Kenari Putri Geni akhirnya menjadi pemenang dalam duel melawan Ling Fei. Pertarungan hebat mereka membuat semua orang bertepuk tangan meski sesaat setelah diumumkan pemenang dari pertarungan tersebut Kenari Putri jatuh tidak sadarkan diri. Gadis itu pun digotong oleh beberapa wanita yang bertugas menjadi perawat dibawah arahan Dewi Chang Yun. Ling Fei yang juga terluka parah dibawa ke rumah pengobatan.Setelah semua itu selesai, Anoman kembali melanjutkan pertarungan yang masih ada 8 pertarungan lagi. Kali ini Putri dari Dewi Petir Gong Xia Yun alias cucu Dewa Petir Lei Gong naik ke atas arena. Dia adalah adik dari Gong Xiao Fan, yakni Gong Xia Nian.Lalu yang menjadi lawannya adalah Ling Xun anak dari Dewi Ling Zi berjuluk Dewi Selendang Emas adik kandung dari Dewi Ling Zu si Dewi Seruling Ungu yang anaknya baru saja dikalahkan oleh Kenari Putri Geni. Kedua Dewi ini bertempat tinggal di dalam Kerajaan Jiwa milik Batara Geni. Lagi-lagi duel kali ini adalah dua anak gadis Jaka Geni. T
Dewanata tak berkutik setelah tubuhnya dicengkram beberapa tangan merah yang muncul dari dalam retakan merah yang ada di lantai arena. Tangan merah itu ternyata adalah kekuatan milik Batara Geni yang menghentikan putra Dewi Iswara tersebut. Dan Jaka Geni memberikan teguran keras kepada Dewanata yang saat itu sudah merasakan takut karena tangan merah itu menyala serta mengeluarkan hawa panas."Aku...Aku akan menuruti apa yang ayah katakan..." ucap Dewanata.Jaka Geni mendengus kesal. Namun dilepasnya tubuh anaknya tersebut dari tangan merah yang kemudian masuk kembali kedalam tanah. Bara Sena yang melihat hal itu benar-benar terkejut karena kekuatan yang Jaka Geni gunakan hampir sama dengan Rantai Ungu miliknya. Hanya saja, aura yang terpancar jelas sangat berbeda."Kekuatan apa itu...Tak hanya petir, api, berpindah tempat, mendengar hati orang lain, dan banyak lagi yang lainnya...Sebenarnya, seberapa banyak kemampuan Orang ini?" batin Bara tak habis pikir.Dewanata yang baru dilepas o
Suta Aji bangkit berdiri sambil menahan rasa sakit di wajah dan dadanya. "Sangat kuat!" batin pria itu sambil menatap kearah Gandi."Saudara ipar, gunakan kekuatan aslimu sekarang. Karena aku juga akan mulai serius untuk pertarungan ini..." kata Gandi yang masih melayang di udara.Dari dalam tubuh Gandi keluar aura biru. Setelah aura itu menutupi tubuhnya, dari dalam dada sang pemuda muncul dua ekor Naga berukuran kecil yang bergerak mengitari kedua tangannya. Perlahan-lahan, muncul sisik biru dari tubuh pemuda tersebut. Semua orang menatap kearah Raja Naga Air itu dengan perasaan takjub. Karena mereka akan menyaksikan pergantian wujud manusia menjadi wujud manusia Naga Air dengan Seribu Sisik Naga nya.Kahiyang Dewi menatap tak berkedip dan sedikit terperangah. Baru kali ini dia melihat Gandi mengeluarkan wujud seperti itu."Aura yang luar biasa..." batin wanita itu sambil tersenyum. Disisi lain, Bara Sena nampak tegang melihat Gandi yang tengah berubah wujud menjadi manusia naga.
Semua orang terlihat takjub dengan apa yang mereka lihat di arena sana. Suta Aji Geni, putra Dewi Gangga kalah dari Gandi Wiratama, Raja Ras Naga Air setelah pertarungan yang cukup seru. Banyak yang tak menyangka, Gandi memiliki kekuatan sehebat itu. Bahkan Dewi Nawang Wulan pun tak menyangka kekuatan yang Gandi keluarkan tidak kalah hebat dari Tujuh Tombak Samudra miliknya."Gandi sudah menjadi salah satu makhluk terkuat di Laut Selatan...ini luar biasa untuk kami yang menjadi sekutunya..." batin Dewi Nawang Wulan sambil tersenyum.Gandi mengibaskan tangannya, bola air itu pun pecah dan mengguyur lantai arena. Tubuh Suta Aji melayang jatuh namun dengan cepat Gandi menahannya dengan tenaga dalam sehingga tubuh anak Dewi Gangga itu tidak sampai menghujam ke lantai. Suta Aji nampak tak sadarkan diri."Pemenangnya adalah Gandi Wiratama!" seru Anoman dari atas disambut suara gemuruh para penonton yang melihat pertarungan luar biasa tersebut.Gandi menatap Suta Aji yang tergeletak lalu men
Anoman melayang turun di atas arena. Dia mengelus jenggot putihnya yang tebal."Silahkan naik nomor 17!" serunya.Dari arah kursi peserta, dua sosok terbang dengan cepat menuju ke arena pertarungan. Dua pemuda pun mendarat dan berdiri saling berhadapan di sisi kanan dan kiri Anoman."Barata Geni putra kedua Dewi Iswara Aninda serta Cakra Kumbara Geni Putra Dewi Gangga, apakah kalian mau bertarung secara adil dan jujur?" tanya Anoman.Barata dan Cakra Kumbara sama-sama mengangguk. Keduanya memiliki sifat yang dingin dan tak peduli."Baiklah, pertarungan di mulai!" ucap Anoman lalu dia pun melayang ke udara.Barata Geni langsung membuka serangan pertama. Karena jarak dengan Cakra Kumbara hanya dua tombak, serangan cepatnya membuat anak Dewi Gangga terkejut dan hampir saja terkena serangan kejutan dari anak Dewi Iswara tersebut.Suuut!Kaki Barata melayang menghantam tempat kosong setelah Cakra Kumbara berhasil menghindari serangan. Kedua mata cucu Manikmaya tersebut menyala emas terang.
Kobaran badai api di dalam perisai persegi itu pun mulai menghilang. Anoman mendengus kesal karena beberapa kali pertarungan dia harus ikut turun tangan menahan ledakan dahsyat dari anak Jaka Geni."Sebenarnya dia tengah mencetak seseorang untuk menjadi monters di masa depan..." batin Anoman sambil menatap kedalam perisai miliknya. Setelah api mulai padam dan menghilang, semua mata terbelalak melihat apa yang terjadi didalam perisai tersebut. Mereka tak menyangka, arena yang kuat dan kokoh itu nampak hancur di bagian tengahnya seperti batu saja ditancapi lima tombak besar hingga menyisakan bekas. Tepat di tengah-tengah lima lubang aneh tersebut, terkapar Barata Geni dalam keadaan tak berwujud lagi. Pakaiannya hancur dan seluruh tubuhnya penuh dengan luka gores hingga berlumuran darah.Izanagi dan Lei Gong dibuat melongo melihat hal tersebut. Ternyata apa yang dikatakan Jaka Geni benar adanya. Jurus Tangan Dewa Kematian milik keluarga Dewi Gangga memang sangat mengerikan. Bahkan Api B
Dari dalam tubuh Song Yue keluar hawa dingin yang luar biasa. Maya yang sudah tahu kemampuan Song Yue adalah kekuatan es langsung mengerahkan kekuatan api ijo yang dimilikinya.Selama ini dia tak pernah menunjukkan kekuatan tersebut karena kekuatan itu dia dapat belum lama setelah menikah dengan Gandi. Kekuatan Inti Api Ijo yang diberikan oleh ayahnya, Batara Geni.Wossssh!Api tersebut membungkus tubuhnya. Semua orang menatap takjub kearah Maya yang selama ini tak begitu menonjol di Padepokan Langit karena semua mengira bahwa dia adalah anak dari Gondo Sula.Song Yue membuka serangan lebih dulu. Tubuhnya melesat dengan cepat menyambar kearah Maya Geni. Kakinya bergerak cepat mengarah ke dada. Maya Geni segera menangkis dengan menahan menggunakan telapak tangannya. Lalu saat dia menghentakkan kaki, kekuatan api ijo pun keluar seperti gelombang yang membuat tubuh Song Yue terpental.Wussss!Dengan cepat Song Yue segera menguasai tubuhnya lalu membuat gerakan indah dengan menggunakan du
Semua orang terharu melihat apa yang terjadi diantara Song Yue dan Maya Geni. Ternyata meskipun mereka berbeda ibu, persaudaraan masih melekat di hati keduanya. Keduanya pun sama-sama melangkah keluar arena dengan saling bergandengan tangan. Pemandangan adem ayem ini tentu saja menyentuh banyak penonton dan para dewa apalagi Bara dan Gandi yang menjadi kekasih mereka."Istri kalian sama-sama akrab, aku harap kalian juga akrab satu sama lain," kata Sukma tiba-tiba berceletuk.Gandi langsung pasang wajah cemberut."Siapa bilang kami akrab? Ada persaingan di antara kami yang tak bisa dihindari lagi." kata Gandi dengan wajah masih cemberut."Kita akan buktikan siapa yang pantas memiliki Kahiyang Dewi," sahut Bara sambil tersenyum lebar. Pemuda ini nampak santai dan tenang karena dia tahu, Gandi ada dijalan yang sama dengan dirinya. Semuanya sudah diatur oleh Batara Geni untuk mereka berdua.Sukma Geni menatap kearah Bara Sena."Kahiyang Dewi? Maksudmu wanita Naga yang ada di tribun sana?"
Bara Sena membuka kedua matanya setelah beberapa saat dia memejamkan mata. Bukan tanpa tujuan dia melakukan hal itu. Selama beberapa saat pemuda itu mencoba menghubungi Iblis Neraka Sasaka namun dia tak juga menemukan Iblis tersebut meski dia sudah mencarinya di alam jiwa. Setelah cukup lama, barulah dia bertemu dengan sang Iblis yang kala itu tengah mengurung diri di dalam cangkang api."Ada apa kau kesini?" tanya Sasaka yang merasa terusik dengan kehadiran Bara Sena. Padahal itu adalah alam jiwa milik pemuda tersebut. Seolah-olah tempat itu adalah rumah Iblis itu sendiri sehingga Bara pun dianggap sebagai orang asing."Aku perlu bantuanmu. Kali ini saja," kata Bara."Huh, berapa kali aku sudah membantumu. Kapan kau bisa berdiri sendiri jika terus mengandalkan orang lain," kata Iblis Sasaka membuat Bara merasa kesal."Aku tidak mengandalkan bantuan orang lain. Kali ini aku meminta bantuanmu karena kau adalah satu-satunya Iblis Kuno yang tent
Ular raksasa itu melesat kearah Bara Sena yang baru saja bangkit berdiri. Pemuda itu pun segera menghindari serangan cepat dari ular tersebut sehingga sang ular menabrak akar pohon dengan keras.Brak!Setelah menghindari serangan ular tersebut, Bara mengerahkan kekuatan api neraka miliknya. Bola api besar menghantam tubuh ular tersebut. Gandi yang baru saja selamat dari semburan racun ikut membantu Pendekar Golok Iblis tersebut dengan kekuatan air miliknya. Ular tersebut menjerit keras setelah terkena bola api milik Bara Sena. Tubuhnya terbakar hebat. Disusul serangan air dari Gandi yang mengurung kepalanya sehingga membuatnya tidak bisa bernapas. Ular raksasa itu pun meronta kesana kemari dengan liar. Bara berusaha menghindari setiap gerakan ular yang tidak beraturan tersebut. Gandi tetap mempertahankan kekuatan air yang membelenggu kepala sang ular. Dengan begitu ular tersebut semakin dibuat tak berdaya. Namun kekuatan dari ular itu mema
Bara Sena bersembunyi di balik akar pohon yang tingginya saja bisa mencapai sepuluh tombak. Sangat mirip dengan sebuah benteng. Suasana di sekitarnya terasa lembab dan berlumut. Bara duduk di atas lumut hijau tersebut. Terasa duduk di atas tikar lembut raksasa."Ini benar-benar aneh. Semuanya menjadi raksasa, atau tubuhku yang menjadi sangat kecil?" batin Bara mulai berpikir kenapa dirinya memiliki tubuh sekecil itu. Saat tengah berpikir itu, dia teringat dengan Gandi dan yang lainnya. Tanpa pikir panjang, pemuda itu pun mengeluarkan Gandi dari dalam Dunia Penyimpanan miliknya. Saat Gandi muncul, tubuh Raja Naga Air itu sama besarnya dengan dirinya. Gandi sempat celingukan menatap kesana kemari dengan wajah sedikit bingung. Bara menepuk bahunya."Hei, bukannya sudah aku katakan sebelumnya. Berdasarkan pengamatan tetua Ragrasha, semua yang ada di dalam Tanah Kutukan ini berukuran raksasa. Lihat saja akar pohon setinggi 10 tombak ini. Bahkan lebih tinggi dibanding benteng Probo Lintang
Keesokan harinya...Kejadian di Kuil Naga Air yang awalnya ingin disembunyikan oleh Tetua Ragrasha pada akhirnya sampai juga ke telinga para tetua di Istana Kerajaan. Setelah pesta pernikahan Gandi dan Sekar berakhir, Raja Naga Air bersama para tetua istana segera berkunjung ke Kuil Naga Air yang tengah dibangun kembali oleh para penjaga kuil.Karena tetua Ragrasha kurang tahu apa yang terjadi, Bara Sena lah yang menerangkan semuanya kepada Gandi Wiratama. Mendengar penjelasan tersebut, Gandi cukup terkejut namun dia berterimakasih kepada Bara yang telah membantunya mengalahkan Iblis dari Tanah Kutukan tersebut. Saat tengah membicarakan masalah tersebut, Bara sempat menanyakan perihal pengalaman Tetua Ragrasha yang berhasil masuk ke dalam tanah Kutukan dan keluar kembali."Aku sama sekali tidak tahu masalah itu. Dan malah baru mendengar dari mulutmu," kata Gandi membuat Bara manggut-manggut."Jadi kau memang tidak tahu hal ini ya?" "Aku sempat penasaran kenapa Tetua di Kuil ini hanya
Guo Jiu mencengkram dada kirinya yang mulai berdenyut sakit. Saking sakitnya membuat Iblis itu menjatuhkan tubuhnya ke lantai dan meringkik menahan rasa sakit yang saat ini tengah dia rasakan. Bara Sena melangkah disebelah Guo Jiu dengan tenang. Matanya sempat melirik kearah Iblis itu lalu dia pun menatap tumpukan batu yang mengubur Iblis berjubah hitam.Tangan pemuda itu mengarah ke depan. Dari dalam lantai muncul rantai ungu yang meluncur bagaikan ular melata menuju ke arah tumpukan batu tersebut. Dalam waktu singkat, batu-batu yang mengubur sang Iblis berjubah hitam pun tersingkap oleh rantai-rantai ungu. Lalu rantai tersebut melilit kaki Iblis berjubah hitam dan menyeretnya menuju kearah Pendekar Golok Iblis tersebut."Iblis Tingkat Dewa ya? Pantas kau bangga sekali bisa mengalahkannya dengan bantuan orang lain. Malah kau berbicara buruk pada orang yang sudah membantumu. Guo Jiu, kau ini pintar atau bodoh sebenarnya?" kata Bara sambil menatap kearah sosok Iblis yang tergantung den
Dssss!Kaki Guo Jiu menghantam dagu sosok berjubah tersebut dengan telak. Tubuh makhluk itu pun mencelat ke atas hingga menabrak langit-langit Kuil.Braaak!Langit-langit tersebut hancur berkeping-keping setelah tertimpa tubuh sosok berjubah hitam. Guo Jiu berteriak keras karena merasa bangga dengan usahanya yang tidak sia-sia. Dia tidak tahu, bahwa Bara ikut membantunya tanpa disadari olehnya."Mampus kau! Hahaha!" teriak Guo Jiu lalu dia pun bersiap untuk melompat dan menyerang kembali sosok berjubah hitam yang masih menempel di langit-langit Kuil. Saat Guo Jiu hampir sampai ke tubuh sosok tersebut, tiba-tiba kedua mata makhluk itu terbuka dan memancarkan sinar merah. Guo Jiu terkejut dan tak sempat menghindari serangan kejutan tersebut. Sinar merah yang keluar dari mata makhluk itu menembus dada boneka Iblis tersebut dengan telak.Zrrrtt!Akkhhh!Tubuh Guo Jiu jatuh kembali ke bawah dan mendarat di lantai dengan keras. Dia mengerang kesakitan sambil pegangi dadanya yang berlubang
Guo Jiu menerjang ke dalam ruang utama dengan penuh semangat. Namun tiba-tiba dari arah depan meluncur sinar merah yang menderu kearahnya. Dengan cepat Guo Jiu mengeluarkan tameng sisik naga pemberian Bara dan menahan serangan tersebut.Blaaarrrr!Ledakan keras terdengar di dalam ruangan. Tubuh Guo Jiu terdorong keluar dari ruangan tersebut meski kedua kakinya masih bertahan di lantai."Serangan yang sangat kuat! Cih! Tapi kau belum tahu siapa aku!" teriaknya lalu dia kembali berlari ke depan sambil menggunakan tameng miliknya untuk melindungi tubuh."Tak kusangka ada Iblis di Kuil ini. Dan kau membantu para naga sialan ini!?" terdengar suara dari arah depan. Guo Jiu tak peduli. Dia lemparkan tameng bundar miliknya ke depan hingga berputar cepat. Lalu tubuhnya pun melesat sambil mengeluarkan Pedang pemberian Bara Sena.Tameng itu menderu keaerah satu sosok yang berdiri di tempat yang lapang dan luas. Itu adalah area berkumpul para murid di Kuil Naga. Sosok berjubah hitam itu menghenta
Bara dan ketiga wanitanya sama-sama terdiam setelah mendengar cerita dari Tetua Kuil Ragrasha. Mereka menatap pria tua tersebut dengan perasaan masing-masing. Namun terlihat bahwa Bara mulai peduli padanya."Kau tak perlu khawatir tetua Kuil. Aku memiliki cara untukmu naik ke Ranah Alam Dewa lagi. Jadi, aku akan membantumu, bagaimana?" tanya Bara."Kau...Tidak mungkin...Ini mustahil untuk dikembalikan. Karena aku sudah mencoba ribuan kali." kata Ragrasha sambil geleng-geleng kepala."Hei, kau pikir orang yang turun Ranah hanya kau belaka? Aku baru-baru ini juga turun dari Ranah Alam Dewa ke Alam Mendalam setelah pertarungan melawan Raja mu itu," kata Bara membuat mata Ragrasha terbelalak."Jadi, kau adalah lawan Yang Mulia di Turnamen itu!? Kau juga turun dari Ranah Alam Dewa!? Bagaimana bisa!?" seru tetua Kuil tersebut tak percaya. Bara tersenyum."Ceritanya panjang. Tapi kau melihat diriku bukan? Aku naik ke Ranah Alam Cakrawala dalam waktu beberapa hari saja. Bukankah aku sudah mem
Bara menghentikan terbangnya setelah Kuil Naga Air terlihat 200 tombak di depan sana. Kedua matanya menyala emas saat merasakan aura yang begitu kuat dari arah kuil tersebut."Ada yang tidak beres...Aku merasakan adanya aura Iblis dari Kuil tersebut...Apakah sesuatu muncul disana?" batin Bara."Apa yang terjadi sebenarnya? Aku merasa sesuatu yang buruk dari arah tempat itu," tanya Lian Xie."Benar, memang hal yang buruk. Dan Tetua bernama Ragrasha itu, dia jelas tidak akan bisa mengatasi masalah ini. Itu sebabnya Gandi mengutus kita," kata Bara."Aura Iblis yang kuat ini...Apa kau yakin bisa mengatasinya?" tanya Lian Xie. Bara terdiam dan melirik kearah wanita itu."Bahkan setingkat Dewi Es saja merasa ragu...Apakah memang sekuat itu aura Iblis yang datang dari arah area Kuil tersebut?" batinnya."Apa tidak sebaiknya kita memberitahu Gandi mengenai masalah ini?" tanya Lu Xie."Jangan. Jika kau melakukan itu, selain mengganggu pesta yang saat ini tengah dia rayakan, aku juga merasa har