All Chapters of Pernikahan Kontrak Dengan Bos Arogan : Chapter 61 - Chapter 70

82 Chapters

61. Keberanian Ryan

Silva berdiri di sudut ruangan, memandang ke arah Nina yang sedang berbincang santai dengan anggota keluarga besar Abraham. Tak lama Nina menatap ke arahnya. Tatapan Nina padanya begitu tajam, penuh ancaman yang tidak tersirat, namun Silva dapat merasakannya jelas. Ia tahu, jika ia mengambil keputusan untuk pergi, maka konsekuensinya tidak akan main-main. Namun, setiap detik berada di dalam rumah itu membuat dadanya semakin sesak.Tatapan Ryan dari kejauhan juga menambah beban di pikirannya. Pria itu tidak berhenti mengamati dirinya, seolah membaca kebingungan yang sedang dialaminya. Namun tatapan Ryan berbeda dari Nina; ada sesuatu yang lebih dalam—seperti ia mencoba melindungi Silva meskipun hanya dengan pandangan matanya.Keadaan semakin sulit bagi Silva saat dua bodyguard Dirga mendekat padanya. Mereka tampak mencoba bergerak secara halus agar tidak menarik perhatian tamu lain, tetapi niat mereka jelas terlihat oleh Silva. Ia merasa terkepung, tak ada jalan keluar.Pikiran Silva b
last updateLast Updated : 2024-12-26
Read more

62. Masa Lalu Pahit

Silva duduk terdiam di halte dengan tatapan kosong. Ryan duduk di sampingnya, mencoba mencairkan suasana yang terasa begitu berat. Udara malam berhembus lembut, tetapi itu tidak mampu meringankan beban yang terlihat jelas di wajah Silva. Ia masih terpaku pada apa yang terjadi sebelumnya—tentang panggilan dari Nina yang dijawab oleh Ryan.Ia kesulitan bernafas. Seolah bayangan kehancuran keluarganya sudah berada tepat di hadapannya.Apa yang harus ia lakukan? Kenapa semuanya bisa jadi serumit ini?Silva menghela nafas berat, menarik perhatian Ryan yang saat ini ada di sampingnya."Maaf atas kelancanganku tadi, tapi ini terbaik buat kamu.""Kamu nggak tahu apa-apa Ryan." Ucapnya lirih sambil menggeleng lemah tanpa menoleh ke arahnya.Ia benar-benar tidak tahu harus berkata apa. Pikirannya terus berputar pada kemungkinan-kemungkinan buruk yang mungkin menimpa keluarganya setelah ini."Tapi kamu bisa bercerita padaku Silva?" Pintanya namun Silva tak menjawab.Ryan menghela napas panjang.
last updateLast Updated : 2024-12-26
Read more

63. Sudah, Jangan lakukan lagi

Mobil melaju pelan meninggalkan pantai, keheningan memenuhi ruang di antara Ryan dan Silva. Mereka berdua tenggelam dalam pikiran masing-masing. Silva memandang lurus ke depan kembali sesekali menatap ke arah Ryan. Ia mencoba mencerna perasaan yang mulai tumbuh dalam dirinya. Entah sejak kapan, Ryan berhasil masuk ke dalam hatinya. Bukan hanya karena pria itu menyelamatkannya berkali-kali dari Tante Nina, tetapi juga karena Ryan selalu hadir dengan ketulusan.Apalagi semua cerita yang tadi Ryan sebutkan padanya benar-benar membuat hatinya terluka. Jika ia tetap melanjutkan apa yang Tante Nina suruh, itu artinya sama saja ia menyakiti Ryan.“Aku tidak akan lagi menuruti Tante Nina,” ucap Silva tiba-tiba, memecah keheningan. Nada bicaranya tegas, penuh keyakinan. Ryan meliriknya sekilas, lalu kembali fokus pada jalan.“Itu keputusan yang tepat,” jawab Ryan, suaranya lembut namun tetap tegas. “Bukan hanya untuk Dirga dan Amora, tetapi juga untuk dirimu sendiri, Silva. Jangan buat dirimu
last updateLast Updated : 2024-12-26
Read more

64. Mencoba Memperbaiki Kesalahan

Ryan berjalan dengan langkah cepat menghampiri Silva. Dari kejauhan, ia melihat gadis itu menunduk dengan tangan memegang tepian meja, kepalanya terus ia benturkan pelan ke meja. Pemandangan itu membuat dada Ryan sesak. Ia tahu betapa beratnya tekanan yang Silva rasakan, tetapi ia tidak bisa membiarkan gadis itu menyakiti dirinya sendiri."Silva, hentikan!" ucap Ryan tegas, tangannya langsung menahan kepala Silva agar tidak lagi terbentur meja. Matanya menatap gadis itu dengan campuran emosi—cemas, marah, sekaligus iba.Silva mendongak, air mata mengalir deras di wajahnya. Ia memandang Ryan dengan tatapan penuh keputusasaan. "Kenapa kamu bisa tahu aku di sini?" tanyanya dengan suara bergetar. Namun kehadiran Ryan membuat Silva merasa lega dan aman."Sebuah kebetulan itu ada Silva. Jadi jangan bertanya lebih banyak lagi." Jawab Ryan.Ryan menarik kursi dan duduk di depan Silva, tangannya masih memegang bahu gadis itu. "Aku dengar semuanya. Semua yang kalian bicarakan tadi aku mendengar
last updateLast Updated : 2024-12-28
Read more

65. Aku Takut jika Mami memang terlibat

Dirga duduk di sofa ruang tamu, tubuhnya kaku dan rahangnya mengeras. Ia mendengarkan setiap kata yang keluar dari mulut Silva, namun pikirannya sulit untuk mencerna semuanya. Hatinya bergejolak antara rasa percaya dan tidak percaya. Bagaimana mungkin ibunya sendiri, bisa merencanakan hal-hal sekeji itu? Tapi melihat bagaimana ibunya meracuni makanan yang dibawa beberapa hari yang lalu. Bagaimana ia melihat Kiara yang bertahan dari rasa sakit akibat keracunan itu. Ia sedikit merasa percaya namun tak sepenuhnya, karena apa yang Silva ceritakan jauh lebih buruk. Tak Mungin maminya benar-benar mau mencelakai Amora. Dan bagaimana mungkin seorang ibu tega menghancurkan keluarga anaknya sendiri? Logikanya menolak, tapi kata-kata Silva terdengar begitu meyakinkan."Aku tahu sulit untuk mempercayai ini, Dirga," kata Silva dengan suara serak, matanya menatap penuh harap ke arah Dirga. "Tapi aku nggak punya alasan untuk berbohong sekarang. Aku mempertaruhkan keluargaku dengan menceritakan ini
last updateLast Updated : 2024-12-28
Read more

66. Semua Bisa Diperbaiki

Di kamar yang luas dengan pencahayaan temaram, papi Dirga duduk di kursi dekat meja kerja kecil. Ia menatap istrinya yang sedang duduk di depan cermin, sibuk menyisir rambutnya. Hening melingkupi ruangan, tetapi pikirannya terus dipenuhi dengan pertanyaan-pertanyaan yang tak kunjung terjawab. Akhirnya, ia memutuskan untuk memecah keheningan."Nina," panggilnya dengan nada tegas namun lembut, "aku ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi antara kamu dan keluarga Dirga."Nina, yang sedari tadi tampak tenang, menghentikan gerakannya. Ia menatap bayangan suaminya di cermin. "Apa maksudmu?" tanyanya, mencoba mengulur waktu."Jangan pura-pura tidak tahu," jawab pria itu dengan nada yang sedikit lebih keras. "Dirga sudah beberapa kali datang ke sini dengan wajah yang terlihat gusar. Dia tidak mengatakan banyak hal, tapi aku bisa merasakan ada sesuatu yang terjadi."Nina menghela napas panjang, berusaha tetap tenang. "Aku hanya tidak suka dengan Amora," ujarnya singkat.Papi Dirga mengernyit. "
last updateLast Updated : 2024-12-29
Read more

67. Terbongkar Semua

Ryan duduk bersandar di sofa apartemen Silva, matanya terfokus pada wajah wanita itu yang terlihat kusut dan lelah. Silva tampak berbeda hari ini, lebih pendiam dari biasanya. Bahkan, ketika ia mulai bercerita tentang ancaman dari Tante Nina, suaranya bergetar, seolah menahan sesuatu. Ryan hanya mendengarkan dengan sabar, tanpa banyak komentar. Ia tahu, Silva membutuhkan seseorang untuk mendengar, bukan menghakimi."Dia bilang aku harus menuruti apa yang dia suruh, Ryan," ujar Silva pelan, mengusap wajahnya yang mulai memerah karena menahan emosi. "Kalau tidak, dia akan memastikan keluargaku tidak bisa hidup tenang. Aku benar-benar tidak tahu apa yang harus kulakukan."Ryan menarik napas panjang, lalu menatap Silva dengan pandangan yang lembut namun tegas. "Kamu tidak perlu takut. Selama aku ada di sini, aku tidak akan membiarkan dia menyakitimu atau keluargamu. Kamu harus percaya itu," ucapnya, mencoba memberikan ketenangan. Namun, ia tahu ucapan itu tidak cukup untuk menenangkan hat
last updateLast Updated : 2024-12-29
Read more

68. Dingin begini enaknya Ngapain

Bandung, kota yang dikelilingi oleh pegunungan hijau dan udara sejuk, menawarkan pesona yang sulit dilupakan. Di pagi hari, kabut tipis sering menyelimuti kota, menciptakan suasana magis yang memikat hati siapa saja yang memandang. Jalan-jalan utama dihiasi dengan pohon-pohon rindang, seolah-olah menjadi pelindung dari hiruk-pikuk dunia modern. Bandung tidak hanya memberikan ketenangan, tetapi juga keindahan yang memanjakan mata setiap kali melangkah keluar.Sebagai surga wisata, Bandung menyimpan banyak destinasi menarik. Kawah Putih di Ciwidey menjadi salah satu tempat yang wajib dikunjungi, di mana danau kawahnya yang berwarna putih kehijauan memberikan pemandangan eksotis. Di sini, langit biru yang membentang seperti menyatu dengan air kawah, menciptakan perpaduan warna yang sulit dilupakan. Suasana tenang di sekitar Kawah Putih membuatnya menjadi tempat sempurna untuk melarikan diri sejenak dari keramaian kota.Lembang, kawasan wisata yang berada di ketinggian, menjadi favorit ba
last updateLast Updated : 2024-12-30
Read more

69. Lagi Sayang (21+)

"Ghhhmm..." Amora mendesah saat Dirga menggelitiki daging kenyalnya dengan lidah suaminya itu. sudah dua menit ia duduk di sofa dan Dirga berada dibawah dengan lututnya yang tertekuk ke atas. setelah menidurkan Aksa, keduanya memutuskan untuk memanaskan tubuh mereka dan agar Aksa tak terganggu, Dirga dan Amora memutuskan untuk bermain di sofa yang ada di dalam kamar. Amora mendongak ke atas karena rasa geli dari lidah suaminya yang menggelitiki pusat intinya. ia menggenggam rambut tebal Dirga. suara decapan dari kecupan lembur serta sapuan lidah Dirga di bawah sana menjadi melodi indah untuk membangkitkan gairah mereka."Ghmm Mas. Enak mas." Desahnya. Dirga cukup bisa berbangga diri karena sapuan lidahnya berhasil membuat istrinya mendesah nikmat. Tak hanya bermain pada daging kenyal Amora, Jemari Dirga juga menggelitiki puncak dada Amora membuat desahan itu berubah menjadi erangan yang sulit untuk dihindarkan.Sampai Amora tak tahan lagi. Ia menautkan pahanya pertanda ia akan meleda
last updateLast Updated : 2024-12-30
Read more

70. Jalan-jalan

Pagi di pegunungan Lembang terasa segar dan menenangkan. Cahaya matahari yang lembut menyelinap melalui celah-celah tirai di vila yang Dirga dan Amora tempati selaaberada di Bandung. Di kamar utama, suara tangisan kecil bayi mereka memecah keheningan, membuat Amora terbangun lebih dulu. Ia dengan lembut menggendong si kecil, mencoba menenangkannya sambil menikmati udara pagi yang masuk melalui jendela yang sedikit terbuka. Dirga, yang masih setengah tertidur, menggeliat di tempat tidur sebelum akhirnya ikut terbangun.“Pagi, Sayang,” ujar Dirga dengan suara serak khas orang yang baru bangun. Ia menguap kecil sambil melihat Amora yang kini sedang menyusui bayi mereka di kursi dekat jendela. “Pagi,” balas Amora sambil tersenyum. “Udara di sini enak banget, ya. Rasanya pengin lama-lama di tempat ini.” Dirga mengangguk, kemudian bangkit dari tempat tidur.Ingin rasanya ia berlama-lama d tempat tidur, namun tujuannya ke sini bukan untuk rebahan saja melainkan untuk liburan.Dirga melangkah
last updateLast Updated : 2024-12-31
Read more
PREV
1
...
456789
DMCA.com Protection Status