All Chapters of Terjerat dalam Kecanduan Cinta: Chapter 11 - Chapter 20

50 Chapters

Bab 11

Eddy mendengkus dingin dan berkata, "Aku nggak akan bertaruh denganmu! Lagi pula, kalau Mia nggak menginginkanmu lagi, jangan datang mencariku! Malu-maluin!"Setelah mengatakan itu, dia bangkit berdiri dan berjalan ke pintu.'Henry dengan angkuh berpikir kalau Miana nggak akan pernah meninggalkannya. Suatu hari nanti, dia pasti akan menyesalinya!'Henry mengangkat alisnya, mengambil map dokumen dan berjalan keluar.Pada saat ini, Miana sudah turun ke bawah.Melihat raut wajah Miana, Pak Agam sedikit khawatir dan bertanya, "Apa Nyonya nggak enak badan? Kenapa wajah Nyonya terlihat begitu pucat?"Miana menggeleng dan menjawab, "Aku baik-baik saja."Perkataan Henry tadi sangat melukai hatinya."Duduklah sebentar, saya akan ambilkan segelas air," ujar Pak Agam, lalu segera pergi mengambilkan air minum untuknya.Eddy dan Henry turun bersama, mereka melihat Miana sedang duduk di sofa. Eddy pun berkata, "Sudah larut dan di luar dingin, kalian menginap saja di sini untuk semalam. Kamar selalu
Read more

Bab 12

Henry mengernyit dan bertanya dengan suara rendah, "Apa yang terjadi!""Miana membeli tren tagar, mengatakan kalau penghargaan penari yang kudapatkan itu karena ada orang dalam! Juga mengatakan bahwa aku dinafkahi oleh seorang investor dan ayah dari bayi yang aku kandung ini adalah anak investor itu! Sekarang reputasiku hancur, aku nggak akan pernah bisa untuk berdiri di atas panggung lagi! Masa depanku, hidupku, semuanya menjadi gelap! Apa gunanya aku hidup!"Janice berteriak histeris.Ekspresi Henry langsung berubah masam. "Tren tagar? Apa yang terjadi?" tanyanya.Henry sama sekali tidak tahu hal itu."Tanya Miana! Dia yang melakukannya, dia pasti tahu!" teriak Janice, bahkan melalui telepon bisa merasakan kemarahannya."Baiklah, jangan emosi, aku akan tanya padanya." Setelah mengatakan ini, Henry pun menutup telepon.Miana awalnya berencana untuk memejamkan matanya sebentar, beristirahat, tetapi ketika dia mendengar percakapan antara Henry dan Janice, kelopak matanya langsung berked
Read more

Bab 13

Miana memalingkan wajahnya untuk menghindari tangan pria itu. Dia menggigit bibirnya, lalu berkata, "Aku adalah istri Henry Jirgan, sebelum kamu bertindak, sebaiknya pikirkan baik-baik apakah kamu bisa menanggung konsekuensi menyinggung Henry!"Di situasi genting seperti ini, Miana terpaksa menggunakan nama Henry.Di Kota Jirya, Henry dikenal dan ditakuti sebagai orang yang tidak berperasaan.Ada rumor mengenai Henry merupakan orang yang kejam dan berdarah dingin.Orang-orang ini pasti takut pada Henry dan mungkin akan melepaskannya."Semua orang di Kota Jirya tahu kalau pasangannya Henry adalah Janice, nggak pernah ada yang tahu kalau Henry sudah menikah! Cantik, berhenti membodohi kami, oke?" Pria itu meraih dagu Miana dengan kuat dan mengangkatnya, dia lalu tersenyum jahat dan berkata, "Kamu berlama-lama di sini, apa karena ingin aku yang menggendongmu masuk ke mobil?"Miana mengertakkan gigi dan berseru, "Aku nggak berbohong, aku benar-benar istri Henry! Kalau kalian nggak percaya,
Read more

Bab 14

Tepat ketika tangan pria itu hendak merogoh gaunnya, beberapa jeritan terdengar dan membuat tangan pria itu gemetar ketakutan.Melihat kesempatan itu, Miana segera berteriak "Tolong aku!"Detik berikutnya, pria yang sedang menindihnya ditarik dengan kasar dan sebuah jaket pria menutupi tubuh Miana.Aroma kayu yang dingin pun tercium olehnya, membuat Miana yang sebelumnya gugup menjadi tenang."Tutup matamu dan jangan lihat!"Suara lembut seorang pria terdengar olehnya.Miana refleks melirik pria itu."Kak Giyan?"Dia sedikit tidak percaya dengan apa yang dia lihat.Bagaimana bisa kebetulan seperti ini?"Ya, ini aku, tenanglah dan tutup matamu, aku akan menggendongmu ke mobilku." Mata hitam Giyan penuh kelembutan, begitu pula dengan suaranya.Miana menggigit bibirnya, ingin mengatakan sesuatu, tetapi tidak ada kata-kata yang keluar, jadi dia menutup matanya dengan patuh.Suara teriakan kesakitan sewaktu-waktu terdengar olehnya.Miana refleks mengepalkan tangannya dan berkata pelan, "Kak
Read more

Bab 15

Akhir-akhir ini, Miana sering mendengar rekan sekantornya membicarakan Firma Hukum Lacia yang baru dibuka. Mereka mengatakan bahwa pemiliknya merupakan seseorang yang baru pulang dari luar negeri. Karena sibuk, Miana tidak punya waktu untuk memedulikan hal ini. Dia sungguh tidak menyangka ternyata firma itu didirikan oleh Giyan.Bukankah bisnis keluarga Ferno di bidang maskapai penerbangan?Mengapa tiba-tiba membuka firma hukum?"Ternyata kamu sudah pernah mendengarnya! Benar, aku yang membuka Firma Hukum Lacia.""Seingatku Kak Giyan juga lulusan jurusan hukum di Universitas Jirya. Kalau dulu kamu menjadi pengacara, mungkin kita akan menjadi saingan!""Kalaupun aku menjadi pengacara, kita nggak akan pernah menjadi saingan!" Giyan kemudian melanjutkan ucapannya di dalam hatinya, "Aku hanya akan membantumu, membuatmu menjadi pengacara yang sukses!"Pada saat ini, tiba-tiba terdengar suara Sherry."Mia, Mia, kamu di mana!"Suaranya terdengar agak histeris.Miana merasa sangat terharu, dia
Read more

Bab 16

Saat Miana melihat judul berita tersebut, pikirannya menjadi kosong untuk sesaat.'Gelang warisan keluarga Jirgan.''Bukankah Kakek menyuruh Henry memberikannya padaku sebagai hadiah ulang tahun?'Miana menarik napas panjang, menekan emosinya dan membuka berita tersebut.Berita itu dipublikasikan setengah jam yang lalu.Yang berarti baru saja melewati tengah malam.Miana ingat, hari ini adalah hari ulang tahun Janice.Dia memandang pria di foto itu, yang duduk tepat di tepi ranjang rumah sakit, sorot matanya begitu lembut ketika dia memakaikan gelang pada wanita itu.Wanita yang bersandar di ranjang itu tersenyum manis, terlihat begitu bahagia.Miana menggenggam ponsel dengan erat, tidak ingin lagi membaca isi berita itu, hanya merasakan tubuhnya makin dingin.Henry memberikan gelang yang seharusnya untuknya kepada Janice!Pada saat ini, terdengar bunyi notifikasi pesan masuk di ponselnya.Miana membukanya, pesan dari nomor tidak dikenal ....Isinya berupa foto yang memperlihatkan sebu
Read more

Bab 17

Karena panik, Sherry segera memanggil ambulans.Setelah tiba di rumah sakit, Miana dibawa ke ruang gawat darurat.Sherry berjalan mondar-mandir di depan pintu, merasa cemas dan takut.'Bagaimana kalau terjadi sesuatu dengan Miana?'....Di kamar VIP Rumah Sakit Tresna milik Grup Eskaria, Henry berdiri di depan ranjang dengan wajah dingin, tangannya memegang ponsel, dan sedang memarahi Janice, "Kamu sedang hamil, tengah malam bukannya tidur malah bertengkar dengan Miana, hebat sekali!"Janice merasa sangat tertekan, matanya berkaca-kaca, dan berkata, "Tadi Miana menelepon, karena kamu sedang nggak ada dan aku takut dia ada urusan mendesak, jadi aku mengangkatnya. Siapa sangka dia langsung memaki aku nggak tahu malu, mengataiku telah merebut gelang warisan keluarganya dan juga suaminya! Aku nggak tahan dan membalas ucapannya! Siapa sangka dia malah mengancamku, dia bilang akan menghancurkan reputasiku di internet! Akan membuatku nggak punya kesempatan lagi untuk tampil di atas panggung!"
Read more

Bab 18

"Cepat tidurlah, Miana akan membuat keputusannya sendiri, kenapa kamu harus mengkhawatirkannya!" Henry merapikan selimut yang menutupi Janice. "Sudah larut, aku akan tidur sebentar di sofa."Nada bicara Henry datar, Janice tidak bisa menebak apa pun dari ekspresinya, jadi dia hanya bisa menyerah."Baiklah, kamu istirahatlah, aku juga akan tidur."Setelah mengatakan itu, dia menutup matanya.Henry berdiri di samping ranjang rumah sakit selama beberapa saat, lalu berbalik dan meninggalkan kamar rawat.Begitu Henry meninggalkan ruangan, Janice membuka matanya.'Miana, tunggu saja! Aku pasti akan merebut Henry darimu!'Di luar pintu kamar rawat, Henry menelepon Wiley.....Saat Miana terbangun, dia menemukan dirinya terbaring di ranjang rumah sakit dan merasa bau disinfektan di ruangan begitu menyengat.Miana pun mengerutkan keningnya.'Kenapa aku berada di rumah sakit lagi?'"Mia, kamu sudah sadar! Ada yang terasa nggak nyaman?"Mendengar suara itu, Miana mengalihkan pandangannya dan meli
Read more

Bab 19

Miana baru ingat bahwa tadi malam saat dia kembali ke rumah Sherry, ada seseorang mengantarkan paket yang berisikan ponsel baru.Setelah mengingat kembali, dia pun menjawab telepon."Halo, apa ini anggota keluarga Reni Yovita? Kondisi Bu Reni sedang berada di ICU, kami membutuhkan persetujuan Anda untuk menindaklanjutinya, mohon segera datang ke rumah sakit."Suara perawat itu terdengar dingin.Miana panik dan segera menjawab, "Baik! Aku akan segera ke sana!"Reni Yovita adalah neneknya.Ketika masih kecil, dia tinggal bersama neneknya selama beberapa tahun, neneknya sangat baik padanya.Beberapa tahun lalu, neneknya jatuh sakit dan dirawat di rumah sakit. Hidup neneknya bergantung pada berbagai larutan nutrisi dan obat-obatan khusus.Beberapa hari lalu, dia pergi menjenguk neneknya dan merasa kondisi neneknya cukup baik, bahkan berpikir neneknya akan segera keluar dari rumah sakit.Namun, mengapa sekarang tiba-tiba masuk ke ICU?Melihat Miana terburu-buru turun dari ranjang, Sherry se
Read more

Bab 20

Miana seketika kehilangan keseimbangannya.Sherry segera mengulurkan tangan untuk mendukungnya."Mia, kamu nggak apa-apa?"Miana tersenyum pada Sherry, lalu berkata, "Dok, aku akan berusaha mendapatkan obatnya. Sekarang aku ingin menemui nenekku, aku permisi dulu."Setelah mengatakan itu, dia menarik Sherry pergi.Dokter melihat punggungnya dan menghela napas panjang.Dokter itu terheran-heran dengan keputusan Miana yang jelas-jelas tahu bahwa menghabiskan uang hanya akan menunda kepergian neneknya sesaat, tetapi dia tetap bersikeras tidak mau menyerah pada neneknya, membuat hidupnya sendiri menjadi begitu sulit.Dokter itu tentu tidak tahu bahwa yang dipertahankan Miana tidak hanya hidup neneknya, tetapi juga keluarganya.Jika neneknya meninggal, dia sudah tidak punya keluarga lagi.Lebih menyedihkan jika dia menjadi sebatang kara di dunia ini.Di kamar rawat, Reni belum nenek belum sadar, terbaring di ranjang rumah sakit dengan tubuhnya dipenuhi selang.Selama beberapa tahun ini, kes
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status