Ruangan kantor Dirga terasa mencekam setelah insiden yang baru saja terjadi. Dirga mondar-mandir dengan raut wajah penuh kecemasan, ponselnya terus-menerus ia genggam erat, berharap ada kabar masuk tentang Amora. Namun, yang ada hanyalah keheningan yang membuat pikirannya semakin kacau. Bayangan Amora yang berteriak sambil diseret ke dalam mobil hitam di depan matanya terus menghantui. Ia merasa tak berdaya, dan rasa bersalah perlahan menggerogoti hatinya.Dengan napas tersengal, Dirga menghubungi Ryan, sahabatnya semasa kuliah yang kini bekerja sebagai ahli IT di perusahaan besar. Telepon itu diangkat hanya dalam hitungan detik.“Ryan, aku butuh bantuanmu sekarang,” suara Dirga terdengar tergesa-gesa, hampir seperti perintah.“Ada apa? Suaramu terdengar kacau,” tanya Ryan dengan nada serius.“Amora… dia diculik. Tepat di depan mataku. Aku tidak tahu harus mulai mencari dari mana. Aku butuh keahlianmu, Ryan. Lacak mobil itu, apapun caranya!” Dirga memukul meja kerjanya dengan frustras
Last Updated : 2024-12-10 Read more