Esok hari pun tiba. Bara Sena yang hanya tidur sesaat segera bangkit berdiri. Kahiyang Dewi dan Lian Xie sudah menyiapkan teh panas untuknya. Sedangkan Xue Ruo masih tidur sambil memeluk Meili putrinya. "Istri banyak sungguh menyenangkan. Tapi sayang, aku belum berbicara dengan Lian Xie." batin Bara sambil mengambil cangkir hijau yang tercipta dari batu Laut Selatan. "Kau akan bertarung pertama nanti. Apakah kau sudah menebak, siapa yang akan menjadi lawanmu?" tanya Kahiyang Dewi yang duduk disampingnya bagai seorang permaisuri. Bara menyeruput teh pahit panas tersebut. Aroma melati yang harum itu terasa menyegarkan rongga dadanya. "Aku tidak tahu dan tak bisa menduga, siapa yang akan menjadi lawanku. Tapi, berdasarkan penglihatan ku, dari anak-anak Batara Geni yang tersisa, mereka cukup misterius kecuali Song Yue. Dan anak Dewa Wisnu serta anak Siwa yang katanya menjadi anak angkat Dewa Wisnu itu, aku penasaran seberapa kuat mereka..." kata Bara Sena. "Pertarungan ini akan menja
Last Updated : 2024-10-26 Read more