All Chapters of Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku : Chapter 41 - Chapter 50

112 Chapters

Bab 41 ( Bagian Gudang)

Sarastika memandang Perusahan milik sang ayah dengan perasaan berkecamuk. antara bahagia dan juga sedih melebur menjadi satu. bahagia karena bisa menginjakkan kaki kembali di tempat ini dan sedih karena sosok ayahnya yang sudah tidak akan pernah ia lihat lagi. Perusahaan ayahnya bergerak dalam berbagai macam bidang usaha antara lain adalah makanan olahan dari ikan dan daging. tidak sampai disitu, Perusahaan ayahnya juga mengelola olahan minuman dan juga penyedap rasa. semua merk dagang sudah hampir tersebar luas di seluruh Indonesia dan ada beberapa merk dagang tersebar sampai ke luar Negeri. “Ikuti aku.” Ucap Liam pada Saras tanpa memandang beberapa karyawan yang telah berusaha sekuat tenaga memberanikan diri untuk menyambut kedatangannya. Saras yang merasa kasihan pada karyawan itu berusaha untuk tersenyum dan memberikan semangat agar mereka tidak putus semangat. Setelah masuk ke dalam Lift, Saras dikejutkan dengan sikap Liam yang tiba-tiba saja menjepit dagunya, membuat gadis itu
last updateLast Updated : 2024-12-12
Read more

Bab 42 ( Apa Anda Yakin, Tuan? )

“Liam!” Obrolan antara Liam dan Viktor terhenti saat keduanya mendengar ucapan lantang seseorang yang sudah berani masuk ke dalam ruangan kerja Liam. melihat sosok wanita yang baru saja menyebutkan namanya, membuat Liam mendengus dingin lalu mengisyaratkan agar Viktor keluar terlebih dahulu. “Tapi saya harap anda dapat mempertimbangkan aspek sosial yang nantinya akan berdampak terhadap lingkungan.” Setelah mengatakan hal itu, Viktor meninggalkan ruangan. walaupun ia sedikit kesal dengan kehadiran Luna yang menurutnya cukup mengganggu karena ia baru saja tengah membicarakan persoalan Perusahaan yang sangat penting. “Sudah berapa hari kau bersikap dingin padaku, Liam? apa salahku sehingga kau terus saja berusaha untuk menghindar? Apa karena gadis itu?” deretan pertanyaan itu sungguh membuat telinga Liam berdengung. “Aku sudah berusaha untuk meyakinkan diri, kau tidak akan tergoda padanya. namun, kau adalah pria normal.” Ada jeda waktu cukup lama, Luna terlihat memperhatikan wajah Li
last updateLast Updated : 2024-12-12
Read more

Bab 43 ( Mereka Sudah Mengetahuinya)

“Bagaimana, apa sudah ada yang datang?” Vega datang setelah beberapa jam meninggalkan Saras sendiri. Saras menjawab dengan sebuah anggukan kepala, tangannya terulur untuk menyerahkan dokumen yang telah terisi. “Jadi, baru tiga kardus yang sudah diambil?” “I-iya,” Vega kembali menyerahkan dokumen tersebut pada Saras. “Ini sudah lewat jam makan siang. kau tidak berminat untuk istirahat?” tawar Vega. Saras bimbang, tidak percaya diri dengan jawaban yang akan ia berikan. “Apakah boleh?” tanya Saras penuh dengan kebimbangan. “Kau punya waktu satu jam. lebih dari itu, bersiaplah untuk angkat kaki dari Perusahaan ini.” Saras memaksakan senyumnya, lalu pergi meninggalkan ruangan dan sebelum itu ia menyerahkan dokumen catatannya pada Vega. Dengan izin yang diberikan oleh Vega, Saras memilih untuk pergi menemui Liam berharap agar ia bisa makan siang bersama dengan suaminya. “Apa yang membuatmu begitu berani menemui Tuan Liam?” seorang wanita dengan polesan bibir berwarna merah meron
last updateLast Updated : 2024-12-16
Read more

Bab 44 ( Itu Normal, Saras...)

“Katakan padanya, aku hanya ingin sendiri untuk saat ini.” Tegas Saras tanpa memperdulikan tatapan mata Viktor yang terlihat sedikit cemas. Saras melewati tubuh Viktor begitu saja dan hal itu tentu membuat Viktor sedikit kewalahan karena sebelumnya Saras tidak pernah menolak permintaan Liam seperti ini.“Apakah ada tempat yang ingin anda kunjungi Nyonya? jika ada, saya siap untuk mengantarkan anda,” Viktor membuat penawaran walaupun ia sendiri tidak yakin. Ini bukanlah rencana awalnya dan rasanya terlalu dini untuk menyimpulkan sebuah hasil. Viktor juga bisa saja mendapatkan sebuah hukuman dari Liam karena memberikan suatu penawaran untuk Saras.Mendengar hal itu, Saras membalikkan tubuhnya dan menatap wajah pria yang sudah sangat dipercaya oleh suaminya.“Apa ini juga permintaan Liam?”“Tidak.” Jawab Viktor jujur.“Jika tidak, kenapa kau berani memberikan sebuah penawaran untuk ku? apa kau tidak takut di hukum oleh Liam?”Viktor hanya menggeleng pelan, jujur saja dirinya juga ragu at
last updateLast Updated : 2024-12-18
Read more

Bab 45 ( Hanya Sebatas Ujung Kuku mu, saja...)

“Kenapa bicaramu begitu jujur, Liam?” Saras kembali mencoba untuk melepaskan diri dari Liam, ia sempat melirik sekilas ke arah lain dan ternyata Pantai dalam keadaan sepi. tidak seperti saat ia datang tadi, beberapa orang terlihat tengah menikmati keindahan matahari yang akan tenggelam. tapi sekarang, entahlah kemana perginya orang-orang itu.“Nikmati saja,” ucap Liam seperti mengerti apa yang saat ini Saras pikirkan. Liam lantas memutar tubuh Saras yang masih berada di pelukannya, Ke arah matahari terbenam. melihat pemandangan di hadapannya, membuat Saras sedikit melupakan kedua tangan Liam yang masih menempel erat pada perutnya. Dagu Liam disandarkan pada bahu atas Saras, matanya terpejam menikmati kehangatan matahari yang terbenam yang memancar ke wajah mereka berdua. Lengan Liam masih berada di posisi yang sama, dan justru kian mengeratkan pelukannya. Saras dapat merasakan napas hangat Liam di telinganya, menciptakan sebuah getaran lembut yang tak dapat diuraikan. Semua terasa sem
last updateLast Updated : 2024-12-18
Read more

Bab 46 ( Nyonya tidak ada, Tuan!)

Mobil Saras melaju pelan di jalanan yang sepi. Lampu-lampu kota memantulkan cahaya di jendela mobil, membuat suasana menjadi tenang. namun, ketenangan itu hanya sebentar karena tiba-tiba saja mobil-mobil hitam memotong jalan, memaksa mobil Saras untuk berhenti. Pintu mobil dipaksa dibuka oleh pria-pria bersenjata. Mereka menyeret Saras keluar, mengancam nyawa pengemudi yang sendiri.“Apa yang kalian inginkan?” teriak pengemudi mencoba untuk melawan.Tapi, karena pria bersenjata menang jumlah membuat pengemudi itu tidak dapat melawan dan berakhir pingsan karena dipukul beberapa kali tepat di bagian titik vital yang membuat pengemudi itu tak sadarkan diri.“Lepaskan, aku!” teriak Saras berusaha untuk melawan. namun, karena kekuatannya tidak sebanding dengan pria-pria bersenjata itu membuat Saras harus pasrah saat tubuhnya di masukkan ke dalam mobil mereka. Rasa takut kembali menyelimuti hati, belum reda rasa syok atas kejadian yang ia alami di pantai, kini Saras harus mengalami hal yang
last updateLast Updated : 2024-12-18
Read more

Bab 47 ( Kata Sandinya, Ulang Tahunmu)

Saras menatap ke sekeliling, mengamati kamar yang memiliki corak berwarna biru muda. “Ini kamarnya Tuan Ricard,” sang maid mulai menjelaskan.“Kenapa dia membawaku kesini?” walaupun Saras dalam keadaan lapar, ia masih dapat berpikir jernih untuk tidak langsung menyantap makanan yang ditawarkan.“Alasan pastinya, saya tidak mengerti. tapi, setahu saya Nona adalah calon istri Tuan Ricard.”“Ap-apa?” Saras mencoba untuk mencerna perkataan wanita itu.“tapi maaf, saya sudah menikah dan pastinya saat ini saya sudah memiliki suami. soal saya adalah calon istri Ricard, itu sangat tidak mungkin dan tidak masuk akal…” “Kata siapa?” seorang pria bertubuh tinggi, seperti tinggi badan Liam tengah berjalan memasuki kamar. Pria yang tempo hari Saras lihat di Rumah Sakit dan juga parkiran Perpustakaan itu nampak tersenyum tipis menatap wajah Saras. “Ka-kau?” Saras menatap tak percaya, pria itu benar-benar berada di hadapannya saat ini. “Selamat datang, calon istriku.” “Aku adalah istri Liam Anj
last updateLast Updated : 2024-12-18
Read more

Bab 48 ( Aku Memiliki Sebuah Penawaran Terbaik, untukmu Sayang...)

Bab 48Malam hari yang gelap dan hujan deras membalut kota dalam kesunyian. Lampu kota berkedip-kedip seperti bintang jauh, mencoba menerangi jalanan yang basah dan licin. Liam membawa Luna ke rumah sakit dengan langkah yang cepat wajahnya mencerminkan rasa khawatir dan kecemasan. Hujan deras menghantam atap mobil, menambah kesan darurat. Suara air hujan memenuhi udara, membuat suara lain terdengar begitu jauh.Luna berbaring di atas pangkuan Liam, matanya terpejam erat. Liam memanggil nama Luna berulang kali agar Luna tetap sadar. Sesampainya di rumah sakit, petugas medis siap menyambut di pintu rumah sakit, siap membantu untuk menyelamatkan nyawa Luna. Setelah Luna mendapat perawatan, Liam berinisiatif untuk menghubungi Viktor untuk mengetahui kabar tentang Saras. ***Saras mulai mengetikkan hari ulang tahunnya pada ponsel Ricard dan benar saja, ponsel yang tadinya terkunci kini bisa terbuka dan menampilkan sebuah video yang sepertinya sudah disengaja untuk diperlihatkan padanya. S
last updateLast Updated : 2024-12-19
Read more

Bab 49 ( Insiden)

Pagi hari tiba dengan hujan yang membalut kota dengan kesegaran. Langit abu-abu pekat menjatuhkan air bagaikan tirai yang tak berhenti. tetesan hujan jatuh ke bumi, menciptakan melodi alam yang begitu indah. Jalan-jalan sepi, hanya ada suara hujan dan kabut pagi yang menghantui udara seperti sebuah bisikan rahasia hati. Saras yang masih berdiam diri di kamar hanya memperhatikan rintikan hujan Lewat kaca jendela kamarnya. Beberapa saat kemudian, cahaya matahari mulai memancarkan cahayanya menembus awan gelap dan mulai menerangi kota. melihat hal itu, membuat Saras memutuskan untuk pergi ke Kantor dan tidak ingin menjadikan hujan ini sebagai alasan liburnya. lagi pula, hujan sudah mereda dan ia berharap Liam belum berangkat. saat sudah sampai di ruang tengah, Saras mendapati bahwa Liam sudah berangkat terlebih dahulu tanpa berpamitan padanya. tidak hanya itu, semalam juga Liam tidak memberikan alasan mengapa Luna berada di dalam kamarnya dan pria itu tidak menjemput dirinya di rumah Ric
last updateLast Updated : 2024-12-19
Read more

Bab 50 ( Jangan Sampai Aku Menyerah)

Bab 50“Apa katamu?” Liam yang tengah memimpin rapat kerja gegas meninggalkan ruangan tanpa memperdulikan tatapan mata yang kebingungan melihat dirinya yang pergi tanpa mengatakan apa-apa. Viktor yang mengabari insiden yang menimpa Saras hanya dapat menggeleng pelan melihat ekspresi khawatir yang terpancar jelas dari wajah Liam.“Dimana dia sekarang?” Liam sedikit lega karena hari ini dirinya tengah memimpin rapat di Perusahaan Danuarta. Jika tidak, pasti butuh waktu cukup lama agar bisa sampai ke tempat ini.“Saat ini Nyonya sudah diperiksa di ruang perawatan unit kesehatan kerja. ada luka lecet di bagian dahinya,” jawab Viktor yang berusaha untuk menyamakan langkahnya dengan Liam. Sesampainya di ruang kesehatan, Liam dapat melihat dengan jelas bagaimana dokter, dengan tangan yang terampil dan gerakan yang lembut tengah membersihkan luka Saras dengan cairan antiseptik. Saras menahan napas, mencoba mengendalikan rasa sakit yang tajam. Setelah luka bersih, dokter mengambil perban putih
last updateLast Updated : 2024-12-24
Read more
PREV
1
...
34567
...
12
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status