Share

Bab 26

Author: Helena Ayu
Henry mengangkat alisnya, "Apa maksudmu?"

Miana tersenyum dan berkata, "Maksudnya sesuai dengan kata-katanya, pokoknya kamu ingat saja! Sekarang, apa kamu sudah tenang? Lepaskan dasi ini dan biarkan aku pergi!" Miana berbicara dengan tenang, seolah-olah tidak ada yang terjadi di antar mereka.

Henry tidak menjawabnya, dia membuka pintu dan keluar dari mobil.

Wiley berdiri di kejauhan karena takut mendengar sesuatu yang tidak seharusnya dia dengar, tetapi perhatiannya masih tertuju pada sini.

Melihat Henry keluar dari mobil, dia segera menghampiri dan memanggil dengan hormat, "Pak Henry."

"Periksa apa yang terjadi di jalan layang Sinra semalam, periksa juga catatan rawat inap Miana dua hari ini." Dia bukan tidak percaya pada Miana, tetapi lebih bersedia percaya pada bukti yang ada di depan mata.

Wiley merasa aneh, tetapi dia tetap menjawab "Baik" dengan serius.

Ketika Wiley pergi untuk menelepon, Henry sedang bersandar di pintu mobil dan merokok.

Entah mengapa, dia selalu teringat dengan
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Eyfa Asiatica Centella
good novel
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 27

    "Nyonya, ada hal penting yang ingin dibicarakan Pak Henry, apa Nyonya bisa datang sebentar ke perusahaan?" Begitu suara Wiley terdengar, Miana mengangkat alisnya dan menjawab, "Aku ada pekerjaan yang harus segera diselesaikan. Kalau mendesak, suruh Pak Henry datang mencariku di firma, kalau nggak, tunggu sampai urusanku selesai."Di masa lalu, jika Wiley meneleponnya untuk datang ke kantor menemui Henry, dia pasti akan mengemasi barang-barangnya dan langsung pergi menuju ke sana.Bagi Miana, Henry selalu menjadi yang terpenting.Namun, sekarang dia akan bercerai dengan Henry, jadi dia tentu tidak akan menuruti perkataan Henry lagi.Sudah mustahil membuatnya meninggalkan pekerjaannya hanya untuk menemui Henry!"Baiklah." Wiley terpaksa menutup telepon, kembali ke kantor CEO dan melaporkannya dengan jujur.Henry agak terkejut bahwa Miana menolak untuk menemuinya.Dia ingat bahwa dulu Miana paling suka datang ke kantornya.Setiap kali datang, Miana selalu membawa biskuit, kue, teh susu da

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 28

    Setiap kali Janice mengirim pesan, isinya selalu mengenai kehamilannya atau betapa Henry mencintainya.Miana merasa kesal karena terlalu sering melihat pesan seperti itu.Padahal bukan dirinya yang bersikeras tidak mau bercerai dengan Henry.Jelas-jelas Henry-lah yang tidak mau.Setelah dipikir-pikir, Miana merasa Henry tidak begitu mencintai Janice seperti yang dikatakan Janice.Bahkan, setelah mengetahui Janice hamil pun, Henry tidak meminta bercerai dengannya.Jika seorang pria benar-benar mencintai seorang wanita, bagaimana mungkin pria itu tega membiarkan wanita itu disebut sebagai wanita simpanan.Saat Miana memikirkan semua itu, ponselnya berdering lagi.Miana berhenti berpikir dan melihat nomor di layar ponselnya, lalu menghela napas pelan dan mengangkatnya."Hari ini ulang tahunku, aku ingin mengajakmu makan di Restoran Icy di Century Plaza," ujar Janice dengan suara yang lembut dan enak didengar.Miana tersenyum dan berkata, "Nggak perlu makannya, nanti aku akan meminta seseo

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 29

    Amanda adalah penggemar berat Miana, sangat mengaguminya.Baginya, Miana yang terbaik.Bahkan, menjadi ketua tim saja masih tidak belum cukup, dengan kemampuan Miana, seharusnya menjadi mitra senior."Orang yang akan dipromosi belum tentu aku, jadi ucapan seperti itu, kamu cukup bilang padaku saja, jangan pada orang lain, atau nanti kita akan ditertawakan!" Miana menghilangkan senyuman di wajahnya dan berkata dengan serius.Hubungan Miana dengan orang-orang di firma hukum ini tidak terlalu baik.Jika perkataan itu didengarkan orang lain, lalu pada akhirnya dia tidak dipromosikan menjadi ketua tim, orang-orang pasti akan menjadikannya bahan tertawaan."Aku tentu bilang begini ke kamu saja, nggak akan bilang ke yang lain, tapi bagaimana dengan makan malam nanti? Kak Miana ikut?" Amanda telah menjadi asisten Miana selama dua tahun, mereka sering berbicara santai saat tidak bekerja, hubungan mereka sangat baik.Miana melihat jam, lalu berkata, "Aku harus pergi sebentar, kalau malam ini ada

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 30

    Henry mengatup-ngatupkan bibirnya sebelum berkata, "Kakek, sama sekali nggak ada ruang untuk bernegosiasi dalam masalah ini?"Dia tentu percaya bahwa kakeknya bisa melakukan hal tersebut untuk mendapatkan kembali gelang itu."Nggak ada!" Sikap Eddy begitu tegas.Dia sudah memberikan gelang itu pada Miana dan hanya boleh menjadi milik Miana.Wiley yang berdiri di samping menundukkan kepalanya sambil mendengarkan dengan saksama.Sebenarnya, dia juga merasa tidak pantas jika Henry memberikan gelang milik Miana kepada Janice.Terlebih lagi, masalah ini sampai menjadi berita yang viral.Namun, dia hanya seorang pekerja, tidak memiliki hak untuk menyatakan pendapatnya."Bagaimana kalau kita tunggu Miana datang dan mendiskusikannya lagi?" tanya Henry dengan suara yang sedikit serak.Dia teringat bertahun-tahun yang lalu, Janice diam-diam memberinya setumpuk uang dan uang itu kemudian menjadi penyelamatnya selama pelariannya dari bahaya.Janice telah menyelamatkan hidupnya.Sekarang, Janice ha

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 31

    Oleh karena itu, dia merasa tidak perlu terlalu memikirkan apa yang harus dilepaskan atau didapatkan saat ini.Eddy mendengkus, mengeluarkan saputangan dari sakunya dan mulai menyeka gelang itu dengan hati-hati.Melihat itu, Janice merasa terhina dan ingin segera pergi dari sini, jadi dia berkata, "Karena gelangnya sudah kukembalikan, aku pergi dulu."Nada bicaranya dan sorot matanya yang menatap Henry begitu lembut."Aku akan mengantarmu," ujar Henry."Nggak perlu, aku bisa pulang sendiri. Kamu lebih baik temani Kakek," ujar Janice, yang sebenarnya berharap Henry akan mengantarnya pulang. Namun, dia tahu bahwa selama tua bangka ini tidak setuju, Henry hanya akan memperburuk keadaan jika mengantarnya.Dia sedang hamil dan masih bergantung pada keluarga Jirgan untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di masa depan. Dia tahu bahwa menyinggung tua bangka ini tidak akan membawa keuntungan apa pun baginya.Dia sekarang hanya bisa menerima semua penghinaan itu, tetapi kelak pasti akan mem

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 32

    Janice menatap Henry dengan sedih dan berkata dengan terisak, "Henry, ini bukan salah Miana, aku yang nggak sengaja menabraknya dan terjatuh, jadi nggak perlu meminta maaf padaku!"Miana tetap diam mendengar saat mendengar ucapan Janice yang penuh kepura-puraan itu.Dia membiarkan dan tidak peduli dengan Janice yang ingin berakting seperti itu, selama Janice tidak menyusahkannya!Henry melirik Miana dan bertanya, "Kamu berjalan nggak melihat jalan, ya?"Miana terlalu malas untuk berdebat dengan Henry dan menjawab, "Ya, aku lain kali pasti akan melihat jalan!"Jelas-jelas Janice yang menabrak, mengapa dia yang disalahkan berjalan tanpa melihat jalan?Henry membencinya, jadi dia bernapas pun dianggap salah.Ekspresi Eddy sudah masam cukup lama, dia menatap tajam Janice yang berada di lantai.'Ucapannya yang ambigu itu memang sengaja untuk membuat Henry salah paham.''Betapa liciknya!''Bagaimana mungkin Miana bisa mengalahkannya!'Merasakan tatapan Eddy, Janice pun terkejut.'Kenapa aku

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 33

    "Kamu dan Henry sudah menikah tiga tahun lamanya, sudah waktunya kalian punya anak, bagaimana kalau kamu berhenti bekerja dan fokus untuk mempersiapkan kehamilanmu di rumah? Setelah melahirkan, kamu baru kembali bekerja. Bagaimana?" Eddy sangat berharap Miana punya anak, dengan begitu, Henry pasti akan kembali fokus pada keluarganya.Miana tersenyum kecil, menggeleng, tetapi sebelum dia dapat berbicara, terdengar suara lain, "Ayah, kudengar kamu mengalihkan saham Grup Eskaria kepada Miana, aku nggak setuju dengan ini!"Mendengar suara itu, Miana mengangkat matanya dan melihat ibu mertuanya, Felica Monefa, masuk dengan marah. Dari penampilannya, terlihat seperti baru saja kembali dari luar kota.Eddy berkata dengan ekspresi masam, "Terserah aku mau memberikan sahamku pada siapa! Apa gunanya kamu nggak setuju!"Felica berjalan mendekat dan berdiri di depan Miana, menatapnya dengan tajam dan berkata, "Miana, kalau kamu menerima saham ini, kamu harus bercerai dengan Henry!"Dia tahu betul

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 34

    Mendengar ucapan Eddy, Felica seketika seperti kehilangan semua tenaganya, tampak sangat lemas."Kematian Zeno adalah salahku! Akulah yang membunuhnya!" serunya.Eddy merasa jengkel dengannya dan berteriak, "Cepat pergi dari sini! Kamun nggak bisa menghentikan keputusan yang telah kubuat!"Henry baru dibawa kembali ke keluarga Jirgan saat usianya hampir sepuluh tahun. Banyak hal terjadi pada saat dia tumbuh dewasa, inilah yang membuat Henry tidak memercayai siapa pun dan menolak kedekatan orang lain.Saat pertama kali melihat Miana, Eddy merasa Miana bisa masuk ke dalam hati Henry.Setelah menikah selama tiga tahun, Henry tetap tidak menunjukkan perhatiannya pada Miana, tetapi setidaknya dia pulang setiap malam untuk tidur.Henry tidak menolak Miana dan bersedia dekat dengan Miana.Namun kini, dengan kehamilan Janice yang tiba-tiba, perhatian Henry terhadap Janice menjadi berlebihan. Tidak aneh jika ada rumor mengenai mereka berselingkuh, bahkan Eddy sendiri merasa hubungan keduanya ti

Latest chapter

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 550

    Amanda tidak pernah meragukan Miana.Dia hanya meragukan dirinya sendiri."Duduklah, kita diskusikan lagi," ujar Miana dengan suara lembut, sambil mengangkat cangkir kopinya dan mengaduknya perlahan."Oke!" Amanda menarik kursi dan duduk di depannya, kemudian mereka mulai berdiskusi.Diskusi mereka selesai tepat sebelum waktu yang ditentukan.Amanda segera mengemas dokumen-dokumen dengan rapi, lalu dia dan Miana meninggalkan kantor bersama-sama.Kendati sudah empat tahun meninggalkan Kota Jirya, Miana tetap menjadi sosok yang dihormati dan diingat.Setibanya di pengadilan, banyak wajah akrab yang menyapanya dengan antusias.Pemandangan itu membuat Amanda teringat pertama kali dia berada di pengadilan.Saat itu, tubuhnya gemetar karena gugup, tetapi Miana segera membantunya duduk dan menenangkan dirinya.Setelah beberapa saat, sidang hari ini pun dimulai.Sidang berlangsung penuh ketegangan, kedua belah pihak saling beradu argumentasi dalam perdebatan sengit, masing-masing mengupayakan

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 549

    Menurut Miana, reaksi Ariz terasa sedikit berlebihan.Sepertinya Ariz juga menyadari hal itu, lalu mencoba untuk tenang sebelum bertanya, "Apa yang terjadi dengan Bu Sherry? Kenapa dia dirawat di rumah sakit?"Dalam beberapa hari terakhir, dia menganggap Sherry sedang dalam perjalanan bisnis karena tidak bisa dihubungi.Namun, dia tidak pernah menduga bahwa Sherry sebenarnya berada di rumah sakit.Miana memandangnya, mempertimbangkan ucapan sebelum mengungkapkan berita berat itu. Dengan suara pelan, dia berkata, "Dia mengalami kecelakaan mobil, kehilangan salah satu kakinya, dan kini dirawat di rumah sakit."Wajah Ariz memucat, seolah sulit mencerna informasi itu, sebelum akhirnya bertanya, "Bagaimana ... keadaannya sekarang?'"'Kehilangan salah satu kaki, dia pasti sangat terpukul.''Aku bahkan sama sekali nggak menyadari apa yang sebenarnya terjadi.'"Dia memang terlihat biasa saja, tapi aku yakin hatinya nggak sepenuhnya tenang," ujar Miana, sorot matanya tajam memperhatikan Ariz, m

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 548

    Selesai berbicara dengan kepala sekolah, Miana menuju tempat parkir dan sebuah mobil Maybach sengaja menghalangi mobilnya.Dia berjalan mendekat dan mengetuk kaca mobil ituBegitu kaca jendela mobil diturunkan, wajah dingin Henry terlihat."Tolong pindahkan mobilmu," ujar Miana yang masih dengan nada sopan."Masuklah, aku akan mengantarmu," ujar Henry dengan nada tegas.Miana mengernyit dan nada bicaranya berubah ketus, "Aku bawa mobil sendiri, nggak perlu kamu antar. Kalau ada yang ingin kamu bicarakan, langsung saja!"Dia pikir, setelah kejadian semalam, Henry tidak akan mengusiknya untuk sementara waktu.Dia sungguh tidak menyangka, pagi ini, Henry muncul lagi.Benar-benar pria tidak tahu malu!"Kapan kamu akan membawa putra kita dan tinggal bersamaku?" Henry memandang wajah Miana yang begitu dekat, dan perasaan yang lama terpendam dalam dirinya mengalir kembali dengan kuat.Dia mencintai Miana.Namun, Miana tidak mencintainya lagi."Henry, bisakah kamu bertindak normal?" Miana mera

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 547

    Sherry dan Miana bertukar pandang, lalu dia melambaikan tangan kepada Nevan sambil berkata, "Baiklah, kamu pergilah ke taman kanak-kanak. Jangan lupa dengarkan gurumu dengan baik, ya. Ibu angkat pasti akan merindukanmu!"Miana tertawa mendengar perkataan Sherry.Nevan menggembungkan pipinya, memberungut marah. Matanya memerah menahan amarah, lalu dia mengentakkan kakinya beberapa kali dengan keras sebelum bergegas keluar."Dia benaran marah?" tanya Sherry kepada Miana.Miana tersenyum sambil menjawab, "Tentu saja dia marah. Baginya, Kamu itu adalah harapannya, dan ternyata kamu membuatnya kecewa. Jangan khawatir, dia anak yang mudah dibujuk. Sebentar lagi dia akan kembali ceria.""Baguslah kalau begitu. Jangan buang waktu lagi, kamu cepat pergi bujuk dia." Sherry akhirnya merasa lega."Setelah selesai sarapan, kamu kembali istirahat saja. Nanti aku akan mengirim Ariz ke sini," ujar Miana sambil melambaikan tangan kepada Sherry, sebelum dia berbalik dan pergi.Di pos suster, Nevan sedan

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 546

    Pada hari itu, Sherry keluar dari kantor dekan dengan tergesa-gesa, lalu tertabrak sepeda Ariz dan terjatuh ke tanah.Ariz segera memarkir sepedanya dengan baik, lalu mengendong Sherry ke klinik kampus.Setelah itu, Ariz tetap bersikeras mengantar Sherry kembali ke perusahaan, meskipun Sherry terus meyakinkan bahwa dirinya baik-baik saja.Hari pertama Ariz bergabung di perusahaan, barulah Sherry sadar bahwa Ariz adalah orang yang menabraknya waktu itu.Sejak saat itu, Ariz tetap berada di sisinya hingga kini.Dalam beberapa tahun kebersamaan mereka, Sherry merasa sangat bersyukur atas keputusan yang dia buat pada hari itu."Kalau begitu, minta Ariz ke Universitas Jirya dan carikan orang berbakat seperti dirinya untuk membantu perkembangan perusahaan kita ke depannya." Miana sangat puas dengan kemampuan Ariz. Dia percaya, dengan Ariz bertanggung jawab atas perekrutan, hasilnya akan sangat memuaskan. Selain itu, dia memang sudah berencana merekrut orang baru untuk belajar darinya."Baikl

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 545

    "Begitu aku bangun pagi ini, aku langsung menyadari kalau informasi lokasi adikmu nggak lagi dapat dilacak. Aku mencoba beberapa cara untuk menemukannya, tetapi hasilnya nihil. Akhirnya, aku meretas ponselnya dan memeriksa riwayat panggilan. Panggilan terakhirnya adalah kepada Nyonya Besar keluarga Jirgan."Miana menyipitkan matanya, sementara otaknya bekerja keras menyusun setiap petunjuk yang telah dia dapatkan.'Untuk apa Celine mencari Felica?''Hubungan mereka sangat dekat?'"Bos, apa masih perlu mencari keberadaannya?""Tetap cari!" Miana merasa ada sesuatu yang tidak beres.'Ke mana Celine pergi?'"Oke, aku akan segera mencarinya! Lalu, bagaimana dengan penyelidikan kecelakaan Sherry?""Begitu urusanku selesai, aku akan langsung mengecek ulang informasi tentang orang itu untuk memastikan identitas aslinya.""Baiklah."Setelah menutup telepon, Miana bersandar di dinding. Kekhawatiran membanjiri pikirannya.Tiba-tiba, terdengar suara Nevan dari kamar perawatan. "Ibu, cepat masuk!"

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 544

    Perawat sibuk bekerja, menyeka tangan Sherry dengan lembut.Ketika Nevan masuk ke kamar perawatan, suaranya yang ceria memecah keheningan."Ibu angkat, aku datang!" serunya sambil berlari kecil menuju ranjang.Mendengar suara ceria Nevan, senyum langsung menghiasi wajah Sherry. Dia menoleh kepada perawat dan berkata dengan lembut, "Kamu siapkan sarapan dulu."Perawat mengangguk dan berjalan keluar ruangan.Dengan langkah-langkah kecil yang penuh semangat, Nevan tiba di sisi ranjang. Sepasang mata jernihnya menatap Sherry yang sedang berbaring, dan dia bertanya dengan suara manis, "Apakah Ibu merindukan?"Sherry merasa hatinya terisi kebahagiaan, dia tertawa sambil meraih tangan Nevan. "Tentu saja sangat merindukanmu!"Nevan berjinjit, berusaha memanjat ke ranjang, tetapi tinggi tubuhnya membuatnya kesulitan. Dengan senyum kecil, dia menundukkan kepala dan memberikan ciuman hangat di punggung tangan Sherry. "Aku juga merindukan Ibu angkat!"Miana menyaksikan interaksi hangat antara Neva

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 543

    Miana tertegun.Dia pernah memikirkan kemungkinan menikah dengan Giyan suatu hari nanti.Namun, tidak terlintas dalam benaknya bahwa Giyan akan menyatakannya pada waktu seperti sekarang.Ekspresi tertegun Miana membuat Giyan merasa sedikit kecewa, tetapi dia tetap mempertahankan senyumnya. "Aku hanya bercanda! Aku nggak bermaksud memaksamu untuk menikah! Sore nanti, kalau kamu punya waktu, aku bisa membawamu melihat rumah itu. Kalau kamu merasa cocok, kita bisa langsung pindah besok, bagaimana?"Dia tidak yakin apakah Henry masih memiliki tempat di hati Miana, tetapi dia sangat menyadari bahwa perasaan Miana terhadapnya belum cukup kuat untuk membangun masa depan bersama.Tentu saja, ini membuat hatinya terasa perih.Namun, dia tahu bahwa memaksakan sesuatu bukanlah jawabannya.Yang bisa dia lakukan hanyalah menunggu Miana siap."Giyan ...." Miana menyadari bahwa senyum di wajah Giyan terlihat dipaksakan, membuat hatinya diliputi rasa bersalah. Namun, dia tahu bahwa dia harus jujur. "M

  • Terjerat dalam Kecanduan Cinta   Bab 542

    Miana dengan penuh hati-hati menggeser Nevan ke samping dan bangkit dari ranjang.Setelah mencuci muka dan bersiap-siap, dia turun ke lantai bawah.Giyan sudah menyiapkan sarapan dan sedang membersihkan ruang tamu."Kenapa bangun sepagi ini? Tidur lagi saja sebentar," ujar Giyan, sembari menghentikan penyedot debu. Tatapan lembutnya tertuju pada Miana, dan suaranya tetap penuh kehangatan."Nggak deh, terlalu banyak yang harus aku kerjakan hari ini," ujar Miana dengan lembut, sambil mendekat dan merangkul pinggang Giyan."Kalau begitu, kamu sarapan dulu. Aku akan pergi membangunkan Nevan," ujar Giyan dengan suara yang agak serak, lalu mencium kening Miana."Oke, kamu pergi bangunkan dia," ujar Miana sambil menyandarkan wajahnya ke dada Giyan.Dengan Giyan di sisinya, semuanya tampak begitu damai dan hangat.Hidup dalam momen ini terasa begitu menyenangkan."Kamu makanlah, aku naik ke atas sekarang." Giyan mencubit pipi Miana dengan lembut.Miana menyadari telinga Giyan yang agak merah,

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status