All Chapters of Terjerat dalam Kecanduan Cinta: Chapter 21 - Chapter 30

50 Chapters

Bab 21

Selama dia tidak mendengarkan Henry dan Janice, suasana hatinya akan baik.Begitu dia sampai di depan lift, pintu lift itu terbuka.Wajah Janice muncul di hadapannya.Miana seketika tertegun.Sungguh sangat kebetulan."Miana, kamau di sini untuk menjenguk aku ya?" tanya Janice dengan lembut sambil berjalan menghampirinya, merangkul lengannya dengan akrab, memberikan kesan bahwa mereka adalah teman dekat.Miana menarik tangannya secara perlahan. "Salah satu klien aku dirawat di sini, aku datang untuk melihat kondisinya!"Secara spontan, dia tidak ingin Janice mengetahui bahwa neneknya juga dirawat di sini, jadi dia memberikan alasan lain."Nggak masalah kalau kamu bukan datang untuk menjengukku. Kebetulan kita bertemu di sini, ayo cari tempat untuk duduk dan mengobrol. Ada banyak hal yang ingin kubicarakan padamu!" Janice memandang Miana sambil tersenyum, nada bicaranya begitu lembut, seakan-akan tidak menyadari ekspresi dingin di wajah Miana.Miana menatap Janice, tersenyum sinis dan b
Read more

Bab 22

Melihat Henry datang, mata Janice bersinar dan dia menggunakan kelicikannya, segera berlari ke pelukan Henry sambil menangis pelan."Henry, maafkan aku, nggak seharusnya aku meminta gelang itu padamu! Dengan begitu, Miana nggak akan marah!""Bukankah dokter sudah bilang emosimu harus stabil? Kenapa kamu menangis!" Henry mengernyit, ekspresinya tampak tidak senang, tetapi nada bicaranya lembut, memberi kesan bahwa dia sangat menyayangi wanita di pelukannya."Henry, lebih baik gelang ini dikembalikan ke pemilik aslinya! Aku nggak pantas memakainya!" Janice meraih tangan Henry, meletakkan gelang itu ke telapak tangannya dengan ekspresi sangat sedih.Jelas-jelas dia juga merupakan istri dari cucu pertama tua bangka itu, tetapi dia sama sekali tidak menerima hadiah ulang tahun apa pun darinya hari ini. Sebaliknya, si tua bangka itu tidak hanya memberikan Grup Eskaria kepada Miana, tetapi juga gelang warisan keluarga.Semua orang tahu, memakai gelang warisan keluarga Jirgan mengartikan memil
Read more

Bab 23

Janice tertegun ketika mendengar ucapan Henry.Yang dimaksud Henry ....''Dia nggak ingin bercerai?''Mustahil!'"Aku sih nggak masalah, aku hanya takut kehamilan kakak iparku ini nggak akan bisa disembunyikan, nanti orang-orang akan mencemoohnya, itu nggak akan terdengar baik!" Miana pun berpikir bahwa istri yang begitu pengertian seperti dirinya ini sangat jarang ada di dunia ini!Henry membantu Janice berdiri tegak dengan ekspresi masam, lalu segera menarik pergelangan tangan Miana dan menyeretnya ke dalam lift.Begitu pintu lift tertutup, telapak tangannya yang besar menangkap belakang kepala Miana, lalu menundukkan kepalanya dan mencium Miana.Miana segera menutup mulutnya dengan tangannya, dan bibir Henry jatuh pada jari-jarinya.Panas sekali!Henry mendengkus, menarik tangan Miana.Bibir kedua orang pun saling menempel.Ciuman Henry sangat lembut, aroma tembakau yang samar memenuhi hidung Miana, membuatnya tenggelam.Miana seperti tersihir.Dia tenggelam pada kelembutan Henry.L
Read more

Bab 24

Mendengar nama Giyan, Miana teringat bahwa Giyan telah menyelamatkannya sebelumnya. Dia khawatir Henry akan mencari masalah dengan Giyan, jadi segera menjelaskan, "Aku dan Giyan nggak ada hubungan apa pun, nggak seperti yang kamu pikirkan!"Melihat Miana bergegas menjelaskan seperti itu, sorot mata Henry mengelap dan kekuatan tangannya bertambah. "Kenapa? Kamu takut aku mencari masalah dengannya?"'Tadi, dia masih tenggelam dalam kenikmatan yang kuberikan, tapi setelah mendengar nama Giyan, tubuhnya tidak bereaksi lagi.''Dia benar-benar protektif terhadap Giyan.'Menyadari apa yang dipikirkan Henry, tubuh Miana mematung sesaat, lalu spontan menggelengkan kepalanya, "Bukan, aku nggak bermaksud begitu!"Tangan Henry dengan jelas merasakan perubahan pada tubuh Miana. Dia mengernyit dan berkata, "Kemampuan Nyonya Jirgan untuk berbohong sepertinya makin hebat!"Suara Henry terdengar berbahaya.Bisa-bisanya Miana memikirkan pria lain di dalam hatinya, lalu dia menempatkan Henry di mana?Pad
Read more

Bab 25

"Dia menggendongku karena pakaianku robek. Aku sangat ketakutan saat itu hingga nggak bisa berjalan sendiri! Dia hanya membawaku ke mobil, lalu Eri yang mengantarku pulang!"Terlepas dari apakah Henry percaya atau tidak, yang dia katakan adalah kebenaran.Setelah mendengar penjelasan Miana, sorot mata Henry menjadi dingin dan berkata, "Nggak ada berita tentang apa yang kamu bilang di jalan layang semalam!"Maksudnya, dia tidak percaya.Miana merasa agak sedih.Henry dan wanita simpanannya selalu bersama hingga muncul berita tentang hubungan mereka berdua yang masuk ke tren tagar. Mereka bahkan memiliki anak, tetapi Henry tidak pernah memberikan penjelasan apa pun padanya.Sementara Miana, dia sudah menjelaskan kejadian yang membuatnya trauma, tetapi Henry tetap tidak percaya dengannya.Apakah Henry bersikap seperti itu memang karena tidak mencintainya?"Kenapa diam? Kamu sudah nggak tahu cara menutupi kebohonganmu?" Henry menyimpulkan bahwa ada hubungan ambigu antara Miana dan Giyan. S
Read more

Bab 26

Henry mengangkat alisnya, "Apa maksudmu?"Miana tersenyum dan berkata, "Maksudnya sesuai dengan kata-katanya, pokoknya kamu ingat saja! Sekarang, apa kamu sudah tenang? Lepaskan dasi ini dan biarkan aku pergi!" Miana berbicara dengan tenang, seolah-olah tidak ada yang terjadi di antar mereka.Henry tidak menjawabnya, dia membuka pintu dan keluar dari mobil.Wiley berdiri di kejauhan karena takut mendengar sesuatu yang tidak seharusnya dia dengar, tetapi perhatiannya masih tertuju pada sini.Melihat Henry keluar dari mobil, dia segera menghampiri dan memanggil dengan hormat, "Pak Henry.""Periksa apa yang terjadi di jalan layang Sinra semalam, periksa juga catatan rawat inap Miana dua hari ini." Dia bukan tidak percaya pada Miana, tetapi lebih bersedia percaya pada bukti yang ada di depan mata.Wiley merasa aneh, tetapi dia tetap menjawab "Baik" dengan serius.Ketika Wiley pergi untuk menelepon, Henry sedang bersandar di pintu mobil dan merokok.Entah mengapa, dia selalu teringat dengan
Read more

Bab 27

"Nyonya, ada hal penting yang ingin dibicarakan Pak Henry, apa Nyonya bisa datang sebentar ke perusahaan?" Begitu suara Wiley terdengar, Miana mengangkat alisnya dan menjawab, "Aku ada pekerjaan yang harus segera diselesaikan. Kalau mendesak, suruh Pak Henry datang mencariku di firma, kalau nggak, tunggu sampai urusanku selesai."Di masa lalu, jika Wiley meneleponnya untuk datang ke kantor menemui Henry, dia pasti akan mengemasi barang-barangnya dan langsung pergi menuju ke sana.Bagi Miana, Henry selalu menjadi yang terpenting.Namun, sekarang dia akan bercerai dengan Henry, jadi dia tentu tidak akan menuruti perkataan Henry lagi.Sudah mustahil membuatnya meninggalkan pekerjaannya hanya untuk menemui Henry!"Baiklah." Wiley terpaksa menutup telepon, kembali ke kantor CEO dan melaporkannya dengan jujur.Henry agak terkejut bahwa Miana menolak untuk menemuinya.Dia ingat bahwa dulu Miana paling suka datang ke kantornya.Setiap kali datang, Miana selalu membawa biskuit, kue, teh susu da
Read more

Bab 28

Setiap kali Janice mengirim pesan, isinya selalu mengenai kehamilannya atau betapa Henry mencintainya.Miana merasa kesal karena terlalu sering melihat pesan seperti itu.Padahal bukan dirinya yang bersikeras tidak mau bercerai dengan Henry.Jelas-jelas Henry-lah yang tidak mau.Setelah dipikir-pikir, Miana merasa Henry tidak begitu mencintai Janice seperti yang dikatakan Janice.Bahkan, setelah mengetahui Janice hamil pun, Henry tidak meminta bercerai dengannya.Jika seorang pria benar-benar mencintai seorang wanita, bagaimana mungkin pria itu tega membiarkan wanita itu disebut sebagai wanita simpanan.Saat Miana memikirkan semua itu, ponselnya berdering lagi.Miana berhenti berpikir dan melihat nomor di layar ponselnya, lalu menghela napas pelan dan mengangkatnya."Hari ini ulang tahunku, aku ingin mengajakmu makan di Restoran Icy di Century Plaza," ujar Janice dengan suara yang lembut dan enak didengar.Miana tersenyum dan berkata, "Nggak perlu makannya, nanti aku akan meminta seseo
Read more

Bab 29

Amanda adalah penggemar berat Miana, sangat mengaguminya.Baginya, Miana yang terbaik.Bahkan, menjadi ketua tim saja masih tidak belum cukup, dengan kemampuan Miana, seharusnya menjadi mitra senior."Orang yang akan dipromosi belum tentu aku, jadi ucapan seperti itu, kamu cukup bilang padaku saja, jangan pada orang lain, atau nanti kita akan ditertawakan!" Miana menghilangkan senyuman di wajahnya dan berkata dengan serius.Hubungan Miana dengan orang-orang di firma hukum ini tidak terlalu baik.Jika perkataan itu didengarkan orang lain, lalu pada akhirnya dia tidak dipromosikan menjadi ketua tim, orang-orang pasti akan menjadikannya bahan tertawaan."Aku tentu bilang begini ke kamu saja, nggak akan bilang ke yang lain, tapi bagaimana dengan makan malam nanti? Kak Miana ikut?" Amanda telah menjadi asisten Miana selama dua tahun, mereka sering berbicara santai saat tidak bekerja, hubungan mereka sangat baik.Miana melihat jam, lalu berkata, "Aku harus pergi sebentar, kalau malam ini ada
Read more

Bab 30

Henry mengatup-ngatupkan bibirnya sebelum berkata, "Kakek, sama sekali nggak ada ruang untuk bernegosiasi dalam masalah ini?"Dia tentu percaya bahwa kakeknya bisa melakukan hal tersebut untuk mendapatkan kembali gelang itu."Nggak ada!" Sikap Eddy begitu tegas.Dia sudah memberikan gelang itu pada Miana dan hanya boleh menjadi milik Miana.Wiley yang berdiri di samping menundukkan kepalanya sambil mendengarkan dengan saksama.Sebenarnya, dia juga merasa tidak pantas jika Henry memberikan gelang milik Miana kepada Janice.Terlebih lagi, masalah ini sampai menjadi berita yang viral.Namun, dia hanya seorang pekerja, tidak memiliki hak untuk menyatakan pendapatnya."Bagaimana kalau kita tunggu Miana datang dan mendiskusikannya lagi?" tanya Henry dengan suara yang sedikit serak.Dia teringat bertahun-tahun yang lalu, Janice diam-diam memberinya setumpuk uang dan uang itu kemudian menjadi penyelamatnya selama pelariannya dari bahaya.Janice telah menyelamatkan hidupnya.Sekarang, Janice ha
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status