Share

Dipaksa Pergi

Penulis: Risca Amelia
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-10 18:16:30

Sesudah Axel keluar dari kamarnya, Suri langsung mengambil ponsel dan menghubungi Tuan Josua. Saat ini, ia sangat membutuhkan nasihat dan dukungan dari pengacaranya itu.

Suri menempelkan ponsel di telinganya dengan tangan gemetar. Begitu panggilan tersambung, ia menghela napas lega.

"Paman..."

Di seberang, suara berat dan tenang milik Tuan Josua segera menyambutnya.

"Suri, aku baru saja akan menghubungimu tentang kecelakaan yang dialami Romeo. Aku ingin tahu bagaimana kronologinya dan bagaimana keadaan kalian berdua sekarang?"

Suri menelan ludah, mencoba meredam getaran di suaranya. Ia menarik napas panjang sebelum akhirnya menceritakan semua rentetan peristiwa—tentang mobil yang nyaris menabraknya, Romeo yang tanpa ragu menyelamatkan hidupnya, hingga harus terbaring koma. Sementara, ia sekarang harus berhadapan dengan ancaman dari sang ibu mertua.

Hening sesaat. Seolah Tuan Josua sedang mencerna semua informasi yang baru saja disampaikan.

"Keterlaluan," gumam Tuan Josua, suaranya l
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (5)
goodnovel comment avatar
lullaby dreamy
ahahaha iyaa bnr bgt kak ^^ curiga ada drama salah paham n’ sakit hati antara romeo n’ suri nnt ke dpnnya efek dr hasutan 3 medusa betina . mestinya sih kalo cinta hrs percaya sm pasangan yaa, tp kalo romeo curiga . mending suri cari suami lg aja . krn ga bljr dr pngalaman brarti si romeo .
goodnovel comment avatar
Aisya Laduni
diluar ekspetasi.malah kek jd sinetron ikan terbang.ntr ujung2nya suri tdk diakui kehamilannya klo romeo sadar,diva dn nyonya valeri jd menang,yaelah,knp exel jd kayak suaminya merasa berhak memutuskan.
goodnovel comment avatar
lullaby dreamy
hehe ^^ soalnya biasanya kan kaya gtu . biar ada perseteruan akibat kesalah pahaman lg antar 2 tokoh utama . pdhl kalo romeo pintar, cinta n’ percaya sm Suri . mestinya sih ga ada konflik yaa ke dpnnya . tp sptnya kan tdk mungkin . jd udh bsa ngbayangin aja bbrp alur yg bklan dikembangkan sm author
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Segera Kembali

    Suri menatap tajam ke arah Axel, matanya yang masih sembab karena menangis menunjukkan keteguhan hatinya. "Tolong, Xel, bawa aku kembali," pintanya dengan suara bergetar. "Aku tidak mau pergi. Aku ingin tetap berada di sisi Romeo.”Axel menarik napas panjang, menatap Suri dengan kesabaran yang mulai menipis. "Suri, ini bukan tentang keinginanmu saja. Pikirkan keselamatan bayi di dalam rahimmu."Suaranya lebih lembut kali ini, penuh dengan kepedulian yang tulus. "Dokter bilang padaku, kandunganmu lemah. Jika kamu terus mengalami tekanan seperti ini, kamu berisiko mengalami keguguran. Bukankah kamu tidak ingin kehilangan anakmu?"Perlahan, Suri menggigit bibirnya. Hatinya terombang-ambing dalam dilema. Dia ingin tetap menemani Romeo, tetapi dia juga tak bisa mengabaikan kesehatan bayi yang sudah mereka nantikan dengan penuh perjuangan.Axel melanjutkan, "Jika kamu tetap berada di sekitar keluarga Romeo, terutama setelah kepergian Nyonya Miranda, kamu hanya akan dipersalahkan atas semu

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-11
  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Butuh Kehadiranmu

    Langit malam di kota Belvantis tampak bertabur cahaya, seolah menyambut kedatangan Suri, Axel, dan Nyonya Yasmin. Setelah perjalanan panjang yang melelahkan, mereka akhirnya tiba di apartemen yang telah disewa oleh Axel.Sepanjang malam, hati Suri dilanda kegelisahan. Ia berbaring sendiri di ranjang sementara pikirannya masih melayang pada Romeo. Ia berharap, dalam beberapa hari ke depan kondisi kesehatannya akan membaik, sehingga ia bisa kembali ke kota Velmora. Pagi harinya, Suri terbangun karena suara getar ponsel di atas meja nakas. Dengan mata masih mengantuk, ia melihat nama yang tertera di layar : Sagara."Halo, Pak Sagara, selamat pagi," sapanya dengan suara serak."Suri, di mana kamu sekarang?" suara Sagara terdengar tegas, tetapi ada nada khawatir di dalamnya. "Aku mendengar tentang kecelakaan Romeo. Bagaimana keadaannya?"Suri menarik napas panjang. "Saya minta maaf, Pak Sagara, saya berada di luar negeri. Untuk sementara, saya tidak bisa melanjutkan proyek kota mandiri. S

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-11
  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Cinta Pertama Suamiku

    "Suri, cepat buatkan kami teh hijau tanpa gula!" Suara sang ibu mertua menggema dari ruang tengah, hingga Suri yang sedang membersihkan meja makan, segera meletakkan lap yang ia pegang dan menuju dapur. Meski ada banyak pelayan di mansion keluarga Albantara, mertuanya itu memang selalu menyuruh Suri melakukan berbagai pekerjaan, seolah-olah dia adalah bagian dari staf rumah tangga. Tapi, Suri tak melawan karena merasa itulah tugasnya di rumah ini. Setidaknya, ia bisa bermanfaat dibandingkan diabaikan seperti tahun pertamanya sebagai menantu di keluarga itu.Tak lama kemudian, Suri pun kembali dengan membawa nampan berisi 2 cangkir teh yang masih mengepul. Hanya saja saat Suri meletakkan cangkir di atas meja, ia baru menyadari ada tante sang suami yang datang bersama kedua putrinya di sofa mewah ruang tamu.“Pagi, Tan–”"Suri, bekas luka di pipimu itu masih ada?" potong Mira menatap Suri dari atas hingga bawah dengan pandangan merendahkan. "Apa Romeo tidak malu memiliki istri yang

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-09
  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Sakit

    “Suri, saya harus jujur padamu. Berdasarkan hasil pemeriksaan, kamu memiliki tumor di dalam hidungmu. Tumor ini cukup berbahaya, dan harus segera diangkat melalui pembedahan,” ucap Dokter Adrian setelah Suri duduk di hadapannya.“Jika dibiarkan terlalu lama, tumor ini dapat berubah menjadi ganas dan bisa mengancam nyawamu.”Deg!Suri merasa napasnya tercekat.Selama ini ia sudah terbiasa dengan penderitaan fisik dan emosional, tetapi kabar ini membuat semua masalah lain tampak kecil.“Kita perlu segera menjadwalkan operasi, Suri,” kata dokter Adrian. “Apakah kamu perlu membicarakan ini dengan suamimu?”Mendengar pertanyaan itu, Suri merasa hatinya semakin berat.Apa Romeo peduli? Selama ini, dalam rumah tangganya ia berdiri sendirian. Keberadaan Romeo di sisinya lebih seperti bayangan daripada kenyataan. Terlebih, Diva sudah kembali.Tidak ada tempat untuknya.“Tidak, Dok. Saya tidak perlu izin dari siapapun,” jawab Suri berusaha tegar.Dokter Adrian memandang Suri dengan tatapan hera

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-09
  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Perceraian?

    Suri tertawa miris.Tepat setelah ia mengatakannya, ia dapat melihat pintu mobil mewah milik suaminya terbuka.Seperti biasa, Romeo terlihat tampan dengan setelan jas abu-abu tua yang membalut tubuh tegapnya.Namun, kemejanya sama dengan yang ada di foto yang diterimanya tadi.Terlebih, ia melihat Romeo berjalan ke sisi lain mobil, membukakan pintu penumpang untuk Diva. Sesuatu yang bahkan tak pernah suaminya itu lakukan selama pernikahan mereka. Mungkin karena wajahnya yang buruk rupa tak menyenangkan dipandang, dibanding Diva yang seorang artis terkenal yang memang rupawan?Hati Suri kembali berdenyut pedih. Dia juga dapat melihat sang mertua dan ipar menyambut cinta pertama suaminya itu dengan senyuman hangat, seolah mereka baru saja bertemu dengan seorang ratu. “Diva, Sayang, kamu semakin cantik saja,” puji wanita paruh baya itu.Aira, yang selalu suka ikut campur, menambahkan, “Aku tidak sabar untuk makan malam bersamamu, Kak Diva. Aku sudah bilang pada teman-temanku bahwa aku a

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-10
  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Paksaan

    Suri menghela napas.Kenapa ia harus bertahan selama ini? Romeo jelas tidak mencintainya dan akan selalu memilih Diva. Tanpa bisa dicegah, air matanya akhirnya kembali mengalir.Akan tetapi, Suri menahan diri agar tak bersuara. Ia takut tangisannya didengar oleh orang-orang di mansion yang justru akan menertawakan kelemahannya. Tapi ia berjanji....Setelah ini, ia tak akan menangis lagi. Kriet!Pintu kamar mendadak terbuka, menampilkan Romeo di sana. Suri sontak berdiri dan mendekatinya–berharap bisa menyelesaikan semua masalah malam ini.Hanya saja, suara berat Romeo mengisi ruangan lagi-lagi mengecewakannya. “Aku akan mengantar Diva pulang ke apartemennya karena sudah malam. Aku akan kembali secepatnya ke sini.”“Tapi, aku ingin membicarakan perceraian kita segera,” tuntut Suri."Apa maksudmu?" Romeo menyipitkan matanya, “apa kau cemburu dengan Diva?”Suri menarik napas panjang, seolah mengumpulkan keberanian yang tersisa. "Bukan hanya itu. Yang jelas, aku sudah menghubungi pengac

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-10
  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Puncak

    Hanya saja, Suri tak menyia-nyiakan kesempatan itu.Ia segera melarikan diri dari kamar yang telah menjadi saksi bisu penderitaannya selama ini.Bingung harus ke mana, Suri berlari ke bagian belakang mansion, menuju kamar pelayan.Hanya tempat itu yang aman bagi dirinya saat ini. Tidak mungkin ia menuju ke depan mansion karena di sana masih ada Diva, ibu mertua, dan adik iparnya. Dengan tubuh yang gemetar, Suri berhenti di depan kamar Bi Wina. Selama ini, hanya wanita tua yang sudah bertahun-tahun bekerja di mansion keluarga Albantara itu yang pernah menunjukkan rasa simpati padanya. “Bi Wina,” suara Suri terdengar pecah, ia menahan isak. “Bolehkan aku bermalam di sini? Aku tidak ingin kembali ke kamarku.”Bi Wina terkejut dan menatap Suri penuh kebingungan. Namun, melihat mata Suri yang sembap dan memerah, ia bisa merasakan kepedihan yang sedang ditanggung perempuan muda itu. Dengan lembut, Bi Wina mempersilakan Suri duduk di atas tempat tidur kecil di sudut kamarnya.“Nona Suri,

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-11
  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Berbeda

    Ck!Ucapan Yonas itu membuat Suri mendengus sinis.Sudah jelas, bukan? Romeo lebih memilih menghabiskan waktu bersama Diva daripada pulang dan menyelesaikan masalah rumah tangganya. "Sampaikan pada Romeo," kata Suri dengan nada tajam, "aku hanya minta sepuluh menit waktunya. Sepuluh menit saja untuk menandatangani surat cerai." Yonas terdiam sesaat, lalu berkata hati-hati, "Baik, Nona Suri. Nanti saya sampaikan." Suri tahu, tak ada gunanya berharap banyak.Romeo pasti akan mencari alasan untuk terus mengabaikannya, lalu memadu kasih dengan Diva tanpa rasa bersalah. Tut!Dengan gerakan tegas, Suri memutus sambungan telepon dan meletakkan ponselnya di meja.Ia lalu membuka kopernya sekali lagi.Tangannya terulur, menyentuh sebuah gaun merah anggun yang sudah lama tidak ia pakai.Gaun itu pernah menjadi favoritnya—simbol keberanian dan kekuatan.Namun sejak kehidupannya dengan Romeo berubah menjadi penjara, gaun itu hanya berdiam dalam gelap, seperti dirinya.Suri melepas pakaian

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-06

Bab terbaru

  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Butuh Kehadiranmu

    Langit malam di kota Belvantis tampak bertabur cahaya, seolah menyambut kedatangan Suri, Axel, dan Nyonya Yasmin. Setelah perjalanan panjang yang melelahkan, mereka akhirnya tiba di apartemen yang telah disewa oleh Axel.Sepanjang malam, hati Suri dilanda kegelisahan. Ia berbaring sendiri di ranjang sementara pikirannya masih melayang pada Romeo. Ia berharap, dalam beberapa hari ke depan kondisi kesehatannya akan membaik, sehingga ia bisa kembali ke kota Velmora. Pagi harinya, Suri terbangun karena suara getar ponsel di atas meja nakas. Dengan mata masih mengantuk, ia melihat nama yang tertera di layar : Sagara."Halo, Pak Sagara, selamat pagi," sapanya dengan suara serak."Suri, di mana kamu sekarang?" suara Sagara terdengar tegas, tetapi ada nada khawatir di dalamnya. "Aku mendengar tentang kecelakaan Romeo. Bagaimana keadaannya?"Suri menarik napas panjang. "Saya minta maaf, Pak Sagara, saya berada di luar negeri. Untuk sementara, saya tidak bisa melanjutkan proyek kota mandiri. S

  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Segera Kembali

    Suri menatap tajam ke arah Axel, matanya yang masih sembab karena menangis menunjukkan keteguhan hatinya. "Tolong, Xel, bawa aku kembali," pintanya dengan suara bergetar. "Aku tidak mau pergi. Aku ingin tetap berada di sisi Romeo.”Axel menarik napas panjang, menatap Suri dengan kesabaran yang mulai menipis. "Suri, ini bukan tentang keinginanmu saja. Pikirkan keselamatan bayi di dalam rahimmu."Suaranya lebih lembut kali ini, penuh dengan kepedulian yang tulus. "Dokter bilang padaku, kandunganmu lemah. Jika kamu terus mengalami tekanan seperti ini, kamu berisiko mengalami keguguran. Bukankah kamu tidak ingin kehilangan anakmu?"Perlahan, Suri menggigit bibirnya. Hatinya terombang-ambing dalam dilema. Dia ingin tetap menemani Romeo, tetapi dia juga tak bisa mengabaikan kesehatan bayi yang sudah mereka nantikan dengan penuh perjuangan.Axel melanjutkan, "Jika kamu tetap berada di sekitar keluarga Romeo, terutama setelah kepergian Nyonya Miranda, kamu hanya akan dipersalahkan atas semu

  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Dipaksa Pergi

    Sesudah Axel keluar dari kamarnya, Suri langsung mengambil ponsel dan menghubungi Tuan Josua. Saat ini, ia sangat membutuhkan nasihat dan dukungan dari pengacaranya itu. Suri menempelkan ponsel di telinganya dengan tangan gemetar. Begitu panggilan tersambung, ia menghela napas lega."Paman..."Di seberang, suara berat dan tenang milik Tuan Josua segera menyambutnya. "Suri, aku baru saja akan menghubungimu tentang kecelakaan yang dialami Romeo. Aku ingin tahu bagaimana kronologinya dan bagaimana keadaan kalian berdua sekarang?"Suri menelan ludah, mencoba meredam getaran di suaranya. Ia menarik napas panjang sebelum akhirnya menceritakan semua rentetan peristiwa—tentang mobil yang nyaris menabraknya, Romeo yang tanpa ragu menyelamatkan hidupnya, hingga harus terbaring koma. Sementara, ia sekarang harus berhadapan dengan ancaman dari sang ibu mertua.Hening sesaat. Seolah Tuan Josua sedang mencerna semua informasi yang baru saja disampaikan."Keterlaluan," gumam Tuan Josua, suaranya l

  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Tidak akan Menyerah

    Suri menatap tajam ke arah Nyonya Valerie, matanya membara dengan keteguhan. Meski tubuhnya lemah dan tangannya dicekal oleh pria berbadan kekar, pantang baginya untuk tunduk pada ancaman sang ibu mertua.Sekuat tenaga, Suri menahan gemetar yang perlahan menjalari tubuhnya."Aku tidak akan menandatangani surat cerai itu," ujar Suri tegas. "Jika Mama berani melakukan sesuatu, aku akan berteriak. Aku akan memanggil para perawat ke sini!"Nyonya Valerie menyilangkan tangannya di depan dada, ekspresinya tidak berubah sedikit pun. Senyum sinis tersungging di bibirnya. "Silakan saja. Pintu ruangan ini tertutup, dan di luar sana ada bodyguard yang berjaga. Tidak ada seorang pun yang bisa masuk tanpa seizinku. Tidak akan ada yang bisa menolongmu."Suri merasakan hawa dingin menjalar ke tulang belakangnya, seiring dengan rasa takut yang mulai merayap. Ia tahu Nyonya Valerie bukan orang yang bisa dianggap remeh. Wanita itu telah mengambil alih kekuasaan di keluarga Albantara, dan ia memiliki pe

  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Pilihan ada di Tanganmu

    Pagi harinya, setelah memaksakan diri untuk makan sedikit dan meminum vitamin yang diberikan oleh dokter, Suri meminta bantuan seorang perawat untuk mengantarnya ke kamar rawat Romeo. Perawat itu dengan sabar menggandeng Suri, membawanya menaiki lift menuju lantai empat, tempat Romeo dirawat.Setibanya di depan kamar VIP tersebut, Suri menarik napas panjang sebelum mendorong pintu perlahan. Ruangan itu sunyi, hanya terdengar suara lembut dari alat-alat medis yang terus bekerja menjaga kehidupan Romeo. Di atas ranjang rumah sakit, pria yang sangat ia cintai itu terbaring lemah dengan mata terpejam rapat. Selang oksigen menempel di hidungnya, sementara alat monitor detak jantung berdetak stabil di samping ranjang.Hati Suri terasa remuk redam. Romeo, yang selama ini selalu gagah dan penuh semangat, kini tak berdaya di bawah perawatan medis. Ia melangkah mendekat dengan hati-hati, lalu duduk di sisi ranjang. Jemarinya yang dingin menyentuh pipi Romeo yang pucat. Sentuhan itu begitu lem

  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Melindungi Anak Kita

    Air mata perlahan menggenang di pelupuk mata Suri. Ia tidak tahu bagaimana harus bereaksi. Antara bahagia, terharu, dan di sisi lain, kesedihan merayapi hatinya. Saat ia mengetahui kehamilan ini, Romeo justru sedang berjuang antara hidup dan mati.Ingin sekali ia berbagi kebahagiaan ini dengan suaminya, mengatakan bahwa impian mereka untuk menjadi orang tua akhirnya terwujud. Anak yang mereka nantikan telah hadir dalam dirinya. Namun, semuanya kini terasa getir. Betapa ironis, ketika keajaiban itu datang, Romeo justru tidak bisa mendengar kabar ini. Ia terbaring koma, tak sadar, seolah terputus dari dunia ini.Seandainya Romeo tahu, Suri yakin suaminya akan melompat kegirangan. Ia bisa membayangkan betapa Romeo akan mengusap perutnya dengan penuh kasih, berbisik pada bayi mereka, dan memeluknya dengan hangat. Namun, semua itu hanya angan-angan kosong.Dokter yang melihat ekspresi Suri segera menenangkannya. “Untuk saat ini, yang terpenting adalah kesehatan Anda dan janin di dalam kan

  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Kabar Bahagia di Tengah Duka

    Suri melangkah cepat menuju lantai tiga, tempat di mana Romeo sedang menjalani operasi. Begitu tiba, ia terkejut saat mendapati Axel masih mengikutinya dari belakang. Napas pria itu sedikit tersengal akibat berjalan terburu-buru."Aku ingin melihat kondisi Romeo, Suri. Mama masih tidur, aku bisa menyempatkan waktu sejenak," ucap Axel dengan nada lembut.Suri menggeleng cepat. "Tidak usah. Kembalilah ke Tante Yasmin.”Tanpa menunggu balasan, Suri melangkah lebih cepat menuju ruang operasi. Pintu ruangan itu tertutup rapat, dengan lampu indikator merah menyala terang, menandakan prosedur operasi masih berlangsung. Di depan ruang operasi, Nyonya Valerie duduk lemas di kursi tunggu. Matanya sembab dan wajahnya penuh kecemasan. Di sampingnya, Aira duduk dalam diam, berusaha memberi dukungan. Sedangkan Yonas tampak berdiri tak jauh dari sana, sibuk menelepon. Suara lelaki itu terdengar tegas dan profesional, mengurus banyak hal sekaligus—menghubungi para manajer perusahaan, menginformasik

  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Didera Rasa Bersalah

    Setelah proses pengambilan darah selesai, Suri kembali ke ruang gawat darurat dengan langkah gontai. Tubuhnya terasa lemas, bukan hanya karena kehilangan darah, tetapi juga akibat kelelahan emosional yang menguras energinya.Begitu tiba di depan ruang gawat darurat, Suri melihat perawat membawa kantong darah untuk transfusi. Ia pun bersandar di salah satu kursi di luar ruangan. Pikiran tentang Romeo yang belum juga sadar membuat Suri semakin takut. Ia menggigit bibir bawahnya, berusaha menahan cairan bening yang sudah mengumpul di pelupuk mata.Sopir Romeo, yang sejak tadi setia menunggu, melihat keadaan Suri dan merasa iba. "Nyonya, Anda belum makan. Saya akan belikan makanan dan minuman sebentar," ucapnya dengan nada penuh perhatian.Suri menggeleng lemah. "Tidak perlu, Pak," jawabnya lirih."Setidaknya minum sesuatu, Nyonya. Anda butuh tenaga untuk menjaga Tuan Romeo," bujuk sang sopir.Suri akhirnya hanya mengangguk pasrah. Ia tahu tubuhnya mulai melemah, tetapi pikirannya terlal

  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Demi Suamiku

    Lampu merah yang menyala, tak menjadi penghalang bagi mobil putih dengan tanda palang merah di bagian atapnya untuk terus melaju dengan kecepatan penuh. Di dalamnya, tubuh Romeo terbaring di atas tandu. Selang oksigen sudah terpasang di hidungnya.Seorang paramedis berusaha menekan luka di dada Romeo dengan kain kasa tebal untuk mengurangi pendarahan. Monitor kecil di sebelahnya memperlihatkan detak jantung yang masih berjalan, meskipun melemah.Suri duduk di samping tandu itu, menggenggam tangan Romeo yang mulai terasa dingin. Tangisnya tak kunjung reda, air mata terus mengalir membasahi wajahnya yang pucat. Sungguh, ia tak akan sanggup kehilangan suami, sesudah ia ditinggalkan oleh sang ayah untuk selamanya. “Kenapa … kamu mengorbankan diri demi aku?” tutur Suri dengan air mata yang mengalir deras.Ia meremas jemari Romeo lebih erat, berharap suaminya memberi respons, meskipun hanya sekadar gerakan kecil. Namun, Romeo tetap diam, tak menunjukkan tanda-tanda kesadaran. Andai saja bi

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status