Aroma nasi goreng sederhana memenuhi dapur apartemen Suri. Di meja makan kecil, Raysa sibuk mengaduk teh hangat untuk mereka berdua. Dengan senyum hangat, ia memindahkan dua piring nasi goreng ke meja. “Sarapan dulu, Suri. Kamu butuh tenaga untuk hari ini," ujarnya sambil mengambil tempat di hadapan sahabatnya. Suri, yang masih mengenakan piyama, duduk perlahan. Ia meraih sendok, menyuapkan nasi goreng ke mulutnya. Rasanya sederhana, tetapi cukup menghangatkan hati di pagi yang dingin. Sambil menyeruput teh, Raysa menatap Suri dengan sorot penuh perhatian. "Suri, kamu yakin akan masuk kerja hari ini? Kalau pikiranmu belum tenang, atau kamu tidak ingin bertemu banyak orang, minta izin saja pada Pak Sagara untuk istirahat." Suri meletakkan sendoknya, menatap sahabatnya dengan senyum tipis. "Aku baik-baik saja, Ray. Lagi pula, besok sudah akhir pekan, dan aku tidak punya alasan untuk takut bertemu orang-orang. Aku tidak melakukan kesalahan apa pun." Raysa tersenyum lega, lalu me
Terakhir Diperbarui : 2025-01-15 Baca selengkapnya