Home / Romansa / Jodoh Malaikat Pelindung / Kabanata 51 - Kabanata 60

Lahat ng Kabanata ng Jodoh Malaikat Pelindung: Kabanata 51 - Kabanata 60

118 Kabanata

51. Hukuman Atas Tamparan

"Aku ditodong handgun di depan mantan pacar kamu!""Iya, aku tau. Kamu pasti kaget dan kecewa," ucap Badai. "Maafin aku ya, Nduk,""Ngambek," balas Sasa ketus.Mendengar ucapan Sasa, Badai justru tersenyum. Cara Sasa ngambek cukup imut, dan gadis cantik berumur 18 tahun ini tidak pernah gagal menyamankan hati Badai."Ngetawain?" Sasa melotot."Kamu itu lucu, Sa, gemes jadinya kalau liat kamu ngambek begini. Makasih udah ngambek," kata Badai geli."Orang ngambek malah diketawain!" sungut Sasa. Ia berdiri dari kursi belajar di pojok ruangan, "aku pulang sendiri!" tukasnya."Nope!" Badai langsung bergerak dan menahan pergelangan tangan Sasa. "Aku ikut ke manapun kamu pergi!" tegasnya.Karena Sasa terus meronta, Badai menyentak genggamannya di pergelangan tangan Sasa. Tak seimbang, Sasa langsung terhuyung, jatuh ke pelukan Badai tanpa ampun. Jika sudah begitu, Sasa tahu ia tidak akan bisa lepas dari cengkeraman sang Alpha. Badai memeluk erat pinggangnya dan melancarkan aksi brutal lagi de
last updateHuling Na-update : 2024-10-25
Magbasa pa

52. Sosok Baru?

Sebagai calon istri personel pasukan elite khusus, Sasa bukannya tanpa diseleksi oleh kesatuan dari mana Badai berasal. Semua berkas mengenai latar belakang termasuk hasil tes kesehatannya, sudah diserahkan jauh-jauh hari, sebelum hari pernikahan itu datang. Semua syarat pernikahan baik secara kedinasan, agama dan negara sudah diurus dan dipenuhi, termasuk mendatangi Damar secara resmi sebagai Panglima Tentara dan ayah dari calon mempelai perempuan."Maaf untuk tertundanya resepsi dan prosesi pedang pora-nya ya Nduk," gumam Badai saat ia mengiringi langkah Sasa keluar dari ruangan kerja Damar."Aku nggak sedih atau kecewa kok Mas, tenang aja," jawab Sasa masih dengan mata berbinar bahagia menatap lekat pada calon suaminya."Kamu ngeliatin apa sih?" tanya Badai bingung, ia meneliti sendiri tubuhnya."Enggak," Sasa menggeleng, sedikit tersipu. "Aku berasa ngeliat kamu pas pertama kali aku tau identitas aslimu, Mas. Kaget sih waktu itu, kenapa liat orang mirip banget sama Badai, tapi pak
last updateHuling Na-update : 2024-10-26
Magbasa pa

53. Kutukan Bunga Sakura

Lelaki yang dipanggil Dito oleh Sasa ini nampak mengangguk pelan pada Badai yang memberi penghormatan padanya. Situasi aneh dan canggung itu membuat Sasa segera tersadar bahwa pangkat Dito ada satu level di atas Badai."Mas Dito, dulu sempet setengah tahun jadi ajudannya Ayah, Mas," kata Sasa mewakili Dito."Ndan," Badai mengangguk hormat, "Badai," katanya memperkenalkan diri."Indonesian Special Force," Dito tersenyum ramah. "Jadi, aku jelas ditolak ya Sa?" tanyanya menoleh Sasa."Apa sih Mas!" Sasa tertawa.Jauh sebelum Badai mengenal Sasa dan ditugasi untuk melindunginya, Sasa sudah membuat Dito jatuh hati. Meski tak sempat mengungkap perasaan, Dito sangat dekat dengan Sasa, bagai pengganti Ernest yang tak hidup serumah dengannya."Langgeng ya berdua, semoga aku dapet undangan terbatasnya," ucap Dito santai."Mau diundang?" tawar Sasa genit."Mau dong," kekeh Dito. "Lancar semuanya, sedih sebenernya aku, tapi
last updateHuling Na-update : 2024-10-26
Magbasa pa

54. Pernah Menikmatinya

"Mbak Sasa, mohon ijin ada tamu di depan!" ujar Waskito mendatangi Sasa yang tengah duduk bersama para Budhe-Budhe di taman belakang."Hem? Siapa Mas?" dahi Sasa mengerut, perasaan ia tidak ada janji dengan siapapun."Siap, namanya Arleta. Kenal nggak? Kalau nggak kenal, biar ditolak sama orang gerbang," kata Waskito lagi."Jangan! Kenal kok Mas, suruh masuk aja, biar kutemuin di ruang tamu," cegah Sasa cepat, merasa aneh tapi juga penasaran dengan keberanian Arleta.Waskito mengangguk kemudian beranjak menuju pintu depan. Sementara, Sasa bergegas masuk ke kamarnya, mengganti baju dan berdandan. Ia harus tampil maksimal dan gahar saat harus bertemu rival. Mengingat betapa beraninya Arleta mendatangi kandang lawan, Sasa harus bersiap untuk segala kemungkinan.Saat Sasa keluar kamar, Arleta sudah duduk di sofa ruang tamu. Pandangan mantan pacar Badai itu tampak mengitar, mengamati semua foto yang terpajang di atas televisi besar, juga yang
last updateHuling Na-update : 2024-10-26
Magbasa pa

55. Prahara Pertama

Arleta bungkam, otaknya mencerna semua kalimat yang Sasa ucapkan. Meski hatinya membenarkan, ia sudah mempertaruhkan harga dirinya untuk menggagalkan pernikahan Badai dan Sasa. Bukankah ia tidak boleh mundur?"Gimana caranya ya bikin lo ngerti kalau Badai itu nggak tulus sama lo," desis Arleta hampir kehabisan cara untuk mempengaruhi Sasa."Jangan cari cara, gue nggak peduli dia tulus atau enggak. Cukup nggak perlu meduliin lo lagi aja gue udah bahagia tiada tara. Mbak, lo nggak kapok dibawa ke Mako dan tau gimana Badai bertugas sebenernya? Nggak malu udah ngerendahin dia dan keluarganya?""Gue nggak pernah malu buat memperjuangkan perasaan cinta gue!" tegas Arleta menggelikan."Wah, telat Mbak. Udah gue rebut si Badai, harusnya lo lakuin ini sejak dulu," sambar Sasa jumawa. "By the way, hari ini jadwal gue padat banget lho Mbak, besok kan kami akad. Kalau lo udah nggak ada yang mau diobrolin dan yang mau dibahas cuma hal nggak bermutu gini, gue tinggal ya?""Gue diusir?""Menurut lo?
last updateHuling Na-update : 2024-10-27
Magbasa pa

56. Mengawali Rasa Sakit

"Aku udah bilang ke Bunda kalau aku lagi nggak pengin ketemu Mas. Lagian kita kan lagi sama-sama dipingit, kenapa kamu ke sini?" dumal Sasa terpaksa menemui Badai juga karena sang calon suami langsung diminta oleh Ran masuk ke kamarnya."Katanya takut kangen, makanya tadi aku video call. Karena nggak dijawab-jawab aku yakin pasti ada apa-apa. Firasatku bener kan? Aku salah apa?" tanya Badai sangat peka."Nggak ada," desis Sasa singkat."Kamu ragu buat akad sama aku besok?""Iya!" sambar Sasa mengejutkan.Badai terdiam setelah Sasa berucap demikian. Ia tertegun di ambang pintu, tak menyangka dengan jawaban spontan yang Sasa berikan. Ada apa? Kenapa sangat tiba-tiba dan tanpa peringatan seperti ini?"Boleh kutanya kenapa?" tanya Badai lembut."Aku nggak mau jawab," ujar Sasa muncul sifat kekanak-kanakannya."Kalau nggak dijawab gimana aku bisa nyari cara buat ngeyakinin kamu lagi, Nduk?""Nggak usah cari cara. Ngapain juga.""Serius aku bingung lho ini. Kamu nggak ada angin nggak ada uj
last updateHuling Na-update : 2024-10-28
Magbasa pa

57. Sampai Jumpa Besok

Lalu sepi lagi. Hanya isak Sasa yang sesekali terdengar, juga helaan napas panjang Badai di dalam ruangan. Tidak ada yang bisa Badai lakukan untuk mengobati rasa sakit yang Sasa alami, semua sudah terjadi di masa lalu dan mustahil menjelajah waktu untuk memperbaikinya atau bahkan meniadakannya. Semua yang menjadi keputusan Sasa nanti pada akhirnya akan Badai terima, sekalipun jika Sasa membuang rasa cintanya."Aku nggak akan ngebatalin pernikahan kita Mas, aku nggak mau mantan pacar kamu itu bertepuk kaki. Sebaliknya, aku bakalan nyiksa dia dengan terus menjaga kamu di sisiku tanpa ngasih dia harapan buat bisa balik lagi sama kamu kayak dulu," desis Sasa. "Jangan minta aku buat bersikap biasa aja setelah ini Mas. Ngebayangin gimana kamu dulu sama dia ngebikin perih di dada," tukasnya.Badai mengangguk-angguk, "Aku nggak akan maksa kamu buat bisa nerima itu, Sa. Kamu tau banget kalau aku punya kesempatan buat ngebaikin masa lalu, aku bakalan milih nggak mengenal Arleta. Cuma kuminta po
last updateHuling Na-update : 2024-10-29
Magbasa pa

58. Nyonya Badai

Badai akhirnya benar-benar menerjang sakura milik Damar dan menguasai anak cantik kesayangan itu seutuhnya. Di depan sang panglima tentara dan dua orang saksi, Badai mengucap ikrar pada Tuhan untuk melindungi dan mencintai Sasa sampai ajal menjemput. Tak terkira bahagia dan lega memenuhi hati masing-masing orang tua kedua mempelai. Termasuk Sasa yang mendengar Badai mengucap namanya dengan fasih dalam akadnya."Saya terima nikah dan kawinnya Sakura Kadita Rumi Binti Damar Elang Satria Wiwasata dengan mas kawin seperangkat alat salat dan uang tunai sebesar sembilan puluh empat juta, dua ratus dua puluh dua rupiah dibayar tunai!" sebut Badai lantang."SAHHH!"Para saksi dan tamu undangan berseru hampir bersamaan saat penghulu meminta pendapat. Doa dan pujian dipanjatkan kepada Tuhan, air mata Sasa dan Ran jatuh bersamaan. Kini, Sasa akan menyandang status baru, yakni sebagai Nyonya Lettu Akai Badai Bagaspati. Kendati masalah yang sempat terjadi kemarin belum terselesaikan secara baik-ba
last updateHuling Na-update : 2024-10-29
Magbasa pa

59. Mencuri Kecupan

"Aku bahagia kok!" sambar Sasa termakan pancingan Badai yang sangat lihai itu, "sialan!" sungutnya begitu tersadar."Makan ya," bujuk Badai menahan senyum tampannya. "Mau disuapin?" tawarnya."Aku bisa makan sendiri," ujar Sasa langsung merebut piring di tangan Badai cepat."Iya," kata Badai sabar. Meluluhkan hati Sasa atas kesalahannya yang fatal tentu saja tidak akan mudah, tapi ia tidak akan menyerah atas rasa cinta istrinya. "Aku nanti ambil baju ganti dulu ke rumah, baru jemput kamu dan kita jalan ke kampus. Berangkat jam 5 sore kan?""Iya," balas Sasa. "Kamu ikut kunjungan ke Jogja ini?" tanyanya tertarik."Aku ada janjian sama Ernest di sana. Lagian ada Diaz dan banyak orang BEM fakultas yang dilibatin, kami nggak boleh lengah," tutur Badai."Oh," Sasa manggut-manggut, berusaha tampak tak terlalu peduli."Kamu jadi mesen kamar hotel yang satu ruangan buat sendiri?""Jadi, tapi kayaknya Nana mau jadi satu sama aku, dia males sekamar bareng Dira," jawab Sasa.Badai berdecak kece
last updateHuling Na-update : 2024-10-30
Magbasa pa

60. Mencoba Meluluhkan Hati

"Kerasa pengin muntah enggak?" tegur Badai perhatian saat Sasa terlihat menggeliat dan bangun dari tidur panjangnya.Sasa menggeleng, "Sampe mana?" tanyanya."Sebentar lagi sampe penginapan," balas Badai. "Tidur lagi aja, nanti kalau udah sampe kubangunin," ucapnya."Masih subuh," gumam Sasa meneliti kondisi di sekitar, "Jogja kalau subuh pasti syahdu.""Cocok," celetuk Badai iseng."Cocok apanya?""Nggak ada," bantah Badai, ia tersenyum penuh arti. "Hari ini hari bebas, kunjungan baru mulai besok, mau jalan-jalan nggak?" tawarnya."Liat ntar aja," desis Sasa masih sesekali ketus. "Itupun kalau nggak males," tambahnya.Badai mengangguk ringan. Ia tahu bahwa Sasa masih terluka karena Arleta yang berbuat seenaknya. Sebenarnya, waktu bebas seharian nanti yang ia rencanakan ingin mengajak sang istri keluar sekadar jalan-jalan juga ingin ia pakai untuk sedikit memberi Sasa penjelasan. Namun, belum apa-apa, Sasa sudah menolaknya mentah-mentah."Aku pengin ngobrol lebih banyak soal masalah k
last updateHuling Na-update : 2024-10-31
Magbasa pa
PREV
1
...
45678
...
12
DMCA.com Protection Status