Sementara itu, Di dalam kamarnya yang temaram, Kiara duduk bersila di atas tempat tidurnya. Di tangannya, ponselnya masih menyala, menampilkan ruang obrolan dirinya dengan Dion. Tatapannya lekat pada layar, mengulang-ulang pesan terakhir yang mereka tukar. Perasaan aneh namun membahagiakan bergejolak di dadanya, seolah ada ribuan kupu-kupu beterbangan di sana.Kiara memejamkan mata, mencoba mengendalikan euforia yang meluap-luap. Ia sangat ingin berteriak histeris, meluapkan kebahagiaannya saat ini. Tapi ia tahu itu bukan ide yang bagus, terutama karena Bi Susi yang sudah tertidur. Sebagai gantinya, ia membekap mulutnya dengan bantal, menahan suara tawa kecil yang lolos dari bibirnya.Ia kembali menatap layar ponselnya, jari-jarinya menyusuri huruf-huruf pesan Dion yang begitu sederhana namun terasa penuh makna baginya. "Dia peduli padaku," gumamnya pelan, lebih kepada dirinya sendiri. Kalimat itu terdengar begitu ajaib di telinganya, membuat senyum tak pernah lepas dari wajahnya.Tan
Last Updated : 2024-12-20 Read more