Home / Romansa / Hati yang Terikat Takdir / Kabanata 11 - Kabanata 20

Lahat ng Kabanata ng Hati yang Terikat Takdir: Kabanata 11 - Kabanata 20

100 Kabanata

Bab 11 - Hubungan yang Meregang

"Kenapa kamu jadi sering diam, Rendra?"Arum mengaduk kopi yang sudah mulai dingin di cangkirnya, sesekali memandang pria di hadapannya yang lebih banyak termenung daripada berbicara. Udara di ruangan itu seolah kental dengan ketegangan, menggantung seperti beban yang tak kasatmata.Arum mengerutkan kening, tak mampu menyembunyikan kecemasan yang perlahan-lahan menggerogoti hatinya.Rendra, yang duduk bersandar di sofa dengan tangan terlipat di dada, mendongak perlahan. Matanya terlihat sayu, menunjukkan kelelahan yang ia coba sembunyikan sejak awal pertemuan mereka malam ini.“Aku sedang berpikir, Arum… soal kita.” Suaranya pelan, hampir tenggelam di tengah keheningan ruangan, namun terdengar cukup jelas bagi Arum untuk merasakan kegundahan di balik kata-kata itu.Arum menarik napas dalam, seolah mencoba menyerap ketenangan yang tersisa di dirinya. Kata-kata Rendra terasa menusuk, seperti jarum halus yang perlahan menembus hati. Ia meletakkan sendok di samping cangkirnya dengan gemeta
last updateHuling Na-update : 2024-10-29
Magbasa pa

Bab 12 - Pertemuan yang Tak Disangka

“Arum? Kamu di sini juga?”Arum menoleh, terkejut mendengar suara yang familier. Ia baru saja memasuki aula besar hotel mewah tempat acara amal itu diadakan, merasa canggung di antara tamu-tamu berpakaian glamor dan elegan.Senyum kecil muncul di wajahnya saat ia melihat Arga berdiri di sana, tampak berwibawa dengan jas hitam yang pas di tubuhnya, rambutnya disisir rapi, dan tatapannya hangat seperti biasa."Arga," sapa Arum sambil tersenyum lelah. "Iya, aku diundang salah satu rekan kerjaku. Awalnya sempat ragu datang."Arga tertawa pelan, suaranya rendah dan penuh kehangatan. “Kamu memang bukan tipe yang suka acara formal begini, ya?” godanya sambil menatap Arum yang mengenakan gaun sederhana berwarna biru tua, yang meskipun sederhana tetap menonjolkan pesonanya yang anggun dan alami.“Aku merasa seperti ikan kecil yang tersesat di laut luas,” ujar Arum sambil terkekeh, mencoba mencairkan suasana. Namun, di balik senyumnya, ada bayangan lelah dan kesedihan yang tak mampu ia sembunyik
last updateHuling Na-update : 2024-10-29
Magbasa pa

Bab 13 - Persaingan dalam Diam

“Ratna Ayu Sari, kita perlu bicara.”Suara itu terdengar tegas, namun tetap berbalut kelembutan yang tak membuat siapa pun mengira ada api di baliknya. Ratna, yang sedang sibuk menata lukisannya di galeri, menoleh, mendapati Rini berdiri dengan anggun di belakangnya.Tatapan mata Rini begitu tajam dan penuh makna, membuat Ratna sedikit merasa waspada.“Rini?” tanya Ratna dengan senyum tipis, mencoba bersikap biasa. “Ada yang bisa kubantu?”Rini hanya mengangguk samar, bibirnya membentuk senyum yang sulit diartikan. “Ada beberapa hal yang ingin kutanyakan. Semoga kau tak keberatan meluangkan waktumu.”Menyadari bahwa ini bukan obrolan biasa, Ratna mengangguk perlahan dan meletakkan kuasnya. Ia menyeka tangannya dengan kain, mencoba mengendalikan perasaannya yang mendadak tak nyaman.“Silakan,” sahutnya, menatap Rini dengan tenang meskipun hatinya diliputi ketegangan.Rini mela
last updateHuling Na-update : 2024-10-30
Magbasa pa

Bab 14 - Jaring Kebohongan

Fajar berdiri di ruang kerjanya yang luas dengan tatapan tajam. Dokumen-dokumen berisi laporan dan berkas-berkas dari keluarga besar Santoso berserakan di atas meja kayu mahalnya.Di sudut ruangan, sebuah lampu kecil memancarkan cahaya hangat, namun tidak cukup untuk melunakkan ekspresi tegas di wajahnya.Ia telah menyelidiki setiap aspek dari kehidupan Rendra dan orang-orang di sekelilingnya, dan kini ia yakin telah menemukan senjata yang cukup kuat untuk membuat sepupunya patuh.Beberapa hari yang lalu, melalui jaringan informan keluarga, Fajar mengetahui bahwa Rendra masih keras kepala menolak rencana pernikahannya dengan Intan. Meski Rendra terus bersikeras menolak, Fajar menyadari bahwa alasan di balik penolakannya lebih dari sekadar keinginan untuk mandiri.Alasan itu adalah Arum—wanita yang sudah menjadi bayang-bayang kehidupan Rendra sejak kecil, dan yang kini semakin menyulitkan posisi keluarganya.Fajar mengambil napas panjang, mata
last updateHuling Na-update : 2024-10-30
Magbasa pa

Bab 15 - Beban Keluarga

Arum memandangi secarik kertas berwarna putih kusam yang tergeletak di meja ruang tamu. Huruf-huruf tegas dan resmi yang tertera di surat itu membuat dadanya terasa berat, seolah ada batu yang mengganjal di tenggorokannya.Surat itu berasal dari firma hukum yang tak pernah ia dengar namanya sebelumnya, namun isinya jelas—sebuah tagihan lama yang harus dilunasi, yang konon ditandatangani oleh almarhum ayahnya bertahun-tahun lalu.Tangannya sedikit bergetar saat ia membaca kembali angka-angka itu, memastikan dirinya tidak salah lihat. Jumlahnya besar, jauh melebihi apa yang bisa ia kumpulkan dalam waktu dekat.Utang ini adalah sesuatu yang ia sama sekali tak pernah ketahui, sebuah masalah yang tersimpan rapi di masa lalu, namun kini muncul di permukaan, siap menenggelamkan keluarganya dalam aib dan kesulitan.Pikirannya langsung tertuju pada almarhum ayahnya, seorang pria sederhana yang selalu menekankan pentingnya kehormatan keluarga.Ayahnya
last updateHuling Na-update : 2024-10-30
Magbasa pa

Bab 16 - Hasrat yang Terlarang

"Rendra... apakah semua ini layak untuk diperjuangkan?"Suara Arum terdengar serak, bergema di tengah keheningan taman kecil yang mereka pilih sebagai tempat pelarian sementara. Malam itu, mereka berada di pinggir kota, duduk di bawah naungan pepohonan rimbun yang hampir menutup seluruh langit.Lampu-lampu jalan bersinar temaram, memperkuat suasana hening dan pribadi antara mereka.Rendra menatapnya lama, merasakan sakit yang tak terucapkan di balik pertanyaan sederhana itu. Ia tahu bahwa Arum bukan seseorang yang mudah menyerah, dan jika sampai terucap keraguan dari bibirnya, itu berarti ia telah menanggung beban yang luar biasa.Rendra mengulurkan tangan, menyentuh jemari Arum yang terasa dingin."Arum... aku selalu percaya bahwa cinta kita layak diperjuangkan," jawab Rendra dengan nada rendah namun penuh ketulusan. "Tapi aku tahu betapa sulitnya ini untukmu. Maaf jika aku telah membuatmu merasakan beban ini sendirian."Arum menunduk, mema
last updateHuling Na-update : 2024-10-31
Magbasa pa

Bab 17 - Lamaran yang Ditolak

"Pak, aku tak bisa melanjutkan perjodohan ini," suara Rendra terdengar tenang namun tegas saat ia menatap ayahnya, Argono, yang duduk di kursi besar di ruang kerjanya. Mata Argono menatap Rendra tajam, seolah hendak mencari celah dari ketetapan hati putranya.Rendra telah menimbang segala risiko, segala konsekuensi yang mungkin akan ia tanggung, namun hatinya sudah mantap. Ia ingin mengakhiri perjodohan dengan Intan, meski sadar bahwa langkah ini akan memicu kemarahan besar dalam keluarga mereka.Argono, ayahnya yang tak kenal kompromi dalam urusan keluarga, mungkin tidak akan menerima keputusan ini dengan mudah, tapi Rendra tahu ia harus jujur pada dirinya sendiri."Apa yang kau katakan, Rendra?" Argono bersandar, tangannya menyilang di depan dada. Ekspresinya yang penuh wibawa tak menunjukkan tanda-tanda memahami alasan putranya.Rendra menghela napas, memilih kata-kata dengan hati-hati. “Pak, aku sangat menghormati keputusan keluarga. Tapi&hellip
last updateHuling Na-update : 2024-10-31
Magbasa pa

Bab 18 - Amarah Seorang Ayah

“Rendra, kamu pikir semua ini hanya lelucon?”Suara Argono bergetar, mengisi ruangan besar dengan nada dingin yang menakutkan. Ruang kerja keluarga Santoso itu seketika terasa lebih sempit, seolah-olah tiap inci dinding menyerap ketegangan yang merambat di udara.Rendra berdiri di depan ayahnya, wajahnya berusaha tetap tenang meskipun jantungnya berdetak kencang.Rendra tahu bahwa pembicaraan ini tidak akan mudah.Setelah penolakan terhadap perjodohan dengan Intan, ia telah siap menerima segala kemungkinan, tapi ia tak pernah menyangka bahwa ayahnya akan memanggilnya di pagi hari yang begitu hening ini, hanya mereka berdua, tanpa seorang pun di sekitar mereka.“Pak,” jawab Rendra dengan suara yang bergetar namun tegas, mencoba meredam perasaannya yang kalut. “Aku menghormati semua keputusan keluarga, tapi kali ini aku… aku ingin memilih jalan hidupku sendiri.”Argono menatapnya dengan tatapan yang t
last updateHuling Na-update : 2024-10-31
Magbasa pa

Bab 19 - Ultimatum dari Raffi

“Arum, apa kau benar-benar tidak memikirkan konsekuensi dari hubunganmu dengan Rendra?”Suara Raffi terdengar tegas dan penuh tekanan, membuat Arum terdiam. Ia menatap Raffi dengan perasaan tak nyaman, merasa bahwa kata-kata lelaki itu lebih dari sekadar peringatan biasa.Mereka bertemu di sebuah kafe kecil di sudut kota, tempat yang biasanya tenang, namun percakapan mereka membuat Arum merasa jantungnya berdetak keras.“Aku tidak mengerti maksudmu, Raffi,” ujar Arum dengan suara bergetar, mencoba tetap tenang meski pikirannya sudah penuh dengan kecemasan.Raffi menghela napas panjang, menatapnya dengan sorot mata penuh keseriusan. “Arum, aku tahu kau wanita yang baik, dan aku tahu kau peduli pada keluargamu. Tapi apa kau sadar, hubunganmu dengan Rendra hanya akan membawa kehancuran?”Arum merasakan dadanya semakin sesak. Ia mencoba mempertahankan wajah tenangnya, meski setiap kata Raffi membuat hatinya semakin b
last updateHuling Na-update : 2024-10-31
Magbasa pa

Bab 20 - Perpisahan Ratna

"Arum, aku akan merindukanmu."Suara Ratna nyaris berbisik, namun penuh kehangatan yang meluluhkan hati. Di depan Arum, sahabatnya sejak lama, Ratna berdiri dengan wajah penuh keteguhan, meskipun sorot matanya mengandung kesedihan yang tak mampu sepenuhnya ia sembunyikan.Di dalam kamar kecil Ratna yang penuh dengan karya-karya seni, kanvas-kanvas penuh warna, dan kain-kain batik yang ia buat sendiri, kedua sahabat itu berdiri saling menatap.Arum baru saja mendengar keputusan Ratna yang tiba-tiba—keputusannya untuk meninggalkan kota, memulai hidup baru di luar sana. Hati Arum terasa hampa, seakan separuh dirinya ikut pergi bersama sahabat yang selama ini menjadi bagian besar dalam hidupnya.“Kenapa, Ratna?” tanya Arum, suaranya serak. “Kenapa kau harus pergi sejauh ini?”Ratna tersenyum lembut, senyum yang selalu menenangkan, namun kali ini ada kilatan perpisahan yang menyakitkan di baliknya. “Arum, aku sudah la
last updateHuling Na-update : 2024-11-01
Magbasa pa
PREV
123456
...
10
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status