Arum duduk di sudut kafe favoritnya, menunggu kedatangan Ratna. Ada perasaan berdebar di dadanya, mungkin karena sudah lama mereka tidak bertemu sejak pertengkaran itu. Ia tidak yakin bagaimana pertemuan ini akan berjalan.Namun, satu hal yang pasti, ia merindukan sahabatnya. Segala kesalahpahaman yang terjadi di antara mereka terasa seperti belenggu yang membebani hatinya.Suara bel pintu kafe berdering, dan Arum melihat Ratna masuk, mengenakan gaun batik dengan motif sederhana, namun elegan, karya tangannya sendiri. Ratna melangkah dengan ragu, namun ketika matanya bertemu dengan Arum, senyum tipis terbit di wajahnya.“Arum,” sapa Ratna lembut, suaranya terdengar sedikit gemetar, namun penuh ketulusan.Arum tersenyum lebar, bangkit dari tempat duduknya, dan meraih tangan Ratna. “Aku senang kamu datang, Ratna. Terima kasih sudah mau bertemu denganku.”Mereka berdua duduk, saling melempar pandang canggung namun hangat. Kehen
Terakhir Diperbarui : 2024-11-23 Baca selengkapnya