All Chapters of Cinta Satu Malam: Dimanja Sang Presdir Dingin: Chapter 41 - Chapter 50

55 Chapters

41. Tes DNA

Bellia bergeming di tempat, sepasang iris hezel miliknya menatap Marvell dengan resah. Setitik keringat dingin pun keluar membasahi pelipisnya. Bellia tidak mungkin memberi tahu Marvell jika Daniel adalah ayah kandungnya. Ketakutan tentang Daniel yang bisa mengambil anak itu darinya kapan saja, membuatnya tidak bisa jujur pada Marvell.Akan tetapi, di lain sisi Bellia tidak tega membohongi Marvell setelah melihat binar bahagia yang terpancar jelas di wajah anaknya. Bellia paham, Marvell sendiri berhak mengetahui bahwa dia sebenarnya memiliki ayah.Apa yang harus dia lakukan? Bellia benar-benar bingung sekarang.“Om Ganteng benaran papa Marvell, Ma?” Marvell bertanya lagi karena Bellia tidak kunjung menjawab. Raut bahagia terpancar jelas di wajahnya ketika menatap Daniel.Selama ini Bellia selalu menjawab papanya sedang bekerja di tempat yang sangat jauh setiap kali dia bertanya di mana papanya. Di saat teman-temannya di sekolah bercerita tentang betapa hebat papa mereka, dia hanya bi
last updateLast Updated : 2024-12-05
Read more

42. Sebuah Pelukan

Wajah Bellia seketika berubah pucat, darah di dalam tubuhnya seolah-olah berhenti mengalir. Bellia bergeming, kaku. Tanpa sadar kedua tangannya mendekap Marvell semakin erat ketika Daniel menatap lurus ke dalam manik matanya.“Bagaimana?” tanya Daniel. Suaranya terdengar rendah tapi tegas di saat yang sama membuat Bellia semakin ketakutan.“Tidak ...” Bellia menggeleng cepat, tanpa sadar dia bergerak mundur menghindari Daniel.Satu sudut bibir Daniel terangkat sejurus dengan kedua tangan yang dia masukkan ke dalam saku celananya. “Kenapa? Kamu takut?”Bellia tidak mampu menjawab. Dia terus bergerak mundur karena Daniel berjalan mendekatinya hingga membentur dinding yang ada di belakangnya.Bellia ingin pergi, tapi pergerakannya kalah cepat dengan Daniel. Lelaki itu mengungkung tubuhnya dengan menaruh kedua tangannya di sisi kanan dan kiri tubuhnya, mengunci agar dia tidak bisa bergerak. “Mau kabur lagi, huh?!” bisik Daniel tepat di depan wajahnya.Bellia tergagap, lidahnya mendadak
last updateLast Updated : 2024-12-06
Read more

43. Pertengkaran

Aroma musk bercampur dengan keringat tercium jelas di indra penciuman Bellia. Aroma yang sama dengan milik lelaki yang pernah tidur dengannya. Aromanya perpaduan antara laut dan kayu manis yang begitu khas hingga membuat Bellia bisa langsung tahu siapa lelaki yang sedang memeluknya sekarang.“Lepas!” Bellia meronta-ronta, berusaha melepaskan diri dari dekapan Daniel. Akan tetapi, Daniel tidak mau mendengar perintahnya. Lelaki itu malah mendekapnya semakin erat. Daniel bahkan menenggelamkan wajah di ceruk lehernya.“Mau Bapak sebenarnya apa? Kenapa Bapak terus mengganggu saya?” ucap Bellia lirih. “Apa Bapak tidak bisa membiarkan saya dan Marvell hidup tenang? Saya ... capek, Pak.” Kedua matanya yang sembab menatap kosong lantai rumah sakit, napasnya begitu berat karena luapan emosi yang belum mereda. Tubuhnya tidak lagi memberontak, seolah-olah seluruh tenaganya telah habis terkuras.“Aku hanya ingin mengetahui kebenarannya, Bellia.”“Kebenaran apa lagi, Pak?” Emosi Bellia kembali ter
last updateLast Updated : 2024-12-07
Read more

44. Genggaman Hangat

Bellia segera berlari ke ruang rawat sang nenek. Jantung Bellia berdetak cepat, berbagai kemungkinan buruk berbondong-bondong masuk ke dalam pikirannya.Bagaimana kalau terjadi sesuatu yang buruk dengan neneknya?Bagaimana kalau neneknya pergi meninggalkannya untuk selamanya?Bagaimana kalau ....Air mata itu jatuh begitu saja membasahi pipi Bellia. Bellia tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi pada hidupnya jika sang nenek pergi dari dunia ini untuk selamanya. Separuh jiwanya pasti akan mati jika neneknya benar-benar pergi.Bellia sangat menyayangi neneknya. Sejak kedua orang tuanya meninggal, Nenek mengambil tanggung jawab penuh atas dirinya. Wanita itu rela bekerja dari pagi sampai malam, bahkan tidak mengambil libur di akhir pekan demi memenuhi kebutuhannya.Bellia tidak pernah merasa kekurangan kasih sayang meskipun nenek hanya meluangkan sedikit waktu untuknya. Sejak kecil Bellia dituntut agar bisa memahami keadaannya yang tidak sama dengan anak-anak lain seusianya yang m
last updateLast Updated : 2024-12-09
Read more

45. Menutup Hati

Bellia diam-diam melirik Daniel yang sedang memperhatikan layar ponselnya dengan lekat. Tanpa dia duga Daniel tiba-tiba melepas genggaman tangan mereka lalu pergi meninggalkannya begitu saja.Dalam hati Bellia bertanya-tanya siapa yang menghubungi Daniel hingga membuat lelaki itu pergi tanpa mengucapkan sepatah kata pun pada dirinya. Akan tetapi, Bellia memilih mengabaikannya karena kondisi neneknya sekarang jauh lebih penting.Suasana terasa semakin hening selepas kepergian Daniel. Hanya dia satu-satunya orang yang berada di sana. Jarum jam seolah-olah bergerak sangat lambat bagi Bellia. Setiap detik yang berlalu terasa seperti bom waktu yang bisa meledak kapan saja.Bellia tidak ingin berpikir buruk. Akan tetapi kepalanya begitu berisik, mengatakan berbagai hal buruk yang mungkin saja bisa terjadi pada neneknya.“Ya Tuhan ....” Bellia menyatukan kedua tangannya di depan dada, raut cemas tergambar jelas di wajah cantiknya. Dalam hati dia tidak berhenti merapalkan doa untuk keselamata
last updateLast Updated : 2024-12-09
Read more

46. Pembatalan Pernikahan

Daniel mencengkeram erat kemudi, pedal gas diinjak kencang.Di saat-saat yang menenangkan hatinya seperti tadi sore, mengapa ada saja hal yang membuatnya tidak senang?Jika wanita itu tidak menelepon dan membuat semuanya menjadi runyam, dirinya tidak perlu menemui mereka dan bisa tetap menemani Bellia di rumah sakit.Tadi sore, Daniel langsung pergi begitu saja setelah menerima telepon tanpa berpamitan pada Bellia.Kepergiannya yang mendadak mungkin akan membuat Bellia kembali berpikir buruk tentangnya.“Ah, sial!” Daniel memukul setir untuk melampiaskan kekesalannya. Jalanan di hadapannya juga semakin membuatnya kesal. dia harus jauh-jauh kembali ke kota dan menghadapi kemacetan ini hanya untuk menemui mereka.Akhirnya Daniel tiba di mansion orang tuanya tepat ketika hari sudah mulai malam. Seorang pengawal yang bertugas bergegas membuka pintu mobil ketika melihatnya datang.Sebelum menginjakkan kakinya di teras, Daniel sempat melihat mobil yang terparkir di halaman. Hatinya semakin
last updateLast Updated : 2024-12-10
Read more

47. Pria Misterius

Kondisi Amira berangsur-angsur membaik setelah lima hari dirawat di rumah sakit. Selama itu pula Bellia tidak pernah absen menjaga wanita itu. Dia hanya pulang sebentar untuk mengantar Marvell ke sekolah, setelah itu kembali ke rumah sakit dan meminta tolong Dita untuk menjemput Marvell di sekolah.Awalnya Marvell sempat protes karena selama lima hari ini waktunya lebih banyak tersita di rumah sakit. Sebagai seorang ibu Bellia sangat paham dengan apa yang Marvell rasakan. Anak itu pasti merindukan dirinya.Sejak kecil Marvell tidak pernah lepas darinya. Anak itu selalu ikut ke mana pun dia pergi. Dia bahkan membawa Marvell ke toko bunga sepulang sekolah karena dia tidak ingin merepotkan suster yang merawat neneknya di rumah. Mungkin karena alasan itu Marvell menjadi sangat bergantung pada dirinya.Jujur saja Bellia sebenarnya juga merindukan Marvell. Dia ingin mengantar jemput Marvell di sekolah seperti biasa, menemani anak itu mengerjakan tugas sekolah, menyiapkan sarapan, dan mem
last updateLast Updated : 2024-12-12
Read more

48. Hasil Tes DNA

Kaki Daniel bergerak gelisah, decakan kesal berulang kali lolos dari bibirnya. Daniel berusaha fokus memeriksa berkas yang ada di tangannya. Akan tetapi, dia tidak bisa fokus karena memikirkan hasil tes DNA-nya dan Marvell yang akan keluar hari ini.Waktu satu minggu terlalu lama bagi Daniel. Setiap hari dia terus mendesak rumah sakit yang dipilih Khaisar agar cepat memproses tes DNA-nya dan Marvell. Akan tetapi, ternyata banyak sekali prosedur yang harus mereka lakukan dan pihak rumah sakit memintanya untuk menunggu paling lama satu minggu.Daniel refleks mengangkat kepalanya ketika mendengar pintu ruangannya terbuka. Dia cepat-cepat beranjak dari tempat duduknya lalu menghampiri Khaisar yang baru masuk ke ruangannya dengan tidak sabar.“Bagaimana?”Khaisar tersenyum lalu mengambil sebuah amplop berlogo rumah sakit dari dalam tas yang dibawanya, setelah itu dia menyerahkannya ke Daniel.“Ini.”Daniel menatap amplop di tangan Khaisar dengan jantung berdetak hebat. Debarannya bahkan ja
last updateLast Updated : 2024-12-13
Read more

49. Permintaan Daniel

Bellia menatap kertas yang Daniel tunjukkan pada dirinya dengan perasaan tidak karuan, antara takut dan cemas. Terlebih setelah melihat logo sebuah rumah sakit yang tertulis di sana. Tanpa sadar dia menggelengkan kepala, menolak permintaan Daniel.“Kamu baca sendiri atau perlu aku yang membacanya?” tanya Daniel, suaranya terdengar rendah tetapi tegas. Menuntut Bellia agar segera membaca surat tersebut.Jantung Bellia berdetak tidak nyaman, setitik keringat dingin keluar membasahi pelipisnya, wajahnya pun berubah pucat. Bellia terlihat seperti anak kucing yang berhadapan dengan seekor serigala.Tatapan tajam Daniel membuat Bellia tidak berdaya. Dia tunduk, takluk di hadapan lelaki itu.Dengan tangan gemetar dia meraih kertas tersebut lalu membacanya. Sepasang iris hezel miliknya memperhatikan dengan lekat setiap kata yang tertulis di sana. Semakin ke bawah, jantung Bellia berdetak semakin tidak karuan. Apa lagi setelah menemukan hasil tes DNA Marvell dan Daniel.“99,99 persen cocok,”
last updateLast Updated : 2024-12-14
Read more

50. Lebih Dekat

Bellia sedang sibuk memotong sayur untuk dijadikan sup di dapur. Samar-samar telinganya mendengar Marvell yang sedang asyik menyusun lego dengan Daniel di ruang tengah. Terkadang Marvell tertawa kecil, bertanya tentang hal yang tidak dia ketahui, dan menceritakan banyak hal pada Daniel.Bellia tidak pernah menyangka jika hari ini akan tiba. Hari di mana Marvell akhirnya mengetahui siapa ayah kandungnya.Bellia pikir Marvell sudah bahagia hidup berdua dengannya. Sebagai seorang ibu pun dia sudah berusaha memberi yang terbaik untuk anak itu.Namun, dia ternyata salah. Marvell tetap membutuhkan sosok ayah untuk mendampingi hidupnya, lalu Daniel tiba-tiba saja datang dan menawarkan diri untuk merawat Marvell bersama-sama.Awalnya Bellia merasa ragu, apa lagi Daniel selama ini selalu bersikap dingin pada siapa pun. Akan tetapi, sosok Daniel yang dia lihat tadi benar-benar berbeda.Lelaki itu berbicara dengan sangat lembut pada Marvell. Tidak ada nada dingin dan intimidasi yang keluar dari
last updateLast Updated : 2024-12-16
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status