini melihat direktur jelas sangat takut pada Zayn, tetapi masih bisa membantu Arya menipu Zayn yang menunjukkan Arya benar-benar hebat.Hal ini membuatku agak penasaran, apakah Arya memiliki identitas tersembunyi lain selain menjadi artis besar?Brak!Saat aku sedang memikirkannya, Zayn tiba-tiba memukul meja dengan keras dan membuatku takut.Direktur juga menggigil ketakutan.Dia berkata dengan canggung, "Ada banyak penyebab kemandulan, misalnya lingkungan hidup memengaruhi kesehatan orang, stres memengaruhi kadar hormon seseorang, terlalu banyak aborsi atau tidak dilakukan dengan benar, juga pil KB. Semua ini bisa menyebabkan kemandulan.""Tidak bisa bilang kesehatannya baik-baik saja karena dibesarkan den
Read More

Bab 415

Tidak ada bentakan atau ancaman dingin.Dia hanya tersenyum padaku dengan tenang, "Kamu benar-benar tidak mau memberiku anak?""Aku ...."Aku menundukkan kepalaku, tidak tahu bagaimana harus menjawabnya.Dia tertawa lagi seolah sedang menertawakanku atau dirinya sendiri.Dia berkata, "Kita tidak akan pernah punya anak sendiri. Apa kamu bahagia?"Nada suaranya dipenuhi kekecewaan dan kesedihan, aku juga merasa sangat tidak nyaman mendengarnya."Sepertinya kamu sangat membenciku sampai lebih memilih untuk tidak pernah menjadi seorang ibu lagi daripada punya ikatan apa pun denganku.""Heh, Audrey, mungkin kamu benar. Seharusnya sejak awal kita tidak menikah dan tidak pernah punya ikatan.""Salahkan aku, haha, salahkan aku karena terlalu sombong dan serakah. Mengira aku bisa mendapatkan apa yang kuinginkan.""Tapi ternyata itu cuma angan-anganku saja.""Andai saja waktu bisa berputar, aku lebih suka tidak pernah mengenalmu dalam hidupku."Setelah mengatakan itu, dia menatapku dengan sangat
Read More

Bab 416

Dia bertanya padaku, "Bagaimana? Zayn percaya dengan laporan pemeriksaan pagi ini?""Iya." Aku mengangguk dan berkata, "Terima kasih."Arya duduk di kursi malas, seorang asisten segera datang untuk merias wajahnya dan memberinya air.Arya melirik tidak jauh dari sana dan bertanya sambil tersenyum, "Bagaimana reaksinya?"Aku terdiam beberapa saat dan berkata, "Lumayan, tidak begitu ada reaksi."Arya melirik ke arahku dan tersenyum lagi. Aku merasa senyumannya agak aneh.Setelah beberapa saat, dia berkata, "Kukira dia akan sangat sedih dan marah."Aku tercengang, "Kenapa kamu berpikir seperti itu?""Cuma merasa begitu." Setelah terdiam sebentar, dia melihat perutku lagi, "Tapi meskipun sekarang musim hujan dan pakai pakaian tebal, apa kamu pikir masih bisa menyembunyikannya setelah menunjukkan tanda-tanda kehamilan?"Aku menunduk dan tetap diam.Aku juga tahu aku tidak bisa menyembunyikannya, makanya aku sangat cemas dan ingin pergi secepat mungkin. Akan tetapi, aku takut akan ketahuan o
Read More

Bab 417

Aku menoleh dan melihat itu adalah Lusiana.Sebuah mobil sport kelas atas berwarna perak keunguan sangat menarik.Dia berhenti di depanku dan menatapku dengan tatapan kasihan, "Ck, ck, kamu terlihat terpuruk seperti ini. Karena kamu juga begitu kasihan, kamu juga datanglah ke pesta ulang tahunku."Arya bersandar di kursi penumpang sambil dengan malas melihat ke depan dan ada sebatang rokok di antara jari-jarinya.Sikap acuh tak acuh pria itu terhadapku saat ini sangat berbeda dengan kelembutannya terhadapku di pagi hari yang membuatku tiba-tiba merasa kami adalah dua orang yang berbeda."Hei, aku sedang bicara denganmu, apa kamu tuli!?"Aku sadar kembali dan tersenyum padanya, "Nona Lusiana, terima kasih atas kebaikanmu. Sayangnya aku masih ada urusan, jadi aku tidak bisa pergi. Kuucapkan selamat ulang tahun dan selamat bersenang-senang."Lusiana mendecakkan lidah dan berkata dengan sinis, "Sudah tidak berstatus nona terkaya, tapi masih begitu sok. Kenapa? Mau Pak Arya mengundangmu?"S
Read More

Bab 418

Karena kalau dilihat baik-baik, ini sama sekali tidak terlihat seperti gaya pesan Dorin dan dia tidak akan menanyakan hal itu.Ini agak mirip dengan Zayn.Memikirkan hal ini, aku langsung menggelengkan kepalaku.Mana mungkin Zayn menggunakan ponsel Dorin untuk mengirimiku pesan?Melihat hari sudah larut, aku tidak terlalu memusingkannya dan mematikan ponsel sebelum tidur dengan selimut menutupi kepalaku.Selama beberapa hari berturut-turut, Zayn tidak datang mencariku lagi.Setiap hari aku berada di lokasi syuting dan kontrakanku.Hari-hari berlalu dengan sangat damai, begitu damai hingga aku merasa pria itu benar-benar telah pergi dari hidupku.Jadi aku memutuskan untuk mencoba pergi stasiun dan bandara untuk melihat apakah akan ada bawahan Zayn yang mengawasiku kalau aku benar-benar ingin meninggalkan kota.Pagi ini aku tidak membawa barang apa pun, hanya berjalan-jalan di sekitar bandara dan stasiun tanpa menemukan orang yang mencurigakan mengawasiku.Aku merasa lega.Sepertinya Zay
Read More

Bab 419

Sebagian besar orang melihat ke sana dan aku mengikutinya.Detik berikutnya, jantungku berdegup kencang sampai kesulitan untuk memegang sendok dengan mantap.Itu Zayn.Dia juga datang ke lokasi syuting.Setelah tidak bertemu dengannya selama beberapa hari, wajah pria itu agak lebih suram dari biasanya.Sepasang mata gelap itu masih sangat dingin sehingga orang tidak berani langsung menatapnya.Seharusnya ini pertama kalinya dia datang ke lokasi syuting dan kedatangannya menimbulkan kehebohan di lokasi syuting.Sutradara dan yang lainnya, termasuk Lusiana mendekatinya dengan penuh perhatian.Cindy juga datang dengan beberapa pengawal di belakang.Para pengawal itu terlihat membawa minuman."Halo semuanya, aku menemani Kak Zayn berkunjung dan membawakan minuman untuk semua orang.""Semuanya sudah bekerja keras, silakan ambil minumannya dan bagikan."Wajah Cindy menunjukkan senyuman yang sopan dan wajah yang polos membuat orang-orang menyukainya tidak peduli bagaimana mereka melihatnya.D
Read More

Bab 420

Aku mengerutkan bibirku, entah apa yang sedang kurasakan.Rasanya seperti lega, tetapi tiba-tiba kekecewaan dan kesedihan melonjak.Dorin tiba-tiba berkata, "Benar, Audrey dan Pak Arya sangat serasi. Mereka memang berpacaran, kenapa? Kamu iri!?""Dorin!"Aku segera memanggilnya untuk memberi isyarat agar dia jangan berbicara omong kosong.Bagaimanapun, Arya adalah artis besar. Kalau hal ini tersebar, itu akan berdampak buruk bagi reputasinya.Dorin mengatupkan bibirnya dan menatap Cindy dengan tatapan menantang.Cindy menutup mulutnya dan tertawa, "Ngapain iri? Aku punya semua yang dia punya atau tidak, jadi aku benar-benar tidak perlu iri padanya.""Sudah cukup belum?"Aku menatapnya tanpa ekspresi, "Kalau sudah, silakan pergi dan jangan ganggu makan kami."Setelah mendengar ini, Cindy menunduk dan melihat makanan yang kami makan.Dia terlihat seperti orang baik dan berkata, "Aduh, kok kalian cuma makan ini? Meski makan makanan yang dibawa pulang, kalian harus memilih toko yang lebih
Read More
Dernier
1
...
4041424344
...
64
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status