Lani menatap layar ponselnya yang kembali bergetar. Tanpa berpikir panjang, ia mengangkatnya."Maaf, Mas, aku tadi tidak pamitan saat pulang," suara Lani bergetar."Tidak apa-apa, Lani, kami bisa maklum. Sekarang, apa kamu baik-baik saja?" suara Dandi terdengar ragu. "Kami jadi merasa salah telah mengundangmu ke pertunangan kami setelah melihatmu merasa tak nyaman dengan berada di sini."Lani menarik napas panjang, berusaha menjaga suaranya tetap tenang. "Aku baik, Mas Dandi. Terima kasih sudah menanyakan.""Tadi... kami jadi nggak enak, Lani. Aku lihat situasi antara kamu dan Mas Alzam seperti..." Dandi terdiam, mencari kata-kata yang tepat.Lani memejamkan mata, mencoba menghindari rasa perih di dadanya. "Nggak apa-apa, Mas. Nggak usah dipikirkan. Semua sudah biasa terjadi.""Kalau ada apa-apa, kamu tahu kamu bisa hubungi aku atau Hanum, kan? Kami nggak akan diam kalau kamu butuh bantuan," kata Dandi penuh perhatian."Iya, aku tahu. Terima kasih," jawab Lani pelan.Sebelum panggi
Last Updated : 2024-12-08 Read more