"Gak kemana-mana, cuman duduk di sana," jawab Salwa seraya menunjuk ke taman di samping gedung."Tak lama lagi hujan akan turun, ayo masuk," ajak Kaif.Sebelum Salwa sempat menanggapi, Kaif sudah memegang pergelangan tangannya. Sentuhan itu, entah kenapa, kali ini terasa begitu lembut di kulit Salwa, membuat bulu kuduknya berdiri.Mereka baru saja melangkah beberapa langkah ketika suara memanggil nama Kaif menggema, menghentikan langkah mereka berdua."Kakak, aku mencarimu kemana-mana," seru Eriana dengan suara mendesak."Ada apa?" tanya Kaif."Ada seseorang yang ingin bertemu denganmu, ayo!" Eriana, dengan langkah yang tak terbendung, menarik tangan Kaif yang saat itu tengah memegang erat pergelangan tangan Salwa.Dengan gerakan cepat, Kaif terpaksa melepaskan genggaman tangannya pada Salwa. Eriana tidak memberi kesempatan Salwa untuk ikut serta, dan Kaif pun terbawa tanpa sempat menoleh kembali.Salwa, yang terpaksa ditinggal sendirian, hanya bisa berdiri terpaku menyaksikan punggun
Terakhir Diperbarui : 2024-12-31 Baca selengkapnya