Home / Romansa / Nona Kesayangan Dua Pria Tampan / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Nona Kesayangan Dua Pria Tampan: Chapter 21 - Chapter 30

42 Chapters

Who Are You?

Wanita berambut hitam tersebut kemudian melepaskan seluruh ikatan dari tubuh Kai. Tentu saja pertanyaan itu mengisyaratkan afirmasi dari yang bersangkutan, terlebih Elma jadi merasa sedikit bersalah ketika melihat tatapan si pria kepadanya saat ini.“Apa aku telah membuat kesalahan?” tanya Elma lagi ketika dia tidak kunjung mendapatkan jawaban yang dia inginkan dari pria itu.“Elma, that was not fun. Apa yang kamu perbuat tadi hanyalah sebuah bentuk daripada keegoisan semata.”Elma menaikan sebelah alisnya, merasa bahwa apa yang dikatakan oleh Kai tidak bisa dia terima begitu saja. “Apa aku tidak salah dengar? Bisa-bisanya kau menuntut kepedulian saat kau bahkan tidak melakukan hal yang sama padaku. Apa kau lupa apa yang sudah kau lakukan padaku di toilet wanita? itulah balasanku untukmu.”Kai kemudian menghela napasnya dengan penuh maklum, sedikit demi sedikit senyuman terbit di wajah tampannya. “Ya, kurasa aku tidak akan pernah bisa menang dari nona besar sepertimu.”“Harus begitu.
last updateLast Updated : 2024-12-13
Read more

Berubah Pikiran

Elma sudah berada di dalam mobil, Kai menolak untuk diantar karena dia merasa perlu untuk melakukan sesuatu. Kalau boleh jujur singgahnya Elma di tempat tadi membawa kesan yang lumayan berarti. Elma hidup dalam dunia yang begitu nyaman dan bergelimpangan harta, sehingga begitu mendapati ada tempat kumuh semacam tadi seolah membuka matanya lebar-lebar bahwa dalam hidup ini ternyata kesusahan itu benar-benar dialami oleh orang dan bukan hanya sekadar yang terlihat di layar kaca. Potret kemiskinan yang dahulu kerap Elma abaikan dan tidak percayai, justru diperlihatkan Kai sejelas-jelasnya tadi.“Kai, kenapa kau memberi anak-anak itu makanan. Bukankah kau sendiri juga hidup susah?” Pertanyaan itu keluar begitu saja dari mulutnya. Elma tidak mengerti jalan pikiran pria yang duduk disampingnya sekarang. Buatnya kenapa memberikan sesuatu pada oranglain saat diri sendiri saja kesusahan? Bagi Elma itu aneh malah bisa dibilang tindakan bodoh.“Aku cuma mau membantu meski tidak banyak yang bisa
last updateLast Updated : 2024-12-14
Read more

Pematik Amarah

Kedua mata Elma langsung membulat. Dia sama sekali tidak habis pikir dengan apa yang baru saja keluar dari mulut Arash. Secara refleks Elma langsung menyingkirkan tangan Arash dari dagunya dan menatap pria itu dengan nyalang. “Jangan bercanda denganku, Arash. Aku tidak bisa menerima lelucon seperti ini.” “Dengar, aku sama sekali tidak bercanda. Apa kau melihatku sebagai orang yang suka membuat lelucon?” Ini gila! Jika masalahnya hanya ada pada kedua orang tua mereka Elma bisa melakukan sesuatu dan bekerja sama dengan Arash. Tapi kalau begini keadaannya, apa yang bisa Elma perbuat? Pikiran wanita itu mulai diliputi kekalutan. Ayahnya saja yang mencintainya sudah tidak bisa dinego, padahal selama ini ayahnya selalu memberikan kebebasan untuk menjalani hidup tanpa pernah mencoba mengintervensi. Tapi kali ini sepertinya Elma betulan dipojokan dan hal ini jelas tidaklah bagus sama sekali. “Kalau begitu apa yang membuatmu bisa berubah pikiran secepat itu?” tanya Elma mencoba sebisa mungki
last updateLast Updated : 2024-12-15
Read more

Pelarian Elma

Arash hanya berharap siapapun yang terlibat dengan Elma saat ini bisa membuat wanita itu belajar untuk mengendalikan egonya dan belajar pula untuk menerima orang lain mengontrol kehidupannya. Dengan begitu Arash akan memiliki istri yang bisa dia atur dan kendalikan sesuka hati. Elma terlalu keras hati dan keras kepala untuk menerima paradigma tersebut, apalagi untuk menerima peran sebagai istri seorang Shelby. Wanita itu terlalu lama diam di Menara tinggi dan melupakan fakta bahwa pria dan wanita tidak akan pernah sama. “Sylla, apa kau bisa menemuiku nanti malam?” ujar Arash setelah dia meraih ponselnya dan menghubungi seseorang dari benda itu. Apa boleh buat dia perlu pengalih perhatian. Dai tidak ingin memikirkan apalagi menganalisis Elma Enderson lebih lanjut. Lagipula hasilnya sudah jelas, dan takdir perempuan itu hanyalah sebagai aksesoris yang melengkapi kesuksesan Arash sebagai seorang pria. “Tentu saja Arash. Aku dengan senang hati akan menghabiskan waktu denganmu.” Suara seo
last updateLast Updated : 2024-12-16
Read more

I Will be Your Slave, Master

“Memangnya ada bedanya? Apakah perasaanku dipertimbangkan disini?”Kepala Elma tertunduk, hal ini sungguh kontras dengan kesehariannya yang angkuh. Mana pernah dia menundukan kepala kepada oranglain jika dia tidak melakukan kesalahan? Tetapi Kai telah membuktikan bahwa dia bisa melakukan itu.Sudut mulut Kai terangkat membentuk sebuah senyuman penuh kepuasan melihat Elma yang telah menyerah padanya. Tangan pria itu kemudian terulur untuk meraih dagu Elma dan memaksa mata mereka saling bertatapan satu sama lain.Elma menelan ludahnya, dalam semua hal dia selalu mencoba melawan. Itu adalah reaksi normal untuknya bila ada sesuatu yang mengancam dan tidak menyenangkan terjadi maka dia tidak akan bisa tinggal diam dan menerimanya begitu saja. Jika tidak bisa dihentikan, setidaknya Elma perlu sebuah penanggulangan. Tetapi dalam permainan ini, dia sadar betul bahwa hal itu tidak bisa dia pakai. Poin dari hubungan mereka adalah kepatuhan. Kai sering kali mewanti-wanti soal itu, dia selalu men
last updateLast Updated : 2024-12-17
Read more

Kerisauan Arash

Elma terbangun dalam pelukan Kai. Tubuh mereka saling berbelit satu sama lain, berbagi kenyamana dan kehangatan tubuh masing-masing. Tenggorokan wanita itu terasa kering begitu dia terjaga, sebab semalam Kai membuatnya berteriak nyaris sepanjang malam. Dia memperhatikan tubuhnya sendiri dan menyadari bahwa dia perlu mengenakan pakaian tertutup untuk hari ini; Sebab disekujur tubuh ada banyak bekas ciuman yang tersebar dimana-mana. Kai tampaknya sudah lupa bahwa tidak seharusnya dia terlalu liar dan sengaja meninggalkan bekas aktivitas panas mereka ditubuhnya seperti ini.Elma menyadari bahwa pria itu masih tertidur lelap. Sang nona besar dibuat terheran-heran dengan pembawaan Kai yang bisa berubah sesuai perannya, bagaimana dia bisa begitu kasar tetapi juga bisa menjadi begitu lembut ketika permainan mereka telah berakhir. Kalau boleh jujur Elma mulai hanyut dalam ekstrimitas dan intensitas permainan panas mereka hingga tingkat lanjut.Namun berkat hal tersebut, Elma juga merasa bahwa
last updateLast Updated : 2024-12-18
Read more

Persiapan Ke Pesta

“Biarkan aku membantumu, Kai,” ucap Elma agak gemas dan parau dari tempat tidur. Dia saat itu sudah duduk di tepian dengan kedua tangannya terkepal meremas seprai putih dibawah-nya. Sementara wajah cantik wanita itu kelihatan sudah kehilangan kesabaran.Kai bergumam sendiri dengan frustasi, alisnya bertaut memperlihatkan bahwa dia sendiri juga nyaris menyerah. “Biarkan aku mencoba dulu, Elma. Aku yakin aku bisa melakukannya sendiri. Aku pernah melakukannya.”“Oh … ayolah Kai, please … biar aku saja yang pasangkan, oke? Jika kubiarkan kau malah akan membuat kainnya lecek. Kita juga sudah tidak punya banyak waktu, yang ada kita nanti datang terlambat,” cerocos Elma.Mendengar hal itu Kai menghembuskan napas tanda bahwa dia sudah tidak mau berupaya lebih. “Oke, baiklah. Tolong bantu aku, aku sudah menyerah sekarang.”Elma berdiri dan meraih secarik kain yang tadi tergantung di leher pria itu. Dengan cermat dan cepat Elma membuat sebuah simpul dan kemudian mengencangkannya. Upaya itu bahk
last updateLast Updated : 2024-12-19
Read more

Tirai Sandiwara

Elma sempat berkedip beberapa kali sebelum memberikan jawaban, tetapi pada akhirnya bibir ranum tersebut bergerak dan memberikan tanggapan lisan. “That’s no sense,” ujar wanita itu sambil mendorong dada Kai menjauh darinya. Dia berpaling muka, sementara Kai langsung berpura-pura sibuk mengamati sekitar.Perhatian keduanya mulai terpecah belah. Elma kini justru lebih mengagumi pesta yang digelar di ballroom hotel. Chandelier kristal yang digantung dilangit-langit dengan bunga-bunga yang menghiasi tiap sudut ruangan, dilengkapi pula dengan orchestra yang bertugas memberikan suasana menjadi lebih hidup sebab mereka memainkan musik klasik. Elma bisa merasakan nuansa abad pertengahan yang menciptakan persona sendiri di dalam dirinya. Memaksa sang nona besar berpikir bahwa dia adalah seorang putri yang baru saja menghadiri acara pesta dansa kerajaan. Ini seperti sebuah perwujudan dari impian masa kecilnya dahulu ketika dia masih gemar menonton film barbie.Tidak lama seorang pelayan mendeka
last updateLast Updated : 2024-12-20
Read more

Why You Act Like That?

“Begitukah? Entahlah, tapi menurutku cepat atau lambat kau sendiri yang akan merangkak padaku, Elma.”Kata-kata yang keluar dari mulut Arash dipenuhi dengan penekanan dan keyakinan. Elma sedikit merinding dibuatnya. Namun bukan Elma namanya bila dia ketakutan hanya karena sebatas kata-kata.“Oalah… begini ya, Tuan Arash yang terhormat, saya sudah memiliki kekasih. Apakah Anda sudah seputus asa itu hingga mengatakan hal tidak berdasar seperti itu di depan umum?” sahut Elma seraya menggenggam tangan Kai semakin erat. Arash baru saja memberinya sebuah ancaman, itu artinya Elma akan memberikan dia konfrontasi balasan.Arash mengalihkan perhatiannya pada Kai yang tidak angkat bicara sama sekali. Lelaki itu seolah sedang mencoba menilai Kai yang diakui oleh Elma sebagai kekasihnya. “Jadi pria seperti ini yang menarik perhatiamu?” ungkap Arash terang-terangan seolah Kai begitu rendah dimatanya.Buat Arash memang hanya tersisa dua cara untuk membuat Elma setuju dengan pertunangannya. Pertama
last updateLast Updated : 2024-12-21
Read more

Gelagat Tak Biasa

“Ugh … aku tidak memikirkan situasi itu, aku rasa Arash tidak punya motif untuk melakukan hal serendah itu. Lagipula pria itu tidak punya perasaan padaku. Maksudku, dia hanya diperintah oleh ayahnya untuk bertunangan denganku. Aku dan dia tidak punya perasaan dalam sisi romansa.”“Aku ragu dia tidak berbuat apa-apa setelah apa yang terjadi malam ini. Kamu sudah memposisikanku menjadi saingannya dan aku yakin pria seperti Arash akan melakukan segala cara untuk mendapatkan apa yang dia inginkan. Lagipula bila itu menyangkut perasaan mestinya kau tidak bisa mendikte-nya begitu saja.”Elma kini menatap lekat kedua mata pria itu. Mengkonfirmasi dengan serius mencari kejujuran disana pun bila beruntung mungkin Elma dapat menyelami perasaan sebenarnya dari pria ini. “Lantas apa sekarang kau sedang menjelaskan padaku bahwa kau takut, Kai?”“Ini bukan soal aku takut atau tidak, tetapi aku sedang mempertimbangkan apakah aku layak untuk terlibat dalam masalah hanya karena wanita.”Kedua mata Elm
last updateLast Updated : 2024-12-22
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status