Nina melangkah anggun keluar dari kamar, mengenakan gaun biru tua yang tampak elegan. Wajahnya penuh tekad, namun ada sedikit kegelisahan yang tak mampu ia sembunyikan. Di tangannya tergenggam sebuah tas kecil, isyarat bahwa ia akan pergi ke suatu tempat. Namun, langkahnya terhenti ketika suara berat dan tegas terdengar dari ujung lorong. “Mau ke mana kamu, Nina?” Papi Dirga berdiri dengan kedua tangan dimasukkan ke dalam saku celananya, sorot matanya tajam menembus pertahanan Nina.Nina berusaha menyembunyikan ekspresinya, namun detak jantungnya berdegup lebih cepat. “Aku hanya ingin keluar sebentar, ada urusan,” jawabnya singkat, tanpa menatap suaminya. Ia melanjutkan langkahnya, namun Papi Dirga tidak bergeming. Matanya tetap memandang tajam ke arah istrinya, seolah mampu membaca pikiran Nina hanya dengan melihat gerak-geriknya. “Urusan apa?” tanyanya lagi, kali ini dengan nada yang lebih menuntut.Nina berhenti, menahan napas sejenak sebelum berbalik dengan senyum kecil yang dipak
Last Updated : 2025-01-02 Read more