Home / Fantasi / Geger Kahyangan / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Geger Kahyangan: Chapter 91 - Chapter 100

270 Chapters

91.Sun vs Asoka

Melihat kedatangan Sun Wukong yang langsung membuat semua orang tertuju pada Kera Iblis tersebut, perhatian Asoka pun teralihkan dari yang semula berniat membunuh Kamadewa menjadi beralih ke Raja Kera Iblis tersebut.Putra Batara Manikmaya itu langsung berteriak keras sambil melompat ke udara. Tinjunya bergerak menghantam dari jarak sepuluh tombak. Aura ungu berbentuk tinju raksasa pun muncul dan langsung menderu kearah Sun Wukong."Cih! Sudah main serang saja tanpa ijin! Apakah ini Turnamen Probo Lintang yang bocah itu katakan!?" gerutu Sun lalu dia pun mengangkat tangannya ke udara. Dari dalam tangannya itu keluar cahaya keemasan. Cahaya tersebut membentuk satu tangan emas raksasa."Mau bertarung denganku bocah Asura? Aku akan melayanimu!" ucap Sun lalu dia arahkan tangan emas raksasa miliknya untuk menangkap tinju ungu raksasa milik Asoka.DUUUMM!!!Pukulan dari Asoka berhasil diredam oleh tangan emas tersebut dengan mudah membuat Asoka menjadi semakin murka. Dia pun kembali berter
last updateLast Updated : 2024-11-01
Read more

92.Kehebatan Raja Kera Iblis

Buk! Buk! Buk!Terdengar suara pukulan beruntun hingga berkali-kali saat tongkat Pilar Langit milik Sun menghajar tubuh Asoka. Ada sembilan sosok Sun yang memukuli anak dewa Siwa tersebut. Pukulan terakhir membuat tubuh Asoka meluncur deras ke bawah lalu menghantam lantai arena dengan keras.Brak!Aaaarrrghh!Sembilan sosok Sun kembali menyatu menjadi satu tubuh lalu dia pun melemparkan tongkat Pilar Langit miliknya kearah Asoka yang masih tergeletak di arena. "Membesarlah Pilar Langit!" teriak Sun Wukong lalu tertawa cekikikan.Tongkat yang awalnya kecil, tiba-tiba berubah menjadi sebesar batang pohon berukuran raksasa. Asoka terkejut bukan main dan langsung menggunakan Pedang Roh Kegelapan untuk menahan hantaman tongkat tersebut.DUUUUMMMM!!!Gelanggang Arena Satria Probo Lintang berguncang keras saat tongkat berukuran tidak masuk akal itu menghujam tubuh Asoka yang bertahan dibawahnya. Pria itu berusaha sekuat tenaga menahan tongkat raksasa tersebut menggunakan pedangnya. Namun te
last updateLast Updated : 2024-11-01
Read more

93.Tongkat Pilar Langit

Sun Wukong terpaku melihat tongkat Sakti miliknya hancur menjadi serbuk dan berjatuhan bagaikan hujan. Semua orang terdiam termasuk Lei Gong yang tahu betul seluk beluk dari Tongkat Pilar Langit tersebut."Pilar Langit itu...Bagaimana mungkin dia bisa menghancurkannya hanya dengan sentuhan tangan...? Ini mustahil! Pilar Langit itu bukan senjata sembarangan. Bahkan Seluruh Dewi di Utara tidak ada yang mampu mengangkatnya kecuali Sun Wukong seorang! Menantuku ini...dia benar-benar gila!" ucap Lei Gong dalam hati.Izanagi meski tidak begitu tahu asal usul dari Tongkat itu tapi dia tahu sepak terjangnya saat tongkat tersebut memporakporandakan kahyangan Utara. Kala itu Sun Wukong mengamuk dan menantang para Dewa. Bara Sena yang pernah berhadapan dengan Tongkat Pilar Langit benar-benar dibuat tercengang dan terdiam."Bagaimana bisa...? Tongkat itu mampu menahan serangan Golok Iblis milikku...Tapi, bagaimana bisa paman menghancurkannya dengan begitu mudah...?" batin Bara dengan perasaan ca
last updateLast Updated : 2024-11-01
Read more

94.Di Dalam Kedai

Bara Sena meminum semua Tuak yang sudah tertuang di cangkir miliknya hingga habis. "Aaaaahhh! Segeeer!" ucapnya sambil menyeka mulut.Gandi Wiratama, Rara Sinta, Maya Geni, Kahiyang Dewi dan Xue Ruo sama-sama menatap ke arah pemuda tersebut."Kau terlihat puas?" tanya Gandi."Tentu saja." sahut Bara sambil menunjukkan gelang merah yang ada di pergelangan tangan kanannya."Paman Jaka Geni cukup bijak dan cerdik. Bisa-bisanya dia membelenggu kekuatan kita dengan gelang Kutukan ini..." kata Bara sambil nyengir."Tujuannya sudah jelas. Agar kita tidak membuat kegaduhan mengingat setelah turnamen ini, banyak pihak yang tidak terima. Kami yang bukan peserta saja juga ikut mendapatkan gelang ini. Mungkin supaya tidak ada yang membuat masalah di luar pantauan Batara Geni," kata Kahiyang Dewi.Saat ini, enam orang tersebut tengah berada di sebuah kedai yang ada di pinggir kota Probo Lintang. Tempat yang biasa digunakan Maya saat masih belajar di Padepokan Langit untuk bersenang-senang bersama
last updateLast Updated : 2024-11-02
Read more

95.Tentang Masa Depan

Jaka Geni menatap kearah langit Probo Lintang sambil membuang napas. Anoman dan Ganesha yang ada di belakangnya menatap Mahadewa tersebut dan menebak apa yang dipikirkan olehnya sehingga memanggil mereka ke ruangannya."Ada apa kau memangilku, Batara Geni?" tanya Anoman.Jaka Geni tersenyum lalu mempersilahkan dua dewa tersebut duduk di kursi yang sudah tersedia dia ruangan cukup luas itu."Duduklah, ada yang ingin aku bicarakan. Ini mengenai masa depan. Dan kita akan saling bertukar pikiran mengenai masa depan yang kita lihat." kata Jaka Geni lalu dia pun ikut duduk di kursi kayu tersebut."Mengenai masa depan? Maksud Batara, mengenai masa depan yang bagaimana?" tanya Ganesha yang saat itu berwujud manusia dengan usia remaja. Sedangkan Anoman masih dengan wujud yang sama karena dia lebih menyukai wujud aslinya daripada harus menyamar atau mengubah penampilan."Masa depan dunia ini...Apakah kalian melihat sesuatu?" kata Jaka Geni membuat Anoman dan Ganesha terpaku. Mereka berdua pun s
last updateLast Updated : 2024-11-02
Read more

96.Rencana Jaka Geni

Anoman dan Ganesha sama-sama tertegun mendengar apa yang baru saja Jaka Geni katakan."Jadi, Chang Hao adalah murid Antaga...?" tanya Anoman. Jaka Geni menganggukkan kepalanya."Dia adalah jembatan dari rencana besar Antaga. Aku sudah memberitahunya bahaya apa yang akan terjadi jika dia kembali menggunakan kemampuan aneh itu. Tapi sepertinya itu tak berhasil. Karena Antaga sudah menanamkan sesuatu di dalam kepalanya." kata Jaka Geni."Sampai seperti itu. Apa yang sebenarnya Antaga ingin lakukan? Apakah dia berencana membuka ruang di tempat ini?" tanya Ganesha."Itu yag aku pikirkan sebelumnya. Tapi selama ada aku, celah itu tak akan tercipta dengan mudah." kata Jaka Geni."Apa yag kau rencanakan?" tanya Anoman.Setelah melihat kepedulian Jaka Geni terhadap semua makhluk hidup di dunia, Dewa Pelindung tersebut merasa senang bisa berada di bawah bendera yang sama. Malahan, didalam hatinya sudah memiliki perasaan mengagumi yang sebelumnya tak pernah muncul di hatinya sama sekali. Dan me
last updateLast Updated : 2024-11-02
Read more

97.Tentang Penjelajah Waktu

Jaka Geni mengatakan semua rencana yang akan dia lakukan untuk acara di babak kedua Turnamen Probo Lintang. Bima Sena, Jung Seo dan Antasena mendengarkan apa yang dikatakan oleh Mahadewa tersebut. "Jadi, aku akan menjadi pengawas?" tanya Bima.Jaka Geni mengangguk."Kau akan menjadi pengawas di satu titik didalam Kerajaan Jiwa. Titik itu akan menjadi pertemuan anak-anak dan sudah pasti akan menjadi pertempuran disana. Kau cukup mengawasi mereka saja. Meski dalam pertarungan itu mereka akan mati, tapi mereka tidak benar-benar mati. Jiwa mereka akan kembali ke tubuh fana dan dinyatakan gagal." kata Jaka Geni."Aku tak masalah kalau hanya menjadi pengawas. Itu bukan hal yang sulit untukku," kata Bima Sena."Lalu, apa yang anda tugaskan padaku Batara?" tanya Jung Seo.Jaka Geni menatap kearah sosok pria dengan perawakan muda belia tersebut."Kau sebenarnya sudah tua, tapi kenapa kau menggunakan wujud anak kecil?" tanya Jaka Geni."Ini karena aku baru saja lepas dari Kutukan Dewa. Sebenar
last updateLast Updated : 2024-11-02
Read more

98.Babak Kedua Dimulai

Singkat cerita, 14 hari pun berlalu...Di Tengah Arena Gelanggang Probo Lintang telah berkumpul 21 peserta yang akan mengikuti babak kedua. Ada tambahan 1 peserta yang sebelumnya kalah yang akhirnya menjadi 1 yang terbaik dari 20 peserta kalah. Dia berhasil terpilih untuk kembali mengikuti turnamen di babak kedua. Orang tersebut adalah Yao Ling, anak dari Dewi Ling setelah dia berhasil mengalahkan anak-anak Jaka Geni yang lainnya.25 peserta itu adalah: Sukma Geni, Raksa Geni, Kojiro Geni, Raya Geni, Nawang Geni, Zhou Yin, Brama Geni, Bayu Jaga Geni, Chang Hao, Lu Xie, Bara Sena, Kenari Putri, Xia Nian, Dewanata, Gandi Wiratama, Dewi Candrika, Cakra Kumbara, Song Yue, Luo Yan, Kamadewa dan Yao Ling.Kamadewa dinyatakan menang karena Asoka melakukan pelanggaran yang membuat dia gagal masuk ke babak kedua meskipun dia menang di pertarungan ke 20 tersebut.Dua puluh satu peserta tersebut duduk bersila dengan posisi berjajar sesuai permintaan Jaka Geni. Mereka menanti-nanti, apa yang akan
last updateLast Updated : 2024-11-02
Read more

99.Kerajaan Jiwa

Bara Sena membuka kedua matanya setelah dia memejamkan mata dan memusatkan pikiran untuk menggunakan tubuh jiwa miliknya atau raga sukma. Dia terkejut saat melihat padang pasir yang ada didepan matanya. Anak-anak Jaka Geni yang lain juga merasakan hal yang sama termasuk Gandi Wiratama."Gurun pasir...?" batin Bara sambil bangkit berdiri. "Selamat datang di Kerajaan Jiwa milikku anak-anakku! Tempat dimana kalian berdiri adalah titik awal sebelum kalian memasuki Hutan Perburuan Harta yang ada di depan sana. Ingat, kalian harus menghemat tenaga sebisa mungkin karena babak kedua ini berlangsung hingga tiga hari tiga malam di tempat ini. Jadi, jangan terlalu bersemangat. Ada banyak harta dan tantangan di Hutan itu. Kalian bisa memulainya setelah aku memberi perintah. Sekarang, tujuh pengawas tengah menempati titik-titik pos yang sudah aku siapkan. Jadi, tunggu sebentar lagi." kata Jaka Geni.Semua peserta menganggukkan kepala mereka. Bara Sena menyenggol bahu Sukma Geni."Sukma, bukankah
last updateLast Updated : 2024-11-03
Read more

100.Gurun Pembuka

Tujuh kelompok berisikan tiga orang di tiap kelompok tersebut segera bersiap untuk berangkat menuju Hutan Perburuan harta. Namun mereka harus melewati gurun pasir tersebut untuk bisa sampai di Hutan itu. Bara Sena bersama dengan Sukma Geni dan Zhou Yin melesat menuju ke lubang hitam yang ada didepan mata. Begitu juga dengan kelompok yang lain.Lubang hitam atau portal Gaib itu akan mengarahkan mereka ke tempat yang berbeda di gurun tersebut sehingga mereka masuk kedalam hutan pun dari arah yang berbeda. Tujuan Jaka Geni memecah mereka adalah untuk menghindarkan mereka dari pertarungan dini."Sukma, Zhou Yin, ikuti aku...!" kata Bara memimpin perjalanan. Dua wanita itu mengangguk. Mereka melesat dengan cepat menyusuri bebatuan dan tanah kering serta berpasir. Gurun itu cukup luas dan harus menempuh perjalanan kaki selama hampir setengah hari untuk bisa mencapai hutan tersebut.Seandainya kekuatan Dewa mereka tidak di tekan, mereka hanya butuh waktu beberapa saat saja untuk mencapai hut
last updateLast Updated : 2024-11-03
Read more
PREV
1
...
89101112
...
27
DMCA.com Protection Status