Alzam duduk di pelaminan, matanya menerawang ke arah keramaian tamu yang mulai meninggalkan aula resepsi. Senyuman yang dipaksakan menghiasi wajahnya, sementara Agna, dengan raut yang sedikit kesal, menggandeng lengannya erat."Mas, ayo berdiri. Sekarang tinggal sesi foto kita. Harus terlihat sempurna."Fotografer pun menata mereka. "Senyum ya, Mas. Aku lihat dari tadi anda terlihat tidak rileks."Alzam mendongak, pandangannya kembali fokus. "Maaf," tolak Alzam saat fotografer itu menata mereka."Mas,..""Aku sudah lelah, Agna," jawabnya singkat, melepaskan tangan Agna yang masih menggenggam lengannya.Agna menghela napas panjang, menundukkan kepala sejenak agar tidak menarik perhatian tamu yang masih berada di sekitar mereka. "Kamu kenapa, sih? Jangan buat aku malu di depan semua orang, Mas," bisiknya tajam.Namun, Alzam hanya diam, pikirannya masih melayang pada Lani yang tadi pingsan. Salma dan Thoriq yang membopongnya keluar aula sudah pergi membawa Lani. Tapi bayangan Lani yang p
Last Updated : 2024-11-26 Read more