Lahat ng Kabanata ng Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!: Kabanata 181 - Kabanata 190

290 Kabanata

Perubahan Drastis

Pagi itu, suara ketukan lembut di pintu rumah Suri terdengar, disusul dengan suara Raysa yang ceria."Suri, aku datang!"Dari dalam, Suri segera beranjak dengan langkah ringan, mendekati pintu dan membukanya. Begitu pintu terbuka, Raysa berdiri di sana dengan senyum lebar, membawa sekotak makanan yang tampak masih hangat.Di samping Raysa, Kenzo berdiri dengan tangan dimasukkan ke saku celana. Mata lelaki itu melirik lembut ke arah bayi kembar Suri yang tengah tertidur di ayunan."Kami membawakan makanan bergizi untukmu, supaya cepat pulih dan tetap kuat menyusui si kembar," kata Raysa sembari masuk ke rumah, meletakkan makanan di meja makan. "Ada sup ayam kampung, telur rebus, ikan salmon panggang, serta jus kurma dan susu almond. Semuanya baik untuk ibu menyusui."Kenzo mendekat ke ayunan bayi dan menatap mereka dengan kagum."Mereka mirip dengan Romeo. Jika Romeo tahu, pasti dia akan sangat bahagia," tutur Kenzo pelan, ada nada haru di suaranya.Ucapan itu membuat hati Suri berden
last updateHuling Na-update : 2025-02-20
Magbasa pa

Identitas Baru

Suri dan Raysa melangkah memasuki sebuah optik ternama di pusat perbelanjaan. Deretan bingkai kacamata dalam berbagai bentuk, warna, dan desain terpajang rapi di etalase kaca. Suri mengedarkan pandangannya, berusaha menemukan kacamata yang tidak hanya nyaman, tetapi juga cukup efektif untuk mengubah penampilan.Seorang pramuniaga yang ramah segera menyambut mereka dan menawarkan bantuan."Selamat siang, ada yang bisa saya bantu?"Suri tersenyum tipis. "Saya sedang mencari kacamata dengan bingkai yang ringan dan tidak terlalu mencolok, tapi tetap terlihat profesional."Pegawai itu mengangguk dan mulai menunjukkan beberapa pilihan. Suri mencoba satu per satu, dari yang berbentuk bulat hingga kotak. Ada yang terlalu besar, ada yang terlalu kecil, ada pula yang membuat wajahnya tampak lebih tajam.Setelah mencoba beberapa pilihan, Suri melihat sebuah kacamata dengan bingkai hitam tipis berbentuk oval. Suri pun mencobanya, lalu menatap pantulan dirinya di cermin.Seketika, wajahnya tampak
last updateHuling Na-update : 2025-02-21
Magbasa pa

Bertemu Lagi Dengannya

Suri menyerahkan kedua bayinya kepada pengasuh, kemudian menatap dokumen yang kini berada dalam genggamannya. Di sana, tertulis nama baru yang harus ia perankan untuk sementara waktu: Altea.Ia membaca dengan saksama setiap detail yang tertulis dalam dokumen itu—Altea, seorang wanita berusia dua puluh tujuh tahun, lulusan arsitektur dan pernah bekerja di salah satu perusahaan terkemuka di kota Casia.Ia menarik napas dalam, mencoba meresapi peran baru yang akan ia jalani. Perlahan, Suri meletakkan dokumen itu di pangkuannya dan mendongak menatap Yonas.“Jadi, mulai besok, aku adalah Altea.” ucapnya pelan, suaranya masih mengandung sedikit keraguan. Yonas mengangguk. “Benar, Nyonya Suri. Anda harus mengingat setiap detail yang tertulis dalam dokumen ini, sebab jika Tuan Romeo bertanya atau mencurigai sesuatu, Anda bisa menjawab dengan lancar.”Suri menggigit bibirnya, lalu mengangguk pelan. Ia kembali melirik dokumen itu, memastikan dirinya menghafal semua informasi dengan baik.Setel
last updateHuling Na-update : 2025-02-21
Magbasa pa

Sosok yang Berbeda

Mobil yang dikendarai Yonas melaju pelan menyusuri jalanan kota. Di kursi penumpang, Suri duduk dengan perasaan tak menentu. Kedua tangannya saling meremas, jemarinya saling menggenggam erat seolah mencari pegangan dari rasa gugup yang kian menggulung dadanya.Di balik kaca jendela, gedung-gedung tinggi kota Velmora berganti dengan pemandangan yang lebih sepi, menandakan mereka semakin dekat dengan apartemen Romeo. Debaran jantung Suri makin kencang, hingga ia merasa Yonas yang menyetir di sebelahnya mungkin bisa mendengar.Mata Suri menatap lurus ke luar jendela, tetapi pikirannya melayang jauh, membayangkan seperti apa pertemuannya dengan Romeo nanti. Sudah berbulan-bulan mereka tidak bertatap muka. Kini, ia kembali dalam hidup Romeo, tetapi dengan identitas yang berbeda.Suri merogoh tasnya dan mengambil kacamata yang sudah ia siapkan. Dengan tangan sedikit gemetar, ia memasang kacamata hitam itu di wajah. Setelahnya, Suri membuka kamera ponsel, menggunakan refleksi layar untuk mem
last updateHuling Na-update : 2025-02-22
Magbasa pa

Siapa Kamu Sebenarnya?

Mendengar nada ketus dan dingin dari Romeo, Suri menahan diri untuk tidak terbawa perasaan. Ia menghela napas pelan, menekan debaran jantungnya yang terus menggila sejak ia tiba di apartemen ini. Dengan tenang, Suri meletakkan bekal makanan itu di atas meja, memastikan posisinya rapi sebelum berbicara dengan suara datar."Saya membawakan sarapan pagi ini atas saran Yonas, Tuan Romeo. Karena, salah satu tugas saya adalah mengatur jadwal makan Anda," ucapnya tanpa menunjukkan ekspresi berlebihan. "Jadi, jangan salah paham. Saya tidak bermaksud memberikan perhatian sama sekali, ini hanyalah bagian dari pekerjaan saya sebagai asisten profesional."Sejenak, suasana menjadi senyap. Suri memperhatikan Romeo yang tampak terdiam, seolah memproses kata-katanya. Matanya yang dulu bersinar hangat kini terlihat misterius, sulit ditebak. Setelah beberapa saat hening, Romeo berkata tanpa intonasi berarti, "Letakkan saja makanan itu di meja. Nanti kalau berminat, aku akan makan."Senyum tipis munc
last updateHuling Na-update : 2025-02-22
Magbasa pa

Cinta Lama Bersemi Kembali

Suri menahan napas sejenak, dadanya bergemuruh mendengar Romeo mempertanyakan identitasnya. Tatapan redup Suri menelisik wajah Romeo, meski pandangan pria itu masih tertutup kegelapan. Tidak, ini terlalu cepat. Romeo belum boleh mengetahui siapa dirinya, sebelum ia berhasil mengembalikan cinta dan kepercayaan dalam diri pria itu. Suri segera mengendalikan diri, menahan laju napasnya agar tidak terdengar terlalu berat. Dengan sekuat tenaga, ia menahan getaran di suaranya dan berkata dengan nada datar.“Tuan Romeo, tentu saja saya adalah Altea, sepupu Yonas. Memangnya Tuan berpikir saya siapa?” jawab Suri balas bertanya. “Tapi … kamu sangat mirip dengan …,” ujar Romeo tak melanjutkan ucapannya.“Mirip siapa, Tuan? Apakah dia saudara, teman, atau mungkin ... pasangan Anda?” lanjut Suri sengaja memancing Romeo.Romeo termenung sejenak, seolah pikirannya dipenuhi oleh kenangan yang berkecamuk. Rahangnya mengeras, lalu ia melepaskan genggaman tangannya pada pergelangan Suri. Gerakannya
last updateHuling Na-update : 2025-02-23
Magbasa pa

Kau Membuat Aku Mengingatnya

Melihat arah tatapan Romeo, Suri baru menyadari bahwa kemejanya masih terbuka, memperlihatkan bagian atas tubuhnya yang sensitif. Sontak, dada Suri berdebar kencang. Entah kenapa, tatapan pria itu membuatnya merasa seolah sedang diamati. Namun, seharusnya ini tidak menjadi masalah karena pandangan Romeo masih samar.Dengan cepat, Suri merapikan kancing kemejanya, tetapi sengaja menyisakan sedikit ruang untuk menguji Romeo. Ternyata, sesudah ia menutupnya, tatapan Romeo masih tetap berada di titik yang sama.Jadi, ini hanya kebetulan. Romeo tidak benar-benar melihat.Suri menghela napas lega, menyadari betapa ia terlalu mencemaskan sesuatu yang tidak perlu. Ia tersenyum miris, menertawakan dirinya sendiri yang begitu panik, padahal kenyataannya tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Mengumpulkan keberanian, Suri kemudian melangkah mendekat dan membantu Romeo duduk di tepi tempat tidur."Bagian mana dari tubuh Tuan Romeo yang sakit?"Romeo menyandarkan kepala ke dinding, ekspresinya tampa
last updateHuling Na-update : 2025-02-23
Magbasa pa

Menggoda Atasan

"Apakah kamarku nyaman sekali, sampai kamu tertidur begitu lama?" Suara bariton yang dalam itu berbisik begitu dekat di telinga Suri, menembus lelapnya tidur yang membuainya dalam mimpi.Suri sontak membuka mata, terkejut bukan main. Dadanya berdebar hebat, seakan ada palu yang menghantam tulang rusuknya dari dalam. Kelopak matanya masih berat, tetapi kesadarannya langsung kembali begitu saja saat ia menyadari situasi yang tengah terjadi. Terbangun dengan gerakan tiba-tiba, bola mata Suri membesar dalam keterkejutan. Napasnya tertahan sejenak. Entah ini ilusi atau kenyataan, tetapi wajah Romeo kini berada sangat dekat dengannya. Ketika mata Suri benar-benar terbuka, pandangannya bertemu dengan sepasang mata hazel pria itu. Meski ia tahu Romeo tidak dapat melihat dengan jelas, ada sesuatu dalam tatapan kosong itu yang membuatnya gelisah. Di dalam sana, jantung Suri bertalu tanpa irama yang jelas. Posisinya yang tidur berhadapan dengan Romeo begitu canggung, membuatnya tidak nyama
last updateHuling Na-update : 2025-02-24
Magbasa pa

Dia Masih Mencintaiku

Tubuh Suri menegang. Perlahan, ia menoleh dan mendapati Romeo berdiri di dekat meja makan dengan ekspresi datar.Menelan ludah, Suri memutar otak secepat mungkin. Ia harus menemukan alasan yang masuk akal—dan cukup meyakinkan—agar Romeo tidak curiga. "Yang tidak boleh dikatakan adalah ... saya baru selesai makan siang,” jawab Suri. Meski terdengar konyol, tetapi hanya jawaban ini yang terlintas di benaknya.Dahi Romeo berkerut. "Kenapa harus disembunyikan?" tanyanya, jelas bingung. "Aku bukan atasan kejam yang melarang karyawan untuk makan." "Bukan begitu maksud saya," ralat Suri berusaha terdengar santai. "Anda tadi baru saja memarahi saya gara-gara ketiduran, dan mungkin Anda akan semakin marah kalau saya makan.”Romeo tidak langsung menanggapi. Beberapa saat kemudian, ia hanya mendengus kecil sebelum membalikkan tubuhnya sembari menggenggam tongkat."Kembali ke ruang kerja. Aku menunggumu.”Mendengar perintah itu, Suri mengelap tangannya dengan handuk sebelum mengikuti langkah
last updateHuling Na-update : 2025-02-24
Magbasa pa

Berubah Manja

"Bagaimana hari pertamamu bekerja?" tanya Raysa dengan nada antusias. "Apakah Romeo tidak mengenalimu sama sekali?" Suri melepaskan tasnya, menghela napas sebelum menjawab, "Tidak. Dia tidak mengenaliku." Raysa mengernyit, tampak tidak puas dengan jawaban singkat itu. "Lalu, bagaimana rasanya bekerja untuk suamimu sendiri?" Suri tersenyum miris. "Melelahkan," jawabnya jujur. "Aku harus sabar menghadapi Romeo yang sekarang. Dia lebih dingin, ketus, dan sedikit menyebalkan." Raysa terkekeh pelan, kemudian menepuk bahu Suri untuk memberikan semangat.“Kenapa tidak sekalian mengaku bahwa kamu adalah istrinya?”Suri menggeleng pelan. "Jangan dulu," katanya lirih. "Aku masih ingin menguji Romeo. Aku ingin tahu perasaannya padaku.” Raysa terdiam, lalu mengangguk pelan. "Baiklah, semoga kamu berhasil. Aku pulang dulu, ya. Besok aku akan datang jam tujuh.” Setelah mengantar Raysa ke pintu, Suri berjalan menuju kamarnya. Ia membersihkan diri di kamar mandi, sebelum menyusui kedua bayi
last updateHuling Na-update : 2025-02-25
Magbasa pa
PREV
1
...
1718192021
...
29
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status