Semua Bab Terbelahnya Rindu: Bab 31 - Bab 40

150 Bab

Bab 31: Bisikan Ibu

Pagi itu, Laras duduk di ruang tamu, matanya menatap kosong ke arah jendela. Pikirannya masih berkutat pada percakapan terakhirnya dengan Dimas, tentang keputusan besar yang baru saja mereka ambil. Meskipun perpisahan ini adalah langkah yang ia tahu akan membawa kedamaian bagi dirinya, rasa sakit itu tetap ada, menyisakan kekosongan yang sulit diisi. Ia merasa lelah, seolah-olah semua energi telah terkuras oleh pertarungan batin yang tiada akhir.Ketika bel pintu berbunyi, Laras terkejut dari lamunannya. Ibunya berdiri di depan pintu, wajahnya penuh keprihatinan. Laras tersenyum kecil, berusaha menyembunyikan kelelahan yang terpancar dari wajahnya, tetapi ia tahu bahwa ibunya mungkin sudah menyadari bahwa ada sesuatu yang salah.“Assalamu’alaikum, Laras,” sapa ibunya dengan suara lembut, meskipun
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-11
Baca selengkapnya

Bab 32: Rahasia Andi

Sejak perceraian Laras dan Dimas menjadi keputusan yang semakin nyata, Andi sering hadir dalam kehidupan Laras sebagai sahabat setia. Setiap kali Laras merasa terpuruk atau terjebak dalam perasaan bimbang, Andi selalu ada untuk mendengarkan, menemaninya melalui obrolan ringan, atau hanya sekadar menemani Laras mengantar anak-anak ke taman. Kehadiran Andi mulai terasa seperti sandaran yang stabil, memberinya kekuatan untuk melewati hari-hari yang penuh tantangan.Namun, belakangan ini, Andi mulai merasakan perasaan yang sulit ia jelaskan. Sebagai sahabat dekat Dimas sejak masa kuliah, ia selalu menjaga batas dalam hubungannya dengan Laras, memperlakukan Laras sebagai teman yang butuh dukungan dan tempat bersandar di tengah masa-masa sulit. Tetapi, kini kehadiran Laras
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-11
Baca selengkapnya

Bab 33: Batas Antara Sahabat dan Cinta

Hari-hari berlalu dengan perlahan, dan meskipun Laras berusaha fokus pada anak-anak dan kehidupan sehari-harinya, pikirannya terus-menerus terbayang pada Andi. Andi selalu ada di sana, menjadi penopang, memberi rasa aman yang sudah lama tak ia rasakan. Dalam kehadiran Andi, Laras merasakan ketenangan yang tak pernah ia temukan lagi dalam pernikahannya dengan Dimas. Meski ia masih belum menyadari sepenuhnya, rasa nyaman itu telah tumbuh menjadi ketertarikan yang samar, yang kini mulai mengganggu pikirannya.Namun, setiap kali perasaan itu muncul, Laras merasa bersalah. Di tengah keinginan untuk mengakhiri pernikahannya dengan Dimas, perasaan terhadap Andi membuatnya merasa seolah-olah ia sedang berkhianat. Dimas mungkin telah mengkhianatinya berkali-kali, tetapi Laras tidak ingin menjadi seseorang yang melupakan ba
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-11
Baca selengkapnya

Bab 34: Kebangkitan Nina

Nina duduk di apartemennya, pandangannya tertuju pada ponselnya yang sunyi. Sudah beberapa hari sejak Dimas terakhir kali mengunjunginya, dan hal itu membuatnya merasa terabaikan dan marah. Nina tahu bahwa ia telah mengorbankan banyak hal demi hubungan ini. Ia telah menggantungkan harapan masa depannya pada Dimas, tetapi kini ia merasa seolah-olah ditinggalkan dalam ketidakpastian. Sementara kehamilannya semakin besar, Nina membutuhkan kepastian, dan yang lebih penting, tanggung jawab dari Dimas.Dalam keheningan malam itu, Nina memikirkan semua waktu yang telah ia habiskan bersama Dimas. Awalnya, hubungan mereka memberinya kebahagiaan dan perhatian yang selama ini ia dambakan. Tetapi sekarang, ia merasa seperti terjebak dalam kehidupan yang penuh dengan ketidakpastian. Dimas telah menjanjikan banyak hal, namun ke
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-11
Baca selengkapnya

Bab 35: Kebenaran yang Terungkap di Mata Anak

Malam itu, Laras dan Dimas terlibat dalam percakapan yang intens di ruang tamu. Laras, yang kelelahan secara emosional, akhirnya tak mampu lagi menahan perasaannya dan mulai mempertanyakan keputusan Dimas dengan nada penuh kepedihan. Ia tahu perceraian sudah di ambang pintu, tetapi perasaan sakit akibat pengkhianatan itu tetap tak kunjung hilang."Aku sudah mencoba, Mas. Tapi aku tidak bisa terus hidup seperti ini. Bagaimana kamu bisa memilih untuk tetap bersama Nina, bahkan setelah semua yang kita lalui?" tanya Laras dengan suara yang penuh luka.Dimas menunduk, merasa bahwa semua usahanya untuk memperbaiki keadaan hanya membuat segalanya semakin sulit. "Aku tidak pernah bermaksud menyakiti kamu, Laras. Tapi Nina... dia memiliki anakku. Aku tidak bisa mengabaikan itu."
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-12
Baca selengkapnya

Bab 36: Tekanan Dari Keluarga

Minggu itu, Laras terpaksa menghadiri pertemuan keluarga besar Dimas di rumah mertua mereka. Ia merasa enggan datang, tetapi panggilan dari ibu mertuanya terlalu sulit untuk diabaikan. Keluarga besar Dimas telah mengetahui sebagian dari masalah rumah tangga mereka, meskipun rincian sebenarnya masih tersembunyi. Laras dapat merasakan bahwa pertemuan ini bukanlah sekadar acara keluarga biasa. Ada ketegangan di udara, dan ia tahu bahwa percakapan yang terjadi hari ini akan penuh dengan tekanan dan harapan yang sulit ia penuhi.Setibanya di rumah mertuanya, Laras disambut oleh beberapa kerabat yang menatapnya dengan wajah muram. Tidak ada sapaan ceria seperti biasanya, hanya tatapan penuh kekhawatiran, namun juga seolah menyiratkan sesuatu yang tersembunyi. Ketika mereka
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-12
Baca selengkapnya

Bab 37: Dimas di Ambang Pilihan

Dimas duduk sendirian di ruang kerjanya, menatap kosong ke arah berkas-berkas yang berantakan di mejanya. Tekanan yang ia rasakan semakin berat, seolah-olah seluruh dunia menuntut jawaban dari dirinya. Laras sudah hampir tak terbendung lagi, keluarganya mulai mendesaknya untuk mempertahankan pernikahan mereka, dan Nina menuntutnya untuk bertanggung jawab atas anak yang dikandungnya. Tak ada lagi tempat bagi Dimas untuk melarikan diri; ia tahu bahwa kini ia harus membuat keputusan yang jelas dan tegas.Setiap kali ia mencoba membayangkan hidup tanpa Laras dan anak-anak, hatinya terasa berat, seperti ada bagian dari dirinya yang hilang. Laras adalah wanita yang selama ini ia cintai dan hormati, seseorang yang selalu ada di sisinya. Ia tahu bahwa tindakannya telah mengha
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-12
Baca selengkapnya

Bab 38: Perpisahan yang Tertunda

Laras duduk di ruang tamu sendirian, merenung dalam keheningan yang terasa semakin menyesakkan. Sejak Dimas memutuskan untuk tetap bersama keluarga mereka dan berjanji akan memperbaiki semuanya, Laras merasa bahwa bebannya bukannya berkurang, tetapi malah bertambah. Setiap janji yang diucapkan Dimas seperti pengingat akan semua pengkhianatan yang telah terjadi. Meskipun hatinya masih menyimpan kenangan manis tentang Dimas, ia tidak bisa mengabaikan luka yang begitu dalam.Hari-hari berlalu dalam kebimbangan. Setiap kali Laras memandang Dimas, ia merasakan perasaan yang campur aduk—rasa cinta yang samar, tetapi juga amarah dan kekecewaan yang sulit dilenyapkan. Laras mulai mempertimbangkan perceraian dengan lebih serius. Namun, setiap kali ia mencoba memikirkan langkah nyata untuk berpisah, bayangan masa lalu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-12
Baca selengkapnya

Bab 39: Pertemuan Rahasia

Malam itu, Laras duduk di ruang tamu, pikirannya dipenuhi oleh keraguan yang semakin mengganggu. Sejak Dimas berjanji untuk tetap berkomitmen pada keluarga mereka, Laras merasa bahwa ada sesuatu yang tidak sepenuhnya jujur dari sikap suaminya. Meskipun Dimas terlihat berusaha memperbaiki hubungan mereka, sering kali ia pergi dengan alasan yang tidak jelas, menghilang di saat-saat yang tak terduga, meninggalkan Laras dengan perasaan cemas dan curiga.Kecurigaan Laras semakin menjadi ketika ia melihat Dimas menerima telepon di tengah malam, suaranya berbisik, dan raut wajahnya tampak gelisah. Dimas cepat-cepat keluar dari kamar dan berbicara dengan suara rendah di luar ruangan, seolah-olah tidak ingin Laras mendengar percakapannya. Perasaan was-was dan ketidakpercayaan mulai merayap dalam hati Laras. Ia mulai bertan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-13
Baca selengkapnya

Bab 40: Andi, Sahabat atau Lebih?

Beberapa hari setelah kejadian di kafe, Laras merasa hatinya semakin kosong. Meskipun ia telah melihat kebenaran yang tak bisa lagi ia abaikan, menghadapi kenyataan bahwa pernikahannya berada di ambang kehancuran tetaplah sulit. Namun, di tengah kehampaan itu, Andi muncul sebagai satu-satunya orang yang selalu ada untuknya. Tanpa banyak bertanya atau menuntut, Andi hanya memberikan kehadiran yang tenang, menjadi tempat bagi Laras untuk mengalirkan semua beban yang selama ini ia pikul sendiri.Suatu malam, Andi mengajak Laras keluar untuk makan malam di sebuah restoran kecil yang tenang di pinggir kota. Andi tahu bahwa Laras butuh tempat di mana ia bisa merasa nyaman tanpa khawatir akan pandangan orang lain. Restoran itu sepi, hanya ada beberapa meja yang terisi. Mereka duduk di sudut ruangan yang tenang, dan Andi
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-13
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
15
DMCA.com Protection Status