Home / Romansa / MENGGODA MANTAN ISTRI / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of MENGGODA MANTAN ISTRI: Chapter 51 - Chapter 60

151 Chapters

Bab 51

Gerald menghela napas panjang, seolah sudah menyiapkan diri untuk jawaban ini sejak lama. “Aku siap kehilangan segalanya. Selama aku tidak kehilangan dirimu.” Suaranya tegas, tanpa keraguan sedikit pun. “Aku tak peduli apa yang akan terjadi. Aku tak peduli berapa banyak musuh yang akan datang, atau betapa sulitnya hidup kita nanti. Aku hanya ingin kamu, hanya kamu, Diana.” Kata-kata Gerald menggema di hati Diana. Ia bisa merasakan ketulusan dalam setiap kalimat yang diucapkannya, dan seketika itu juga, ada sesuatu yang berubah dalam dirinya. Ketakutannya tak lagi bisa menahan langkahnya. Meski perasaan takut itu masih ada, ada juga sebuah keberanian yang mulai tumbuh. Keberanian untuk memilih kebahagiaannya, meskipun itu berarti harus melawan segala yang sudah ia kenal. “Gerald...” Diana menggigit bibir bawahnya, berusaha menahan air matanya yang sudah hampir jatuh. “Aku memilihmu. Aku memilih kita.” Gerald terdiam sejenak, lalu sebuah senyuman yang tulus muncul di wajahnya. Seny
last updateLast Updated : 2025-01-03
Read more

Bab 52

Diana hanya mengangguk, tangannya menggenggam erat ujung gaun putih yang ia kenakan. Sesuatu dalam hatinya berkata bahwa Gerald tulus. Tetapi ketakutan tetap membayang. Masa depan mereka, tantangan yang menanti, semuanya terasa begitu besar. Pintu ruang tamu terbuka dengan keras, dan masuklah Arga, diikuti oleh Maya. Wajah Arga terlihat gelap, lebih serius dari biasanya. Maya, yang selalu menjadi penengah, kali ini tampak hanya mengamati, duduk di salah satu kursi tanpa mengatakan apa-apa. Diana merasakan perbedaan pada dirinya—sebuah ketegangan yang baru, yang tak pernah ada sebelumnya. Gerald menatap Arga dengan tatapan yang sangat tajam. “Gerald, aku sudah memberi kamu kesempatan. Tapi sekarang, aku ingin mendengarnya langsung darimu. Apa yang sebenarnya terjadi antara kau dan adikku?” Suara Arga rendah namun penuh ancaman, dan Diana merasakan getaran di dalam dadanya. Ini bukan pertemuan biasa. Gerald menghela napas, matanya berseri-seri, namun jelas sekali ia tidak merasa ri
last updateLast Updated : 2025-01-04
Read more

Bab 53

Arga menghela napas panjang, melihat adiknya yang semakin terpuruk dalam kebingungannya. Ia tidak ingin Diana merasa tertekan, tetapi ia juga tidak bisa begitu saja menerima hubungan ini tanpa memahami lebih dalam siapa Gerald sebenarnya. “Diana, aku hanya ingin melindungimu,” kata Arga dengan suara yang lebih lembut, meskipun masih penuh kekhawatiran. “Aku tidak ingin kau terjebak dalam bahaya. Tapi jika kau memilihnya, aku tidak bisa melarangmu. Aku hanya berharap kau tidak menyesal nantinya.” Diana menunduk, matanya mulai berembun. “Aku... aku perlu waktu untuk memikirkannya,” ujarnya pelan. Gerald merasakan keputusasaannya, namun ia tetap berusaha tegar. “Diana, aku akan menunggu. Aku tidak akan pergi ke mana-mana. Keputusan ada padamu.” Arga menatap keduanya, wajahnya kaku, seolah menahan perasaan yang bergejolak di dalam dada. “Aku berharap kau tahu apa yang kau lakukan, Gerald. Karena jika kau menyakiti Diana aku tidak akan segan-segan untuk mengambil tindakan. Aku tidak
last updateLast Updated : 2025-01-04
Read more

Bab 54

Sekarang aku sadar, aku sudah membuatmu merasa seperti tidak ada artinya. Aku tidak bisa terus seperti ini. Aku ingin kamu tahu, apa pun yang terjadi, aku akan berjuang untukmu.” Diana terdiam, wajahnya terlihat semakin pudar oleh keraguan. Hujan yang terus mengguyur hanya menambah ketegangan di antara mereka. Ada begitu banyak pertanyaan yang mengganggu pikiran Diana, dan semuanya terasa begitu kacau. “Kamu bilang kamu akan berjuang, tapi untuk apa? Untuk aku? Atau untuk keluargamu yang penuh dengan kekerasan itu?” Gerald menarik napas panjang, matanya penuh dengan keteguhan. "Aku tak bisa mengubah masa laluku, Diana. Aku tak bisa menghapus apa yang telah terjadi, tapi aku bisa memilih untuk meninggalkan semua itu demi kamu. Aku tidak akan pernah membiarkan mereka mengganggu hidupmu lagi. Aku akan melindungimu, apa pun yang terjadi." Diana terdiam, pikirannya berputar cepat. Rasa takutnya mulai bercampur dengan sedikit rasa percaya. Ada sesuatu dalam diri Gerald yang membuatnya
last updateLast Updated : 2025-01-06
Read more

Bab 55

Diana duduk di sofa, tangan yang gemetar memeluk lututnya. Setiap tetesan hujan yang terdengar, bagai dentingan jarum waktu yang terus mengingatkan betapa rumitnya jalan yang harus ia pilih. Gerald berdiri di dekat jendela, memandangi pemandangan yang kabur oleh hujan, wajahnya jauh dari tenang. Matanya kosong, seperti sedang berperang dengan pikirannya sendiri. Diana merasakan kehadiran Gerald yang tegang, namun tak tahu apa yang harus ia katakan. Hati Diana dipenuhi dengan rasa bersalah, rasa takut, dan kebingungannya yang semakin dalam. "Gerald," Diana akhirnya mengangkat suaranya, berusaha mengatasi ketegangan yang memenuhi udara. "Aku merasa seperti... aku yang menyebabkan semua ini. Kamu terjebak dalam situasi ini karena aku." Gerald menghela napas panjang dan berbalik menatap Diana, matanya memancarkan kesungguhan yang begitu dalam. “Diana, bukan kamu yang menyebabkan ini. Aku yang memilih untuk berada di sini, denganmu. Aku yang datang dengan segala konsekuensinya. Jang
last updateLast Updated : 2025-01-06
Read more

Bab 56

Ludwig tersenyum tipis, seolah ia sudah menduga jawaban itu. “Kamu mungkin sudah meninggalkan dunia itu, tapi dunia itu tidak akan pernah meninggalkanmu. Dia punya cara untuk menarikmu kembali, Gerald. Kamu tahu itu.” Ucap Ludwig setelah itu dia pergi bersama asistennya. Diana menatap Gerald dengan rasa takut yang semakin membesar. “Apa maksudmu? Apa yang akan mereka lakukan padamu?” suaranya bergetar, penuh kekhawatiran. Gerald menatap Diana, mencoba untuk meyakinkannya meskipun hatinya sendiri dipenuhi oleh ketakutan. “Diana, aku akan melindungimu. Aku tidak akan membiarkan mereka mendekat padamu. Aku berjanji.” Namun, ketegangan di antara mereka semakin terasa. Diana bisa melihat ekspresi di wajah Ludwig yang tidak biasa—sebuah senyuman yang penuh dengan rencana jahat yang tidak terlihat jelas. “Mungkin, Gerald,” katanya pelan, “tapi ada banyak hal yang belum kamu ketahui. Dunia ini tak pernah memberimu kesempatan untuk benar-benar bebas. Dan kami, keluarga Ludwig, tidak membi
last updateLast Updated : 2025-01-07
Read more

Bab 57

Gerald mengalihkan pandangannya dari luar jendela, menatap Diana dengan mata yang penuh perhitungan. “Aku... aku tidak ingin kamu terjebak dalam bahaya ini lebih lama. Aku tidak ingin melihat kamu terluka karena pilihan yang aku buat.” Diana menunduk, seketika perasaan bersalah yang terus membayangi hatinya kembali muncul. “Tapi, aku yang memilih ini. Aku yang membiarkan kamu masuk dalam hidupku, Gerald. Ayahku yang menginginkan semua ini tapi dia yang memulai perang." Gerald menggenggam tangan Diana dengan lembut, mencoba menenangkan hatinya yang gelisah. “Tidak, Diana. Aku yang memutuskan untuk berada di sini. Semua yang terjadi, aku yang memilih. Jangan pernah merasa bersalah atas ini. Ini adalah jalan yang aku pilih, dan aku akan menanggung semua risikonya.” Tapi Diana tahu—rasa takut itu ada di mata Gerald. Ia bukan hanya khawatir tentang dirinya, tetapi juga tentang orang-orang yang akan mencoba merusak hubungan mereka. Diana bisa merasakan tekanan itu, seakan dunia sedang
last updateLast Updated : 2025-01-07
Read more

Bab 58

Di mansion yang sepi, Diana duduk terjaga di ruang tamu. Hujan telah berhenti, tapi ketenangan malam tidak mampu mengusir kegelisahan dalam hatinya. Gerald yang tadi telah pergi untuk menyiapkan beberapa hal, meninggalkannya sendirian. Meskipun ia tahu Gerald bertujuan untuk melindunginya, Diana merasa jauh lebih takut daripada sebelumnya. Ia tidak tahu apa yang akan terjadi. Semua pilihan terasa salah. Dan ketika ia menghadap ke luar jendela, melihat cahaya kota yang redup, Diana menyadari bahwa cinta memang sebuah permainan berbahaya—dan mungkin, kali ini, mereka tidak akan bisa keluar dari permainan ini tanpa mengorbankan sesuatu yang lebih besar dari diri mereka sendiri. Hujan yang tadi malam mengguyur perlahan memudar, tapi bekasnya masih terasa. Pagi itu, udara terasa berat, seolah setiap hembusan angin membawa pesan yang tidak ingin diterima oleh siapa pun yang mendengarnya. Di luar jendela, langit tampak cerah, tetapi dalam hati Diana, ada awan kelabu yang menggelayut—teba
last updateLast Updated : 2025-01-08
Read more

Bab 59

Diana memutar video yang dikirim Natasya. Suara dari video itu mengisi ruang yang sebelumnya penuh dengan keheningan. Diana menatap wajah Gerald yang mulai berubah, wajahnya yang biasanya tegas kini terlihat cemas. Dia menghela napas, mencoba mencari cara untuk menjelaskan, namun Diana sudah terlalu lama tenggelam dalam pikirannya sendiri untuk bisa mendengar penjelasan apa pun. Setelah video selesai, Diana menatapnya dengan tajam. “Kamu bilang... kamu hanya memanfaatkan aku untuk keluar dari dunia ini. Itu benar, kan?” Gerald terdiam. Matanya yang penuh rasa cemas itu beralih ke layar ponsel Diana, lalu kembali padanya. “Diana, itu tidak seperti yang kamu pikirkan. Aku tidak pernah...” Gerald berhenti, menarik napas panjang, mencoba mengumpulkan kata-kata yang tepat. “Aku tahu, ini terlihat buruk. Sangat buruk. Tapi... percayalah, aku tidak pernah berniat untuk melukai hatimu.” Diana bisa melihat bahwa Gerald sedang berusaha keras untuk menjelaskan, namun setiap kata yang keluar
last updateLast Updated : 2025-01-08
Read more

Bab 60

Diana menggigit bibirnya, mencoba mencerna kata-kata Gerald. “Lalu siapa yang melakukan ini? Kenapa mereka melakukannya?” Gerald mengerutkan kening, matanya tajam. “Kakek." Dia yang bermain di belakang layar ini. Semua ini bagian dari permainan besar yang dia atur. Dia tahu kalau aku bisa keluar dari dunia ini dengan bantuanmu, Diana. Dan dia tidak bisa membiarkan itu terjadi. Jadi, dia memanfaatkan Natasya untuk menjebak kita.” Diana terdiam. Semua yang dikatakan Gerald mulai masuk akal, meskipun rasanya sulit untuk mempercayainya sepenuhnya. “Tapi... bagaimana dengan Arga?” tanya Diana, mengingat pertemuan mereka yang lalu. “Apakah dia juga terlibat dalam semua ini?” Gerald menatapnya dengan serius. “Arga... dia adalah pion dalam permainan Kakekku. Tapi kita harus berhati-hati, Diana. Mereka berdua bekerja sama untuk menghancurkan kita. Jika kita tidak berhati-hati, kita akan terjebak dalam permainan mereka.” Diana merasa jantungnya berdegup lebih cepat. Semua ini semakin rumi
last updateLast Updated : 2025-01-09
Read more
PREV
1
...
45678
...
16
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status