"Aku tidak bohong. Aku tidak sengaja bertemu Agra ... aarrghh!Lea terkejut saat Zio benar-benar menghimpit tubuhnya, menekannya ke kaca di belakang mereka. "Apa yang dia katakan?" Zio mencengkeram dagu Lea tapi tidak kuat. Walau begitu efeknya sangat luar biasa bagi Lea. Dia panik, cemas kalau Zio kembali mencekiknya."Dia cuma bilang mau jadi temanku, ta-tapi aku tidak mau. Sumpah Tuan, aku langsung pergi saat itu juga," balas Lea tergagap. Wajah gadis itu memucat saking takutnya.Zio sesaat hanya memandang wajah Lea yang sudut netranya berair saat gadis itu memejamkan mata. Lea pikir nasibkan akan sama seperti malam itu. Namun tebakannya keliru. Tidak ada rasa sakit di leher, tak ada nyeri, yang terasa justru pagutan lembut yang kembali menerpa bibirnya."Open your mouth," pinta Zio.Meski bingung, Lea patuh melakukannya. Hingga netra Lea melebar saat lidah Zio merangsek masuk. Mengabsen tiap sudut rongga mulutnya, menyapu deretan giginya. Juga mengajak lidahnya berbelit.Oh tidak
Terakhir Diperbarui : 2024-11-06 Baca selengkapnya