"Wah..! Berkelas sekali mobilnya Mas Bara," ucap Marsha kagum, dia memang penyuka barang-barang klasik."Keren juga mobilnya Mas Bara," timpal Clara, melihat mobil antik yang masih mulus dan terawat itu."Hehe. Itu mobil warisan dari Kakek. Marsha, Clara, silahkan naik saja. Pak Tono, hati-hati di jalan ya," sahut Bara terkekeh, seraya berpesan pada supirnya itu."Baik Mas Bara," sahut Tono."Kami pulang dulu Mas Bara," ucap Marsha tersenyum, sambil melambaikan tangannya bersama Clara dari dalam mobil.Bara tersenyum membalas lambaian mereka, dan akhirnya mobil yang dikemudikan pak Tono itu pun menghilang di balik pagar rumahnya.Kini rasa sunyi kembali merayapi hati Bara,'Ibu, Ayah. Semoga kalian tenang di sana', bathin Bara. Entah untuk yang keberapa kalinya hari ini. Hati Bara selalu mengucapkan harapan dan doanya bagi kedamaian kedua orangtuanya itu, di tengah rasa sepi dan kehilangannya.Tutt ... Tuttt ... Tuttt.!Ponsel bara berdering, 'Resti memanggil'.Klik."Ya Resti.""Mas
Read more