"Kenapa serius banget gitu sih Mas mukanya? Seminarnya yang dibahas perasaan nggak berat-berat banget," gumam Sasa heran karena Badai terdiam sejak seminar dimulai dan tak mengajaknya bicara sekalipun."Hem?" Badai menoleh, "iya, ya," ujarnya misterius."Udah? Gitu doang tanggapannya?" desis Sasa gemas. "Ada yang lagi kamu pikirin? Selalu deh kamu kalau lagi fokus ke hal laen ekspresi wajahnya begitu," gumam Sasa sedikit kesal juga karena Badai tak mengindahkannya."Nggak ada apa-apa Nduk," dusta Badai. "Pembicaranya dari universitas sebelah kan ya?" tanyanya mengubah topik, sengaja mengalihkan perhatian Sasa agar tidak fokus pada ekspresi dan sikapnya."Iya," Sasa mengangguk. "Dari tadi kamu nggak nyimak sih, makanya nggak tau," sindirnya."Nduk, kamu tau siapa aku," bisik Badai lirih, "umurku udah sebegini tuanya, udah bosen sama yang beginian.""Terus dari tadi mikir apa kamu Mas?""Ehm, ada tersirat di bayanganku soal acara nikahan kita sih," ucap Badai."Nggak mungkin. Bukan soal
Huling Na-update : 2024-10-22 Magbasa pa