Semua Bab Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku: Bab 391 - Bab 400

404 Bab

Bab 391

Baru saja aku melangkah dua langkah, Henry menarikku kembali.Dia berkata, "Apa kamu bodoh? Tukar tempat duduk itu harus dilakukan di atas pesawat, hanya boleh dengan persetujuan kru. Sekarang kamu tetap harus ikut jalur khusus kabin kelas satu bersama yang lain."Begitu Henry selesai bicara, Cindy langsung berseru kaget, "Ah? Apa kalian mau tukar tempat duduk? Kenapa? Apa karena Nona Audrey tidak ingin melihat aku dan Kak Zayn?"Henry langsung menghela napas, berkata dengan nada kesal, "Kamu jangan asal menebak, oke? Aku yang mau duduk di kabin kelas satu, apa tidak boleh?"Cindy memasang wajah polos tanpa dosa. "Apa benar begitu? Bukannya kamu yang membeli tiketnya? Kalau kamu ingin duduk di kabin kelas satu, kenapa tidak langsung membeli untuk dirimu sendiri? Kenapa harus tukar tempat sekarang?"Henry memandang Cindy dengan kesal. "Bisakah kamu diam saja?""Kak Zayn ...." Cindy kembali berpura-pura manja sambil menatap Zayn. "Mungkin Nona Audrey tidak mau duduk bersamaku. Dia selalu
Baca selengkapnya

Bab 392

Dasar Henry sialan, kata-katanya tidak bisa dipegang!Zayn menyipitkan matanya setengah, menatapku dengan tatapan dingin serta penuh ejekan di wajahnya.Aku merasa kesal, memalingkan pandangan darinya, tetapi malah bertemu dengan wajah menjengkelkan Cindy lagi.Aku meletakkan majalah di wajahku sambil berpikir bahwa perjalanan ini akan sangat sulit.Untungnya, setelah pesawat lepas landas, laju penerbangan yang stabil membuatku cukup mengantuk.Tanpa sadar, aku tertidur di kursi.Tidurku sebenarnya cukup nyenyak, tetapi suara lembut Cindy terus terdengar, menusuk telingaku dan mengganggu tidurku."Kak Zayn, aku merasa tidak nyaman, seperti mabuk udara ....""Di sebelahmu ada teh, minumlah sedikit.""Kak Zayn, dingin sekali di sini. Kenapa di sini sedingin ini?""Ini ada selimut, aku akan menyelimutimu.""Kak Zayn, aku takut ketinggian. Aku jarang sekali naik pesawat. Aku ... aku takut sekali ....""Tidak apa-apa, aku ada di sini.""Kak Zayn ...."Astaga! Menyebalkan sekali!Tidur pun j
Baca selengkapnya

Bab 393

Aroma yang tidak asing, tetapi dingin, langsung menyergapku.Aku segera memegang lengannya untuk berdiri tegak, lalu mundur dua langkah, menjaga jarak darinya.Zayn melirikku dengan tatapan dingin sebelum masuk ke kamar kecil.Aku menggigit bibir keringku, lalu kembali ke tempat duduk.Baru saja duduk, Zayn keluar lagi, tetapi dia hanya pergi ke kamar kecil untuk mengambil air agar Cindy bisa berkumur.Seketika, perasaan sinis menyelinap dalam hatiku.Baru saja aku sempat berpikir, apakah pria ini punya niat baik untuk memeriksa keadaanku di kamar kecil.Namun, ternyata dia hanya peduli pada Cindy.Aku memalingkan tubuh, memegangi perutku yang terasa tidak nyaman, hanya bisa berdoa dalam hati agar pesawat segera mendarat.Aku tidak ingin berada di sekitar mereka lebih lama lagi.Tepat pada saat itu, seorang pramugari datang menghampiri."Halo, ini obat mabuk udara yang kamu minta."Zayn melirikku sekilas. "Berikan padanya."Aku mengerutkan kening karena aku tidak pernah meminta obat ma
Baca selengkapnya

Bab 394

Cindy mendengus puas ke arahku, lalu pergi mengikuti Zayn.Aku menyeringai sinis. Aku benar-benar tidak tahu apa yang membuat wanita ini merasa begitu puas.Wanita ini hanya memiliki rambut panjang, tetapi sayangnya pengetahuan pendek. Aktingnya berlebihan, terlalu dibuat-buat, hanya wajahnya saja yang bisa diterima.Kalau saja bukan karena Zayn memanjakannya, dia pasti sudah berulang kali dihajar kerasnya dunia.Aku benar-benar tidak mengerti apa yang dilihat Zayn darinya.Jika saja Zayn menyukai wanita yang luar biasa hebat, mungkin aku tidak akan merasa sesakit ini.Masalahnya adalah, siapa sebenarnya Cindy ini?Apa aku benar-benar kalah dari wanita seperti dia? Memikirkannya saja sudah membuatku kesal!Aku menghela napas, meraih tasku, lalu berjalan keluar dari kabin pesawat.Ketika berjalan menuju pintu keluar bandara, aku terkejut ketika melihat Zayn dan Cindy masih ada di sana, sepertinya sedang menunggu seseorang."Mungkin mereka sedang menunggu Henry," pikirku.Aku menundukkan
Baca selengkapnya

Bab 395

Pada saat itu, Cindy tiba-tiba bertepuk tangan sambil berkata, "Semua, tolong diam sebentar."Karena dia selalu muncul bersama Zayn setiap hari, semua orang tanpa sadar memperlakukannya seperti calon istri Zayn.Begitu dia berbicara, suasana kantor langsung menjadi hening.Cindy mengambil beberapa tas tangan besar dari atas meja, lalu berkata, "Kali ini aku menemani Zayn ke Kota Yuma untuk perjalanan dinas. Aku sengaja membawakan beberapa hadiah kecil untuk kalian. Silakan ambil dan bagikan.""Wah, terima kasih, Kak Cindy! Terima kasih, calon istri CEO!""Kak Cindy memang baik hati. Bahkan dalam perjalanan dinas masih ingat membawakan hadiah untuk kami.""Ya, tidak seperti orang lain yang bahkan tidak berpikir melakukan hal seperti ini. Kak Cindy memang yang terbaik, calon istri CEO jelas adalah Kak Cindy."...Amel melirikku, lalu mendekatkan wajahnya ke telingaku sambil berbisik, "Kenapa kamu tidak berpikir membawa hadiah untuk semua orang?"Aku tertawa kecil sambil bertanya, "Kenapa
Baca selengkapnya

Bab 396

"Benar sekali, kenapa dia selalu membuat keributan?""Aku rasa dia memang berhati buruk, sengaja membuat marah Pak Zayn, supaya akhirnya kita semua tidak jadi makan di Restoran Handira.""Dia benar-benar memuakkan! Hatinya terlalu busuk!"Serangkaian hinaan yang menyakitkan terdengar, membuatku mengepalkan tangan di sisi tubuhku. Aku yang tidak tahan lagi, langsung membalas, "Kalau kalian mau makan, silakan saja, kenapa harus mengurusiku?""Kenapa? Hanya karena Pak Zayn mentraktir, apa aku harus ikut? Apa aku tidak boleh punya urusan pribadi?""Lagi pula, kalau kalian mau menjilat Cindy, lakukan saja. Jangan libatkan aku dalam semua ini. Sungguh memuakkan. Hanya bisa memuji orang yang di atas, sementara menginjak orang yang di bawah. Memuakkan!""Heh, bagaimana bisa kamu mengatakan itu?""Benar sekali. Kami hanya mengatakan fakta. Kamu memang suka membuat masalah. Kamu juga tidak sebanding dengan Kak Cindy.""Betul sekali. Tidak heran Pak Zayn ingin menceraikanmu. Dengan sikap seperti
Baca selengkapnya

Bab 397

Ternyata telepon itu dari kakakku.Aku segera menjawabnya.Begitu tersambung, suara penuh penyesalan kakakku langsung terdengar, "Audrey, maaf sekali, Sella tiba-tiba ada urusan mendadak, jadi dia tidak bisa datang ....""Oh." Aku sedikit terpaku, lalu bertanya, "Kenapa kamu tidak memberitahuku lebih awal? Aku sudah menunggu kalian di sini hampir dua jam.""Maaf, Audrey. Dia baru saja meneleponku, katanya ada masalah mendesak di rumah.""Dia juga memintaku untuk menyampaikan permintaan maaf padamu.""Audrey, kamu jangan marah, ya. Jangan salahkan dia. Sella itu adalah orang yang baik. Dia sangat menyesal tidak bisa datang, bahkan tadi dia sampai menangis di telepon.""Benarkah?" tanyaku dengan nada tenang.Kakakku terdengar cemas ketika berujar, "Benar, Audrey. Sella sama sekali tidak sengaja membatalkan janji ini. Tolong jangan marah padanya, ya? Anggap saja Kakak memohon padamu."Sepertinya kakakku benar-benar menyukai gadis bernama Sella itu.Aku tersenyum simpul, menengadahkan kepa
Baca selengkapnya

Bab 398

Aku menggosok-gosokkan tanganku, merasakan udara malam yang dingin.Untungnya, pemilik kedai dengan cepat menghidangkan semangkuk mi daging sapiku.Aku segera mengambil sesendok mi, bersiap memasukkannya ke dalam mulut. Namun, di antara uap panas yang mengepul, aku seolah-olah melihat Zayn lagi.Aku buru-buru meniupkan uap panas yang menutupi, menggosok mataku untuk memastikan.Namun, di gang kecil di seberangku, tidak ada seorang pun.Benar juga. Kalau Zayn tidak sedang makan Restoran Handira bersama staf departemen sekretaris, pasti dia sedang berada di restoran untuk urusan bisnis.Bagaimana mungkin dia bisa muncul di sini?Sepertinya aku terlalu lelah belakangan ini, sampai-sampai berhalusinasi dan merasa ada Zayn di mana-mana.Aku buru-buru menghabiskan mi, lalu berencana segera pulang untuk tidur nyenyak.Keesokan harinya, begitu aku tiba di kantor, Amel langsung menarikku untuk bergosip."Audrey, semalam Pak Zayn tidak pergi ke Restoran Handira. Apa dia bersamamu?""Hah? Dia tid
Baca selengkapnya

Bab 399

Zayn tidak menjawab pertanyaan itu, hanya menatapku dengan tatapan tajam. Matanya penuh dengan ejekan.Sebenarnya, dia tidak perlu menjawab. Tatapan sinis itu sudah memberi jawaban yang jelas kepada semua orang.Begitu dia masuk ke ruang CEO, tawa ejekan langsung terdengar di seluruh kantor."Aku sudah bilang, bagaimana mungkin semalam Pak Zayn akan bersama wanita ini?""Benar-benar memuakkan. Dia membanggakan diri tanpa berpikir panjang."Pada saat itu, Cindy juga tampak sangat puas.Aku hanya menghela napas, menundukkan kepala, lalu melanjutkan pekerjaanku.Amel bergegas menghampiriku, lalu bertanya, "Kenapa kamu tidak membantah?""Bagaimana aku bisa membantah? Semalam, Pak Zayn memang tidak bersamaku.""Tapi bukankah kamu bilang semalam Pak Zayn ada di restoran untuk membicarakan urusan bisnis? Karena kamu tahu, pasti kamu ....""Aku hanya kebetulan melihatnya saja.""Ah? Kenapa kamu tidak mengatakannya sejak awal? Aku sudah membual."Aku tertawa kecil. "Apa kamu memberiku waktu unt
Baca selengkapnya

Bab 400

"Ya, aku belum selesai menangani beberapa hal, jadi aku bekerja beberapa menit lebih lama.""Saat aku pergi, semua orang sudah pergi kecuali Cindy.""Aku sempat merasa penasaran kenapa dia belum pergi, tapi dia bilang dia sedang menunggu Pak Zayn untuk menjemputnya."Setelah mendengar ini, aku mulai memahami apa yang terjadi.Aku melirik ke arah kamera pengawas di atas kepalaku. Aku pun mengambil laporan yang salah, lalu pergi ke ruang kamera pengawas.Ruang kamera pengawas ada di lantai 8, satu lantai dengan departemen media.Aku menunjukkan kartu identitasku kepada mereka, mengatakan bahwa aku kehilangan barang penting dan ingin memeriksa rekaman kamera pengawas. Selain itu, aku juga cukup melihat rekaman di sekitar meja kerjaku saja.Orang-orang di ruang kamera pengawas sangat baik. Mereka segera memperlihatkan rekaman dari waktu pulang kemarin.Tak lama kemudian, aku melihat Cindy duduk di meja kerjaku, lalu membuka komputerku ....Dengan bukti ini saja, sudah cukup untuk membuktik
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
363738394041
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status