Ruangan interogasi itu terasa mencekam, dinding-dinding yang tampak semakin menyempit, seolah ingin menelan siapa pun yang berada di dalamnya. Lampu yang redup menggantung di atas meja, menerangi wajah Victor yang terkesan tak bergeming, meski ia duduk di kursi dengan tangan terikat, tubuhnya lelah dan wajahnya penuh luka. Matanya yang redup menatap kosong, namun tidak ada rasa penyesalan di sana. Ia hanya diam, terperangkap dalam dunia yang ia buat sendiri, tanpa peduli pada apa yang terjadi di luar sana.Di seberang meja, dua polisi berdiri tegak, bersiap untuk mencoba memecahkan kebuntuan. Mereka sudah menunggu, sudah berkali-kali berusaha menggali informasi dari Victor, namun pria ini tetap bungkam. Kepalanya yang berdarah dan tubuh yang memar akibat penyiksaan sebelumnya tidak membuatnya gentar. Ia hanya duduk diam, menahan rasa sakit yang datang dari tubuhnya. Yang lebih sakit, baginya, adalah kenyataan bahwa ia telah terjebak, dan kini semua yang dilakukannya harus dibayar."
Last Updated : 2025-02-20 Read more