Semua Bab MENGGODA MANTAN ISTRI: Bab 81 - Bab 90

151 Bab

Bab 81

Saat Laura mendekati Violet, dia bisa melihat bahwa Violet sedang berbicara dengan seorang pria yang terlihat sangat kaya dan berpengaruh. Laura mengenali pria itu sebagai salah satu targetnya dalam rencana menjebak Violet. Laura tersenyum dalam hati. "Sekarang adalah saat yang tepat," dia berkata kepada dirinya sendiri. Laura mendekati Violet dan pria yang sedang berbicara dengannya. Dia tersenyum dan mengucapkan salam, membuat Violet dan pria itu meliriknya. "Halo, saya Laura," dia berkata, dengan senyum yang ramah. "Saya adalah pemilik sebuah agensi model terkemuka di Tokyo. Saya tidak bisa tidak memperhatikan kamu, Violet. Kamu memiliki potensi yang sangat besar sebagai model." Violet terlihat terkejut, tapi juga sedikit penasaran. "Saya? Sebagai model?" dia bertanya. Laura mengangguk. "Ya, saya sangat yakin bahwa kamu akan menjadi model yang sangat sukses. Saya ingin mengajak kamu untuk bergabung dengan agensi model saya. Saya akan membantu kamu untuk mengembangkan karir mode
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-21
Baca selengkapnya

Bab 82

Violet terlihat sangat terkejut dan tidak nyaman ketika orang itu menekannya untuk mengaku tentang kelakuan jahatnya. Dia tidak tahu apa yang harus dilakukan, tapi dia tahu bahwa dia harus melindungi dirinya. "Apa yang kamu bicarakan?" Violet bertanya, dengan suara yang sedikit gemetar. "Aku tidak tahu apa yang kamu maksud." Orang itu tersenyum dan menekan Violet lagi. "Kamu tahu apa yang kami maksud. Kamu telah menyebar video sex kamu ke publik untuk balas dendam kepada Boy. Kamu harus mengaku tentang itu jika kamu ingin selamat." "Aku... aku tidak tahu apa yang kamu bicarakan," Violet berkata, dengan suara yang sedikit gemetar. "Kamu tidak bisa berbohong lagi, Violet. Kamu harus mengaku tentang kelakuan jahatmu dan meminta maaf kepada Boy. Jika tidak, kamu akan menghadapi konsekuensi yang sangat berat." "Apa yang kamu ingin aku lakukan?" Violet bertanya, dengan suara yang sedikit gemetar. "Kamu harus mengaku tentang kelakuan jahatmu dan meminta maaf kepada Boy. Jika tidak, kam
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-21
Baca selengkapnya

Bab 83

Laura berjalan menuju pintu, sambil berbicara dengan nada yang keras dan menakutkan. "Ingat, Violet, aku selalu mengawasi kamu. Jika kamu mengacau lagi, aku tidak akan ragu-ragu untuk menghancurkan kamu. Kamu harus berterima kasih atas kesempatan yang telah diberikan kepadamu, dan jangan pernah melupakan itu." Violet menunduk dan tidak berani menatap Laura lagi, sambil menganggukan kepalanya. Laura keluar dari ruangan gelap itu, meninggalkan Violet yang masih menunduk dan tidak berani menatapnya. Beberapa saat kemudian ketika Laura sudah sampai di depan mansion. Laura berbicara dengan hacker yang telah dia percayai yang ikut bersamanya. "Aku ingin kamu untuk menyebarkan video pengakuan Violet dan beberapa saksi yang melibatkan para pria hidung belang yang memakai jasa Violet. Aku ingin semua orang tahu tentang kejahatan yang telah dia lakukan." Hacker itu mengangguk dan mulai bekerja untuk menyebarkan video tersebut ke seluruh dunia maya. Saat masuk ke dalam, dia langsung menun
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-22
Baca selengkapnya

Bab 84

Valeria, yang sedang hamil tiga bulan, sedang duduk di sofa, dengan ekspresi yang manja. "Alan, aku tidak ingin kamu pergi ke kantor hari ini," Valeria berkata, dengan suara yang lembut. "Aku ingin kamu menjaga aku di rumah." Alan, yang sedang berdiri di depan pintu, menghela napas. "Valeria, aku harus pergi ke kantor. Aku memiliki banyak pekerjaan yang harus diselesaikan," Alan berkata, dengan suara yang sabar. Valeria menggelengkan kepala, dengan ekspresi yang masih manja. "Tidak, Alan. Aku tidak ingin kamu pergi. Aku akan merasa kesepian tanpamu," Valeria berkata. Boy, yang sedang melihat perdebatan antara Alan dan Valeria, mengajukan ide. "Kakak, aku memiliki ide. Aku akan menjaga Kak Valeria kemana pun pergi, sehingga kamu bisa pergi ke kantor dengan tenang," Boy berkata, dengan suara yang sopan. Alan dan Valeria memandang Boy dengan ekspresi yang terkejut. "Benarkah, Boy?" Alan bertanya, dengan suara yang tenang. "Ya, Kak. Aku belum bisa kembali lagi ke agensi karena skandal
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-22
Baca selengkapnya

Bab 85

Boy langsung pergi ke kamar karena sudah sangat lelah meladeni Valeria, kakak iparnya yang sedang hamil. Dia merasa seperti telah diuji kesabarannya oleh Valeria, yang terus meminta dia melakukan hal-hal yang tidak masuk akal. Selain itu, Boy juga merasa malu kepada Laura, yang telah melihatnya memakai daster dan berlenggak-lenggok seperti model. Dia tidak bisa membayangkan bagaimana Laura bisa memandangnya dengan cara seperti itu, dan dia merasa seperti telah kehilangan wibawa di depannya. Boy memasuki kamar dan menutup pintu di belakangnya. Dia merasa seperti telah melarikan diri dari situasi yang tidak nyaman, dan dia tidak bisa menunggu untuk bisa beristirahat dan melupakan hari yang telah berlalu. Boy membaringkan diri di atas tempat tidur dan menutup mata. Dia merasa seperti telah kehabisan energi, dan dia hanya ingin tidur dan melupakan semua yang telah terjadi hari ini. Valeria kembali ke kamar dengan dibantu oleh Laura. Sejak hamil, Valeria menjadi lebih sensitif dan t
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-23
Baca selengkapnya

Bab 86

"Baik, Alan. Aku akan mendengarkan apa yang kamu ingin katakan," Ibu Jessy berkata. Alan tersenyum, dengan ekspresi yang sopan. "Terima kasih, Ibu Jessy. Aku ingin membantu kamu untuk kembali ke rumah Boy. Aku tahu bahwa Boy telah membuat kesalahan, tapi aku juga tahu bahwa dia masih memiliki hati yang baik," Alan berkata. Ibu Jessy memandang Alan dengan ekspresi yang sedikit lebih ragu-ragu. "Aku tidak tahu, Alan. Aku tidak ingin kembali ke rumah, jika Boy masih tidak ingin aku di sana." "Aku mengerti, Ibu Jessy. Tapi aku ingin kamu tahu bahwa aku akan selalu ada di sini untuk membantu kamu. Dan aku juga ingin kamu tahu bahwa aku telah berbicara dengan Boy, dan dia telah meminta maaf atas apa yang telah dia lakukan." "Benarkah?" Ibu Jessy bertanya, dengan suara yang sedikit lebih berharap. Alan mengangguk, dengan ekspresi yang lembut. "Ya, Ibu Jessy. Boy telah meminta maaf, dan dia ingin kamu kembali ke rumahnya," Alan berkata. Alan melanjutkan, "Boy sekarang tinggal bersamaku
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-23
Baca selengkapnya

Bab 87

Alan melanjutkan nasihatnya kepada Boy, dengan ekspresi yang serius. "Boy, kamu harus menyadari bahwa kamu masih beruntung memiliki seorang ibu yang peduli padamu. Aku tidak ingin membuka luka lama masa lalu tentang orangtua kita, tapi aku ingin kamu tahu bahwa aku tidak pernah memiliki kesempatan untuk memperbaiki hubunganku dengan Ayah," Alan berkata, dengan suara yang sedikit bergetar. Boy memandang Alan dengan ekspresi yang terkejut, tidak menyangka bahwa Alan memiliki luka lama yang belum sembuh. Alan melanjutkan, "Kamu harus menemui Ibu Jessy di Itali dan meminta maaf atas apa yang telah kamu lakukan. Kamu harus memperbaiki hubunganmu dengan dia, sebelum terlambat," Alan berkata, dengan suara yang tegas. Boy mengangguk, dengan ekspresi yang sedikit malu. "Baik, Kak. Aku akan menemui Ibu Jessy di Itali dan meminta maaf." "Aku percaya kamu bisa melakukannya, Boy. Kamu harus memperbaiki hubunganmu dengan Ibu Jessy, untuk kebaikanmu sendiri dan untuk kebaikan orang-orang yang kam
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-24
Baca selengkapnya

Bab 88

Laura terus mengawasi rumah Jessy, sambil menghisap rokoknya. Dia dapat melihat bahwa Boy masih berada di dalam rumah, dan dia merasa sedikit lebih tenang karena itu. Setelah beberapa saat, Laura melihat Boy keluar dari rumah Jessy. Dia terlihat sedikit lebih lega, dan Laura dapat melihat bahwa dia habis menangis. Laura memandang Boy dengan ekspresi yang simpatik. Dia dapat melihat bahwa Boy telah memperbaiki hubungannya dengan Ibunya, dan itu membuatnya merasa lebih baik. Boy menuju ke mobil Laura dan membuka pintu. "Terima kasih, Laura. Aku sangat berterima kasih kamu mau menemaniku. Maaf sudah menunggu lama." "Tidak apa-apa, Tuan. Saya hanya ingin membantu anda memperbaiki hubungan anda kepada Nyonya Jessy," Laura berkata, dengan suara yang dingin. Boy mengangguk, dengan ekspresi yang sedikit lebih lega. Tapi tiba-tiba suara tembakan melesat ke arah Boy. Laura bereaksi cepat dan mengambil pistolnya dari dalam mobil. Dia menarik Boy untuk menunduk dan melindunginya dari tembaka
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-24
Baca selengkapnya

Bab 89

'Aku akan mengirimkan tim ke Itali sekarang juga. Mereka akan membantumu melindungi Boy dan Ibu Jessy. Tapi aku juga ingin kamu tahu, Laura, bahwa aku telah menemukan beberapa informasi tentang Boy yang mungkin relevan dengan situasi ini.' Laura penasaran. 'Apa itu?' dia bertanya. 'Aku telah menemukan bahwa Boy memiliki beberapa musuh yang kuat di Itali. Mereka adalah orang-orang yang memiliki dendam terhadap Boy dan keluarganya.' Laura merasa terkejut. 'Siapa mereka?' 'Aku masih menyelidiki, tapi aku memiliki beberapa nama yang mungkin relevan. Aku akan mengirimkan informasi tersebut kepadamu segera.' Laura mengangguk. 'Terima kasih, Abizar. Aku sangat menghargai bantuanmu.' 'Aku akan terus menyelidiki dan membantumu. Tapi kamu harus berhati-hati, Laura. Musuh-musuh Boy tidak akan berhenti sampai mereka mencapai tujuan mereka.' Laura merasa sedikit khawatir, tapi dia juga merasa siap untuk menghadapi apa pun yang akan terjadi. Dia tahu bahwa dia memiliki tim yang kuat dan Tuan
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-25
Baca selengkapnya

Bab 90

Jessy memandang Laura dengan ekspresi yang takut. "Tapi, Laura, mereka terlalu kuat?" Laura memandang Jessy dengan ekspresi yang tenang. "Jangan khawatir, Nyonya Jessy. Aku sudah siap untuk menghadapi mereka. Tuan Abizar akan membantu kita. Dan Tuan Alan juga." Tiba-tiba, terdengar suara ketukan di pintu kamar hotel. Laura memandang Boy dan Jessy dengan ekspresi yang waspada. "Siapa itu?" Laura bertanya, sambil mengambil pistolnya. Laura berjalan ke arah pintu kamar hotel, pistolnya siap untuk digunakan. Dia memandang melalui lubang kunci dan melihat Marco dan anak buahnya berdiri di luar pintu. Laura memandang Boy dan Jessy dengan ekspresi yang serius. "Mereka sudah menemukan kita," Laura berkata, sambil mempersiapkan diri untuk menghadapi Marco dan anak buahnya. Boy dan Jessy memandang Laura dengan ekspresi yang takut, tapi Laura memberikan mereka senyum yang tenang. "Jangan khawatir, aku akan melindungi kalian," Laura berkata. Marco dan anak buahnya mulai mengetuk pintu kamar
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-26
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
7891011
...
16
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status