All Chapters of Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!: Chapter 161 - Chapter 170

187 Chapters

Dipaksa Pergi

Sesudah Axel keluar dari kamarnya, Suri langsung mengambil ponsel dan menghubungi Tuan Josua. Saat ini, ia sangat membutuhkan nasihat dan dukungan dari pengacaranya itu. Suri menempelkan ponsel di telinganya dengan tangan gemetar. Begitu panggilan tersambung, ia menghela napas lega."Paman..."Di seberang, suara berat dan tenang milik Tuan Josua segera menyambutnya. "Suri, aku baru saja akan menghubungimu tentang kecelakaan yang dialami Romeo. Aku ingin tahu bagaimana kronologinya dan bagaimana keadaan kalian berdua sekarang?"Suri menelan ludah, mencoba meredam getaran di suaranya. Ia menarik napas panjang sebelum akhirnya menceritakan semua rentetan peristiwa—tentang mobil yang nyaris menabraknya, Romeo yang tanpa ragu menyelamatkan hidupnya, hingga harus terbaring koma. Sementara, ia sekarang harus berhadapan dengan ancaman dari sang ibu mertua.Hening sesaat. Seolah Tuan Josua sedang mencerna semua informasi yang baru saja disampaikan."Keterlaluan," gumam Tuan Josua, suaranya l
last updateLast Updated : 2025-02-10
Read more

Segera Kembali

Suri menatap tajam ke arah Axel, matanya yang masih sembab karena menangis menunjukkan keteguhan hatinya. "Tolong, Xel, bawa aku kembali," pintanya dengan suara bergetar. "Aku tidak mau pergi. Aku ingin tetap berada di sisi Romeo.”Axel menarik napas panjang, menatap Suri dengan kesabaran yang mulai menipis. "Suri, ini bukan tentang keinginanmu saja. Pikirkan keselamatan bayi di dalam rahimmu."Suaranya lebih lembut kali ini, penuh dengan kepedulian yang tulus. "Dokter bilang padaku, kandunganmu lemah. Jika kamu terus mengalami tekanan seperti ini, kamu berisiko mengalami keguguran. Bukankah kamu tidak ingin kehilangan anakmu?"Perlahan, Suri menggigit bibirnya. Hatinya terombang-ambing dalam dilema. Dia ingin tetap menemani Romeo, tetapi dia juga tak bisa mengabaikan kesehatan bayi yang sudah mereka nantikan dengan penuh perjuangan.Axel melanjutkan, "Jika kamu tetap berada di sekitar keluarga Romeo, terutama setelah kepergian Nyonya Miranda, kamu hanya akan dipersalahkan atas semu
last updateLast Updated : 2025-02-11
Read more

Butuh Kehadiranmu

Langit malam di kota Belvantis tampak bertabur cahaya, seolah menyambut kedatangan Suri, Axel, dan Nyonya Yasmin. Setelah perjalanan panjang yang melelahkan, mereka akhirnya tiba di apartemen yang telah disewa oleh Axel.Sepanjang malam, hati Suri dilanda kegelisahan. Ia berbaring sendiri di ranjang sementara pikirannya masih melayang pada Romeo. Ia berharap, dalam beberapa hari ke depan kondisi kesehatannya akan membaik, sehingga ia bisa kembali ke kota Velmora. Pagi harinya, Suri terbangun karena suara getar ponsel di atas meja nakas. Dengan mata masih mengantuk, ia melihat nama yang tertera di layar : Sagara."Halo, Pak Sagara, selamat pagi," sapanya dengan suara serak."Suri, di mana kamu sekarang?" suara Sagara terdengar tegas, tetapi ada nada khawatir di dalamnya. "Aku mendengar tentang kecelakaan Romeo. Bagaimana keadaannya?"Suri menarik napas panjang. "Saya minta maaf, Pak Sagara, saya berada di luar negeri. Untuk sementara, saya tidak bisa melanjutkan proyek kota mandiri. S
last updateLast Updated : 2025-02-11
Read more

Permohonan Seorang Istri

Suri duduk di sudut kafetaria rumah sakit, menatap kosong ke cangkir teh hangat di hadapannya. Tangannya yang gemetar menggenggam gelas itu, tetapi pikirannya melayang jauh. Rasa rindu dan cemas terhadap Romeo membuat hatinya bergejolak. Suri menghela napas berat. Haruskah ia menghubungi Raysa atau Tuan Joshua untuk mencari tahu kabar tentang Romeo? Namun, Raysa dan Kenzo sedang berbahagia mempersiapkan pertunangan. Ia tak ingin merepotkan mereka dengan bebannya. Namun, seolah alam semesta berpihak padanya, ponsel Suri bergetar di atas meja. Begitu melihat nama Raysa tertera di layar, Suri bergegas menjawab panggilan itu."Halo, Suri, kamu di mana sekarang? Aku dan Kenzo baru saja tiba, dan mendapat kabar bahwa Romeo mengalami kecelakaan," suara Raysa terdengar panik di ujung telepon. "Apa yang sebenarnya terjadi?"Dengan suara bergetar, Suri menceritakan semuanya—bagaimana Romeo sekarang mengalami koma, dan ia yang terpaksa pergi demi keselamatan bayi dalam kandungannya. Mendengar
last updateLast Updated : 2025-02-12
Read more

Hanya Bayangan

Nyonya Valerie tersentak. Suara lirih itu, nama yang disebut oleh putranya yang tengah terbaring koma, menggema di telinganya. Suri.Romeo memanggil nama Suri. Jari-jarinya yang sebelumnya hanya bergerak pelan kini tampak semakin aktif. Dengan panik, Nyonya Valerie segera menekan tombol pemanggil perawat di samping ranjang putranya. Sementara Diva yang berdiri di sampingnya tampak menggigit kuku dengan gelisah.Tak lama kemudian, suara langkah kaki terdengar mendekat. Seorang perawat bersama dokter masuk ke dalam ruangan dengan ekspresi siaga. “Mohon keluar sebentar. Kami akan melakukan pemeriksaan,” kata dokter dengan tegas.Nyonya Valerie mengangguk, meski raut wajahnya menunjukkan ketidaksabaran. Dengan berat hati, ia melangkah mundur, lalu meraih tangan Diva agar ikut keluar bersamanya. Di dalam ruangan, dokter dan perawat segera mendekati Romeo. Alat pemantau tanda vital diperiksa, grafik detak jantung yang sebelumnya stabil kini menunjukkan peningkatan. Perawat dengan sigap
last updateLast Updated : 2025-02-12
Read more

Butuh Istriku

Nyonya Valerie meraih tangan Romeo dengan lembut, mengusap punggung tangannya dengan penuh kasih sayang. "Romeo, tenang dulu. Jangan panik. Mama akan memanggil dokter untuk memeriksamu," ucapnya, berusaha menenangkan putranya yang tampak gelisah. Namun, napas Romeo justru terdengar semakin berat dan tersengal."Di mana Suri? Aku butuh dia dalam kegelapan ini," lirih Romeo, suaranya sarat dengan kesedihan dan kegelisahan.Nyonya Valerie menahan napas sejenak, menatap Diva yang berdiri tak jauh dari tempat tidur Romeo. "Suri tidak ada, Sayang. Tapi, Diva ada di sini untuk menemanimu," ujarnya dengan suara lembut.Tanpa disuruh, Diva segera mendekat, wajahnya penuh harapan. "Iya, Kak Romeo. Kakak bisa mengandalkan aku."Romeo menggeleng dengan lemah. "Tidak. Aku ingin istriku. Aku ingin Suri..."Nyonya Valerie menarik napas panjang, mengumpulkan keberanian sebelum mengucapkan kata-kata yang telah ia rancang di kepalanya. "Romeo, dengarkan Mama. Suri benar-benar tidak ada. Sejak kamu d
last updateLast Updated : 2025-02-13
Read more

Tidak Mungkin Berkhianat

Usai memastikan bahwa ibunya telah tertidur dengan tenang, Axel menoleh ke arah Suri yang masih duduk di kursi samping brankar. "Suri, aku akan mengantarmu pulang ke apartemen," ujar Axel dengan lembut.Suri menggeleng pelan, lalu tersenyum menenangkan. "Tidak usah, Xel. Aku bisa pulang sendiri dengan taksi. Kamu tetap di sini saja untuk menjaga Tante Yasmin. Aku tidak ingin merepotkanmu."Axel menghela napas, tampak ragu. "Aku bisa kembali lagi setelah mengantarmu. Aku tidak ingin kamu pulang sendirian di malam seperti ini."Suri tersenyum kecil dan menepuk lengan Axel dengan lembut. "Aku baik-baik saja, sungguh. Lagi pula, aku sudah terbiasa naik taksi sendiri, kamu tidak perlu khawatir."Tatapan Axel penuh dengan ketidakrelaan, tetapi akhirnya ia mengangguk. "Baiklah. Kabari aku saat kamu sudah sampai di apartemen.""Tentu," jawab Suri seraya berdiri dan mengambil tasnya.Axel menatap Suri sekali lagi sebelum mengantar wanita itu hingga ke lobi rumah sakit.Di lobi yang luas dan t
last updateLast Updated : 2025-02-13
Read more

Hancur

Romeo masih menggenggam foto yang diberikan Bi Ranti. Meski tidak bisa melihat, jemarinya meraba setiap sudut kertas itu, seolah berharap bisa menemukan kebenaran hanya dengan sentuhan. Napas Romeo memburu, dadanya naik turun dalam gelombang emosi yang tak terkendali. Ia menggeleng pelan, menolak semua yang dikatakan ibunya tentang Suri."Panggil Yonas," suara Romeo terdengar serak, hampir berbisik. “Biarkan dia yang melihat foto ini untukku. Aku ingin Yonas yang memberitahu aku kebenarannya."Nyonya Valerie memandang putranya dengan tatapan rumit. Ia tahu, Romeo tidak akan begitu saja mempercayainya tanpa bukti yang lebih kuat. Namun, ia juga tidak akan membiarkan putranya bersatu lagi dengan Suri."Yonas tidak ada di sini, Sayang," ucapnya lembut, berusaha menenangkan Romeo.Romeo mengerutkan kening. "Apa maksud Mama?""Kita tidak lagi di Velmora. Yonas tidak ikut bersama kita," jawab Nyonya Valerie dengan nada penuh kehati-hatian.Romeo terdiam sesaat, seolah berusaha memahami kat
last updateLast Updated : 2025-02-14
Read more

Kehilangan Mendalam

Suri sedang memasak sup ayam sambil menunggu Axel pulang dari rumah sakit. Pria itu biasanya makan siang di apartemen, sebelum kembali ke rumah sakit untuk menjaga sang ibu. Hari ini, Suri berencana akan bicara mengenai keinginannya pulang ke kota Velmora.Begitu Axel masuk, ia segera berdiri dan menyambut sepupunya itu. Suri mengajak Axel ke ruang makan dan menunjukkan hidangan yang sudah ia siapkan.“Wah, kalau kamu memasak setiap hari, aku jadi merasa punya istri,” canda Axel sambil mencicipi masakan Suri yang menurutnya sangat lezat.Suri menunggu hingga Axel selesai makan, lalu mulai membuka percakapan."Xel, aku ingin kembali ke Velmora sendiri," kata Suri dengan suara mantap. "Aku ingin mencari informasi tentang Romeo, sekaligus menghadiri resepsi pernikahan sahabatku, Raysa. Aku sudah merasa lebih sehat sekarang."Axel menatapnya tajam, matanya menyiratkan ketidaksetujuan. "Jangan, Suri. Aku tidak bisa membiarkanmu pergi sendirian. Kamu tahu bahwa situasinya tidak aman. Selain
last updateLast Updated : 2025-02-14
Read more

Pewaris Keluarga Hudaya

Diva tengah bersiap menuju rumah sakit. Jemarinya dengan cekatan menyapukan bedak halus ke wajahnya, memastikan setiap detail sempurna.Perlahan, ia meraih sepasang anting kecil bermata berlian dan memasangnya di telinga. Hari ini, ia harus terlihat luar biasa di hadapan Romeo.Namun, tepat ketika ia hendak mengambil tas, ponselnya bergetar. Sejenak, dadanya berdebar. Ia merasakan firasat buruk, tetapi tetap menekan tombol hijau untuk menerima panggilan."Halo, Randy," sapanya sedikit malas."Diva, kita punya masalah besar." Suara Randy terdengar tegang di seberang sana.Alis Diva mengernyit. "Masalah apa lagi?""Anak buah Toni sudah ada yang tertangkap polisi."Diva membeku sejenak. Ia menatap bayangannya sendiri di cermin, seakan mencoba mencari jawaban dari ketakutan yang menyergapnya."Berapa orang? Apa mereka sudah bicara?" tanya Diva cepat, berusaha menekan rasa panik."Aku belum tahu pasti, tapi menurut informasi yang kudapat, polisi sedang menginterogasi mereka. Mungkin, hanya
last updateLast Updated : 2025-02-15
Read more
PREV
1
...
141516171819
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status