Beranda / Fantasi / Sang KAISAR PRODEO / Bab 111 - Bab 120

Semua Bab Sang KAISAR PRODEO: Bab 111 - Bab 120

222 Bab

Bab 111. DONNY BALIK BADAN

"Haishh..! Enak saja.aku dibilang galak, Resti nggak galak kan ya Mah, Ayah..? Hihh..!" Resti langsung meradang dan wajahnya pun merona merah, tak terima dia dikatakan galak oleh Bara di depan kedua orangtuanya. Lalu dicubitnya pinggang Bara yang duduk disebelahnya."Hahahaaa...! Kau memang ga... gadis baik Resti. Hahaa..!" spontan Rudi langsung terbahak, dan hampir saja lidahnya 'terceplos' membenarkan Bara."Ayahh.. ihhh..!" Resti akhirnya juga mencubit lengan ayahnya, dengan wajah cemberut. Kesal, karena sang ayah seperti membenarkan Bara."Hihihiii. Sudah .. sudah, pokoknya kalau nggak ada Resti nggak ramai ya Pah..? Hihihii..!" Sofia terkikik geli, melihat tingkah putrinya yang lagi keki itu."Ini gara-gara kamu Mas Bara..! Hihh..!" kembali Resti menyalahkan Bara dan mencubit pinggangnya sekali lagi."Aduhh! Ampunn Resti. Hehehee,.!" Bara mengaduh seraya terkekeh senang. Baginya memang suasana seperti ini yang ingin dirasakannya, hangat, kekeluargaan dan tidak kaku."Silahkan Mas
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-18
Baca selengkapnya

Bab 112. PULANG, INVESTASI, DAN PINDAH

"Wahh..! Non Vina datang Bu..! Pak..!" seru bi Wati seraya berlari ke dalam rumah, menyerukan hal itu pada majikannya.Bi Wati kebetulan tadi sedang membersihkan kaca jendela rumah, saat melihat kehadiran nona majikannya di depan gerbang pagar. "A-apa Bi..?! Vina sudah datang..?! Pah, ayo kita ke depan Pah..! Putri kita sudah pulang..!" seru Lidya sangat gembira, dia segera mengajak suaminya segera keluar menyambut putri mereka. "Iya Mahh..!" seru Felix cepat. Dia yang hendak menyeruput tehnya langsung urung dan meletakkan kembali gelas tehnya. Lalu dia segera bergegas menyusul sang istri berjalan cepat ke depan rumahnya. "Papah..! Mamahh..!" seru Revina yang telah berada di teras dengan nada serak, saat dilihatnya mamah dan papahnya muncul dari dalam rumah. "Vina..! Anakku sayang..!! Tsk, tsk," langsung saja Lidya berseru terisak, seraya memeluk putri tersayangnya itu. Yang langsung disambut pelukan erat oleh Revina. Keduanya pun saling bertangisan dalam pelukkan mereka. "Revina
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-18
Baca selengkapnya

Bab 113. Panggilan Tak Dikenal Dan Latihan

"Marsha, kusarankan kamu segera mengganti nomor ponselmu saat ini. Karena ada kemungkinan pihak penyelenggara kompetisi terlibat, dengan kasus pembunuhan kedua orangtuaku dan upaya penculikkan dirimu Marsha," jelas Bara."Ahh..! Benarkah Mas Bara..?!" Marsha terkejut bukan main mendengar hal ini."Itu benar Marsha. Aku dan beberapa sahabat telah menyelidiki kejadian kemarin. Dan akhirnya kami menemukan kemungkinan 80% keterlibatan pihak penyelenggara, dalam kasus yang menimpa kita.""Ahh. Baiklah Mas Bara, Marsha akan segera mengganti nomor ponsel ini dan mengabarkan nomor baru Marsha pada Mas Bara dan David," ucap Marsha menyetujui saran Bara."Baik Marsha. Sebab bukan mustahil mereka bisa melacak keberadaanmu melalui ponselmu. Karena mereka bergerak dengan kecanggihan teknologi, Marsha.""Baik Mas Bara, Marsha akan segera mengganti nomor ponsel Marsha setelah ini.""Baik Marsha. O iya Marsha, aku ingin mengajakmu ikut dalam pertemuan di rumah sahabatku di Depok esok hari. Apakah kau
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-18
Baca selengkapnya

Bab 114. TIGA SERANGKAI IBLIS

"Ternyata ada..!!" seru Angga terkejut.Angga bukan terkejut karena kedahsyatan pukulan Leonard, karena tiga kali lipat kekuatan yang diperlihatkan Leonard pun dia mampu melakukannya tanpa kesulitan.Angga hanya 'heran' ada orang asing atau bule, yang mau dan mampu mempelajari ilmu beladiri langka dan tenaga dalam seperti yang dipelajarinya. Karena setahu Angga, orang bule hanya tertarik pada beladiri Karate, Judo, jiujitsu dan beladiri praktis lainnya.Jarang ada yang berminat mempelajari pernafasan tenaga dalam. Apalagi sampai bisa mempelajari ilmu meringankan tubuh seperti yang diperlihatkan Leonard tadi. Disitulah sebenarnya letak keterkejutan sekaligus rasa salut Angga terhadap Leonard."Hebat Leonard..!" seru Freedy memuji. Sebenarnya ada rasa 'ketertarikkan lain' dalam hati Freedy, terhadap Leonard yang tampan dan bertubuh perkasa ini.Ya, diam-diam rupanya Freedy mulai naksir pada Leonard...! Hehe."Ok, sekarang giliranku," ucap Freedy.Freedy pun mulai memusatkan energi telek
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-19
Baca selengkapnya

Bab 115. PENYUSUP BERMASKER

Seth..! Taph..! Taghh..!Angga melesat ke bawah dan langsung menghajar belakang leher satpam, yang tengah asik menonton TV di poskonya itu."Keghs..!" sang satpam langsung tak sadarkan diri, dengan hanya mengeluarkan sedikit suara.Seth..! Seth..! Seth..!Dengan di pimpin Angga ketiganya langsung melesat ke arah pintu utama rumah. Angga langsung saja memencet bel rumah yang cukup megah itu.Ting .. Tongg..! Ting .. Tong..! "Paling-paling Pak Sarpan. Bukakan saja pintunya Wik," ucap seorang pelayan wanita, saat mereka tengah asik nonton sinetron di ruang tengah pada teman pelayannya."Huh..! Mengganggu saja Pak Sarpan ini!" keluh si Wiwik kesal, seraya beranjak menuju pintu rumah.Ceklek..!"Mmfhh..!" pintu pun terbuka wajah Wiwik muncul dan langsung di bekap oleh Freedy, hingga Wiwik pun tak bisa berteriak.Wiwik hanya bisa membeliakkan matanya, melihat tiga sosok memakai masker itu membawanya kembali masuk ke dalam.Angga segera menutup kembali pintu rumah, lalu dia menetak bagian l
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-19
Baca selengkapnya

Bab 116. RESIGN DAN NGAMBEK

"A-apa..?! Mereka memakai masker Marsha..?" tanya Bara agak terkejut. Tadinya dia hendak memperlihatkan beberapa foto pada si Wiwik itu, berharap ada salah satu foto yang dikenali Wiwik.Dan foto Freedy ada di antara foto yang hendak diperlihatkan Bara pada Wiwik. Namun sepertinya kini hal itu sia-sia, pikir Bara.'Cerdik juga mereka', bathin Bara geram."Iya mas Bara, Wiwik menceritakan begitu padaku.""Baiklah Marsha, kau bersiaplah berangkat ke rumah Dimas nanti jam 10 pagi. Akan ku share lokasinya nanti.""Baik Mas Bara. Terimakasih sayang, mmuaahhh."Klik.Bara tertegun sejenak seraya mengusap-usap rambutnya, lalu dia pun melangkah ke kamar mandi.*** "Apakah keputusan kalian sudah bulat Resti, Revina..?" tanya Patrick dengan nada agak kecewa dan sedih.Ya, sepertinya dengan terpaksa Patrick harus menyetujui pengunduran diri dua karyawati 'maskot' restorannya ini. Yang saat itu datang berdua menemuinya di ruang kerja pribadinya."Hal ini sudah kami pertimbangkan masak-masak Pak
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-19
Baca selengkapnya

Bab 117. PERTEMUAN DAN TERPESONA

'Ahh..! Dia pasti ngambek lagi. Duhh ... pusing..!' keluh Bara dalam hatinya."Baiklah Resti, aku ambilkan kunci dan helmnya di dalam ya. Kau duduklah dulu di teras bersama Marsha dan Gatot," ucap Bara tersenyum.Tanpa menjawab Resti langsung menyalami Gatot memperkenalkan dirinya,"Salam Mas Gatot, saya Resti." ucap Resti memaksakan senyum di bibirnya, yang saat itu terasa kencang akibat amarah yang di tahannya."Salam kenal Resti," sambut Gatot hangat, dia menduga pastilah Resti yang jelita dan klasik ini kekasih Bara.Resti pun langsung duduk setelah itu tanpa menoleh pada Marsha, hatinya terasa muak dan sebal dengan wanita itu."Hai Resti, bagaimana kabarmu..?" sapa Marsha tersenyum ramah."Baik..!" Sahut Resti ketus tanpa menoleh pada Marsha. Hati Resti sesungguhnya bertanya-tanya, 'Apa kepentingan Marsha ini datang ke rumah kekasihnya..? Sepertinya mereka sangat akrab', bathin Resti."Ini helmnya Resti, biar kubawakan motornya ke sini," ucap Bara seraya menyerahkan sebuah helm p
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-20
Baca selengkapnya

Bab 118. PANGGILAN DAN CURHAT

"Tuan Leonard, Sandra juga terimakasih ya. Permainan Tuan luar biasa perkasa dan memuaskan," balas Sandra, memuji Leonard dengan jujur dan apa adanya. Leonard segera meraih celananya dan mengeluarkan dompet kulitnya, diberikannya 10 lembar ratusan dollar pada Sandra."Waaw, seribu dollar..! Terimakasih Tuan Leonard," seru Sandra sangat gembira. Itu artinya 10 juta lebih uang tunai masuk ke dompetnya hari itu."Hahahaaa..! Itu bukan apa-apa dibanding pelayananmu Sandra cantik," ucap Leonard terbahak. Inilah yang dia suka dari perempuan Asia, rata-rata 'celah' mereka masih terasa sempit dirasakan oleh miliknya, yang memang berukuran di atas rata-rata lelaki Asia itu.Ya, sejenak Leonard bisa melupakan 'kegusaran' hatinya, akibat dia gagal mendapatkan 'dewi jelitanya' Marsha semalam. Namun dia tetap bertekad akan mencari Marsha, sampai dia mendapatkannya.Karena di mata Leonard, Marsha tetaplah 'ratunya' wanita, seorang ratu yang membuatnya enggan untuk berpaling ke wanita lain.Sementa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-20
Baca selengkapnya

Bab 119. PEMBICARAAN PANAS

"Mamahmu ramah sekali Vina, senang rasanya memiliki Mamah sepertinya.""Ya, memang Mamah agak berubah setelah aku kembali ke rumah Resti. Mamah sekarang jadi lebih sering di rumah dibanding dulu.""Vina. Apakah kau masih ingat wanita bernama Marsha, wanita yang bertemu kita di saat berkunjung ke penjara dulu..?""Tentu masih Resti, terakhir kemarin Dave Ko malah di beri hadiah 200 miliar sama dia lho Res," sahut Revina."Hahh..! Sebaik itu dia Vina..?! Dalam rangka apa dia memberi hadiah sebesar itu Vina..?!" seru Resti kaget bukan kepalang."Lho..?! Apakah Mas Bara belum bercerita padamu Resti..? Bahkan Mas Bara mendapat hadiah lebih besar lagi lho Res, Mas Bara diberi 300 miliar oleh Marsha. Aku lihat sendiri ceknya Resti, karena Dave Ko memperlihatkannya padaku," Revina menjelaskan."Aihh..! Ti-tiga ratus miliar Vina..?! Kenapa Mas Bara tak bercerita padaku ya..?" seru Resti, seolah bertanya seolah pada dirinya sendiri."Resti, Dave Ko dan Mas Bara mendapatkan hadiah itu dari Marsh
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-20
Baca selengkapnya

Bab 120. RENCANA DAN ANCAMAN

"Gilaa..!! Apakah sedahsyat itu omset penyelenggaraan kompetisi gelap ini..?!" seru kaget Gatot."Hehe. Marsha adalah salah satu pemenang taruhan bernilai 1 triliun Gatot, dan itu masih di level area," ucap David."Waww..!! Beruntung sekali kau Marsha..!" kini semua mata kecuali Bara dan David, memandang Marsha dengan penuh kekaguman."Dan uang di rekening Ayah ini juga adalah hasil kemenangan orangtua kita pada taruhan di kompetisi itu, nilainya 500 miliar rupiah di saldo rekening," Dimas berkata, seraya melambaikan buku rekening atas nama ayahnya itu."Ahhh..!" mereka semua berseru lalu terdiam. Mereka semua paham kini, bahwa pihak yang mereka lawan adalah pihak yang superior! Pihak yang memiliki dana, kekuatan, kekuasaan, serta jaringan yang luas di dunia internasional."Ya, dana di rekening Ayah saya ini akan menjadi dana operasional misi kita nantinya. Karena dana 500 miliar ini adalah milik kita bersama," ucap Dimas lagi."Ok. Mari sekarang kita bicarakan langkah kita selanjutny
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-20
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1011121314
...
23
DMCA.com Protection Status