Home / Romansa / Hati yang Terikat Takdir / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of Hati yang Terikat Takdir: Chapter 51 - Chapter 60

100 Chapters

Bab 51 - Perpisahan

"Rendra... Aku rasa kita perlu waktu untuk sendiri-sendiri."Kata-kata Arum menusuk telinga Rendra seperti pisau tajam yang tak terlihat. Mereka duduk di sebuah taman kecil yang biasanya menjadi tempat tenang untuk berbagi cerita dan tawa, tapi sore itu, atmosfirnya berbeda.Mata Arum menatap Rendra dengan sorot lembut tapi tegas, menyiratkan keputusan yang telah lama ia pikirkan.Rendra menunduk, matanya terpaku pada rerumputan yang terhampar di bawah kakinya. "Arum, kenapa? Apa ini karena Fajar? Karena semua yang dia lakukan pada kita?" suaranya terdengar parau, penuh kebingungan dan rasa sakit.Arum menarik napas dalam, menahan air mata yang terasa mendesak keluar. "Aku merasa... hidupku semakin kacau sejak kita bersama, Rendra. Bukan karena aku tak mencintaimu, tapi karena cinta kita—segala konflik, tekanan dari keluargamu, bahkan keluargaku, semuanya terasa begitu berat."Rendra menatap Arum, mencoba menangkap sedikit keraguan di mata ga
last updateLast Updated : 2024-11-10
Read more

Bab 52 - Jalan Baru Ratna

Ratna menatap kosong pada selembar kain putih yang terbentang di depannya. Tangan kirinya menggenggam canting, dan dalam diamnya, ia merasakan keheningan itu dipenuhi oleh berbagai perasaan yang bergelut di dalam hatinya.Cinta yang pernah ia simpan begitu dalam untuk Rendra perlahan memudar, berubah menjadi sebuah rasa penerimaan yang pahit namun damai.“Baik-baik saja, Ratna?” suara lembut Yudhistira, kakaknya, membuyarkan lamunannya. Pria itu berdiri di ambang pintu studionya, memperhatikan adiknya dengan tatapan penuh kasih sayang.Ratna tersenyum kecil, mengangguk pelan. “Iya, Kak. Aku hanya… sedang mencoba mencari ide,” jawabnya, suaranya terdengar tenang, meski ada getaran halus di sana. Ia tahu kakaknya bisa merasakan beban yang ia pikul, namun ia enggan memperlihatkan luka hatinya lebih dari yang sudah tampak.Yudhistira berjalan masuk, lalu duduk di kursi dekatnya, mengamati kain putih yang akan menjadi kanvas bagi
last updateLast Updated : 2024-11-10
Read more

Bab 53 - Penebusan Diri Rendra

“Halo, Rendra? Kau jadi datang sore ini?” Suara Aldi terdengar hangat di telepon, meski terputus-putus dengan deru kendaraan di latar belakang.Rendra menghela napas dalam sebelum menjawab, “Iya, Al. Aku di perjalanan. Terima kasih sudah setuju bertemu.” Sore itu udara terasa lebih sejuk, tapi entah mengapa dada Rendra terasa sesak.Semua yang ia alami dalam beberapa bulan terakhir—perpisahan dengan Arum, konflik dengan keluarganya, bahkan keretakan antara dirinya dan Fajar—semuanya berputar di benaknya, menjadi beban yang kini ia tanggung sendirian.Ia berhenti di depan sebuah kedai kopi kecil yang sederhana, tempat Aldi menunggunya. Rendra menatap papan kedai yang sudah agak usang, tapi suasana di dalamnya tampak hangat. Kedai ini mengingatkannya pada masa-masa dulu, saat segala sesuatu dalam hidupnya terasa lebih sederhana dan tak penuh drama.Begitu Rendra masuk, Aldi langsung melambai dari sudut ruangan. “Hei
last updateLast Updated : 2024-11-11
Read more

Bab 54 - Pengunduran Diri Arga

"Arum, aku rasa… mungkin sudah waktunya aku berhenti berharap." Suara lembut Arga terdengar di antara gemuruh ombak yang memecah di pantai sore itu.Matahari mulai terbenam, meninggalkan jejak-jejak keemasan di langit yang berwarna oranye, namun keindahan senja itu terasa hampa bagi mereka berdua.Arum menoleh, tatapannya penuh dengan kebingungan. “Arga, maksudmu apa?”Arga tersenyum tipis, namun tatapan matanya tak bisa menyembunyikan perasaan yang telah lama ia simpan. “Aku sudah lama menunggu, Arum. Berharap bahwa suatu hari kau akan bisa melihatku… bukan hanya sebagai teman, tapi lebih dari itu.”Arum menghela napas pelan, hatinya terasa berat. Ia tahu bahwa Arga adalah sosok yang baik, selalu ada di sisinya, memberikan dukungan tanpa syarat.Tapi jauh di dalam hatinya, ada perasaan yang tak bisa ia hilangkan, perasaan yang selalu menariknya kembali pada Rendra meskipun begitu banyak rintangan yang harus ia
last updateLast Updated : 2024-11-11
Read more

Bab 55 - Pelarian Intan

Intan menatap bayangannya di cermin kamar mewah yang telah menjadi tempat tinggalnya selama ini. Di balik kemewahan dan kaca berukir, ia melihat sosok yang lelah, mata yang kehilangan keceriaan, dan hati yang terusik oleh perasaan terperangkap dalam kehidupan yang tak lagi ia inginkan.Ia menghela napas panjang, tangannya bergetar saat merapikan koper kecil di atas ranjang. Pikirannya berputar tentang semua yang telah ia lewati dengan Adiarja, pria berkarisma namun penuh intrik yang selama ini memanfaatkan dirinya untuk mencapai kepentingan pribadinya.Setiap keputusan Adiarja yang terkesan bijak ternyata membawa maksud tersembunyi, dan semakin lama, Intan merasakan dirinya kehilangan kendali atas hidupnya sendiri.Di tengah pikiran yang bergejolak, ponselnya bergetar. Nama Adiarja muncul di layar, namun Intan hanya menatapnya tanpa minat untuk menjawab. Ia tahu panggilan itu akan berisi kata-kata manis, bujuk rayu, atau bahkan ancaman terselubung untuk membuatn
last updateLast Updated : 2024-11-11
Read more

Bab 56 - Penyesalan Dimas

“Arum, aku bisa bicara sebentar?” Suara Dimas terdengar serak dan pelan, berbeda dari biasanya. Arum mendongak dari buku yang sedang ia baca di ruang tamu, terkejut mendapati Dimas berdiri di ambang pintu dengan raut wajah yang berat, jauh dari wibawa dan ketegasan yang selalu ia tunjukkan.“Tentu, Pak Dimas. Silakan duduk,” jawab Arum, mencoba tetap tenang meski hatinya sedikit berdebar. Ia tahu, pertemuan ini akan berujung pada sesuatu yang penting, dan sejujurnya, ia tak yakin siap untuk apa yang akan dikatakan pria yang selama ini menjadi figur ayah baginya.Dimas menarik kursi di depan Arum, menatap meja kopi kecil di antara mereka sejenak sebelum akhirnya menatap Arum dengan sorot mata yang penuh penyesalan. “Aku… selama ini mungkin terlalu keras padamu, Arum.”Arum terdiam, tak ingin terburu-buru merespons. Dimas, yang biasanya tampak teguh dan tak tergoyahkan, kini tampak rapuh, dan Arum bisa melihat gurat lelah
last updateLast Updated : 2024-11-12
Read more

Bab 57 - Runtuhnya Keluarga Santoso

Suara sirene terdengar nyaring, memecah keheningan malam di depan rumah besar keluarga Santoso. Lampu-lampu kendaraan polisi berputar dengan warna biru dan merah yang memantul di dinding pagar megah.Malam itu, keluarga Santoso yang selama ini dikenal sebagai keluarga terpandang di kota, mendapati diri mereka di ambang kehancuran.Rendra berdiri di balkon lantai atas, menyaksikan kerumunan di bawahnya dengan perasaan campur aduk. Di sebelahnya, Argono Kuswoyo, ayahnya, tampak duduk dengan pandangan kosong di kursi rotan. Pria yang selama ini memegang kendali keluarga dengan tangan besi, kini tampak ringkih dan tak berdaya.“Bagaimana bisa semua ini terjadi, Ayah?” tanya Rendra pelan, suaranya penuh dengan kekecewaan dan kesedihan yang mendalam.Ia selalu tahu bahwa keluarganya terlibat dalam hal-hal yang tak selalu bersih, tapi ia tak pernah menyangka skandal ini akan sebesar ini, begitu mengerikan hingga melibatkan jaringan kriminal yang melu
last updateLast Updated : 2024-11-12
Read more

Bab 58 - Kesempatan Kedua untuk Cinta

“Arum… bolehkah aku masuk?” Suara Rendra terdengar ragu di balik pintu rumah Arum. Pagi itu begitu hening, hanya terdengar kicauan burung dan suara langkah kaki yang pelan di halaman depan. Setelah beberapa saat, pintu terbuka, dan wajah Arum yang tenang namun cemas muncul dari balik pintu.“Rendra,” sapa Arum pelan. Ada kehangatan dalam suaranya, tapi ia tetap menjaga jarak, seolah-olah takut membuka hatinya terlalu lebar.Rendra berdiri di sana, mengenakan kemeja sederhana yang tampak sedikit kusut, wajahnya menunjukkan guratan-guratan kelelahan. Meski begitu, ada tekad yang bersinar di matanya, tekad yang mengisyaratkan bahwa ia datang bukan hanya untuk berbicara, tapi untuk memperjuangkan sesuatu yang lebih besar.“Aku tahu ini mendadak,” Rendra membuka percakapan dengan hati-hati, “tapi aku merasa ada hal yang harus kusampaikan langsung padamu. Sesuatu yang… mungkin sudah terlambat untuk diucapkan, tap
last updateLast Updated : 2024-11-12
Read more

Bab 59 - Kesuksesan Ratna

Suasana galeri malam itu begitu hangat dan penuh dengan kerumunan yang berbisik kagum, terpaku pada karya-karya batik Ratna yang terpajang di dinding-dinding galeri.Setiap helai kain, setiap pola dan warna, bercerita tentang perjalanan panjangnya — tentang luka, tentang kehilangan, dan tentang kebebasan yang akhirnya ia temukan.Ratna berdiri di tengah keramaian dengan senyum kecil yang tulus, mencoba menikmati setiap momen meski hatinya berdebar.Ini adalah pameran pertamanya yang sepenuhnya didedikasikan untuk karya-karyanya, dan kehadiran para pengunjung malam itu membuktikan bahwa ia tak lagi dianggap sebagai sosok yang hanya berada di bayang-bayang orang lain. Kini, ia diakui sebagai seniman sejati.“Ratna, ini luar biasa! Semua karyamu begitu hidup, seolah punya jiwa sendiri.” Suara hangat itu membuat Ratna menoleh. Arum berdiri di sampingnya, menatap setiap kain batik dengan mata berbinar. Di malam penting ini, Arum hadir untuk m
last updateLast Updated : 2024-11-13
Read more

Bab 60 - Keputusan Terakhir

“Arum, aku ingin bicara.” Suara Arga terdengar dari belakang, menghentikan langkah Arum yang sedang berjalan menyusuri taman kota. Senja mulai turun, langit berubah jingga, menciptakan bayangan lembut di sekitar mereka.Arum berbalik, menemukan wajah Arga yang penuh ketenangan, meski matanya memancarkan ketegangan yang tak bisa ia sembunyikan.“Arga… ini tak terduga,” ujar Arum sambil tersenyum tipis, meski hatinya mulai berdebar. Ia tak menyangka Arga akan datang malam ini, ketika pikirannya sedang berkecamuk tentang keputusan yang harus ia ambil terkait Rendra.Arga mendekat, berdiri di depan Arum dengan postur yang tenang namun tegas. “Aku tahu kita sudah berbicara sebelumnya, dan aku juga tahu kau sedang berada di persimpangan besar dalam hidupmu, Arum. Aku tidak ingin mengganggu, tapi aku merasa ada yang belum selesai antara kita.”Arum menghela napas pelan. Ia tahu percakapan ini tak terhindarkan. Arga adal
last updateLast Updated : 2024-11-13
Read more
PREV
1
...
45678
...
10
DMCA.com Protection Status