"Duduk Alpha," ucap Damar setelah tawa gelinya karena tingkah Sasa, mereda. "Siap!" seperti biasa Badai selalu memberi hormat militer pada sang calon mertua, "mohon ijin Komandan!" lanjutnya sebelum duduk menghadapi Damar. "Silakan, silakan," Damar mengangsurkan telapak tangannya. "Mau minum apa?" tawarnya. "Siap! Ijin menjawab, apa saja Komandan!" balas Badai tegas. "Mas Badai," panggil Ran lembut. "Panggil Ayah dong, masa sama calon mertua begitu manggilnya. Lagian ini di rumah, santai aja," katanya lalu menoleh Damar. "Ayah juga! Panggil nama dong, kebiasaan asal panggil kode namanya aja!" omelnya. "Iya, iya," Damar menurut. "Bunda tolong minta Mbak bikinin minum buat Badai," katanya sedikit tersendat saat memanggil nama asli calon menantunya. Hangat, akrab, dan penuh keceriaan, itulah cerminan keluarga sang jenderal besar, Panglima Tentara yang perkasa. Damar di dalam rumah dengan Damar saat bertugas memang jauh berbeda
Last Updated : 2024-10-12 Read more