“Kau benar-benar keras kepala, Rendra,” Fajar bergumam pelan, tatapannya tajam seperti pisau. Di ruangan kantornya yang mewah, ia duduk menghadap jendela besar yang menghadap ke hiruk-pikuk kota, namun pikirannya tidak berada di sana. Ia tengah merencanakan sebuah pembalasan.Baginya, penghinaan yang Rendra lakukan dengan meninggalkan keluarga Santoso tak bisa dimaafkan begitu saja.Rendra bukan sekadar sepupu baginya. Dia adalah penerus keluarga yang seharusnya membawa nama besar Santoso ke level lebih tinggi, meneruskan ambisi dan tradisi yang telah mereka bangun selama bertahun-tahun.Tetapi keputusan Rendra untuk meninggalkan keluarga dan berdiri di atas kaki sendiri, terlebih demi seorang perempuan dari keluarga biasa, membuat Fajar merasa marah, terhina, dan terancam. Baginya, Rendra telah membuang begitu saja semua yang telah diberikan keluarga mereka.“Jika dia pikir dia bisa lepas begitu saja, dia salah besar,” desis Fajar
Terakhir Diperbarui : 2024-11-05 Baca selengkapnya