Home / Romansa / Nona Kesayangan Dua Pria Tampan / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Nona Kesayangan Dua Pria Tampan: Chapter 41 - Chapter 50

65 Chapters

Full Service

Elma tiba di kediaman Kai di pukul delapan malam. Pria itu dengan segera membukakan pintu dan mempersilahkan Elma masuk dengan keramahan dan kesopanannya. Tanpa perlu berlama-lama begitu mereka masuk sorot mata sang pria langsung berubah drastis.“Lepaskan pakaianmu,” perintah Kai terhadap Elma.Lantaran sudah terbiasa dengan perannya, tanpa perlu banyak bicara Elma menuruti permintaan lelaki tersebut. Dia menanggalkan satu persatu pakaian yang melekat ditubuhnya hingga tidak ada satu pun yang melekat dikulit. Tubuhnya yang polos langsung mendapatkan pandangan lapar dari sang pria. Sementara Elma sendiri agak sedikit gugup tatkala dia dibiarkan berdiri begitu saja, tanpa melakukan apa-apa.Kai pun sama, dia tidak melakukan sesuatu selain menatap tubuh wanita itu dengan sorot mata yang nakal. Dia hanya berdiri sambil mengamati Elma baik-baik.Setelah puas memandangi, Kai lantas mendekat. “Apa kau memikirkanku, Princess?” tanya lelaki itu dengan suara yang parau dan seksi.Dia menelusur
last updateLast Updated : 2025-01-02
Read more

Princess On My Bed

Merasa nyaris kalah, buru-buru Kai melepaskan diri dari Elma. Mendorong wanita itu ke atas ranjang untuk membuat situasi kembali dia pegang lagi. Membiarkan Elma mempermainkannya hanya akan membuat dia keluar, dan Kai sangat tidak menginginkan hal itu terjadi.Sementara Elma sendiri membiarkan segalanya dipimpin oleh Kai. Dia memahami perannya sebagai submissive sehingga dia jadi lebih pasrah dan adaptif terhadap jenis permainan apapun yang akan sang tuan bawa ke atas ranjang. Dia hanya berdebar, menatap Kai yang tampak sibuk dengan sesuatu.Lelaki itu tampak mengambil seutas tali dari dalam laci, menekuk kedua kaki Elma dengan mudah dan tanpa perlawanan sama sekali. Kai lalu mengikat pergelangan kaki dan paha Elma menjadi satu dengan sebuah simpul yang rumit. Kai juga melakukan hal yang sama pada kaki yang lain dengan sangat terampil seolah itu adalah hal lumrah yang kerap dia lakukan sehari-hari. Bahkan sebelum memutuskan untuk beranjak membiarkan wanita itu, Kai menyempatkan diri u
last updateLast Updated : 2025-01-03
Read more

Sang Dominan

Jari-jari Kai tiba-tiba saja sudah menjelajah disana. Pria itu menyelipkan jarinya pada celah di antara bibir yang terkatup rapat dan menemukan sebuah fakta bahwa budaknya sudah begitu basah, hangat dan bergairah.Reaksi yang tampak dari Elma membuat darah lelaki itu berdesir semakin cempat dan mulai berkumpul di pangkal paha. Kai mendorong Elma untuk kemudian membaringkannya dalam posisi telungkup. Memberikan Kai pemandangan berupa bokong yang bulat sempurna dan akses lebih baik untuk satu hal yang paling menggoda keimanan dari tubuh perempuan.Sebagai akhir, sang pria berambut hitam tersebut melepaskan gag-ball yang menyumpal mulut sang wanita.“Princess, berikan aku rintihan dan lenguhan erotismu. Karena sekarang aku akan memberikan apa yang kau inginkan.”Tiba-tiba saja mulut dan lidah pria itu sudah berada di bagian privasi Elma. Memberikan stimulasi berlebih di area itu. Sang wanita kontan bereaksi dengan suara desahan yang keras tatkala merasakan sensasi elektrik di sekujur tub
last updateLast Updated : 2025-01-06
Read more

It’s Wrong But Feel Right.

Elma balas menatap Kai dan sebuah senyuman berkembang disana. Maka seketika hilang sudah ekspresi dingin maupun keras yang biasa Elma lihat dari pria itu. Bahkan garis wajah Kai tampak jauh lebih lembut ketika dirinya rileks. Membuat Kai terlihat dua kali lipat lebih tampan dari pria yang Elma temui beberapa waktu lalu. Kai mengelus pipi Elma dan mengunci pandangan mereka.It’s wrong but feel right. “Kenapa kau tersenyum, Elma?”“Aku? Tentu saja itu karenamu, Kai. Entah bagaimana aku jadi merasa lebih baik setelah melewati hari yang begitu memberatkan. Padahal awalnya aku merasa lelah dan stress.” “It’s just because the sex we had. Good sex lift your mood up.”“Kau pikir begitu?”Entah kenapa Elma sedikit merasa kecewa atas jawaban lelaki itu. Kai berkata bahwa semua perasaan yang kini sedang Elma rasakan tidaklah valid. Dia seolah berkata bahwa semua kesenangan yang mereka rasakan hanya karena mereka bercinta. Meski begitu memang ada benarnya juga bila bicara soal logika. Itu masuk
last updateLast Updated : 2025-01-07
Read more

Kegelisahan

Arash duduk di pinggir tempat tidur dengan sebelah tangan menggenggam erat ponsel yang beberapa saat lalu dia gunakan untuk menelepon Elma. Pria itu menghembuskan napas berat dan secara otomatis tangannya yang bebas memijat pangkal hidungnya. Selalu saja seperti itu, selalu saja setiap percakapan yang terjadi antara dia dan Elma tidak pernah berjalan dengan lancar dan mulus. Wanita itu selalu bersikap defensif, kasar dan selalu mencoba melawannya.Kalau dipikir lagi sebenarnya apa yang salah? Arash saat ini hanya mencoba untuk membangun sebuah rasa familiar untuk saling mengenal dengan mengajaknya kencan sebelum mereka berdua resmi menikah seperti rencana kedua orang tua mereka. Toh, memangnya dia bisa menolak keputusan itu? Harusnya perempuan itu mulai belajar untuk menghargai dan menghormatinya dari sekarang.Saat itulah Sylla kembali dari kamar mandi, dan menemukan sang patner tampak terlihat gusar.“Arash apa yang terjadi? Wajahmu terlihat kusut. Apa kau baik-baik saja? apa sesuat
last updateLast Updated : 2025-01-08
Read more

Manuver Arash yang Smooth

“Aku tidak habis pikir dari semua tempat kau malah mengajakku kemari,” komentar Elma begitu mereka tiba.Mereka berdua berkendara dalam diam selama dua jam penuh di dalam mobil, dan Elma sungguh sangat bosan dengan pantat yang terasa panas. Tidak ada musik, tidak ada obrolan. Hanya ada mereka berdua dan suara deru mesin mobil yang menyala menjadi saksi dari perjalanan mereka.Sebetulnya Elma benci perjalanan tanpa sesuatu yang mengisi kesunyian. Hanya saja dia tidak mau menaruh harga dirinya dibawah hanya karena itu, dia juga terlalu gengsi untuk mengajak Arash bicara. Lagipula kalau pun bicara, Elma tidak yakin pembicaraan itu akan cukup menyenangkan.Sebab sepanjang yang dia ingat, obrolan mereka selalu seputar hal-hal yang membuat darahnya mendidih, dan kemudian mereka berdua akan saling serang. Terus terang saja, Elma sedang tidak mood untuk adu argument dan memenangkannya.“Mengajakku bicara?” kata lelaki itu yang membuat Elma langsung beringsut memberinya tatapan sinis.“Kau pik
last updateLast Updated : 2025-01-09
Read more

You Don't Know Me, Arash

Elma menaikan sebelah alis sekaligus menyunggingkan senyum di ujung bibir sebelah kanannya. Ada tawa kecil yang merdu keluar dari wanita itu sebelum akhirnya dia angkat bicara terhadap penjelasan penuh kepercayaan diri yang beberapa saat lalu dia dengar dari Arash.“Sungguh lelaki yang arogan,” komentarnya. “Untuk kebaikanmu sendiri, sebaiknya jangan terlalu yakin dulu, Arash.”Dengan tenang pria itu memberikan tatapan super serius terhadap Elma. “Lantas kenapa? Arogansi yang kau tudingkan kepadaku hanyalah bentuk dari insecurity terhadap dirimu sendiri.”“Hah?” tanggapan demikian tentu tidak bisa dipungkiri keluar dari Elma. Selain Kai, dia tidak mengira bahwa Arash bahkan berani bicara soal insecurity terhadap dirinya yang selalu penuh percaya diri dalam semua hal yang dia lakukan. Elma jelas selalu penuh perhitungan dan tentu tidak akan terima bila dia dituduh sebagai seorang wanita yang insecure. Apalagi insecure itu dikarenakan oleh seorang pria. Tidak ada dalam sejarahnya.“Kala
last updateLast Updated : 2025-01-10
Read more

Isi Hati Terdalam Elma

Jawaban Elma sungguhlah sangat tidak memuaskan. Tapi Arash tentu tidak akan menyerah. Dia punya sejuta akal untuk mengatasi setiap permasalahan. Namun selain dari itu pula Arash punya satu pertanyaan yang beberapa hari ini kerap berputar di kepala dan tanpa dia sadari sudah menjadi beban pikirannya. Lelaki itu kemudian menatap Elma dengan serius.“Katakan padaku apa yang membuatmu sebegitu membenci aku, Elma? Kau bahkan tidak memberikanku kesempatan untuk mendekati dengan benar saat kau bisa dengan mudah memberikan akses kepada pria lain untuk mendekatimu.”Elma menghabiskan gelas keduanya dengan hanya tiga kali tegukan. Kepalanya sudah mulai berkabut, dan di titik itu pula dia merasa bisa jauh lebih bebas mengekspresikan diri tanpa perlu mempertimbangkan banyak hal yang menyulitkan di moment kedepannya. Kontrol emosi wanita itu lepas bebas.“Ralat, bukan pria lain tapi pria yang aku menaruh minat padanya. Jika pria itu tidak menarik minatku tentu aku tidak akan pernah memberinya kese
last updateLast Updated : 2025-01-13
Read more

Titik Ubah

Kenapa baru sekarang? sisi dalam diri Elma berbisik. Jangan terpengaruh, jangan bersimpati. Kau tidak boleh lengah, Elma.Tentu saja, karena Elma sudah bertekad bahwa dia tidak akan terjebak dengannya. Terutama karena Arash adalah alasan yang sempurna mengapa dirinya lebih suka menutup diri. Patah hati yang dia rasakan cukup untuk membuat Elma tidak ingin jatuh cinta lagi.“Tidak … mungkin seharusnya akulah yang berterima kasih padamu. Entah sejak kapan tepatnya berkat kata-kata jahatmu aku berusaha keras mengubah diriku. Mungkin pada saat itu aku memang mengharapkan validasi bahwa semua kata-kata kejam yang kau peruntukan padaku tidaklah benar. Tetapi sekarang justru aku sudah tidak peduli dengan apapun yang kau katakan soal aku. Aku bangga pada diriku sebab sekarang aku menjadi salah satu wanita sukses yang cukup sebanding untuk menyaingi dirimu.”Ah … Elma rasa dia benar-benar sudah mabuk sekarang. Untuk apa dia mengatakan omong kosong itu pada Arash? Elma rasa dia sudah terlalu ba
last updateLast Updated : 2025-01-14
Read more

Jeaolus

Arash berdiri menghadap jendela kamar yang tirainya dia buka selebar-lebarnya. Lelaki itu tampak diam disana. Merenung menatapi hamparan lampu-lampu kota yang berkilauan di luar sana. Berbeda dengan suasana terang benderang di luar Arash justru membiarkan apartment yang dia tempati gelap gulita. Membiarkannya seperti itu lantaran dia terlalu malas hanya untuk sekadar melangkahkan kaki menekan saklar lampu. Dia tidak bergairah melakukan apapun untuk saat ini.Arash kemudian menyesap bourbonnya. Rasa alkohol yang familiar langsung menyengat di lidah, memberikan sebuah sensasi yang memang teramat dia butuhkan. Pikiran pria itu sedang mencoba untuk merasionalisasikan segala hal terutama pada emosi yang melandanya. Dia tidak terbiasa menghadapi emosinya seperti ini, oleh sebab itu Arash merasa bahwa dirinya overwhelming hanya karena hal yang mungkin bagi kebanyakan orang merupakan sesuatu yang remeh. Tidak ada apa-apanya.Apa yang salah dengan dirinya sekarang? dia merasa sangat amat terpu
last updateLast Updated : 2025-01-15
Read more
PREV
1234567
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status