Share

Kerinduan

Penulis: Miss Kay
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-21 23:01:46

"Hei lihat apa Kamu?!"

"Apa? Aneh juga kalau dibayangkan. Seorang yang selalu merasa terlihat cantik di mata orang lain kini penampakannya seperti ini, kacau sekali."

"Hph. Bwa ha ha seperti kungfu panda. Ha ha ha!" tunjuk Juan sampai tertawa terbahak-bahak.

"Sial! Kau juga seperti Casper selalu saja datang tak dijemput pulang nyasar!" gerutu Marsya yang keluar dari mobil sambil menutup pintu dengan kencang. Dia melewati Juan begitu saja sambil menghapus riasannya yang berantakan.

"Ups ... rupanya betina ini sedang patah hati ya?" ledek Juan yang sengaja mengikuti langkah Marsya dibelakangnya.

"Apa terjadi sesuatu dengan pangeranmu itu?"

"Tidak! Jangan banyak bual Kau, bisa diam nggak! Sana pergi pasienmu tuh sudah antri."

"Ha ha ha masa sih? Ah ... jadi ingat sesuatu, belum lama waktu Kami berkumpul di rumah Bima. Kekasihmu itu diam-diam sibuk chat dengan seorang wanita loh. Mungkin Bima sudah bosan sama Kamu, Dok?"


Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • MENGGODA MANTAN ISTRI   Membisikkan kata

    Seketika suasana ruangan menjadi hening dan nafas mereka yang berada disana terasa sesak. "Bisa Kita mulai Pak penghulu, maaf seperti yang ku bilang calon istriku itu sangat pemalu," sarkas Juan kepada Marsya."Ah ... baik Tuan mari Kita mulai ijab kabulnya."Juan memaksa Marsya duduk bersamanya dan memaksa wanita itu menandatangani beberapa dokumen pernikahan. Tentu dengan ancaman menembak Siska. Setelah dua jam terjadi drama di dalam kamar Juan. Akhirnya Juan dan Marsya sah menjadi sepasang suami istri. Juan memasang cincin pernikahan di jari manis Marsya begitupun Marsya yang terpaksa memasangkan cincin ke jari Juan. Tanpa malu Juan mencium bibir ranum Marsya wanita itu tak melawan karena tangannya Juan menahan belakang kepalanya. Setelah puas mencium Marsya, Juan meminta semua yang berada disana keluar kecuali Tian dan Siska."Kalian tidur disini saja malam ini jangan ada yang berani kabur kalau tidak menurut, klinik kecilmu itu akan ku ratak

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-21
  • MENGGODA MANTAN ISTRI   Nona muda

    Rayno semakin frustrasi karena tidak bisa menemukan Bella. Ia duduk di ruang kerjanya, sambil memikirkan kemungkinan di mana Bella berada. Anak buahnya Reza, datang mendekatinya. "Maaf Bos, kami sudah mencari kemana-mana tapi belum menemukan jejak Nona Bella. "Astaga, tidak bisa terus begini. Aku perintahkan kalian untuk memperluas pencarian ke luar negeri. Bella pasti ada di luar sana." "Siap Bos, tapi Mr Edi meminta bayaran yang cukup tinggi untuk pencarian selanjutnya." "Saya tidak perduli dengan biaya. Bella harus segera ditemukan dan saya tidak akan berhenti mencarinya sampai dia ditemukan. Saya percaya kalian pasti bisa menemukan Bella." "Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk menemukannya, Bos." Tanpa ragu lagi, Reza langsung menghubungi agen pencarian internasional yang bernama Mr Edi untuk membantu mereka menemukan Nona Bella. * *

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-22
  • MENGGODA MANTAN ISTRI   Tega melakukannya

    Di dalam rumah mewah dengan penjagaan ketat, Bella duduk di sofa menunduk dengan meremas tangannya. Di depannya, ada wanita paruh baya yang masih sangat cantik seperti gadis dan seorang pria paruh baya yang tampan berjalan mondar mandir di depannya. "Siapa namamu, sayang?" tanya Yoona lembut. "Bella, Nyonya." "Bella saja?" 'Nama belakangku Ahn Kyo Nyonya," jawab Bella pelan. "Dimana orangtuamu? Apa mereka tidak khawatir kamu hilang begitu lama?" tanya Bella lagi. "Dia yatim piatu, sayang," jawab Raydan yang kini sudah duduk di samping istrinya, Yoona. "Oh, maaf nak. Saya tidak tahu. Tapi wajahmu mengingatkanku dengan seseorang teman," ucap Yoona. "Memangnya kau punya teman?" ledek Raydan. "Ih, Raydan, temanku banyak. Bukan hanya sora saja," kesal Yoona yang merajuk. "Ya, aku hanya bercanda, sayang." Raydan pun memeluk Yoona lalu menc

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-22
  • MENGGODA MANTAN ISTRI   Khawatir berlebihan

    Hari sudah malam Juan segera membereskan pekerjaannya. Karena hari ini semua pasien sudah dia tangani dengan baik. Dia pun melihat jam yang melingkar di tangannya ternyata waktu sudah menunjukkan jam sebelas malam. Berdiri dari kursinya lalu mengambil kunci mobil di meja dan bergegas pergi melenggangkan kakinya keluar."Huff... lelah sekali hari ini," keluh Juan. Sepanjang langkahnya di koridor rumah sakit banyak perawat menyapanya tapi hanya senyum tipis ditunjukannya.Selain tampan Juan terkenal sebagai Dokter yang dingin dan tegas meskipun begitu banyak perawat dan Dokter wanita menyukainya. Juan menuju mobil sedan mewahnya yang berada di parkiran untuk segera pulang. Setelah menempuh perjalanan selama dua puluh menit dia pun sampai dikediamannya yang tidak jauh dari rumah sakit. Rumah modern yang dia beli hasil dari kerja kerasnya memang tidak semewah rumah orangtuanya. Tapi dia sangat bangga karena tidak bergantung pada orangtua.Ada getaran ponsel di

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-23
  • MENGGODA MANTAN ISTRI   lebih menderita

    "Hei lihat apa Kamu?!""Apa? Aneh juga kalau dibayangkan. Seorang yang selalu merasa terlihat cantik di mata orang lain kini penampakannya seperti ini, kacau sekali.""Hph. Bwa ha ha seperti kungfu panda. Ha ha ha!" tunjuk Juan sampai tertawa terbahak-bahak."Sial! Kau juga seperti Casper selalu saja datang tak dijemput pulang nyasar!" gerutu Marsya yang keluar dari mobil sambil menutup pintu dengan kencang. Dia melewati Juan begitu saja sambil menghapus riasannya yang berantakan."Ups ... rupanya betina ini sedang patah hati ya?" ledek Juan yang sengaja mengikuti langkah Marsya dibelakangnya."Apa terjadi sesuatu dengan pangeranmu itu?""Tidak! Jangan banyak bual Kau, bisa diam nggak! Sana pergi pasienmu tuh sudah antri.""Ha ha ha masa sih? Ah ... jadi ingat sesuatu, belum lama waktu Kami berkumpul di rumah Bima. Kekasihmu itu diam-diam sibuk chat dengan seorang wanita loh. Mungkin Bima sudah bosan sama Kamu, Dok?"

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-23
  • MENGGODA MANTAN ISTRI   Bab 87

    Hari sudah malam Juan segera membereskan pekerjaannya. Karena hari ini semua pasien sudah dia tangani dengan baik. Dia pun melihat jam yang melingkar di tangannya ternyata waktu sudah menunjukkan jam sebelas malam. Berdiri dari kursinya lalu mengambil kunci mobil di meja dan bergegas pergi melenggangkan kakinya keluar."Huff... lelah sekali hari ini," keluh Juan. Sepanjang langkahnya di koridor rumah sakit banyak perawat menyapanya tapi hanya senyum tipis ditunjukannya.Selain tampan Juan terkenal sebagai Dokter yang dingin dan tegas meskipun begitu banyak perawat dan Dokter wanita menyukainya. Juan menuju mobil sedan mewahnya yang berada di parkiran untuk segera pulang. Setelah menempuh perjalanan selama dua puluh menit dia pun sampai dikediamannya yang tidak jauh dari rumah sakit. Rumah modern yang dia beli hasil dari kerja kerasnya memang tidak semewah rumah orangtuanya. Tapi dia sangat bangga karena tidak bergantung pada orangtua.Ada getaran ponsel di

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-24
  • MENGGODA MANTAN ISTRI   Bab 88

    "Baik Tuan, kalau begitu Saya akan menyiapkan mobil dan menunggu Anda di lobi setelah Anda sudah siap.""Hem ... pergilah." Dengan gerakan tangan dari Tuannya Tian pergi meninggalkan Juan yang membelakanginya sambil menikmati pemandangan kota Jogjakarta yang begitu terkenal dengan kuliner tradisional dan keramah tamahan warganya.'Sudah setahun Kau pergi kemana Dokter Marsya. Begitu sulit menemukanmu. Apa Kau baik-baik saja diluar sana. Semua negara sudah Aku cari tak ada satupun tanda-tanda kehadiranmu,' monolognya dengan perasaan yang begitu hampa.***Juan pergi bersama asistennya Tian dengan pakaian santai. Menikmati perjalanan di kota Jogja untuk menghilangi rasa penat belakangan ini."Kau menikmati perjalanan ini Tian.""Sangat Tuan, bagaimana dengan Anda.""Hem ... sedikit menikmati tapi kenapa malam ini agak berbeda. Lihatlah dilangit banyak bintang-bintang bersinar dan berkilau.""Banyak masyarakat awam

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-24
  • MENGGODA MANTAN ISTRI   Berusaha membebaskan

    Beberapa hari yang lalu, Bella berjuang dengan keras di ruang operasi. Wajahnya pucat dan penuh ketakutan saat ia bersiap melahirkan anak pertamanya. Teriakan dan suara mesin yang berisik mengisi ruangan tersebut, membuatnya semakin gelisah. Bella berusaha untuk tetap tenang meski dalam hatinya ia merasa cemas. Sementara itu, di luar ruangan operasi, Rayno tiba dengan nafas tersengal-sengal. Wajahnya penuh dengan kepanikan saat ia mendengar informasi tentang keadaan Bella. Dia tidak bisa membayangkan jika terjadi sesuatu yang buruk pada istrinya. Dengan langkah terburu-buru, Rayno membanting pintu ruang operasi dan mencari cara untuk masuk. Namun, pengawal yang berjaga di pintu ruang operasi segera menghalangi langkah Rayno. Mereka mencoba untuk menjelaskan bahwa tidak ada yang boleh masuk ke dalam kecuali tim medis yang sedang menangani Bella. Namun, Rayno tidak mendengarkan kata-kata mereka. Matanya memancarkan kepanikan dan keputusasaan yang begitu besar.

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-25

Bab terbaru

  • MENGGODA MANTAN ISTRI   Penuh kebencian

    Di ruang operasi yang steril, Bella merasa gugup dan khawatir. Dia tidak bisa membayangkan bagaimana akan melahirkan bayinya prematur, apalagi dengan kondisinya yang masih lemah karena pendarahan. Dokter dan perawat mulai bersiap untuk melakukan operasi Caesar. "Dokter, apa benar bayi saya bisa lahir dengan selamat?" tanya Bella khawatir. Dokter tersenyum lembut. "Kami akan melakukan yang terbaik untuk Anda dan bayi Anda, Bella. Semua akan berjalan lancar, jangan khawatir." Beberapa saat kemudian, proses operasi pun dimulai. Bella merasakan kesakitan yang luar biasa saat pisau bedah mulai memotong perutnya. Dia hanya bisa menahan rasa sakitnya sambil berdoa agar bayinya bisa lahir dengan selamat. "Sedikit lagi, Bella. Bayi Anda hampir lahir," ucap dokter dengan penuh semangat. Dan akhirnya, suara tangisan bayi kecil terdengar di ruang operasi. Be

  • MENGGODA MANTAN ISTRI   Berusaha membebaskan

    Beberapa hari yang lalu, Bella berjuang dengan keras di ruang operasi. Wajahnya pucat dan penuh ketakutan saat ia bersiap melahirkan anak pertamanya. Teriakan dan suara mesin yang berisik mengisi ruangan tersebut, membuatnya semakin gelisah. Bella berusaha untuk tetap tenang meski dalam hatinya ia merasa cemas. Sementara itu, di luar ruangan operasi, Rayno tiba dengan nafas tersengal-sengal. Wajahnya penuh dengan kepanikan saat ia mendengar informasi tentang keadaan Bella. Dia tidak bisa membayangkan jika terjadi sesuatu yang buruk pada istrinya. Dengan langkah terburu-buru, Rayno membanting pintu ruang operasi dan mencari cara untuk masuk. Namun, pengawal yang berjaga di pintu ruang operasi segera menghalangi langkah Rayno. Mereka mencoba untuk menjelaskan bahwa tidak ada yang boleh masuk ke dalam kecuali tim medis yang sedang menangani Bella. Namun, Rayno tidak mendengarkan kata-kata mereka. Matanya memancarkan kepanikan dan keputusasaan yang begitu besar.

  • MENGGODA MANTAN ISTRI   Bab 88

    "Baik Tuan, kalau begitu Saya akan menyiapkan mobil dan menunggu Anda di lobi setelah Anda sudah siap.""Hem ... pergilah." Dengan gerakan tangan dari Tuannya Tian pergi meninggalkan Juan yang membelakanginya sambil menikmati pemandangan kota Jogjakarta yang begitu terkenal dengan kuliner tradisional dan keramah tamahan warganya.'Sudah setahun Kau pergi kemana Dokter Marsya. Begitu sulit menemukanmu. Apa Kau baik-baik saja diluar sana. Semua negara sudah Aku cari tak ada satupun tanda-tanda kehadiranmu,' monolognya dengan perasaan yang begitu hampa.***Juan pergi bersama asistennya Tian dengan pakaian santai. Menikmati perjalanan di kota Jogja untuk menghilangi rasa penat belakangan ini."Kau menikmati perjalanan ini Tian.""Sangat Tuan, bagaimana dengan Anda.""Hem ... sedikit menikmati tapi kenapa malam ini agak berbeda. Lihatlah dilangit banyak bintang-bintang bersinar dan berkilau.""Banyak masyarakat awam

  • MENGGODA MANTAN ISTRI   Bab 87

    Hari sudah malam Juan segera membereskan pekerjaannya. Karena hari ini semua pasien sudah dia tangani dengan baik. Dia pun melihat jam yang melingkar di tangannya ternyata waktu sudah menunjukkan jam sebelas malam. Berdiri dari kursinya lalu mengambil kunci mobil di meja dan bergegas pergi melenggangkan kakinya keluar."Huff... lelah sekali hari ini," keluh Juan. Sepanjang langkahnya di koridor rumah sakit banyak perawat menyapanya tapi hanya senyum tipis ditunjukannya.Selain tampan Juan terkenal sebagai Dokter yang dingin dan tegas meskipun begitu banyak perawat dan Dokter wanita menyukainya. Juan menuju mobil sedan mewahnya yang berada di parkiran untuk segera pulang. Setelah menempuh perjalanan selama dua puluh menit dia pun sampai dikediamannya yang tidak jauh dari rumah sakit. Rumah modern yang dia beli hasil dari kerja kerasnya memang tidak semewah rumah orangtuanya. Tapi dia sangat bangga karena tidak bergantung pada orangtua.Ada getaran ponsel di

  • MENGGODA MANTAN ISTRI   lebih menderita

    "Hei lihat apa Kamu?!""Apa? Aneh juga kalau dibayangkan. Seorang yang selalu merasa terlihat cantik di mata orang lain kini penampakannya seperti ini, kacau sekali.""Hph. Bwa ha ha seperti kungfu panda. Ha ha ha!" tunjuk Juan sampai tertawa terbahak-bahak."Sial! Kau juga seperti Casper selalu saja datang tak dijemput pulang nyasar!" gerutu Marsya yang keluar dari mobil sambil menutup pintu dengan kencang. Dia melewati Juan begitu saja sambil menghapus riasannya yang berantakan."Ups ... rupanya betina ini sedang patah hati ya?" ledek Juan yang sengaja mengikuti langkah Marsya dibelakangnya."Apa terjadi sesuatu dengan pangeranmu itu?""Tidak! Jangan banyak bual Kau, bisa diam nggak! Sana pergi pasienmu tuh sudah antri.""Ha ha ha masa sih? Ah ... jadi ingat sesuatu, belum lama waktu Kami berkumpul di rumah Bima. Kekasihmu itu diam-diam sibuk chat dengan seorang wanita loh. Mungkin Bima sudah bosan sama Kamu, Dok?"

  • MENGGODA MANTAN ISTRI   Khawatir berlebihan

    Hari sudah malam Juan segera membereskan pekerjaannya. Karena hari ini semua pasien sudah dia tangani dengan baik. Dia pun melihat jam yang melingkar di tangannya ternyata waktu sudah menunjukkan jam sebelas malam. Berdiri dari kursinya lalu mengambil kunci mobil di meja dan bergegas pergi melenggangkan kakinya keluar."Huff... lelah sekali hari ini," keluh Juan. Sepanjang langkahnya di koridor rumah sakit banyak perawat menyapanya tapi hanya senyum tipis ditunjukannya.Selain tampan Juan terkenal sebagai Dokter yang dingin dan tegas meskipun begitu banyak perawat dan Dokter wanita menyukainya. Juan menuju mobil sedan mewahnya yang berada di parkiran untuk segera pulang. Setelah menempuh perjalanan selama dua puluh menit dia pun sampai dikediamannya yang tidak jauh dari rumah sakit. Rumah modern yang dia beli hasil dari kerja kerasnya memang tidak semewah rumah orangtuanya. Tapi dia sangat bangga karena tidak bergantung pada orangtua.Ada getaran ponsel di

  • MENGGODA MANTAN ISTRI   Tega melakukannya

    Di dalam rumah mewah dengan penjagaan ketat, Bella duduk di sofa menunduk dengan meremas tangannya. Di depannya, ada wanita paruh baya yang masih sangat cantik seperti gadis dan seorang pria paruh baya yang tampan berjalan mondar mandir di depannya. "Siapa namamu, sayang?" tanya Yoona lembut. "Bella, Nyonya." "Bella saja?" 'Nama belakangku Ahn Kyo Nyonya," jawab Bella pelan. "Dimana orangtuamu? Apa mereka tidak khawatir kamu hilang begitu lama?" tanya Bella lagi. "Dia yatim piatu, sayang," jawab Raydan yang kini sudah duduk di samping istrinya, Yoona. "Oh, maaf nak. Saya tidak tahu. Tapi wajahmu mengingatkanku dengan seseorang teman," ucap Yoona. "Memangnya kau punya teman?" ledek Raydan. "Ih, Raydan, temanku banyak. Bukan hanya sora saja," kesal Yoona yang merajuk. "Ya, aku hanya bercanda, sayang." Raydan pun memeluk Yoona lalu menc

  • MENGGODA MANTAN ISTRI   Nona muda

    Rayno semakin frustrasi karena tidak bisa menemukan Bella. Ia duduk di ruang kerjanya, sambil memikirkan kemungkinan di mana Bella berada. Anak buahnya Reza, datang mendekatinya. "Maaf Bos, kami sudah mencari kemana-mana tapi belum menemukan jejak Nona Bella. "Astaga, tidak bisa terus begini. Aku perintahkan kalian untuk memperluas pencarian ke luar negeri. Bella pasti ada di luar sana." "Siap Bos, tapi Mr Edi meminta bayaran yang cukup tinggi untuk pencarian selanjutnya." "Saya tidak perduli dengan biaya. Bella harus segera ditemukan dan saya tidak akan berhenti mencarinya sampai dia ditemukan. Saya percaya kalian pasti bisa menemukan Bella." "Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk menemukannya, Bos." Tanpa ragu lagi, Reza langsung menghubungi agen pencarian internasional yang bernama Mr Edi untuk membantu mereka menemukan Nona Bella. * *

  • MENGGODA MANTAN ISTRI   Membisikkan kata

    Seketika suasana ruangan menjadi hening dan nafas mereka yang berada disana terasa sesak. "Bisa Kita mulai Pak penghulu, maaf seperti yang ku bilang calon istriku itu sangat pemalu," sarkas Juan kepada Marsya."Ah ... baik Tuan mari Kita mulai ijab kabulnya."Juan memaksa Marsya duduk bersamanya dan memaksa wanita itu menandatangani beberapa dokumen pernikahan. Tentu dengan ancaman menembak Siska. Setelah dua jam terjadi drama di dalam kamar Juan. Akhirnya Juan dan Marsya sah menjadi sepasang suami istri. Juan memasang cincin pernikahan di jari manis Marsya begitupun Marsya yang terpaksa memasangkan cincin ke jari Juan. Tanpa malu Juan mencium bibir ranum Marsya wanita itu tak melawan karena tangannya Juan menahan belakang kepalanya. Setelah puas mencium Marsya, Juan meminta semua yang berada disana keluar kecuali Tian dan Siska."Kalian tidur disini saja malam ini jangan ada yang berani kabur kalau tidak menurut, klinik kecilmu itu akan ku ratak

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status