All Chapters of Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!: Chapter 171 - Chapter 180

187 Chapters

Kembalinya Sang Nyonya Muda

Dalam perjalanan menuju mansion, Suri menyandarkan kepalanya ke jendela taksi, memandangi jalanan yang terasa begitu asing meskipun ini adalah kotanya sendiri. Ia menghela napas panjang sebelum mengeluarkan ponsel untuk menghubungi seseorang. Terdengar nada sambung sejenak sebelum suara berat dan berwibawa itu menjawab. "Halo, Suri?""Paman Josua, ini aku," sapa Suri. "Aku sudah kembali ke Velmora."Di seberang sana, Tuan Josua terdengar lega. "Syukurlah, aku senang mendengarnya. Aku juga punya kabar penting untukmu,” pungkas Tuan Josua.“Dua dari pelaku tabrak lari sudah tertangkap polisi, tapi ketuanya masih buron. Jadi, kamu harus berhati-hati, Suri. Jika perlu, sewa bodyguard yang bisa melindungimu."Suri mengepalkan tangannya di pangkuan. Rasa marah terhadap mereka yang telah mencelakai Romeo masih menyala di dada, tetapi ia berusaha menguasai diri. "Terima kasih, Paman. Tolong bantu aku untuk memantau perkembangan kasus itu,” tandas Suri. “Dan, aku butuh dukungan lain dari Pam
last updateLast Updated : 2025-02-15
Read more

Tidak Ada yang Bisa Menyakiti Aku

Di dalam kamar perawatan yang sunyi, Nyonya Valerie duduk di samping ranjang tempat Romeo berbaring. Ia menatap wajah sang putra yang terlelap sambil merapikan selimutnya. Meski terbaring lemah, Romeo masih tampak begitu tampan dan karismatik. Setiap tarikan napasnya terdengar pelan, tetapi stabil. Tiba-tiba, pintu kamar terbuka perlahan. Seorang wanita melangkah masuk dengan anggun, dia adalah Diva."Tante," sapanya lembut. "Bagaimana kondisi Kak Romeo? Apa ada perkembangan?""Dia masih belum bisa melihat,” jawab Nyonya Valerie sedih. “Dokter bilang butuh waktu lebih lama untuk pemulihan total. Selain itu, emosi Romeo masih sangat labil. Kita harus berhati-hati dalam menghadapinya."Diva mengangguk dengan penuh pengertian. "Jangan khawatir, Tante. Aku akan selalu sabar merawat Kak Romeo dan mencurahkan semua perhatianku. Aku ingin membuktikan bahwa aku adalah pasangan yang paling tepat untuknya."Nyonya Valerie menatap Diva dengan penuh harapan. "Tentu saja, Diva. Romeo butuh seseor
last updateLast Updated : 2025-02-16
Read more

Sang Direktur

Aira menggigit bibirnya kuat-kuat, menahan rasa kesal yang hampir meledak. Ia tahu ia tidak bisa menang dalam situasi ini. Dengan enggan, ia mundur selangkah dan menatap Suri penuh kebencian. “Ini belum selesai, Suri.”Suri tersenyum kecil. “Aku yakin belum.”Aira menggeram dan akhirnya berbalik, berjalan keluar dengan kedua bodyguardnya yang kini tampak tak berguna. Setelah Aira pergi, Suri menghela napas panjang. Ia yakin Aira tak akan tinggal diam begitu saja, begitu pula dengan sang ibu mertua. Namun, ia tidak akan gentar. Ini adalah perjuangan yang harus ia lakukan demi Romeo dan juga bayi dalam kandungannya. Suri lantas menoleh kepada lima bodyguard yang siap sedia berada di sampingnya. Dengan suara tegas, Suri memberikan instruksi. “Dua dari kalian ikut dengan saya. Tiga lainnya tetap di sini. Saya ingin mansion ini dijaga ketat, jangan biarkan siapapun masuk tanpa izin dari saya.”Para bodyguard mengangguk serempak, menunjukkan kesetiaan mereka terhadap tugas yang baru dib
last updateLast Updated : 2025-02-16
Read more

Perayaan Cinta

Usai jam kantor, Suri merapikan berkas-berkas di atas meja kerjanya yang baru. Ia menghela napas panjang, merasakan betapa cepat hidupnya berubah dalam beberapa hari terakhir. Dari seorang istri yang terusir, kini ia menduduki kursi direktur perusahaan yang diwariskan oleh kakeknya. Namun, satu hal yang tak berubah—rindunya pada Romeo. Ia mengusap perutnya yang mulai membuncit, menguatkan hati bahwa semua yang ia lakukan ini demi anak mereka. Suri lalu berpamitan kepada Axel. "Aku akan pergi menemui sahabatku, Raysa. Sudah lama sekali kami tidak bertemu."Axel tersenyum dan mengangguk. "Hati-hati di jalan."Suri segera mengambil ponselnya untuk menelepon Raysa. Mengetahui Suri telah kembali, Raysa sangat gembira dan langsung mengajaknya makan malam bersama.Setibanya di restoran, Suri melihat Raysa dan Kenzo duduk di salah satu meja dekat jendela. Raysa buru-buru bangkit dan berlari menghampiri Suri, memeluknya erat. "Suri, aku sangat merindukanmu! Aku lega melihatmu baik-baik saja
last updateLast Updated : 2025-02-17
Read more

Akhir dari Pernikahan Ini

Nyonya Valerie meraih tangan Romeo dengan lembut, suaranya terdengar lebih pelan, penuh bujukan."Romeo, kamu harus mulai berpikir realistis. Tidak ada gunanya memikirkan Suri lagi. Seandainya kamu bersikeras menemui Suri, dia juga tidak akan menerimamu.”"Apa maksud Mama?" suara Romeo terdengar dingin."Sekarang, kamu belum bisa melihat dan belum bisa berjalan dengan normal," ucap Nyonya Valerie tanpa ragu. "Suri akan membuangmu. Dia pasti memilih pria yang sehat dan bisa memberinya keturunan. Mama tidak ingin kamu sakit hati.”Romeo menoleh ke arah suara ibunya. Pandangannya mungkin buram, tetapi amarahnya begitu nyata. "Keluar!" sentaknya penuh tekanan."Romeo, dengarkan Mama. Mama bisa memanggil pengacara untuk —”"Aku bilang keluar!" Romeo membentak, suaranya menggema di ruangan itu. "Aku tidak ingin mendengar satu kata lagi! Pergi!"Diva dan Nyonya Valerie terlonjak. Mereka tidak punya pilihan selain menuruti perintah Romeo. Dengan enggan, mereka pun keluar dari kamar, meninggal
last updateLast Updated : 2025-02-17
Read more

Kedua Buah Hatiku

Tanpa berpikir panjang, Sagara lebih dulu memegangi tubuh Suri dan mengangkatnya dalam gendongan."Siapkan mobil, cepat! Suri sepertinya akan melahirkan!" perintahnya tegas.Axel segera berlari menuruni tangga untuk menyiapkan mobil. Sementara beberapa karyawan lain membantu Sagara untuk membawa Suri ke depan. Setelah Axel siap di kursi kemudi, Suri didudukkan oleh Sagara di kursi penumpang dengan ditemani seorang staf wanita. Sementara Sagara masuk ke mobilnya sendiri.Tanpa banyak bicara, Axel langsung melaju ke jalan raya untuk menuju rumah sakit bersalin. Pria itu berusaha menembus kemacetan agar mereka lekas sampai.Sepanjang perjalanan, Suri terus mengerang kesakitan. Tangannya mencengkeram lengan staf wanita yang menemaninya, berusaha menahan kontraksi yang semakin sering datang. Keringat di dahinya sudah bercucuran, dan bibirnya terlihat pucat.Sesampainya di rumah sakit, para perawat membawa Suri ke ruang persiapan persalinan dengan kursi roda. Axel dan Sagara berjalan cepat
last updateLast Updated : 2025-02-18
Read more

Sedang Apa Di sana?

Gerimis kecil turun perlahan di kota Belvantis, membasahi jendela apartemen tempat Romeo berdiri. Ia baru saja menyelesaikan percakapannya dengan Yonas. Tangannya perlahan memasukkan ponsel ke saku celana, sementara tatapannya yang redup menembus jendela kaca, menatap sayu ke arah kota yang ramai. "Sayang, sedang apa kamu di sana?" bisiknya pelan, hampir tak terdengar.Selepas keluar dari rumah sakit, Romeo lebih suka menyendiri di kamar hingga malam hari. Namun, keheningan di sekelilingnya memudar tatkala terdengar langkah kaki yang mendekat. Romeo berhenti sejenak, telinganya menangkap suara yang sudah ia kenali.Ia menarik napas panjang, menguatkan diri. Tangannya meraih tongkat yang bersandar di dinding dekatnya. Ia sudah cukup terbiasa dengan keadaan ini. Dengan satu ketukan tongkat di lantai marmer yang dingin, ia mulai melangkah perlahan. Posturnya tetap tegap, meskipun langkahnya masih terhitung hati-hati. Ia nampak tampan dalam kaos polo berwarna navy yang dipadukan dengan
last updateLast Updated : 2025-02-18
Read more

Jevandro dan Jeandra

Raysa menghela napas berat, matanya dipenuhi keprihatinan. “Suri... Romeo mencintaimu begitu dalam. Dia bahkan rela mengorbankan dirinya untuk menyelamatkanmu. Aku tidak percaya Romeo akan semudah itu melepaskanmu.”Suri menundukkan wajah, menatap kedua bayi mungilnya yang masih tidur dengan damai.“Aku tidak mau memikirkan masalah itu dulu, Ray. Yang terpenting saat ini adalah merawat anak-anakku.”Raysa mengangguk pelan. Ia tahu, Suri butuh waktu untuk menenangkan diri. Namun dalam hati, ia merasa ada sesuatu yang janggal mengenai kedatangan pengacara itu ke kantor Suri.“Benar, aku ikut bahagia melihatmu bisa melahirkan bayi yang tampan dan cantik,” ujar Raysa mengalihkan pembicaraan. “Apa kamu sudah punya nama untuk mereka?” tanyanya penuh antusias.Suri nampak berpikir sejenak sebelum menjawab. Memang sudah saatnya ia memberikan nama kepada bayi kembarnya yang sudah terlahir ke dunia.“Jevandro dan Jeandra, itulah nama mereka,” jawab Suri penuh keyakinan. “Jevandro artinya seoran
last updateLast Updated : 2025-02-19
Read more

Kesempatan Bertemu Romeo

Tanpa menunggu reaksi dari Aira, Suri berjalan menuju mobil diiringi oleh Axel dan bodyguard yang membawakan koper berisi barang-barangnya. Begitu duduk di dalam mobil, Suri melihat kedua bayinya yang tenang dalam gendongan Raysa. Ada sedikit kesedihan, tetapi lebih dari itu, ada kelegaan. Ia tahu, ini adalah awal yang baru. Rumah tempat ia pernah tinggal bersama Romeo, kini akan menjadi tempat ia membangun kehidupan bersama Jevandro dan Jeandra. Axel kemudian menginjak pedal gas, membawa mereka menjauh dari mansion.Setelah beberapa saat dalam keheningan, Suri mengulurkan tangannya. “Raysa, aku ingin menggendong anak-anakku.”Tanpa bertanya lebih lanjut, Raysa menyerahkan kedua bayi mungil itu ke tangan ibunya. Suri kini menggenggam erat bayinya di tangan kiri dan kanan. Matanya menatap penuh cinta pada wajah polos mereka. Merekalah satu-satunya alasan ia tetap kuat. Satu-satunya alasan ia memilih untuk melangkah maju.Mobil terus melaju hingga akhirnya berhenti di depan sebuah rum
last updateLast Updated : 2025-02-19
Read more

Penyamaran

Suri membeku di tempatnya. Matanya membelalak tak percaya. "Apa? Menyamar?""Ya, hanya dengan cara ini Anda bisa bertemu dengan Tuan Romeo, Nyonya," kata Yonas. "Emosi Tuan Romeo belum stabil, saya khawatir dia akan menolak jika mengetahui itu adalah Anda. Tapi, saya rasa hanya Anda yang bisa membuat Tuan Romeo kembali seperti dulu."Suri menggigit bibirnya. Hatinya bergejolak. Di satu sisi, ia ingin menemui Romeo, ingin melihat sendiri bagaimana kondisi suaminya itu. Namun di sisi lain, ia merasa ragu apakah berada di samping Romeo dengan berpura-pura menjadi orang lain adalah pilihan yang tepat. "Tolong pikirkan baik-baik, Nyonya Suri," kata Yonas dengan suara pelan. "Saya akan menunggu jawaban Anda dalam tiga hari ke depan. Saya melakukan ini demi kebaikan Anda dan Tuan Romeo."Mendengar perkataan Yonas, Suri menggenggam ponsel erat-erat, seolah mencari kekuatan dari benda kecil itu. Sungguh, ia belum bisa mengambil keputusan untuk saat ini. "Baiklah, Yonas," ucap Suri masih terde
last updateLast Updated : 2025-02-20
Read more
PREV
1
...
141516171819
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status