Semua Bab Terjerat dalam Kecanduan Cinta: Bab 31 - Bab 40

50 Bab

Bab 31

Oleh karena itu, dia merasa tidak perlu terlalu memikirkan apa yang harus dilepaskan atau didapatkan saat ini.Eddy mendengkus, mengeluarkan saputangan dari sakunya dan mulai menyeka gelang itu dengan hati-hati.Melihat itu, Janice merasa terhina dan ingin segera pergi dari sini, jadi dia berkata, "Karena gelangnya sudah kukembalikan, aku pergi dulu."Nada bicaranya dan sorot matanya yang menatap Henry begitu lembut."Aku akan mengantarmu," ujar Henry."Nggak perlu, aku bisa pulang sendiri. Kamu lebih baik temani Kakek," ujar Janice, yang sebenarnya berharap Henry akan mengantarnya pulang. Namun, dia tahu bahwa selama tua bangka ini tidak setuju, Henry hanya akan memperburuk keadaan jika mengantarnya.Dia sedang hamil dan masih bergantung pada keluarga Jirgan untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di masa depan. Dia tahu bahwa menyinggung tua bangka ini tidak akan membawa keuntungan apa pun baginya.Dia sekarang hanya bisa menerima semua penghinaan itu, tetapi kelak pasti akan mem
Baca selengkapnya

Bab 32

Janice menatap Henry dengan sedih dan berkata dengan terisak, "Henry, ini bukan salah Miana, aku yang nggak sengaja menabraknya dan terjatuh, jadi nggak perlu meminta maaf padaku!"Miana tetap diam mendengar saat mendengar ucapan Janice yang penuh kepura-puraan itu.Dia membiarkan dan tidak peduli dengan Janice yang ingin berakting seperti itu, selama Janice tidak menyusahkannya!Henry melirik Miana dan bertanya, "Kamu berjalan nggak melihat jalan, ya?"Miana terlalu malas untuk berdebat dengan Henry dan menjawab, "Ya, aku lain kali pasti akan melihat jalan!"Jelas-jelas Janice yang menabrak, mengapa dia yang disalahkan berjalan tanpa melihat jalan?Henry membencinya, jadi dia bernapas pun dianggap salah.Ekspresi Eddy sudah masam cukup lama, dia menatap tajam Janice yang berada di lantai.'Ucapannya yang ambigu itu memang sengaja untuk membuat Henry salah paham.''Betapa liciknya!''Bagaimana mungkin Miana bisa mengalahkannya!'Merasakan tatapan Eddy, Janice pun terkejut.'Kenapa aku
Baca selengkapnya

Bab 33

"Kamu dan Henry sudah menikah tiga tahun lamanya, sudah waktunya kalian punya anak, bagaimana kalau kamu berhenti bekerja dan fokus untuk mempersiapkan kehamilanmu di rumah? Setelah melahirkan, kamu baru kembali bekerja. Bagaimana?" Eddy sangat berharap Miana punya anak, dengan begitu, Henry pasti akan kembali fokus pada keluarganya.Miana tersenyum kecil, menggeleng, tetapi sebelum dia dapat berbicara, terdengar suara lain, "Ayah, kudengar kamu mengalihkan saham Grup Eskaria kepada Miana, aku nggak setuju dengan ini!"Mendengar suara itu, Miana mengangkat matanya dan melihat ibu mertuanya, Felica Monefa, masuk dengan marah. Dari penampilannya, terlihat seperti baru saja kembali dari luar kota.Eddy berkata dengan ekspresi masam, "Terserah aku mau memberikan sahamku pada siapa! Apa gunanya kamu nggak setuju!"Felica berjalan mendekat dan berdiri di depan Miana, menatapnya dengan tajam dan berkata, "Miana, kalau kamu menerima saham ini, kamu harus bercerai dengan Henry!"Dia tahu betul
Baca selengkapnya

Bab 34

Mendengar ucapan Eddy, Felica seketika seperti kehilangan semua tenaganya, tampak sangat lemas."Kematian Zeno adalah salahku! Akulah yang membunuhnya!" serunya.Eddy merasa jengkel dengannya dan berteriak, "Cepat pergi dari sini! Kamun nggak bisa menghentikan keputusan yang telah kubuat!"Henry baru dibawa kembali ke keluarga Jirgan saat usianya hampir sepuluh tahun. Banyak hal terjadi pada saat dia tumbuh dewasa, inilah yang membuat Henry tidak memercayai siapa pun dan menolak kedekatan orang lain.Saat pertama kali melihat Miana, Eddy merasa Miana bisa masuk ke dalam hati Henry.Setelah menikah selama tiga tahun, Henry tetap tidak menunjukkan perhatiannya pada Miana, tetapi setidaknya dia pulang setiap malam untuk tidur.Henry tidak menolak Miana dan bersedia dekat dengan Miana.Namun kini, dengan kehamilan Janice yang tiba-tiba, perhatian Henry terhadap Janice menjadi berlebihan. Tidak aneh jika ada rumor mengenai mereka berselingkuh, bahkan Eddy sendiri merasa hubungan keduanya ti
Baca selengkapnya

Bab 35

Sebelum datang mengembalikan gelang itu, Janice menghubungi ibu mertuanya. Dia berpikir ibu mertuanya pasti sudah berada di sana. Jika Henry kembali ke sana, semua rencana ibu mertuanya akan berantakan.'Nggak boleh, Henry nggak boleh pergi!'Henry menoleh, pandangannya jatuh pada tangan Janice, tatapannya dingin dan menusuk. "Sudah kubilang, kalau kamu nggak enak badan, istirahatlah di rumah! Jangan berkeliaran di luar! Kamu yang memilih untuk mengandung anak itu, jadi kamu harus bertanggung jawab atas anak itu! Mengerti?"Suaranya tidak besar, tetapi penuh tekanan.Janice sangat ketakutan sehingga menarik tangannya dan menggigit bibirnya. Kemudian, air mata mulai berlinang di matanya dan dia berkata, "Aku hanya khawatir Miana akan bertengkar denganmu, jadi aku datang untuk mengembalikan gelang itu padamu, bukan karena aku nggak peduli dengan kesehatan tubuhku.""Ke depannya, langsung telepon aku kalau kamu ingin tahu sesuatu, jangan mempersulit Wiley!" ujar Henry dengan lugas, tidak
Baca selengkapnya

Bab 36

"Kakek baik-baik saja ...." Henry melirik Felica sebentar lalu menyelanya, "Biarkan Wiley mengantarmu pulang."Dengan kondisi Kakek seperti ini, pengalihan saham sudah pasti tidak mungkin dilakukan."Aku akan pulang setelah Kakek sadar, kalau nggak, aku nggak akan bisa tenang." Miana masih mengkhawatirkan kondisi Eddy, dia tidak akan tenang sebelum melihat Eddy baik-baik saja dengan matanya sendiri.Henry menatap Miana sejenak, mengatup-ngatupkan bibirnya dan tidak berkata apa-apa.Lingkungan tempat dia dibesarkan membentuk kepribadiannya yang dingin terhadap semua orang.Dia juga tidak akan bersikap ramah pada Miana hanya karena Miana adalah istrinya."Setelah Kakek sadar pun, dia nggak akan bisa melakukan pengalihan saham, cepat pergi!" seru Felica dengan ketus sambil mengernyit.Miana mengabaikan Felica.Dia sekarang berada di kantornya Henry. Selama Henry tidak mengusirnya, dia tidak perlu menghiraukan siapa pun.Melihat Miana mengabaikannya, Felica sangat marah, tetapi karena ada
Baca selengkapnya

Bab 37

Henry mengangkat alisnya, sepasang mata hitam pekatnya tertuju pada wajah Miana.'Inikah yang diinginkan Miana?'Miana menatap tatapan Henry dengan mata menyala-nyala dan berseru, "Aku nggak pernah berpikir seperti itu!"Mendengar Kakek berkata seperti itu, Henry pasti mengira itu adalah keinginannya.Tiga tahun lalu, saat baru menikah dengan Henry, dia pernah berpikir ingin mempublikasikan hubungan mereka.Dia mencintai Henry, tentu saja dia ingin dunia tahu bahwa mereka telah bersama.Namun, pada malam pernikahan, Henry berkata, "Aku nggak ingin siapa pun tahu tentang pernikahan kita! Urus dirimu sendiri dan jangan melakukan hal yang nggak diperlukan!"Setelah itu, Henry pergi keluar.Malam itu, Henry tidak pernah kembali.Malam pernikahan mereka, Miana sendirian di kamarnya.Sejak itu, dia tidak pernah berpikir untuk mempublikasikannya lagi.Sekarang, dia berencana untuk bercerai, jadi makin tidak perlu memberi tahu orang-orang tentang pernikahan mereka.Dengan begitu, mereka berdua
Baca selengkapnya

Bab 38

Tubuh Miana membentur meja rapat, terasa sangat sakit.Miana merasa kesakitan hingga matanya memerah.Henry menekannya dan mengangkat dagunya. Sorot mata Henry terlihat seperti sedang haus darah. "Setelah tidur denganmu malam itu, keesokan harinya, orang tuamu datang mengetuk pintu hotel bersama orang-orang. Mereka membawa foto-foto yang diam-diam diambil, lalu mengancamku untuk menikahimu, kalau aku menolak, mereka akan mempublikasikan foto-foto itu!""Aku setuju untuk menikahimu, lalu keluarga Senora meminta mahar senilai seratus miliar. Selama tiga tahun pernikahan ini, aku menginvestasikan nggak kurang dari seratus miliar ke perusahaan milik keluarga Senora. Aku juga membiayai pengobatan nenekmu. Aku menggunakan alasan melakukan penelitian terhadap tubuhnya yang sedang sakit untuk mengurangi setengah biayanya.""Setelah menikah, bukankah setiap istri harus memasak, mencuci pakaian, dan mengurus kehidupan sehari-hari suaminya? Terlebih lagi, keluargamu telah mengambil begitu banyak
Baca selengkapnya

Bab 39

Bagaimana jika Henry bertindak kasar dan melukai anak di dalam perutnya?Melihat sikap Miana yang berlagak suci, api amarah di hati Henry makin membara. "Miana, kita belum bercerai! Kenapa aku nggak boleh menyentuhmu!"Miana menarik napas dalam-dalam, menatap Henry dengan mata membelalak dan berseru, "Karena aku merasa kamu kotor!"'Dia sudah memiliki anak dengan Janice, sekarang dia masih ingin menyentuhku!'Henry menyipitkan matanya, lalu menggigit daun telinga Miana yang sedikit empuk itu dan berkata, "Biarpun kamu bilang aku kotor, aku tetap akan melakukannya denganmu!"Miana panik dan segera berkata, "Kalau karena kehamilan Janice, kamu nggak bisa merasa puas, aku bisa bantu kamu mencarikan wanita lain, aku pastikan wanita itu bersih!" Setelah mengatakan ini, pikirannya dipenuhi adegan dua orang tidur di ranjang yang sama.Apa yang dilakukan Henry padanya, Henry juga melakukannya pada Janice!Memikirkannya saja sudah membuat Miana merasa jijik!Kemarahan Henry terus bertambah dan
Baca selengkapnya

Bab 40

"Nggak ada yang tahu siapa bos baru itu, sangat misterius, tapi nggak perlu khawatir, kita akan bertemu dengannya besok!""Aku juga dengar, bos baru itu mengakuisisi Firma Hukum Lacia sebagai hadiah untuk tunangannya! Memberikan firma hukum sebagai hadiah! Betapa beruntungnya menjadi tunangan bos itu!""Kak Miana, kamu sangat cantik, kamu pasti bisa menemukan suami yang kaya di masa depan."Miana mengatupkan bibirnya. Amanda benar, dia memang telah menemukan suami yang kaya.Hanya saja, suaminya tidak mencintainya."Oh ya, Kak Miana, kita nanti akan makan malam di Red Mansion, jam enam sore. Aku terlalu asyik bergosip denganmu, hampir lupa hal paling penting!"Miana sedikit iri dengan optimisme dan keceriaan Amanda. Amanda telah bekerja di firma hukum selama dua tahun dan setiap hari dia selalu penuh energi.Dia sendiri, jelas-jelas baru berusia 25 tahun, tetapi sudah merasakan kerasnya kehidupan, umur mentalnya sudah sangat tua."Kak Miana, suasana hatimu sedang buruk? Kenapa nggak be
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status