Semua Bab Ku Kira Kau Rumah: Bab 1 - Bab 6

6 Bab

01. Ku Kira Kau Rumah

Katamu, aku wanita satu satunya yang kamu cintai sepanjang hidup. Katamu, aku akan menjadi wanita satu satunya yang akan menjadi ibu dari anak anak kamu?, Bukan kah begitu?, Ah, rupanya tidak, itu hanya janji manis, dan aku benar benar menyesal percaya akan hal itu?. .... "Siapa mereka mas?" tanya Alina. Tubuh Alina bergetar, menahan sesak di hati melihat wanita berdiri di hadapannya dengan menggendong seorang bayi, yang wanita itu klaim sebagai anak dari suaminya. "Aku Gemilang mbak, sekretaris mas angga." Jawabnya dengan menatap tajam alina. "Aku kesini ingin meminta pertanggung jawaban dari mas angga, tidak ada seorang ibu yang ingin anaknya tidak mendapat kasih sayang seorang ayah." Sambungnya kembali. Tubuh alina terhuyung ke belakang, Jantung alina seakan berhenti berdetak mendengar jika suaminya ternyata memiliki anak bersama wanita lain. Tatapan alina beralih menatap angga. "Mas dia berbohong bukan?, Ti-tidak mungkin kamu mengkhianatikukan mas?." Tanya Alina deng
Baca selengkapnya

02. Ku Kira Kau Rumah

Bukankah Keluarga Tempat Ternyaman Untuk Menetap, Tapi Kenapa Tidak Untukku. Mereka Menjadi Luka Terdalam Seumur Hidupku. ....... "Cukup Alina, Hentikan omong kosongmu itu. Kau tidak akan bisa mendapatkan laki-laki seperti angga kembali. Biarkan saja wanita itu memiliki anak dari angga, toh cinta angga hanya untuk kamu bukan yang lain." Jawab sang ibu dengan enteng. Alina menatap tidak percaya dengan ucapan wanita yang telah melahirkannya itu, bagaimana ibunya meminta alina bertahan dengan pria yang telah mengkhianatinya. "Tapi bu, mas angga berselingkuh. Dia mengkhianati pernikahan suci kami bu, bagaimana ibu meminta untuk bertahan." Jawab alina dengan menatap wajah sang ibu penuh kekecewaan. "Wajar laki-laki seperti angga memiliki wanita lain alina, pria sukses, mapan dan tampan seperti Angga merupakan impian setiap wanita. Mereka berlomba-lomba ingin tidur di atas ranjang suamimu. Kau malah ingin bercerai dimana pikiranmu?." Teriak sang ibu, Alina memejamkan matanya,
Baca selengkapnya

03. Ku Kira Kau Rumah

Kalau saja, andai saja.Kata itulah yang selama ini ia rasakan.Beribu penyesalan tidak akan dapat merubah keadaan. Tapi bisakah ia perbaiki masa depan ..... "Mas angga, dia, di-dia punya anak dari sekretarisnya Kia." Ucapnya dengan nada bergetar, Kia yang mendengar itu langsung memeluk Alina dengan erat, memberikan kekuatan untuk iparnya itu. Sedangkan Basmal, ia memejamkan kedua matanya. Ternyata praduganya benar, wanita ular itu tidak akan melepaskan kakaknya begitu saja. "Dia khianati aku kia, dia rusak pernikahan suci kami. Hiks...." Sambungnya dengan lirih. Bahu alina bergetar di dalam pelukan kia, hidupnya hancur dalam sekejam. Kedatangan wanita itu menghancurkan segalanya. Kia mengusap lembut punggung Alina, Kia merelai pelukan itu ketika Alina sudah mulai tenang. "Maafkan aku, aku terlalu terbawa suasana," Ujarnya dengan lirih. "Lalu apa Keputusan kakak?." Alina hanya menggelengkan kepalanya, kejadian ini terlalu tiba-tiba, bahkan tidak pernah terlint
Baca selengkapnya

04. Ku Kira Kau Rumah

Ia merasa semuanya terasa seperti mimpi, Bagaikan di tikam palu tak kasat mata, Orang yang kata nya sangat mencintai nya justru memberi luka, lalu bagaimana itu bisa terjadi?, cinta seperti apa yang ia maksud?. ... Pagi ini badan Alina mendadak panas, belum lagi kepalanya pusing bukan main. Memang selama beberapa hari ini ia stres dan nafsu makannya berkurang. Belum lagi ia selalu terjaga tengah malam kerena mimpi buruk. Kacau, saat ini alina benar-benar kacau, ah lebih tepatnya hancur. Angga yang melihat istrinya tidur dengan selimut menutupi seluruh tubuhnya, berinisiatif untuk menyiapkan roti panggang untuk sarapan mereka. Namun setelah ia selesai menyiapkan sarapan untuk mereka berdua alina belum juga turun. Akhirnya ia masuk ke dalam kamar, angga mendapati Alina masih terbaring di atas tempat tidur. Perlahan Angga mendekati Alina, ia mengusap rambut istrinya dengan lembut. Angga mendadak panik saat mendapati telapak tangannya terasa panas. Ia saat ini istri nya sedang
Baca selengkapnya

05. Ku Kira Kamu rumah

Melepaskan mu, rasanya aku asing dengan itu, karena secuil pun aku tidak pernah memikirkan itu apalagi sampai melakukannya. ... "Kamu itu harus bersyukur dapat suami kayak Angga, lagian pelakor itu kan tidak di nikahi oleh suami mu, anaknya pun tidak berada di sini masih dengan ibunya, jadi kamu aman gak usah berlagak minta cerai." Suara ibu Alina kembali terdengar, orang tua alina berkunjung ke rumah mereka karena ingin melihat kedua cucunya. Sementara Angga menemani ayahnya di ruang tamu. Alina menyampaikan maksud ke inginannya untuk bercerai dengan angga kepada sang ibu, Alina ingin sekali bercerai dengan Angga namun na'as semuanya kembali sia-sia. "Nggak usah aneh-aneh, anak kamu udah dua, kamu nggak kerja, nggak punya tempat tinggal, kamu tau sendirikan rumah ibu kamarnya sudah full, tidak ada kamar lagi yang bisa kamu tempati jika seandainya kamu tinggal dengan ibu, sudahlah kamu tidak akan bisa apa-apa tanpa angga lina jadi jangan betingkah." "Banyak wanita yang ingi
Baca selengkapnya

06. Ku Kira Kau Rumah

"Apa-Apaan kamu alina, kamu sengaja ingin mempermalukan aku dan Gemilang?, tindakan gegabah kamu itu membuat namaku dan Gemilang tercoreng!." Teriak Angga yang baru sama memasuki kamar mereka. "Memangnya kenapa mas?, Bukannya yang aku katakan kebenaran ya?. kalau wanita itu hanya penghangat ranjang kamu?." Angga mengeraskan rahangnya. "Harus berapa kali aku bilang sama kamu alina, itu semua hanya sebuah kecelakan. Hanya sebuah ketidak sengajan." Ucap Angga menekan setiap kalimatnya dengan wajah yang Sudah memerah menahan amarah "Tapi itu semua tidak jadi alasan buat kamu mempermalukan aku dan Gemilang di depan umum alina." Sambungnya kembali Hanya ketidak sengajan gimananya ya?, Di bagian mana ketidak sengajanitu terjadi mas?, bukannya hubungan kalian masih berlanjut hingha saat ini. Bahkan kamu berani membentak aku di depan umum mas demi dia. Wanita yang kau anggap sebagai kesalahan." Alina menipiskan bibirnya memandang Angga dengan tatapan begitu nyalang. "Kamu pikir aku apa
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status