Semua Bab MENGGODA MANTAN ISTRI: Bab 61 - Bab 70

151 Bab

Bab 61

Gerald berhenti sejenak, memandangnya dengan mata yang penuh arti. “Aku tahu. Dia tidak akan pernah melepaskanku, tidak pernah. Tapi aku sudah tidak bisa kembali. Dunia ini, keluarga ini, itu semua bukan lagi tempatku. Aku hanya ingin hidup denganmu, Diana. Aku hanya ingin kamu tetap aman.” Diana menelan ludah. Ada begitu banyak perasaan yang bercampur aduk dalam dirinya—cinta, ketakutan, kebingungan. “Tapi kalau kamu pergi ke sana, kamu akan... akan berhadapan dengan Kakek. Apa yang akan terjadi padamu?” Gerald menghela napas panjang, berjalan mendekat, dan duduk di sampingnya. “Aku tidak tahu, Diana. Tapi apa yang lebih buruk dari ini? Kehidupan yang terus terjebak dalam kebohongan dan pengkhianatan? Aku sudah cukup. Kali ini, aku harus memilih untuk melawan.” Diana merasa air mata mulai menggenang di matanya. “Aku takut, Gerald. Aku takut kehilanganmu. Aku tidak ingin terluka lagi, tidak seperti dulu.” Gerald meraih tangannya, menggenggamnya dengan lembut. “Aku akan selalu ber
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-09
Baca selengkapnya

Bab 62

Gerald mengangkat bahunya, menahan amarah yang mulai memuncak. “Aku tidak akan kembali. Kalau aku harus melawanmu, aku akan melakukannya.” Ludwig menatapnya sejenak, lalu menghela napas panjang. “Kau tahu, Gerald... dunia ini tidak memberimu pilihan. Kamu bisa berusaha melawan, tapi akhirnya kamu harus memilih—apakah kamu akan menyelamatkan hidupmu, atau meninggalkan wanita yang kamu cintai?” Gerald terdiam, otaknya berputar cepat. “Apa maksud Kakek?” tanya Gerald, suaranya lebih rendah dan penuh peringatan. Ludwig memiringkan kepalanya, senyumnya dingin dan penuh manipulasi. “Kamu pikir aku tidak tahu apa yang terjadi antara kamu dan Diana? Jika kamu benar-benar mencintainya, maka kamu harus memilih antara hidupmu atau keselamatan dia. Aku memberi waktu 24 jam, Gerald. Pilihlah dengan bijak. Kamu akan kehilangan salah satu—hidupmu atau dia.” Kata-kata itu seperti cambuk yang menyengat. Gerald menatap Ludwig, wajahnya berubah dingin, penuh amarah. “Bukannya kau menginginkan pern
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-10
Baca selengkapnya

Bab 63

Diana hanya bisa mengangguk, meskipun hatinya terasa hancur. Ia tahu bahwa ini adalah keputusan yang harus diambil, namun tak ada kata yang bisa mewakili perasaannya. Ia hanya bisa berharap, berdoa, agar Gerald bisa keluar dari situasi ini dengan selamat. Sementara itu, di tempat yang jauh, Arga duduk di ruang kerjanya, merenung. Sudah beberapa hari sejak pertemuannya dengan Diana, sejak ia mengetahui bahwa Gerald berada di titik yang tak bisa mundur lagi. Setiap tindakan yang ia ambil, setiap keputusan yang ia buat, kini terasa seperti beban yang semakin berat. Ia merenung, melihat kembali setiap langkah yang ia ambil untuk melindungi Diana, langkah-langkah yang pada akhirnya membawa mereka ke sini. Keputusan-keputusan yang membuatnya merasa semakin terperangkap dalam lingkaran kebohongan dan pengkhianatan. Mungkinkah ia telah melangkah terlalu jauh? Mungkinkah ia salah memilih jalan? Arga menyandarkan kepalanya pada kursi, merasakan kelelahan yang luar biasa. “Diana, apa yang
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-10
Baca selengkapnya

Bab 64

Namun Diana tetap berdiri tegak, tak bergeming. Ia tahu bahwa keputusan ini akan membuatnya berada di tengah-tengah konflik yang lebih besar dari sekedar cinta. Tetapi hatinya telah bulat. “Aku sudah cukup lama hidup dalam ketakutan. Kali ini, aku ingin memilih untuk melawan.” Ludwig mengangkat alisnya, merasa terkejut dengan keteguhan hati Diana. Namun, rasa terkejut itu tak bertahan lama. Dengan senyum yang tak terlihat ramah, ia berkata, “Kau berani, Diana. Tapi keberanianmu tidak akan mengubah apa pun. Kau pikir dengan ancamanmu ini aku akan mundur? Ini adalah permainan yang lebih besar dari sekedar cinta.” Diana menatapnya dengan mata yang tajam, tidak sedikit pun gentar. “Aku sudah tidak peduli dengan permainan ini lagi, Kakek. Jika kamu ingin menghancurkan kami, lakukanlah. Tapi aku akan bertahan. Apa pun yang terjadi, aku akan bertahan.” Gerald meraih tangan Diana lagi, lebih keras kali ini, mencoba untuk menariknya keluar dari ruangan. “Diana, kita harus pergi. Sekarang.”
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-11
Baca selengkapnya

Bab 65

Abizar berjalan maju, matanya tajam memandang Ludwi. "Berhentilah menyakiti cucumu, Ludwig," katanya dengan suara yang tegas. "Kalau tidak, kau akan berhadapan dengan Klan Ebizawa." Ludwig memandang Abizar dengan wajah yang tajam, tapi dia tidak berani melawan. Dia tahu bahwa Klan Ebizawa adalah salah satu keluarga terkuat di seluruh negara, dan dia tidak ingin berhadapan dengan mereka. Setelah itu Abizar dan beberapa orang lainnya pergi. Mereka berjalan dengan cepat, berharap bisa menyelamatkan Diana sebelum terlambat. "Kita harus membawa Diana ke rumah sakit sekarang. Kita tidak bisa membiarkannya terluka lebih parah lagi." "Terima kasih, Abizar. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi jika kamu tidak datang." Ucap Gerald yang sudah kacau. "Jangan khawatir, Gerald. Kita akan menyelamatkan Diana. Sekarang, mari kita bawa dia ke rumah sakit." Mereka tiba di rumah sakit dan membawa Diana ke ruang operasi. "Kita harus melakukan operasi darurat untuk menyelamatkan nyawanya." Ucap Do
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-11
Baca selengkapnya

Bab 66

Diluar ruangan perawatan di lorong markas. "Hei lihat apa Kamu!" "Apa? Aneh juga kalau dibayangkan. Seorang yang selalu merasa terlihat keren di mata orang lain kini penampakannya seperti ini, kacau sekali." "Untung saja wanitaku tak memilihmu sebagai suaminya," tunjuk Juan sampai tertawa terbahak-bahak. "Sial! Kau juga seperti Casper selalu saja datang tak di jemput!" gerutu Gerald yang pergi menuju ruangan Abizar. Dia melewati Alan begitu saja. "Ups ... rupanya kau butuh teman bicara?" ledek Alan yang sengaja mengikuti langkah Gerald dibelakangnya. Apa terjadi sesuatu dengan pembatalan pernikahanmu itu?" "Tidak! Jangan banyak bual Alan, bisa diam tidak! Sana pergi Valeria menunggumu." "Ah ... jadi teringat sesuatu, belum lama waktu aku berkumpul di rumah Dominic Clan. Dia mengatakan temannya yang bernama Gerald butuh bantuan. Karena ada masalah dalam pembatalan pernikahannya. Dan..." "Tuan Alan Chester Clark, listen to me! Tolong dengar hubungan kita tidak sedekat itu
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-12
Baca selengkapnya

Bab 67

"Saya Dokter, saya anak dari wanita yang anda operasi. Bagaimana hasilnya apa ibuku baik-baik saja. Dokter Ayu bagaimana?'" tanya Charlote dengan penuh harap. "Maaf! Hanya kata maaf yang keluar dari mulut Dokter Ayu sambil tertunduk begitu pun suster.. Tomi yang berdiri dibelakang mereka menatap iba Charlote. "Tidak! Bukan itu yang ku ingin dengar dari mulut anda!" teriak Charlote dengan nada tinggi. "Maaf kami semua sudah berusaha di saat kami sedang melakukan operasi kardiogramnya semakin lemah dan kacau. Detak jantungnya tiba-tiba berhenti dan semakin memburuk. Kami semua sudah berusaha. Nona Charlote, anda harus sabar." "Tidak!" Charlote mendorong Dokter Ayu dan meringsek masuk ke dalam ruang operasi menyambar tubuh ibunya yang sudah terbujur kaku. "Ibu! Ibu ini aku anakmu Charlote. Ibu aku mohon kembalilah," ucapnya dengan suara parau. "Kau sudah berjanji tadi pagi kita mau ke makam Ayah. Tapi ... tapi kenapa ibu meninggalkan aku." "Ibu!" suara tangisan yang menyayat h
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-12
Baca selengkapnya

Bab 68

"Kau siapkan mobilku." "Baik Tuan, kalau begitu saya akan menyiapkan mobil dan menunggu anda di lobi setelah anda sudah siap." "Hem ... pergilah." Dengan gerakan tangan dari Tuannya Tian pergi meninggalkan Tomi yang membelakanginya sambil menikmati pemandangan kota Jogjakarta yang begitu terkenal dengan kuliner tradisional dan keramah tamahan warganya. 'Sudah dua tahun kau pergi kemana Charlote. Begitu sulit menemukanmu. Apa kau baik-baik saja diluar sana. Semua negara sudah aku cari tak ada satupun tanda-tanda kehadiranmu,' monolognya dengan perasaan yang begitu hampa. Tomi pergi bersama asistennya Tian dengan pakaian santai. Menikmati perjalanan di kota Jogja untuk menghilangi rasa penat belakangan ini. "Kau menikmati perjalanan ini Tian." "Sangat Tuan, bagaimana dengan anda." "Hem ... sedikit menikmati tapi kenapa malam ini agak berbeda. Lihatlah dilangit banyak bintang-bintang bersinar dan berkilau." "Banyak masyarakat awam bilang pandanglah langit yang gelap seandai
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-13
Baca selengkapnya

Bab 69

Tomi memeluk erat Charlote. Dia mencium lama rambut Charlote yang wangi bunga rose. "Tidak, kau sudah mengacaukan hidupku berjanjilah tak akan pergi lagi, Chatlote." Deg! Detak jantung Charlote begitu cepat ketika Tomi tiba-tiba mengungkapakan perasaannya. "Kau ... Kau sudah memiliki kekasih Tomi, jangan seperti ini. Jangan buat kekasihmu bersedih, aku bukan perebut kekasih orang." Dekapan Tomi menegang matanya terbuka mendengar ucapan Charlote. Ya dia memang mempunyai kekasih tapi wanita inilah yang belakangan ini menjadi pemilik hati sebenarnya. Wanita ini sudah membuat dia membohongi kekasihnya. Tomi melepas pelukannya tangannya menangkup wajah cantik Charlote dengan sorot mata lembut. "Kau yang ku inginkan tunggulah sebentar lagi kita akan bersama." "Apa kau tidak mengerti, aku tidak cinta sama kamu Tomi. Kita hanya sepasang manusia yang tak sengaja bertemu dalam hubunganku bersama Alan. mantan bosmu. Kau tahu betul siapa yang selalu mengisi hatiku sampai saat ini. Tolo
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-13
Baca selengkapnya

Bab 70

"Tuan setelah ini apa Anda akan memberi tahu Tuan dan Nyonya besar? Mereka pasti senang" "Tidak biarkan saja seperti ini sampai waktunya mereka akan kuberitahu." "Apa tujuan Anda menikahi Nyonya Charlote?" "Aku hanya membantunya belum lama perusahaan mendiang Ayah Charlote bekerja sama dengan perusahaan Clan. Keluarga serakah itu menguasai perusahaan dan beberapa aset milik Ayah Charlote setelah diselidiki Dominic, asal mula perusahaan itu. Perusahaan Clan tidak akan bekerja sama dengan perusahaan yang pemilik sahnya tidak turun langsung bertemu dengannya. Dominic memintaku membangun rumah sakit di Jogja rupanya selama ini pria itu tahu keberadaan Charlote. Dia bilang datanglah ke Jogja pergilah ke taman yang ramai. Adiknya Julia menyukai nasi gudeg di alun-alun. Menggelikan sekali seorang keturunan Clan sangat menyukai makanan itu. Rupanya ada niat terselubung dibelakangnya," urai Tomi. "Dan anda beruntung bertemu dengan Nonya Charlote, Tuan Tomi." "Hem, sangat walaupun tak
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-14
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
56789
...
16
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status